Volume
Avg volume
PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) bergerak dalam bidang pembuatan makanan, permen dan biskuit. Perusahaan menjual produknya baik di pasar domestik maupun luar negeri. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978.
$MYOR efek PHK besar2an kayaknya masih berlanjut dah, info mayora yang di kabupaten Tangerang mau tutup.
$AISA DEFISIT Hampir 3Trilliun
Bukannnya LABA tapi yang dikumpulin RUGI, Tapi Good News nya kinerjanya membaik. Dengan Laba tahun 2024 mungkin butuh waktu 50Tahun untuk punya SALDO LABA untuk dibagi ke kita ritel ritel kecil. Tapi Bisa juga lebih cepat kalau kinerjanya membaik.
PRODUK nya banyak beredar di pasaran dan cukup laku, jadi PROSPEK nya cukup cerah dengan catatan bisa terus dikembangkan.
Beberapa Grup Sinyal Sinyal GAIB sudah mulai rekomen saham ini.
Sah-sah saja.
Buat yang mau Investing, kalau memang yakin PENGENDALI nya bisa terus memperbaiki kinerja, ya beli aja.
Buat yang mau Spekulasi, harganya ga bisa dibilang murah, dan tidak ada uang tunggu dividen.
Jadi ada resiko yang perlu dipertimbangkan. $UNVR $MYOR
CM: "Secara umum, mencoba masuk dan keluar dari perusahaan yang sangat Anda sukai dalam jangka panjang bukanlah ide yang bagus bagi sebagian besar investor. Kami cukup puas dengan kepemilikan terbaik kami."
WB: "Orang-orang telah mencoba melakukan hal itu dengan Berkshire selama bertahun-tahun. Saya mempunyai beberapa teman yang berpikir bahwa kadang-kadang harganya sedikit terlalu tinggi; mereka pikir mereka dapat menjual dan membelinya kembali dengan harga yang lebih murah. Hal itu cukup sulit dilakukan. Anda harus membuat dua keputusan yang tepat—Anda harus menjualnya dengan benar dan kemudian Anda harus membelinya dengan benar di kemudian hari, dan biasanya Anda harus membayar sejumlah pajak di antaranya.
"Jika Anda terjun ke bisnis yang hebat, hal terbaik yang dapat dilakukan biasanya adalah tetap mempertahankannya. Coca-Cola dan Gillette sama-sama mengalami hasil yang mengecewakan, di bawah apa yang mereka perkirakan dua belas hingga delapan belas bulan lalu dan di bawah apa yang kami perkirakan. Namun, hal itu akan terjadi. Hal itu terjadi dari waktu ke waktu pada beberapa bisnis yang kami miliki sepenuhnya. Terkadang hasilnya juga lebih baik dari yang kami perkirakan.
"Adalah hal yang alamiah bahwa segalanya tidak akan berjalan dalam garis lurus yang mulus ke atas... Ini adalah dunia yang kompetitif. Langkah pesaing Anda yang tepat, langkah Anda yang keliru, kondisi dunia—semua itu dapat mengganggu garis tren."
— Berkshire Hathaway Annual Shareholders Meeting, 1999
Mencoba keluar-masuk dari saham perusahaan yang bagus dengan harapan membeli kembali di harga yang lebih rendah adalah strategi yang jarang berhasil. Investor harus membuat dua keputusan yang sama-sama sulit: menjual di waktu yang tepat dan kemudian membeli kembali di waktu yang juga tepat. Banyak yang mencoba melakukannya, namun sering kali justru kehilangan peluang saat harga terus bergerak tanpa kembali ke level yang diharapkan.
Lebih bijak untuk tetap memegang saham perusahaan unggulan dalam jangka panjang, meskipun dalam perjalanannya kinerja perusahaan tidak selalu sesuai harapan. Bahkan bisnis terbaik pun bisa mengalami masa-masa sulit. Penurunan kinerja dalam periode 12 hingga 18 bulan bukanlah alasan kuat untuk langsung keluar, selama fondasi bisnis tetap kokoh dan prospeknya tidak berubah secara fundamental.
Perlu disadari bahwa perkembangan bisnis tidak pernah bergerak dalam garis lurus ke atas. Dunia bisnis adalah arena yang kompetitif, dan banyak faktor—baik keputusan tepat dari pesaing, kesalahan internal, maupun perubahan lingkungan global—dapat mengganggu tren positif sementara waktu. Namun bagi investor yang sabar dan fokus pada kualitas bisnis jangka panjang, bertahan adalah strategi yang sering kali paling menguntungkan.
@Blinvestor
A Business-Oriented and Long-Term Investor
------------------------------
Silahkan cek bio untuk follow channel Telegram @Blinvestor.
Random tags: $MYOR $BBTN $TKIM
PTBA - PT. Bukit Asam Tbk Rp 2.680 +220 (+9,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 5,02% pada penutupan transaksi saham sesi I pada Kamis (10/4). Kenaikan lebih tinggi dari awal sesi I yang hanya 3,78% pada pukul 09.26 WIB. Pantauan transaksi saham, IHSG...
idnfinancials.com
Rilis data inflasi Indonesia Mar 2025 oleh BPS
https://cutt.ly/Rrdge9Ly
✔️ Inflasi IHK mtm Mar = 1,65% (vs Feb 25 -0,48%, vs Mar 24 0,52%, vs ekspektasi 1,79%)
✔️ Inflasi IHK yoy Mar = 1,03% (vs Feb 25 -0,09%, vs Mar 24 3,05%, vs ekspektasi 1,16%)
✔️ Inflasi IHK ytd Mar = 0,39%
...........
✔️ Inflasi Inti mtm Mar = 0,24% (vs Feb 25 0,25%, vs Mar 24 0,23%)
✔️ Inflasi Inti yoy Mar = 2,48% (vs Feb 25 2,48%, vs Mar 24 1,77%, vs ekspektasi 2,50%)
Indonesia keluar dari deflasi setelah normalisasi tarif listrik karena berakhirnya periode diskon 50%.
Namun inflasi yang terjadi cukup terkendali dan masih sedikit di bawah ekspektasi, menandakan keterjangkauan harga masih terjaga disertai demand yang masih kuat.
Komponen inti yang masih mengalami inflasi yang terkendali juga menunjukkan keseimbangan antara keterjangkauan harga dan terjaganya tingkat permintaan.
$MYOR $JPFA $TLKM
Bulan Maret dan April 2025 ini menjadi musim pembagian dividen, seperti saham big bank yang udah mengumumkan dividen dengan yield yang besar.
Dan biasanya akan diikuti dengan penurunan harga saham ketika masuk ex-date. Fenomena ini sering disebut DIVIDEN TRAP.
Bagi Value Investor, konsep DIVIDEN TRAP tidaklah relevan. Mengapa? Karena value investor fokus pada fundamental perusahaan, bukan pada fluktuasi harga saham jangka pendek. Mereka memahami harga saham akan mengikuti fundamental perusahaan dalam jangka panjang.
Dalam konteks dividen, value investor lebih memperhatikan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan membayar dividen secara konsisten. Jika perusahaan memiliki fundamental yang kuat, maka penurunan harga saham saat ex-date tidaklah menjadi masalah.
Jadi, kalau perusahaan punya fundamental kuat, penurunan harga saham setelah ex-date justru bisa jadi peluang! **Dividen itu bonus, tapi Fundamental yang solid itu paling utama.**
Mau dapat Insight lain seputar saham, join ke komunitas discord secara FREE melalui link👉🏼 https://cutt.ly/jrdqQl79
$IHSG $MYOR $BBRI
Poling iseng-iseng. Jika terjadi perlambatan ekonomi akibat perang dagang, konsumsi mana yang akan kamu kurangi?
Random tag: $MYOR $ASII $CNMA
Menghindari Tarif Impor Trump Mustahil?
Ketika Amerika Serikat meledakkan bom tarif global pada April 2025, Indonesia kena getah paling kocaknya: tarif 32%—lebih tinggi dari Jepang (24%), India (26%), bahkan Uni Eropa (20%). Lucunya, kontribusi Indonesia ke total impor AS cuma 0,9%, tapi karena kita kebetulan punya surplus dagang $18 miliar, langsung disikat. Alasan Trump? Karena kita dianggap “pelanggar perdagangan” dengan hambatan teknis dan nggak cukup belanja barang Amerika. Solusinya? Tarif. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Muncullah strategi klasik ekspor Indonesia: lewat Singapura dulu. Kenapa? Karena Singapura punya FTA dengan AS, jadi kalau barang Indonesia dicuci, direpack, atau dimodifikasi dikit di pelabuhan Singapura, lalu dikirim ke AS, tarifnya bisa cuma 10%. Jauh lebih hemat ketimbang ngeloyor langsung dari Tanjung Priok ke California dengan tarif 32% dan ditolak buyer. Tapi strategi ini nggak semudah main kirim barang lewat agen ekspedisi. Ada syarat Rules of Origin. Kalau AS curiga cuma muter invoice dan ganti label, siap-siap kena audit dan penalti. Bagi perusahaan besar seperti $WOOD, SMSM, $MYOR, PBRX, $ICBP, mungkin bisa disiasati. Tapi buat UKM? Jangankan setup gudang di Singapura, bayar freight aja udah ngos-ngosan.
Lalu muncul pertanyaan besar: apakah Indonesia masih perlu ekspor ke Amerika? Di satu sisi, jawabannya jelas ya. AS adalah pasar konsumen terbesar dunia. Nilai ekspor kita ke AS di 2024 tembus $27 miliar, termasuk mebel, makanan, ban, garmen, hingga suku cadang. Bagi banyak perusahaan, label “buyer AS” itu penting untuk branding global. Belum lagi, sistem produksi kita memang sudah dirancang buat memenuhi standar dan selera pasar Amerika. Jual ke tempat lain nggak semudah ganti negara di alamat invoice. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Tapi di sisi lain, tergantung ke AS itu kayak pacaran sama orang yang tiap minggu ganti mood. Hari ini tarif murah, besok dituduh manipulasi, lusa ditendang pakai anti-dumping, minggu depannya disuruh investasi di Texas. Kita udah terlalu lelah dan terlalu lugu dalam permainan ini. Terlalu banyak ekspor bahan mentah ke AS juga bikin kita cuma jadi “penyedia bahan bakar industri mereka”—jual karet, lalu beli ban mahal dari sana. Jual kelapa sawit, lalu beli sabun branded. Mereka untung, kita nyanyi “ku rela, kau lukai hatiku…”
Jadi solusi terbaik? Bukan putus total, tapi juga jangan bergantung total. Kita tetap butuh AS, tapi perlu diversifikasi pasar ekspor, negosiasi FTA yang konkret, dan upgrade industri lokal supaya bisa jualan ke Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, bahkan dalam negeri sendiri. Sambil pemerintah jangan sibuk ngurus Coretax bug, makan bergizi 10 ribu, dan ormas rese. Fokus dong pada krisis nyata: kalau ekspor ke AS ambruk, bisa-bisa pabrik furnitur, garmen, dan makanan kita ikut ambruk.
Singkatnya, hubungan dagang dengan Amerika itu kayak hubungan toxic: menguntungkan, tapi nyakitin. Kita harus pintar-pintar manfaatin, sambil pelan-pelan siapin jalan keluar. Karena kalau terus begini, kita bukan hanya dipalak tarif tinggi, tapi juga ditertawakan karena gak punya rencana B. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/2
Rilis data proyeksi produksi dan stok komoditas pertanian US
✔️ Prospective Plantings Corn 2025 = 95,326M (vs previous 90,036M, vs consensus 94,35M)
❌ Prospective Plantings Cotton 2025 = 9,867M (vs previous 10,673M, vs consensus 10,17M)
❌ Prospective Plantings Soy 2025 = 83,495M (vs previous 86,51M, vs consensus 83,82M)
❌ Prospective Plantings Wheat 2025 = 45,35M (vs previous 47,498M, vs consensus 46,50M)
➖ Quarterly Grain Stocks Corn Mar = 8,15B (vs previous 12,074B, vs consensus 8,13B)
➖ Quarterly Grain Stocks Soy Mar = 1,91B (vs previous 3,1B, vs consensus 1,90B)
➖ Quarterly Grain Stocks Wheat Q1 = 1,24B (vs previous 1,57B, vs consensus 1,22B)
Proyeksi produksi Jagung US meningkat di atas ekspektasi. Namun produksi kedelai, kapas, dan gandum diperkirakan menurun di bawah ekspektasi.
Stok komoditas pertanian secara kuartalan juga menurun, walaupun masih sedikit di atas ekspektasi.
Kondisi ini menggambarkan bakal makin ketatnya supply-demand produk pertanian US di tahun 2025 ini.
Dengan adanya kebijakan tarif dan perang dagang maka efek negatifnya bisa lebih parah.
Harga pangan dan komoditas pertanian lain bisa naik, menyulitkan inflasi di US turun.
Penurunan produksi pertanian di US juga bukan kabar baik bagi negara yang masih impor hasil pertanian US, termasuk Indonesia.
$MYOR $ICBP $ERTX
Perkembangan harga pangan konsumen rata-rata nasional berdasarkan Panel Harga Bapanas.
Perbandingan tanggal 1 Mar 2025 -> 23 Mar 2025 -> 28 Mar 2025 (update terakhir sebelum libur lebaran).
https://cutt.ly/uraUIVPA
Telur Ayam Ras
29.855 -> 29.306 -> 29.521 (-Rp334 -1,12% ↘️)
Beras SPHP
12.634 -> 12.576 -> 12.592 (-Rp42 -0,33% ↘️)
Minyakita
17.652 -> 17.612 -> 17.601 (-Rp51 -0,29% ↘️)
Beras Medium
13.733 -> 13.684 -> 13.725 (-Rp8 -0,06% ↘️)
Minyak Goreng Curah
17.937 -> 17.914 -> 17.951 (+Rp14 +0,08% ↗️)
Kedelai Biji Kering Impor
10.575 -> 10.600 -> 10.610 (+Rp35 +0,33% ↗️)
Tepung Terigu Kemasan
12.912 -> 12.966 -> 12.965 (+Rp53 +0,41% ↗️)
Beras Premium
15.499 -> 15.546 -> 15.594 (+Rp95 +0,61% ↗️)
Gula Konsumsi
18.439 -> 18.527 -> 18.551 (+Rp112 +0,61% ↗️)
Tepung Terigu Curah
9.766 -> 9.831 -> 9.834 (+Rp68 +0,70% ↗️)
Garam Konsumsi
11.666 -> 11.644 -> 11.763 (+Rp97 +0,83% ↗️)
Daging Ayam Ras
36.901 -> 35.949 -> 37.347 (+Rp446 +1,21% ↗️)
Minyak Goreng Kemasan
20.457 -> 20.646 -> 20.744 (+Rp287 +1,40% ↗️)
Daging Kerbau Segar Lokal
145.000 -> 141.711 -> 147.121 (+Rp2.121 +1,46% ↗️)
Daging Sapi Murni
136.550 -> 136.711 -> 140.843 (+Rp4.293 +3,14% ↗️)
Jagung Tk Peternak
6.057 -> 6.118 -> 6.253 (+Rp196 +3,24% ↗️)
Bawang Putih Bonggol
43.230 -> 44.071 -> 44.919 (+Rp1.689 +3,91% ↗️)
Ikan Kembung
40.163 -> 41.341 -> 41.738 (+Rp1.575 +3,92% ↗️)
Ikan Tongkol
33.108 -> 34.194 -> 34.543 (+Rp1.435 +4,33% ↗️)
Ikan Bandeng
33.392 -> 34.335 -> 35.020 (+Rp1.628 +4,88% ↗️)
Daging Kerbau Beku Impor
104.462 -> 106.955 -> 110.159 (+Rp5.697 +5,45% ↗️)
Cabai Merah Besar
56.199 -> 52.564 -> 60.062 (+Rp3.863 +6,87% ↗️)
Cabai Rawit Merah
83.509 -> 83.038 -> 89.598 (+Rp6.089 +7,29% ↗️)
Cabai Merah Keriting
55.162 -> 50.989 -> 60.436 (+Rp5.274 +9,56% ↗️)
Bawang Merah
37.672 -> 42.799 -> 44.206 (+Rp6.534 +17,34% ↗️)
Per 23 Mar 2025, dari 25 item yang dipantau dalam panel, ada 14 item yang mengalami kenaikan harga dibandingkan awal bulan Maret, dan ada 11 item yang mengalami penurunan harga.
Namun per 28 Mar 2025, ada 21 item yang mengalami kenaikan harga dibandingkan awal bulan, dan tinggal tersisa 4 item yang mengalami penurunan harga.
Artinya dalam kurun seminggu terakhir jelang lebaran, harga komoditas pangan bergerak naik seiring meningkatnya permintaan, membalikkan penurunan yang sempat terjadi di tengah bulan Maret.
Bawang, Cabai, Ikan, serta Daging Kerbau dan Sapi yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi dibandingkan awal bulan.
Sementara harga komoditas pangan lainnya walau mengalami kenaikan, namun relatif rendah.
Dengan demikian Indonesia sudah bisa dipastikan mengalami inflasi yang terkendali di bulan Maret 2025.
Menurunkan kekhawatiran mengenai deflasi dan kelesuan konsumsi yang terlalu parah, sembari tetap terjaganya daya beli dengan keterjangkauan harga.
$BBCA $BMRI $MYOR
@BagindaAgus bener sekali contoh ya $EXCL bandarnya lagi pusing mau dibawa nutup gap bawah 2080 atau naik 2420 😉 , trus $AADI saya tunggu dibawah 6000 , $MYOR 1750 gurih berani ga bandarnya gitu aja sekarang 😉
contoh saja ya saham yg Saya sebut tadi, sukses slalu 😇
Lebaran makan $NASI pakai opor $AYAM
TInggal cari cemilan mana aja.. punya $MYOR juga boleh. 😂😂😂
Edisi Menikmati liburan di pasar tradisional.
@PemulungDeviden betul gan, lihatlah kondisi saat ini, orang2 di bulan puasa makannya all you can eat, banyak undangan bukber, jarang sekali saya lihat org makan indomie, skg orang2 belinya samyang sama mie sphagheti yang teksturnya unik karena keras dan baunya kayak khas bau keju sintetis kesukaan banyak orang $MYOR $TSPC
$INDF klo cuma rugi impairment 1,5T ga mempan, quartal 4 taun lalu rugi 2,3T, toh juga memang itu 70T sbnrnya deviden berbunga dari apestor ritel kepada******** tp kalau tiba2 revenue ga naik nah itu baru bikin ketar ketir 🏃🏃
$MYOR $ADES
Your porto should be like sambal, spicy and diverse, jangan cuma satu rasa. Copet, done!
$NCKL 🏹 Cuan ke 7 hari ini.
💫 Beli 680
✨ Jual 690
🐣🐣🐣
$CPIN $MYOR tenang, badai pasti berlalu. Saham ini cuma lagi istirahat sejenak, siap-siap buat loncat lebih tinggi lagi. Ganbatte! 😍
Sekalian info LapKeu $ASLC udah rilis.
Ternyata Laba turun drastis juga secara Quarterly YoY dan QoQ. Jelek?
Belom tentu, karena Revenuesnya tumbuh Quarterly YoY dan QoQ. Mesti baca LKnya dulu buat tahu biayanya tinggi dimana?
Kalo gede di CapEx, dipertahankan aja untuk investasi pada growth stock. Karena ASLC memang sedang dalam tahap ekspansi gerai mobil bekas dan ngumpulin inventory untuk Q1 jelang lebaran.
Mirip kayak $MYOR deh kasusnya. Gede di inventory bahan baku dan packagingnya.
Investasi loh yah. Bukan murni swing trade.
MYOR - PT. Mayora Indah Tbk Rp 2.080 -10 (-0,48%) Info Selengkapnya! JAKARTA – PT Mayora Indah Tbk (MYOR), perusahaan makanan dan minuman, resmi mengumumkan aksi pembelian kembali (buyback) saham dengan anggaran mencapai Rp1 triliun. Periode pelaksanaan buyback berlangsung mulai 27 Maret h...
idnfinancials.com
$YUPI kemahalan.... coba liat sektor sejenis yg udah lama di bursa kaya $MYOR, masa harga mau lebih mahal.