Volume
Avg volume
PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi dan kegiatan energi lainnya, pengeboran darat dan lepas pantai, dan investasi (langsung dan tidak langsung) pada anak perusahaan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 13 Desember 1980.
Saham Energi: Antara Volatilitas dan Peluang Besar
Energi masih menjadi salah satu sektor utama di pasar saham Indonesia. Batubara, minyak, dan gas bumi tetap dibutuhkan meski dunia mulai bergerak ke arah energi terbarukan. Kenyataannya, pasokan listrik, industri berat, dan kebutuhan ekspor Indonesia masih sangat bergantung pada energi tradisional. Hal ini membuat saham sektor energi tetap menarik, khususnya bagi trader dan investor yang berani menghadapi volatilitas tinggi.
Keunggulan sektor energi ada pada potensi profit besar ketika harga komoditas dunia naik. Lonjakan harga batubara atau minyak sering langsung tercermin pada kinerja keuangan emiten. Tidak heran kalau saham energi bisa melesat puluhan persen dalam waktu singkat. Tapi, sisi lainnya adalah risiko. Begitu harga komoditas turun, saham energi juga bisa terkoreksi dalam.
Karena itu, strategi di sektor energi harus hati-hati. Dari sisi fundamental, perhatikan harga acuan batubara (HBA), harga minyak dunia, serta kontrak penjualan jangka panjang emiten. Dari sisi teknikal, momentum entry dan exit sangat penting, karena sektor ini tidak bergerak stabil seperti consumer atau perbankan. Trader yang bisa membaca tren global biasanya lebih unggul di sektor energi.
Saya sudah sering membagikan analisis saham energi, dan banyak prediksi saya terbukti tepat. Kuncinya adalah memahami hubungan antara harga global dengan pergerakan saham lokal.
Kalau kamu ingin belajar lebih dalam soal cara membaca peluang di saham energi, serta melihat track record prediksi saya yang sudah hit berkali-kali, silakan kunjungi profil saya. Di sana ada banyak insight yang bisa membantu kamu sebelum mengambil keputusan. Ingat, energi adalah sektor dengan risiko tinggi, tapi juga peluang profit besar jika dikelola dengan tepat.
$ADRO $MEDC $HRUM
Yah, menyesal poll ke $BIRD dgn alasan turnover.
Kelihat alasan mereka berkeras ga pindah k mobil listrik utk mempertahankan salvage value armada ICE, pdhal itu menekan margin utk drivers nya dan membuat tarif ke pelanggan ga bisa bersaing, sy blm lihat ada turnover dalam waktu dekat.
Titip analisis $MEDC, Pak š
[Bantu Saya untuk Menulis Artikel/Booklet selanjutnya mau yang cylical atau turnover stock?]
so far ya masih berproses ADRO dan $ADMR , namun saya pending dulu karena nunggu data terbaru/ dari pubex terbaru tapi setidaknya teman teman paham narrative yang akan dibawa (khusus ADRO) dan gimana bisnis proses dari coal yang existing (khusus ADMR).
Ok sekarang lanjut ada 2 topik yang mau digarap mau yang cylical atau turnover stock?
kalo cylical saya mau pick $MEDC. Concern saya adalah bagaimana kita paham membaca public ekspose dari MEDC karena banyak yang merasa sulit memahami isi public expose MEDC apalagi banyak istilah dan satuan oil and gas
Kalo pilih turnover stock saya mau pick $BIRD buat diulas. Simplenya saham ini tahan banting dan jadi saksi perusahaan taksi yang survive di covid. Concern di stock ini adalah apakah nih emiten bisa jaga nilai duit yang kita invest/menghasilkan investasi yang return dengan baik buat long term. Itungannya nanti bisa sampe coba cari nilai ROIC dan WACC yang sedikit saya modifikasi.
Silahkan di polling teman teman
saya tunggu 20 September 2025 untuk tutup polling
Peluang di Saham Komoditas
Saham komoditas punya karakter unik: harganya sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga global. Misalnya, batubara, nikel, atau minyak. Ketika harga komoditas dunia naik, saham-saham di sektor ini biasanya ikut melesat. Tapi saat harga turun, penurunannya juga bisa tajam.
Untuk bisa memanfaatkan peluang di sektor ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, ikuti berita global, karena faktor eksternal sangat berpengaruh. Kedua, gunakan analisis teknikal untuk membaca tren jangka pendek. Ketiga, jangan serakah, karena volatilitas saham komoditas jauh lebih tinggi dibanding saham consumer atau perbankan.
Saya sudah sering membagikan analisis di sektor komoditas, dan banyak prediksi saya terbukti akurat. Kuncinya bukan sekadar ikut arus, tapi membaca data dengan lebih teliti.
Kalau ingin melihat insight dan prediksi saya tentang saham komoditas, langsung kunjungi profil saya. Di sana saya rutin membagikan analisis yang bisa jadi pertimbangan sebelum masuk ke sektor ini.
$ITMG $MEDC $INCO
MEDCĀ Siapkan Rp815 Miliar untuk Buyback 407 Saham Selama Kurun Tiga Bulan
ā¢MEDCĀ menyiapkan dana maksimal Rp815 miliar untuk membeli kembali 407 saham, yang akan berlangsung 8 September ā 8 Desember 2025.
ā¢DanaĀ buybackĀ berasal dari kas internal, bukan pinjaman, untuk fleksibilitas modal dan peningkatan nilai bagi pemegang saham.
ā¢BuybackĀ dilakukan melalui BRI Danareksa Sekuritas di BEI, dengan harga sesuai ketentuan POJK.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham Tahap IIĀ sebanyak 407 lembar, dengan kesiapan dana maksimal Rp815 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasiĀ MEDCĀ yang dikutip Jumat (5/9), MedcoEnergi akan melakukan buyback saham dalam kondisi pasar yang berfluktuasi signifikan. Sebagai informasi, rencana buyback sudah mendapat persetujuan RUPS Tahunan pada 3 Juni 2025 untuk periode 12 bulan.
Namun sejauh iniĀ MEDCĀ belum melakukan buyback saham, karena perseroan berencana melaksanakan buyback tahap kedua terlebih dahulu atau tidak dilakukan bersamaan dengan periode pembelian kembali yang telah disetujui oleh para pemegang saham pada RUPS Tahunan 3 Juni 2025.
Pada rencana buyback saham Tahap II, pelaksanaannya akan dilakukan selama kurun tiga bulan ke depan atau mulai 8 September 2025 hingga 8 Desember 2025. ManajemenĀ MEDCĀ menyampaikan, dana untuk program buyback saham ini maksimal Rp815 miliar atau setara Rp50 juta, dengan asumsi kurs senilai 1 USD sama dengan Rp16.300.
Dana buyback saham tersebut bersumber dari saldo kas internal perseroan atau bukan dari hasil penawaran umum maupun dana dari pinjaman. Pelaksanaan buyback saham Tahap II dinilai akan memberikan fleksibilitas yang besar bagi perseroan dalam mengelola modal dan memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham.
Lebih lanjut manajemen MedcoEnergi menyampaikan, perseroan akan melakukan buyback saham sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK No. 29/23, yaitu harga penawaran untuk membeli kembali saham harus lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.
Pada aksi korporasi ini,Ā MEDCĀ telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas untuk melakukan buyback saham perseroan melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama kurun tiga bulan. "Pembelian kembali saham Tahap II hanya akan dilakukan apabila hal tersebut memberikan keuntungan bagi perseroan dan para pemegang saham," demikian disebutkan manajemenĀ MEDC.
$MEDC
Rilis data terkait stok minyak mentah US
ā
API Crude Oil Stocks Change = 0,622M (vs previous -0,974M, vs consensus -3,4M)
ā
EIA Crude Oil Stocks Change = 2,415M (vs previous -2,392M, vs consensus -1,8M)
ā EIA Gasoline Stocks Change = -3,795M (vs previous -1,236M, vs consensus -1,2M)
ā
EIA Distillate Stocks Change = 1,681M (vs previous -1,786M, vs consensus -0,5M)
Stok minyak mentah US menurut API dan EIA meningkat di luar ekspektasi.
Kondisi supply-demand minyak kembali melonggar, mendukung harga minyak tetap terkendali, dengan pula mengindikasikan aktivitas ekonomi US masih cukup lemah mendukung penurunan inflasi.
$OIL $MEDC $AKRA
ā”š Today Market Insight šā”
⢠MEDC rencana buyback tahap II Rp815 miliar (USD50 juta) untuk 407 juta lembar saham (1,62% modal ditempatkan), berlangsung 8 September-8 Desember 2025. š°
⢠Rupiah ditutup melemah 0,06% ke Rp16.425/US$ pada Kamis (4/9), Jisdor BI di Rp16.438/US$ (-0,50% WoW), diperkirakan bergerak Rp16.325-16.450 pekan depan. š®š©
⢠ITMG target penjualan batu bara 24 juta ton (+10% YoY 2025), strip ratio turun menjadi 8,8 kali, biaya tunai US$43,7/ton, ASP proyeksi US$79/ton. āļø
⢠IHSG ditutup turun 0,23% ke 7.867,34 pada Kamis (4/9), DSSA dan SMMA menjadi pemberat utama, transaksi mencapai Rp14,09 triliun dari 39,87 miliar saham. š
⢠TOWR milik Grup Djarum rencana buyback Rp200 miliar, membeli kembali 296 juta saham (0,5% modal), periode 4 September-3 Desember 2025. š±
⢠APLN kerja sama dengan konsorsium Jepang (Bika Co, Kyushu Leasing Service, Shinoken Group) untuk mengembangkan Kota Podomoro Tenjo, meluncurkan Cluster Edelweiss dan Mahogany. šļøšÆšµ
⢠Rupiah di Jisdor BI melemah 0,08% ke Rp16.438/US$ pada Kamis (4/9), won Korea mencatat pelemahan terdalam 0,24%, rupiah di posisi ke-7 (-0,06%). š±
⢠OJK soroti 156 perkara keuangan hingga Agustus 2025, 130 kasus dari perbankan (80% pangsa pasar), 138 sudah diputus pengadilan. āļø
⢠ANTM harga emas batangan capai rekor tertinggi Rp2.044.000/gram (+Rp9.000), potensi mencapai Rp2.200.000-2.250.000/akhir tahun. š„
⢠Harga minyak Brent turun 2,31% ke US$67,54/barrel dan WTI 2,56% ke US$63,91/barrel jelang pertemuan OPEC+ akhir pekan. ā½
⢠INPP bagikan dividen interim Rp55,91 miliar (Rp5/saham) pada 3 Oktober 2025, setara 12,61% laba semester I 2025 Rp443,19 miliar (+57,85% YoY). š°
⢠Fitch memperingatkan kerusuhan berkelanjutan berpotensi melemahkan peringkat kredit Indonesia, S&P menyatakan tekanan ekonomi dapat mempersulit pemerintah menyeimbangkan belanja dan menjaga defisit fiskal di bawah 3%. šŗšø
⢠OASA private placement 634,72 juta saham untuk investasi Rp2,65 triliun pengembangan proyek PSEL di Tangerang Selatan berkapasitas 19,6 MW. ā”
⢠AMMN komisaris Alexander Ramlie beli 229,8 juta saham senilai Rp1,8 triliun, kepemilikan meningkat dari 0,145% menjadi 0,462%. š
⢠IHSG ditutup naik 1,08% ke 7.885,86 pada Rabu (3/9), sektor energi (+2,49%) menjadi pendorong utama, asing tetap net sell Rp1,39 triliun. š
⢠Bank Indonesia dan Kemenkeu laksanakan burden sharing untuk program Asta Cita, BI telah membeli SBN Rp200 triliun hingga Agustus 2025. š±
⢠Saham emas termurah INDY dengan PBV 0,4 kali dan target harga Rp2.450, potensi cuan 55%, harga emas dunia capai US$3.573/ons. š„
$MEDC $ITMG $AMMN
MEDC Berencana Lanjutkan Buyback dengan Relaksasi hingga Rp815 M; Stok Minyak Sawit Malaysia pada Agustus 2025 Diperkirakan Naik ke Level Tertinggi sejak Desember 2023
āŖļø $MEDC: Medco Energi Internasional mengumumkan rencana buyback saham hingga 407 juta (1,62%) lembar dengan alokasi dana hingga 815 miliar rupiah pada periode 8 September 2025ā8 Desember 2025. Buyback ini merupakan kelanjutan dari buyback yang telah diumumkan sebelumnya untuk periode 26 Maretā25 Juni 2025, seiring relaksasi aturan buyback yang diberikan oleh OJK untuk mendukung stabilitas pasar modal. Selain buyback ini, MEDC juga sedang dalam periode buyback hingga 240 juta (0,95%) saham dengan alokasi dana hingga 408 miliar rupiah untuk periode 4 Juni 2025ā3 Juni 2026, di mana rencana ini telah disetujui pada RUPSLB pada Juni 2025. Kedua aksi korporasi ini mengimplikasikan maksimum alokasi dana buyback saham MEDC mencapai ~1,2 triliun rupiah.
āŖļø Survei dari Bloomberg memperkirakan bahwa stok minyak sawit di Malaysia naik +2,8% MoM pada Agustus 2025 ke level 2,17 juta ton, menandai level tertinggi sejak Desember 2023 sekaligus melanjutkan tren kenaikan secara bulanan dalam 6 bulan terakhir. Sementara itu, produksi minyak sawit mentah di Malaysia pada Agustus 2025 diperkirakan meningkat +2,2% MoM ke level 1,85 juta ton dan menandai level tertinggi dalam 1 tahun terakhir, sementara ekspor diperkirakan melonjak +11% MoM menjadi 1,45 juta ton. Meningkatnya pasokan minyak sawit di Malaysia dapat membebani harga acuan berjangka CPO, terutama selama siklus produksi tinggi saat ini yang biasanya mencapai puncaknya pada bulan Oktober.
āŖļø Kompas melaporkan bahwa Kejaksaan Agung pada Kamis (4/9) menetapkan mantan menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi, Nadiem Makarim, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, mengatakan bahwa Nadiem ditetapkan sebagai tersangka setelah pihaknya memeriksa sekitar 120 saksi dan 4 orang ahli dalam perkara ini.
___________
Stockbit Sekuritas
News Update
š Libur panjang, IHSG melemah 0,23% ke 7,867 dan Asing catatkan net sell Rp305M.
š Penutupan pasar hari ini, Rupiah melemah tipis 0,05% ke level Rp16,424/USD.
š OJK catatkan pertumbuhan kredit perbankan melambat pada Juli, yakin 7,03% secara YoY.
š $UNTR genjot investasi energi terbarukan lewat panas bumi, PLTA, Solar PV, PLT-sampah.
š BFIN infokan kesiapan dana untuk melunasi pokok dan bunga obligasi yang akan jatuh tempo.
š $PTRO membantah isu Sinergi Grup Hafar dengan Cakra Buana.
š SMGR pasok 19.190ton Semen di pembangunan LRT Velodrome-Manggarai.
š $MEDC infokan rencana menggelar Buyback saham tahap II.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan melaksanakan pembelian kembali saham atau buyback tahap II dengan nilai maksimal Rp 815 miliar. Jumlah tersebut setara dengan US$ 50 juta dengan asumsi kurs Rp 16.300 per dolar AS.
Manajemen Medco menyebut buyback ini akan dilakukan secara bertahap dalam...
katadata.co.id
EmitenNews.com -Ā PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) tahap II dengan nilai alokasi hingga Rp815 miliar atau setara USD 50 juta. Aksi korporasi ini akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tiga bulan sejak keterbukaan informasi dit...
www.emitennews.com
IDXChannel - PT Medco Energi Internasional Tbk atau MedcoEnergi (MEDC) resmi mengumumkan pembelian kembali saham atau share buyback tahap II dalam kondisi pasar yang fluktuatif.
Aksi buyback tanpa skema Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dipilih untuk yang kedua kalinya. Padahal, MedcoEnergi sudah men...
www.idxchannel.com
$MEDC $IHSG
sudah profit ya, plann selanjutnya jika mampu break dari 1250 maka ada potensi ke 1350
analisanya https://stockbit.com/post/20478907
1/2
$MEDC
š Analisis Teknis MEDC
Harga Saat Ini: 1.250 (+2,04%)
Harga berhasil rebound dari level support kuat di sekitar 1.200 ā 1.215.
Support ā Resistance Utama:
Support terdekat: 1.215
Support kuat: 1.100 ā 1.120
Resistance terdekat: 1.280 ā 1.300
Resistance kuat: 1.400 ā 1.450
Trend:
Setelah koreksi dari puncak di atas 1.600, MEDC sempat sideways dan kembali turun ke 1.200.
Saat ini mulai rebound, mencoba break ke atas area konsolidasi 1.250 ā 1.300.
Jika mampu bertahan di atas 1.250 dan menembus 1.300, potensi naik ke 1.400 ā 1.450 terbuka.
Candlestick & Momentum:
Terlihat pola bullish candle dengan volume cukup baik ā indikasi buyer mulai masuk.
Jika besok mampu bertahan di atas 1.250, potensi lanjutan kenaikan kuat.