Volume
Avg volume
PT Bank OCBC NISP Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan. Perusahaan ini beroperasi dengan nama Bank OCBC NISP atau OCBC NISP. Selain perbankan konvensional, perusahaan ini juga menawarkan layanan perbankan Syariah. Jaringannya terdiri dari cabang di berbagai wilayah Indonesia seperti Bali, Balikpapan, Bandung, Banjar Baru, Banjarmasin, Tangerang, Batam, Bekasi, Binjai, Bitung, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cikarang, Cimahi, Cirebon, Deli Serdang, Depok, Gresik, Jambi, Surabaya, Kediri, Kendari, Bandar Lampung, Madiun, Magelang, Makassar, Manado, Medan, Mataram, Padang, Palu, Pangkal Pinang, Pekan Baru, Pontiana... Read More
LDR cuman 75%, $NISP menanti momen buat ngegas penyaluran kredit... artinya jika sukubunga mulai rendah dan ekonomi naik lg, potensi meningkatkan kinerja terbuka lebar
STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) berhasil mencatat pertumbuhan kinerja positif, dengan likuiditas yang solid dan permodalan yang kuat. Hingga 30 Juni 2025, OCBC membukukan laba bersih sebesar Rp2,57 triliun, tumbuh 7% dibandingkan Rp2,39 triliun pada periode yang sama tahun...
stockwatch.id
$NISP punya kas dan setara kas 27T, naik 10T dibanding 1H24. harga sahamnya kalo mau naik, langsung ditembokin. apa ada rencana mau akuisisi lagi?
note: akuisisi perlu duit dan ada kewajiban buyback buat pihak2 yg menganggap action ini beresiko, jd harga saham emang kudu dijaga rendah.
$NISP
Analisis NISP pakai chart Stockbit karena LK 1H nya belum banyak direspons market.
Analisis Teknikal Saham NISP (Jangka Pendek):
* Tren Harga & Bollinger Bands:
* Harga saham NISP berada dalam fase konsolidasi (sideways) setelah mengalami penurunan dari puncaknya di awal Juni.
* Harga saat ini berada di 1335, sedikit di bawah garis tengah Bollinger Bands (Middle Band, sekitar 1342). Ini menandakan adanya tekanan jual ringan dalam jangka pendek.
* Pita Bollinger terlihat mulai menyempit, yang sering kali mengindikasikan bahwa akan terjadi pergerakan harga yang lebih signifikan dalam waktu dekat (volatilitas meningkat).
* Indikator Momentum:
* MACD (Moving Average Convergence Divergence): Garis MACD (biru) berada di bawah garis sinyal (merah) dan keduanya di bawah level nol. Ini adalah sinyal bearish. Namun, kedua garis tersebut sangat berdekatan dan tampak akan bersilangan ke atas (golden cross), yang bisa menjadi sinyal awal pembalikan momentum ke arah bullish.
* RSI (Relative Strength Index): Angka RSI berada di 45.8. Ini adalah area netral, tidak oversold (jenuh jual) maupun overbought (jenuh beli). Arahnya yang sedikit mendatar menunjukkan belum ada kekuatan beli atau jual yang dominan.
* Stochastic Oscillator: Indikator ini berada di area bawah (namun belum oversold) dan garisnya mulai mengarah ke atas. Ini memberikan indikasi awal adanya potensi kenaikan harga dalam jangka pendek.
* Volume Perdagangan:
* Volume perdagangan terlihat relatif rendah selama periode konsolidasi. Ini menunjukkan kurangnya minat atau keyakinan kuat dari para trader. Pergerakan harga yang signifikan (baik naik maupun turun) idealnya perlu dikonfirmasi oleh peningkatan volume.
* Support & Resistance:
* Support (Area Beli): Level support terdekat berada di sekitar 1300 - 1310, yang merupakan area terendah dalam beberapa minggu terakhir.
* Resistance (Area Jual): Resistance terdekat adalah garis tengah Bollinger Band di ~1342. Jika berhasil ditembus, resistance selanjutnya ada di level 1364 (Upper Band) dan ~1380 (puncak minor sebelumnya).
Rencana Trading Jangka Pendek:
Melihat sinyal yang beragam (tren sideways, namun ada indikasi awal pembalikan momentum), strategi yang paling sesuai adalah "Speculative Buy" atau "Buy on Breakout" dengan manajemen risiko yang ketat.
Skenario 1: Strategi Bullish (Beli)
Strategi ini didasarkan pada spekulasi bahwa indikator momentum (MACD & Stochastic) akan terkonfirmasi dan harga akan memantul ke atas.
* Entry Point (Harga Beli):
* Opsi Agresif: Beli di dekat harga saat ini (1330-1335) dengan ekspektasi harga akan segera naik.
* Opsi Konservatif (Lebih Aman): Tunggu konfirmasi. Beli jika harga berhasil ditutup secara signifikan di atas Middle Band, misalnya di atas 1345 - 1350, idealnya dengan peningkatan volume.
* Take Profit (Target Jual):
* TP 1: 1360 - 1365 (area Upper Bollinger Band).
* TP 2: 1380 (area resistance sebelumnya).
* Stop Loss (Batas Rugi):
* Pasang stop loss jika harga ditutup di bawah level support kuat, misalnya di 1295. Ini penting untuk membatasi kerugian jika ternyata harga terus turun.
Skenario 2: Strategi Sideways (Trading di dalam Rentang)
Jika Anda yakin harga akan tetap bergerak di rentang yang sama untuk beberapa waktu.
* Entry Point (Harga Beli): Beli ketika harga mendekati area support di 1300 - 1310.
* Take Profit (Target Jual): Jual ketika harga mendekati area resistance di 1360 - 1380.
* Stop Loss: Tetap pasang stop loss di bawah 1300 untuk mengantisipasi jika harga breakdown dari area supportnya.
Kesimpulan:
Kondisi teknikal NISP saat ini berada di persimpangan. Ada tanda-tanda awal potensi kenaikan, tetapi belum terkonfirmasi dan masih dibayangi oleh tren sideways. Rencana trading yang paling direkomendasikan adalah menunggu konfirmasi breakout ke atas level 1345-1350 sebelum melakukan pembelian untuk rasio imbal hasil dan risiko yang lebih baik. Selalu perhatikan volume perdagangan sebagai konfirmasi kekuatan pergerakan harga.
Disclaimer: Analisis ini murni berdasarkan interpretasi data teknikal. Keputusan jual atau beli sepenuhnya merupakan tanggung jawab Anda. Perdagangan saham memiliki risiko yang tinggi.
Semoga bermanfaat!
Rilis data inflasi Indonesia Juli 2025 oleh BPS
➖ Inflasi IHK mtm = 0,30%
(vs Jun 2025 0,19%, vs Jul 2024 -0,18%, vs ekspektasi 0,21%)
➖ Inflasi IHK yoy = 2,37%
(vs Jun 2025 1,87%, vs Jul 2024 2,13%, vs ekspektasi 2,24%)
✅ Inflasi IHK ytd = 1,69%
✅ Inflasi Inti mtm = 0,13%
(vs Jun 2025 0,07%, vs Jul 2024 0,18%)
✅ Inflasi Inti yoy = 2,32%
(vs Jun 2025 2,37%, vs Jul 2024 1,95%, vs ekspektasi 2,37%)
https://cutt.ly/HrSS3VHz
Walaupun inflasi IHK meningkat sedikit di atas ekspektasi, namun masih terjaga dalam kisaran target BI yaitu 1,5% sampai 3,5%.
Inflasi yang meningkat secara bulanan dan tahunan juga mengurangi kekhawatiran kelesuan daya beli konsumsi masyarakat.
Deflasi yang terjadi tahun lalu tidak terjadi lagi tahun ini.
Selain itu, inflasi juga lebih disebabkan komponen harga bergejolak (beras, tomat, bawang, cabai), karena komponen inti inflasinya relatif stabil hanya sedikit naik karena biaya pendidikan tahun ajaran baru.
Rilis ini menunjukkan kondisi yang lebih baik di awal Q3, dibandingkan kelesuan sepanjang Q2.
$BNGA $NISP $NOBU
JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatatkan laba bersih mencapai Rp2,6 triliun sepanjang semester I 2025, tumbuh 7% dibandingkan capaian di periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, pendapatan bunga bersih dan syariah NISP hanya mampu tumbuh 4% menjadi Rp5...
www.idnfinancials.com
NISP 1H25: Laba Bersih +7% YoY
Bank OCBC NISP ($NISP) mencatatkan laba bersih sebesar 1,3 triliun rupiah pada 2Q25 (+4% YoY, -1% QoQ), sehingga laba bersih selama 1H25 mencapai 2,6 triliun rupiah (+7% YoY). Laba bersih ditopang oleh Non–Interest Income yang naik +194% YoY/+138% YoY pada 2Q25/1H25, sehingga Pre–Provision Operating Profit tumbuh +36% YoY/+22% YoY. Beban provisi naik +253% YoY/+278% YoY pada 2Q25/1H25, meski NPL gross turun ke level 1,9% pada 1H25 (vs. 1H24: 2%). Secara top–line, Net Interest Income naik +3%/+4% YoY pada 2Q25/1H25, dengan NIM turun ke level 3,9% pada 2Q25 (vs. 2Q24: 4,3%, 1Q25: 4,1%) dan 4% selama 1H25 (vs. 1H24: 4,4%). Sementara itu, pertumbuhan kredit melandai menjadi +2% YoY per Juni 2025 (vs. Maret 2025: +11% YoY, Juni 2024: +14% YoY), dengan Loan–to–Deposit Ratio turun menjadi 76% (vs. Maret 2025: 76,7%, Juni 2024: 81,1%).
[Sumber: Laporan Keuangan]
-----
Stockbit Sekuritas
SINUS - Serius Nabung Saham Part 15
Part 1-10 (https://stockbit.com/post/17377998)
Part 11 (https://stockbit.com/post/17886812)
Part 12 (https://stockbit.com/post/18364336)
Part 13 (https://stockbit.com/post/18579703)
Part 14 (https://stockbit.com/post/18736193)
Bulan ini saya mau nabung lebih banyak sedikit Rp800.000 karena market lagi turun dan asik buat nambah lebih banyak sedikit
Sisa cash bulan lalu= Rp123.452,5
Top up= Rp800.000
Total Rp923.452,5
Saya pakai buat beli BBRI 2 lot diharga Rp3.720= Rp745.116
Sisa cash bulan ini = Rp178.336,5
Porto tabungan saat ini:
11 lot $BBRI
1 lot $BBNI
32 lot $NISP
Konsisten nabung 15 bulan walau masih minus tapi tetep santai.
--------
Join External Community Stockbiz
Kode Excom: J25597
Tutorial Join
https://stockbit.com/post/19058887
1/4
$NISP H2 2025
https://cutt.ly/LrSQCqdO
Masih tumbuh untungnya, better daripada $BNGA
$NISP laba bersih 1H25 kemungkinan besar di sekitar 2.5 - 2.6T. kalo ada kejutan bisa jg di range 2.7 - 2.8T.
mudah2an 2025 full year laba bersih bisa naik diatas 15%. amin.
@novacarissa Yes
Investor yang masih emosian liat harga tiap detik mungkin perlu evaluasi filosofi investingnya
Random:
$IHSG $NISP $BBRI