2,330

-40

(-1.69%)

Today

3.69 M

Volume

4.3 M

Avg volume

Company Background

PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) bergerak dalam bidang pembuatan makanan, permen dan biskuit. Perusahaan menjual produknya baik di pasar domestik maupun luar negeri. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMAR $TAPG $MYOR

India, pembeli terbesar minyak nabati di dunia, memangkas impor minyak sawit ke level terendah dalam 14 tahun. Sebuah pukulan telak bagi eksportir utama seperti Indonesia. Tapi seberapa besar dampaknya?

Bayangkan efek domino yang bisa terjadi. Minyak sawit menyumbang porsi besar dalam ekspor Indonesia. Jika permintaan dari India merosot, neraca perdagangan bisa terguncang. Turunnya ekspor berarti berkurangnya pendapatan devisa, yang bisa melemahkan rupiah. Dalam jangka panjang, ini bisa memicu inflasi jika harga barang impor menjadi lebih mahal akibat depresiasi rupiah.

Investor pasti mencermati pergerakan harga minyak sawit global. Dengan permintaan India turun, harga minyak sawit mentah (CPO) di Malaysia bisa ikut terseret. Jika harga turun signifikan, emiten perkebunan sawit di Bursa Efek Indonesia (IDX) seperti Astra Agro Lestari (AALI), Sinar Mas Agro (SMAR), atau Triputra Agro (TAPG) bisa terkena dampak langsung. Saham-saham ini mungkin menghadapi tekanan jual akibat prospek pendapatan yang melemah.

Namun, di sisi lain, ada pihak yang bisa diuntungkan. Jika harga minyak sawit global turun, industri yang menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku—seperti produsen makanan dan kosmetik—bisa menikmati biaya produksi yang lebih rendah. Saham perusahaan seperti Indofood (INDF), Unilever Indonesia (UNVR), atau Mayora Indah (MYOR) berpotensi mendapatkan sentimen positif.

Lalu bagaimana dengan respons pemerintah? Apakah ada kebijakan baru yang bisa mendorong pasar domestik menyerap lebih banyak minyak sawit? Atau apakah ada kemungkinan diplomasi perdagangan untuk kembali meningkatkan ekspor ke India? Jika kebijakan tidak segera diambil, surplus stok bisa menjadi beban bagi industri sawit nasional.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia Q4 2024 oleh BPS

✔️ Pertumbuhan Ekonomi (PDB) YoY Q4 = 5,02% (vs sebelumnya 4,95%, vs ekspektasi 4,98%)

➖ Pertumbuhan Ekonomi (PDB) Kumulatif Setahun Penuh 2024 = 5,03% (vs sebelumnya 5,05%)

➖ Pertumbuhan Ekonomi (PDB) QoQ Q4 = 0,53% (vs sebelumnya 1,5%, vs ekspektasi 0,56%)

Ekonomi Indonesia (GDP Growth) tahun 2024 masih mampu bertahan di atas 5%, di tengah tingginya ketidakpastian global dan domestik yang terjadi sepanjang tahun.

Industri Pengolahan masih menjadi kontributor utama GDP Growth dari sisi produksi. Sementara, konsumsi rumah tangga menjadi kontributor utama dari sisi konsumsi.

https://cutt.ly/pe5gnFgv

$INDF $ASII $MYOR

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@wahyun1 Lebaran gua pakek $ROTI sama $MYOR . . gua gak pakek $BRRC . .!??🤣🙏🙏

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOR ditunggu lah di 1500

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOR contoh $CMRY

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOR before https://stockbit.com/post/17035751

manjt lan nurut garis pakbosss

random tag $BBRI $PANI

$MYOR $ANTM $BREN

Perubahan besar sedang terjadi di pasar komoditas global, dan dampaknya bisa terasa jauh hingga ke Indonesia. Dari emas hingga gas alam, dinamika baru sedang dimainkan oleh keputusan ekonomi dan geopolitik yang mendominasi pekan ini.

Harga emas melambung mendekati rekor tertinggi. Ketidakpastian global yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Trump mendorong investor untuk mencari aset aman. Kelemahan dolar AS semakin memperkuat daya tarik emas, yang semakin dianggap sebagai perlindungan terhadap inflasi dan ketidakpastian pasar. Bagi Indonesia, produsen emas seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bisa mendapat manfaat dari kenaikan harga ini, sementara sisi konsumsi perhiasan dalam negeri mungkin mengalami tekanan akibat harga yang lebih tinggi.

Di sektor energi, peringatan tentang aktivitas shale yang melambat di AS berpotensi memberikan keuntungan bagi produsen minyak tradisional. Jika produksi minyak serpih turun, harga minyak global bisa terdorong naik. Indonesia sebagai importir dan produsen minyak mungkin menghadapi dilema. Di satu sisi, harga minyak yang lebih tinggi bisa membebani biaya energi domestik dan mengerek harga BBM, tetapi di sisi lain, perusahaan energi seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) bisa mendapat keuntungan dari harga minyak yang lebih tinggi.

Harga kopi yang melonjak lebih dari 90% dalam setahun terakhir membawa tantangan bagi industri minuman di Indonesia. Jika harga global tetap tinggi, produsen kopi olahan dalam negeri seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR) bisa terkena dampak kenaikan biaya bahan baku. Namun, bagi petani kopi dan eksportir seperti PT Aneka Coffee Industry, ini bisa menjadi peluang untuk meningkatkan margin keuntungan.

Gas alam menjadi perhatian lain, terutama dengan percepatan pengosongan cadangan di Eropa yang membuat harga gas melonjak. Hal ini dapat menguntungkan eksportir LNG, tetapi bagi negara-negara pengimpor seperti Indonesia, harga yang lebih tinggi bisa menjadi tantangan untuk pasokan energi yang stabil dan terjangkau.

Sektor energi terbarukan menghadapi tantangan baru setelah pendanaan ekuitas untuk teknologi dekarbonisasi global turun 40% pada tahun 2024. Dengan investasi global dalam transisi energi mencapai lebih dari $2 triliun untuk pertama kalinya, pertanyaannya adalah: apakah Indonesia akan mampu menarik investasi untuk mempercepat transisi energi hijau? Emiten seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) bisa mendapatkan momentum jika kebijakan dan insentif yang tepat diterapkan.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@robertgunawankeren $MYOR ko?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

ada, $MYOR ratu perak👀

Rilis data inflasi IHK Indonesia Jan 2025 oleh BPS

https://cutt.ly/ee7X7Xvb

✔️ Inflasi IHK mtm Jan = -0,76% (vs Des 24 0,44%, vs Jan 24 0,04%, vs ekspektasi 0,32%)
✔️ Inflasi IHK yoy Jan = 0,76% (vs Des 24 1,57%, vs Jan 24 2,57%, vs ekspektasi 1,88%)
✔️ Inflasi ytd Jan = -0,76%

❌ Inflasi Inti mtm Jan = 0,30% (vs Des 24 0,17%, vs Jan 24 0,20%)
❌ Inflasi Inti yoy Jan = 2,36% (vs Des 24 2,26%, vs Jan 24 1,68%, vs ekspektasi 2,30%)

Indonesia mengalami deflasi yang cukup besar secara bulanan dan penurunan laju inflasi signifikan secara tahunan.

Pemberian diskon tarif listrik PLN 50% oleh pemerintah menjadi pendorong deflasi ini.

Selain itu normalisasi harga pasca kenaikan jelang akhir tahun, dan meredanya kekhawatiran kenaikan PPN 12% setelah akhirnya dibatalkan juga menjadi pendorong deflasi.

Namun di sisi lain, laju inflasi inti masih terus meningkat baik secara bulanan maupun tahunan, walaupun masih terkendali belum ada kenaikan signifikan.

Selain itu tarif listrik PLN yang akan balik normal pada Maret nanti juga dikhawatirkan bisa kembali menaikkan inflasi secara signifikan, di tengah tingginya demand bulan Ramadhan dan jelang lebaran.

$INDF $ICBP $MYOR

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOR before https://stockbit.com/post/17035751

kan kejadian kan

random tag $PANI $BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

waduu hit predict $MYOR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOR $ANTM $BMRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CMRY nih contoh, bodo amat ama cukai minuman manis, bandarnya bener.. ga kayak bandar $MYOR kayak org sakit jiwa... hahaha

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

📈 $AMOR Bagikan Dividen Rp14/Lembar: Apakah Saham Ini Layak Masuk Portofolio?
PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) resmi mengumumkan dividen interim Rp30,9 miliar atau Rp14 per saham untuk tahun buku 2024. 🔍 Fakta kritis:

Dividend Payout Ratio 84,8%: Tinggi, tetapi didukung saldo laba ditahan Rp276,19 miliar.

Jadwal Cum/Ex-Dividen: Pasar Reguler (7-10 Feb 2025) & Pasar Tunai (11-12 Feb 2025).

Pembayaran: 24 Februari 2025.

💰 Analisis: Kebijakan dividen agresif ini menunjukkan kepercayaan manajemen pada likuiditas perusahaan. Namun, investor perlu waspadai rasio pembayaran di atas 80% untuk emiten jasa keuangan. 📊 Baca detail laporan keuangan AMOR disini! https://cutt.ly/te7wf7c2

$MYOR $SIDO

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@albertbassist mulai sarap nih bandar $MYOR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOR goodbye.. CL.. biar ga tmbh dalem..

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Bandar itu mitos belaka. Itu hanya tipu muslihat Jin untuk rakjat apestor salahkan.

Lho kok Jin? Lah pesawat saja bisa terbang hanya karena diangkat oleh Jin (marganya Kazama).

Begitu pula dengan saham, saham hijau dan merah itu hanya dihijaukan dan dimerahkan oleh jin. Bandar hanya scapegoat saja.

Ingat, kunci cepat sukses itu hanya bisa dengan 5M dan memelihara tuyul.

$IHSG $MYOR $SIDO

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

🚀 Prospek saham poultry makin menggeliat! $CPIN dan $JPFA diganjar rating beli oleh Mirae Asset Sekuritas. Potensi cuan hingga 31,5% berkat kenaikan harga ayam dan DOC di kuartal IV-2024. Namun, tetap waspadai risiko fluktuasi harga bahan baku. Apakah ini waktu yang tepat masuk ke sektor ini? Simak detailnya di tautan berikut! https://cutt.ly/Ue4I1sdK 📊 Baca Selengkapnya

$MYOR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Strategi untuk Menerapkan Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah-sekolah Indonesia menggunakan DeepSeek AI

1. Peluncuran Program Pilot

- Area Target: Pilih sekolah yang beragam (perkotaan, pedesaan, terpencil) untuk menguji kelayakan. Prioritaskan daerah dengan tingkat kekurangan gizi/stunting yang tinggi.

- Penilaian Kebutuhan: Berkolaborasi dengan ahli gizi dan ahli kesehatan untuk mengidentifikasi kesenjangan diet (misalnya, protein, vitamin).

2. Pendanaan & Kemitraan

- Anggaran Pemerintah: Mengalokasikan dana awal melalui anggaran nasional/lokal, mengintegrasikan dengan inisiatif yang ada (misalnya, Program Kesehatan Sekolah/UKS).

- Kemitraan Publik-Swasta: Melibatkan LSM, perusahaan (program CSR), dan lembaga internasional (UNICEF, WFP) untuk dukungan.

3. Sumber Makanan Lokal

- Jaringan Pengadaan: Bermitra dengan petani/nelayan lokal dan koperasi untuk memasok bahan-bahan segar musiman. Meningkatkan ekonomi lokal dan memastikan keberlanjutan.

- Kepatuhan Halal & Budaya: Pastikan menu menghormati norma agama/budaya (misalnya, sertifikasi halal).

4. Desain Menu & Keamanan

- Makanan Seimbang: Kembangkan menu dengan ahli diet, menekankan nutrisi yang kurang dalam diet lokal. Sertakan hidangan tradisional untuk penerimaan.

- Pelatihan Keamanan Pangan: Melatih staf sekolah/koki dalam kebersihan dan persiapan yang aman melalui lokakarya dengan otoritas kesehatan.

5. Logistik & Infrastruktur

- Central Kitchens: Mendirikan dapur bersama di daerah miskin sumber daya untuk melayani banyak sekolah.

- Opsi Pra-Kemas: Gunakan kemasan ramah lingkungan untuk sekolah jarak jauh tanpa fasilitas memasak.

6. Keterlibatan Komunitas

- Keterlibatan Orang Tua/Pemimpin: Ciptakan kesempatan relawan untuk persiapan makanan dan mendidik keluarga tentang nutrisi.

- Kampanye Kesadaran: Gunakan media untuk menyoroti manfaat dan membangun dukungan publik.

7. Pemantauan & Evaluasi

- Metrik: Lacak kehadiran, kinerja akademik, dan indikator kesehatan (misalnya, BMI, tingkat anemia).

- Alat Transparansi: Menerapkan sistem digital untuk memantau rantai pasokan dan mencegah korupsi.

8. Integrasi Kebijakan & Penskalaan

- Kerangka Hukum: Selaras dengan kebijakan kesehatan/pendidikan nasional untuk memastikan berumur panjang/keberlanjutan.

- Perluasan Bertahap: Gunakan data percontohan untuk menyempurnakan dan menskalakan program secara nasional, memprioritaskan wilayah dengan kebutuhan tinggi.

Tantangan Utama & Mitigasi

- Celah Pendanaan: Diversifikasi aliran pendapatan (misalnya, pajak yang dialokasikan, hibah donor).

- Akses Jarak Jauh: Gunakan dapur bergerak atau kemitraan dengan katering lokal.

- Inklusi: Memastikan akses yang adil untuk kelompok yang terpinggirkan (misalnya, siswa penyandang cacat, keluarga berpenghasilan rendah).

Strategi ini menyeimbangkan kepraktisan, kepekaan budaya, dan keberlanjutan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak dan hasil pendidikan sambil memperkuat komunitas lokal.

$BTC $IHSG $MYOR

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF $GOOD

Berikut ini adalah analisis mendalam fundamental dan teknikal untuk saham $MYOR

Analisa Fundamental

1. Kinerja Keuangan

Pendapatan (Revenue):

Total Revenue (TTM): Rp34,231 miliar.

Pertumbuhan Pendapatan YoY (Year on Year): 11.99%. Ini adalah pertumbuhan yang positif dan menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan penjualannya.

Namun, Revenue Annual YoY Growth hanya 2.66%, yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan tahunan.

Laba Bersih (Net Income):

Laba Bersih TTM: Rp3,183 miliar, menghasilkan Net Profit Margin (TTM) 9.3%, yang cukup baik untuk sektor konsumen.

Namun, pertumbuhan laba bersih negatif: Net Income YoY Growth -63.11%. Ini menunjukkan adanya tekanan pada laba, kemungkinan dari kenaikan biaya operasional atau penurunan efisiensi.

Profitabilitas:

Return on Assets (ROA): 10.5% menunjukkan perusahaan cukup efisien memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan laba.

Return on Equity (ROE): 20.12%, menunjukkan tingkat pengembalian yang sangat baik kepada pemegang saham.

Dividen:

Dividen (TTM): Rp55 dengan Dividend Yield 2.18%, menarik bagi investor yang mencari penghasilan pasif dari saham.

Payout Ratio: 45.76%, masih dalam batas aman untuk membayar dividen secara konsisten di masa depan.

2. Struktur Keuangan

Aset dan Utang:

Total Aset: Rp30,327 miliar.

Total Liabilitas: Rp14,244 miliar.

Debt-to-Equity Ratio: 0.57, yang mencerminkan perusahaan memiliki utang yang terkendali.

Cashflow:

Free Cash Flow (FCF): Negatif Rp2,054 miliar. Hal ini menjadi perhatian karena menunjukkan arus kas bebas yang tidak sehat, kemungkinan disebabkan oleh belanja modal (CapEx) yang besar.

3. Valuasi Saham

Current PE Ratio (TTM): 17.70, menunjukkan valuasi saham cukup wajar jika dibandingkan dengan rata-rata sektor konsumen.

Forward PE Ratio: 18.20, sedikit lebih tinggi, menunjukkan ekspektasi pertumbuhan laba yang stagnan.

PBV (Price to Book Value): 3.56, saham dihargai 3.56 kali dari nilai bukunya. Untuk sektor konsumen, ini cukup tinggi.

4. Pertumbuhan:

Revenue Growth (Quarterly): 16.62%, menunjukkan kenaikan penjualan yang cukup signifikan dalam kuartal terakhir.

EPS Growth (Annual): 64.43%, tetapi EPS (Earnings Per Share) kuartalan turun drastis sebesar -63.11%. Ini menunjukkan adanya fluktuasi signifikan dalam kinerja laba perusahaan.

Analisa Teknikal

1. Harga Saham

Harga saham saat ini: Rp2,520 (turun -4.18% dalam 3 bulan terakhir).

Support kuat terlihat di sekitar Rp2,440, dengan resistance terdekat di Rp2,780.

Tren keseluruhan: Bearish (penurunan) dalam jangka pendek, dengan harga berada di bawah rata-rata 3 bulan.

2. Volume dan Frekuensi

Volume Perdagangan:

Volume beli asing cukup tinggi: Rp1.23 miliar, dibandingkan dengan jual asing sebesar Rp103 juta. Ini menunjukkan minat investor asing yang masih kuat.

Namun, investor domestik mendominasi aktivitas (77.63%) dengan penjualan lebih tinggi daripada pembelian. Frekuensi distribusi (687) jauh lebih besar dari akumulasi (527).

Arah Arus Modal:

Dominasi arus keluar dari investor domestik dapat memberikan tekanan pada harga dalam jangka pendek.

3. Indikator Teknikal Lainnya

Momentum dan Tren:

Tren saat ini cenderung menurun (downtrend), dengan tekanan jual yang masih dominan.

Pergerakan harga mendekati support di Rp2,440. Jika support ini ditembus, potensi penurunan lebih lanjut cukup besar.

Level Penting:

Resistance: Rp2,780.

Support Utama: Rp2,440. Jika harga bertahan di atas support ini, ada peluang rebound.

4. Order Book

Asing vs Domestik:

Aktivitas asing menunjukkan pembelian bersih (net buy asing Rp1.13 miliar), yang merupakan sinyal positif dari sisi minat asing.

Namun, tekanan dari investor domestik bisa menjadi hambatan untuk kenaikan harga.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Dari Sisi Fundamental:

Saham ini cukup menarik untuk jangka panjang karena:

ROE tinggi (20.12%).

Dividen konsisten dengan yield 2.18%.

Utang yang rendah (Debt-to-Equity 0.57).

Namun, pertumbuhan laba bersih negatif (-63.11%) menjadi perhatian, terutama jika tekanan margin tidak dapat diatasi.

Dari Sisi Teknikal:

Harga sedang dalam tren menurun. Potensi pembelian ada jika harga mendekati support Rp2,440 dan menunjukkan rebound.

Sebaiknya menunggu konfirmasi pembalikan tren sebelum masuk posisi.

Rekomendasi:

Investor Jangka Panjang: Saham ini layak dikoleksi jika harga berada di sekitar Rp2,440, dengan catatan pertumbuhan laba bersih harus diperbaiki ke depan.

Trader Jangka Pendek: Perhatikan level support dan resistance. Jika harga menembus Rp2,780, potensi kenaikan lebih lanjut terbuka.

Disclaimer:

hanya bersifat sebagai referensi atau bahan pertimbangan.

Pastikan Anda melakukan analisis menyeluruh dan mempertimbangkan risiko sebelum berinvestasi.

Setiap tindakan adalah tanggung jawab dari pelaku pasar.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

sudah ada tanda reversal dari MACD dibarengi RSI yg mulai keluar dari zona oversold $MYOR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Asing langsung borong 74,6k lot selama 4 hari ini $MYOR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Saham $UNVR: Kisah Kelam di Balik Slogan ‘Belilah Saham yang Dipakai Produknya Tiap Hari’

Selama bertahun-tahun, Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi simbol kepercayaan di kalangan investor ritel. Dengan berbagai produk rumah tangga yang digunakan hampir di setiap rumah di Indonesia—mulai dari sabun, sampo, hingga deterjen—UNVR sering dianggap sebagai pilihan aman bagi investor pemula. Namun, grafik yang tampak menyedihkan dalam lima tahun terakhir menjadi pengingat pahit bahwa kenyataan di pasar saham tak selalu sejalan dengan teori sederhana.

Lima tahun lalu, harga saham UNVR berada di puncak kejayaannya, menyentuh angka Rp8.575 per lembar. Namun, kini, saham yang dulu dianggap "blue chip" ini anjlok hingga Rp1.690, kehilangan hampir 80% dari nilainya. Slogan yang dulu menguatkan kepercayaan para investor, "Belilah saham yang produknya dipakai setiap hari," kini justru terasa seperti ironi menyakitkan.

Apa yang Salah dengan UNVR?

Sebagai perusahaan raksasa, Unilever tidak kebal terhadap tantangan. Beberapa faktor yang disebut-sebut menjadi penyebab kejatuhan ini antara lain:

1. Persaingan Ketat: Produk-produk lokal dan global mulai menggerogoti pangsa pasar Unilever.

2. Perubahan Preferensi Konsumen: Generasi muda semakin beralih ke produk yang dianggap lebih alami dan ramah lingkungan, mengurangi daya tarik produk konvensional Unilever.

3. Tekanan Margin Keuntungan: Harga bahan baku yang meningkat, ditambah persaingan harga, memukul margin keuntungan perusahaan.

4. Dividen Tinggi, Tanpa Pertumbuhan: Selama bertahun-tahun, UNVR dikenal sebagai emiten dengan dividen tinggi. Namun, ini sering kali dilakukan dengan mengorbankan reinvestasi untuk pertumbuhan jangka panjang.

Pelajaran Pahit untuk Investor

Bagi banyak investor, penurunan saham UNVR adalah pengalaman belajar yang mahal. Kepercayaan buta pada merek dan konsumsi sehari-hari tidak selalu menjadi jaminan kesuksesan investasi. Grafik merah yang terus menurun ini menjadi bukti nyata bahwa fundamental perusahaan dan dinamika pasar adalah faktor yang tak bisa diabaikan.

Tetap Optimis atau Tinggalkan?

Meski tampaknya suram, beberapa analis masih percaya pada potensi jangka panjang UNVR. Mereka berargumen bahwa diversifikasi produk, fokus pada inovasi, dan strategi pemasaran yang lebih adaptif dapat menjadi kunci kebangkitan. Namun, bagi banyak investor yang sudah lama bertahan, rasa kecewa dan penyesalan sulit untuk diabaikan.

Kesimpulan

Saham UNVR adalah pengingat bahwa investasi di pasar saham bukan hanya soal membeli apa yang familiar, tetapi juga memahami arah dan dinamika bisnis. Slogan "belilah saham yang produknya dipakai tiap hari" bisa jadi relevan, tapi tanpa analisis mendalam, hal itu hanya akan menjadi kalimat kosong tanpa makna.

Kini, para investor UNVR hanya bisa berharap dan berdoa agar cerita ini bukan akhir dari perjalanan panjang Unilever Indonesia, melainkan awal dari kebangkitan baru.

$MYOR $AMRT

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBNI Anak Usaha Kecil - Kecil

Anak usaha BBNI tidak banyak. Yang paling besar adalah PT BNI Life Insurance yang bisa dibilang anak emas yang selalu bikin bangga keluarga besar BNI. Dengan total aset sebesar 26,68 triliun Rupiah, pertumbuhan aset 10,5%, dan kontribusi sebesar 2,36% terhadap total aset BNI, ini adalah perusahaan yang jelas tahu caranya "hidup mandiri." Fokus mereka di asuransi jiwa, termasuk prinsip syariah, adalah pasar yang stabil dan terus berkembang. Sepertinya, ini anak yang selalu dapat tepuk tangan di rapat keluarga. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lalu kita beralih ke PT BNI Multifinance, yang total asetnya 6,08 triliun Rupiah dan menyumbang 0,54% terhadap total aset induknya. Dengan pertumbuhan 8,2%, mereka termasuk kategori "anak lumayan." Tidak buruk, tapi jelas belum cukup untuk jadi bintang. Di belakangnya ada PT BNI Sekuritas, yang total asetnya hanya 2,05 triliun Rupiah (kontribusi 0,18%) dengan pertumbuhan aset 5,0%. Sebagai perusahaan yang bergerak di perdagangan efek dan penasehat investasi, kinerja ini terbilang rata-rata. Tapi mereka punya anak usaha sendiri, PT BNI Asset Management, yang meskipun kecil, tetap jadi nilai tambah.

Nah, kalau kita bicara soal "anak yang butuh perhatian khusus," jelas BNI Remittance Ltd.. Dengan aset hanya 9 miliar Rupiah (ya, miliar, bukan triliun) dan kontribusi hampir tidak ada (0,0008% terhadap total aset BNI), perusahaan ini bahkan mencatat penurunan aset 3,0%. Serius, apa yang mereka lakukan di Hong Kong? Apakah layanan remitansi ini benar-benar punya prospek, atau hanya jadi bagian dari "branding internasional" BNI? Pertanyaan ini layak dipikirkan oleh manajemen.

Di sisi lain, ada PT Bank Hibank Indonesia, yang total asetnya 17,80 triliun Rupiah dan kontribusinya 1,58% terhadap total aset BNI. Ini bank yang diakusisi BBNI dari keluarga $MYOR. Dengan pertumbuhan aset 12,0%, ini adalah anak usaha yang punya prospek cerah, meskipun belum bisa dibilang dominan. Dan terakhir, si bungsu PT BNI Modal Ventura (BNI Ventures), dengan aset 517 miliar Rupiah (kontribusi 0,05%) dan pertumbuhan fantastis 20,5%. Ini adalah perusahaan yang masih muda, tapi jelas tahu caranya "lari." Kalau terus seperti ini, mereka bisa jadi salah satu tulang punggung BNI di masa depan.

Kalau kita bicara soal tenaga kerja, BNI punya total 27.203 pegawai pada 2024. Dari jumlah itu, 25.327 adalah pegawai tetap, sedangkan sisanya 1.876 adalah pegawai tidak tetap. Dibandingkan 2023, jumlah pegawai total menurun 1,33%, yang disebabkan oleh penurunan signifikan pegawai tidak tetap sebesar 11,09%. Sementara jumlah pegawai tetap hanya menurun 0,52%. Penurunan ini mungkin strategi efisiensi, tapi yang jelas BNI masih mempertahankan stabilitas struktur tenaga kerjanya. Mereka seperti ingin bilang, "Kalau mau kerja di sini, harus serius dan jangka panjang."

Lalu, soal jaringan operasional. Dengan 17 kantor wilayah, 197 kantor cabang, 1.089 kantor layanan, dan 798 outlet lainnya, BNI masih punya jaringan luas. Namun, ada pergeseran kecil: jumlah kantor cabang naik 1,03% (dari 195 ke 197), sedangkan jumlah outlet lainnya turun 2,68% (dari 820 ke 798). Penurunan ini mungkin mencerminkan efisiensi atau pergeseran fokus ke digitalisasi. Tapi yang menarik, BNI masih mempertahankan 6 kantor cabang luar negeri di lokasi-lokasi strategis seperti Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, New York, dan Seoul. Mereka juga punya 3 kantor perwakilan di Osaka, Amsterdam, dan Sydney, serta 2 Limited Purpose Branch di Singapura. Apakah semua ini memberikan kontribusi signifikan? Itu masih jadi tanda tanya besar, tapi setidaknya mereka tetap terlihat "global."

Melihat semua ini, strategi BNI adalah campuran antara ekspansi, efisiensi, dan digitalisasi. Ada hal yang bikin optimis, seperti kinerja beberapa anak usaha dan pertumbuhan kantor cabang. Tapi ada juga hal yang bikin garuk kepala, seperti performa BNI Remittance dan penurunan jumlah outlet domestik. BNI jelas bukan perusahaan yang sempurna, tapi mereka tetap berusaha bertahan dan relevan di pasar. Dengan sedikit penyempurnaan di beberapa lini, BNI punya potensi untuk terus jadi pemimpin di dunia perbankan Indonesia, bahkan mungkin internasional. Kita lihat saja, apakah mereka akan terus naik atau malah stagnan.

🔥Anak Usaha

🔰 PT BNI Life Insurance

Total aset: 26,68 triliun Rupiah

Porsi terhadap total aset BNI: 2,36%

Pertumbuhan aset: 10,5%

🌟 Kinerja Stabil dan menjadi salah satu anak usaha terbaik.


🔧 PT BNI Multifinance

Total aset: 6,08 triliun Rupiah

Porsi terhadap total aset BNI: 0,54%

Pertumbuhan aset: 8,2%

⚖️ Kinerja Lumayan, tapi masih di level menengah.


📈 PT BNI Sekuritas

Total aset: 2,05 triliun Rupiah

Porsi terhadap total aset BNI: 0,18%

Pertumbuhan aset: 5,0%

📊 Punya anak usaha, PT BNI Asset Management.

🧐 Kinerja Perlu strategi lebih untuk jadi pemain besar.


📉 BNI Remittance Ltd.

Total aset: 9 miliar Rupiah

Porsi terhadap total aset BNI: 0,0008%

Pertumbuhan aset: -3,0%

🌍 Lokasi: Hong Kong

🚨 Kinerja Lemah, evaluasi pasar internasional sangat diperlukan.


🏦 PT Bank Hibank Indonesia

Total aset: 17,80 triliun Rupiah

Porsi terhadap total aset BNI: 1,58%

Pertumbuhan aset: 12,0%

🔑 Kinerja Potensial, kinerja stabil di sektor perbankan.


🚀 PT BNI Modal Ventura (BNI Ventures)

Total aset: 517 miliar Rupiah

Porsi terhadap total aset BNI: 0,05%

Pertumbuhan aset: 20,5%

🌟 Kinerja Muda dan menjanjikan, memiliki pertumbuhan sangat baik.

Jumlah Pegawai

👨‍💼 Total Pegawai pada 2024: 27.203 orang

🏋️‍♂️ Pegawai Tetap: 25.327 orang (93,10% dari total).

🛠️ Pegawai Tidak Tetap: 1.876 orang (6,90% dari total).


📉 Perubahan Dibandingkan 2023

Total pegawai turun 1,33%.

Pegawai tetap turun 0,52%.

Pegawai tidak tetap turun signifikan 11,09%.

🧐 Penurunan ini mencerminkan efisiensi operasional tanpa mengorbankan stabilitas tenaga kerja utama.


Jaringan Kantor

🏙️ Domestik

🌐 17 kantor wilayah

🏢 197 kantor cabang (+1,03% dibandingkan 2023).

🏤 1.089 kantor layanan (-0,09%).

🏬 798 outlet lainnya (-2,68%).


✈️ Luar Negeri

🌍 6 kantor cabang: Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, New York, dan Seoul.

📍 3 kantor perwakilan: Osaka, Amsterdam, Sydney.

🔹 2 Limited Purpose Branch: Singapura.


📊 Penambahan kantor cabang menunjukkan fokus ekspansi domestik, sementara penurunan outlet lainnya menunjukkan pergeseran menuju digitalisasi dan efisiensi.

✔️ Anak usaha seperti BNI Life Insurance dan BNI Ventures menunjukkan performa solid.

Penurunan jumlah pegawai tidak memengaruhi stabilitas tenaga kerja tetap.

Ekspansi kantor cabang domestik menunjukkan peluang pertumbuhan.


❌ BNI Remittance perlu perhatian serius.
Penurunan outlet domestik mungkin mencerminkan tantangan kompetisi atau fokus digital yang belum optimal.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/3

testestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOR Sejak kapan bang H.Roma ekspansi ke JAVun
🤔🤔

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADES gendeng

$MYOR $UNVR

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy