Volume
Avg volume
PT. Mark Dynamics Indonesia (Perseroan) adalah produsen handformer global terkemuka di Indonesia. Didirikan pada tanggal 10 April 2002, Perseroan saat ini berkedudukan di Sumatera Utara, Indonesia. Produk Perseroan sangatlah penting dalam pembuatan sarung tangan karet dengan tujuan pemakaian yang beragam: uji coba, industri, medis, rumah tangga, dan bahkan pembuatan sesuai pesanan. Perjalanan panjang Perseroan dimulai dengan memproduksi hanya 50.000 unit per bulan di tahun 2003. Secara perlahan, Perseroan terus meningkatkan kapasitas produksinya, dan saat ini telah mencapai 1.400.000 unit per bulan. Pabrik utama berlokasi di ... Read More
Di tahun 2025 ini kita dihebohkan dengan beberapa kebijakan baru dari pemerintah, salah satunya dengan adanya kenaikan harga subsidi gas HGBT menjadi USD 6,5 Per MMBTU - USD 7 per MMBTU. Salah satu emiten yang terdampak dengan kenaikan harga subsidi tersebut yaitu emiten cetakan sarung tangan MARK. Sentimen ini sempat membuat harga saham MARK turun hampir 20% pada awal tahun ini.
Akan tetapi hingga laporan keuangan FY 2024 rilis, secara tahunan MARK membukukan kinerja cukup solid , dimana penjualan naik 63% menjadi Rp 909.9 Miliar dan laba bersih naik 84% menjadi 286,5 Miliar. Menurut laporan tersebut, biaya penggunaan gas tidak lebih dari 20% dari total beban pokok yang digunakan.
Menurut kalian bagaimana potensi kinerja MARK di tahun 2025?
Mau dapat Insight lain seputar saham, join ke komunitas discord secara FREE melalui link👉🏼 https://cutt.ly/Erpk1oaR
$IHSG $ARNA $MARK
MARK - PT. Mark Dynamics Indonesia Tbk Rp 890 -15 (-1,66%) Info Selengkapnya! JAKARTA - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mencatat kenaikan laba bersih 84% pada 2024 menjadi Rp287 miliar, melonjak dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp153 miliar. Pencapaian ini melebihi target yang ...
idnfinancials.com
WB: "Mungkin hal paling konyol yang pernah kami lihat diajarkan di sekolah bisnis ternama adalah dalam bidang investasi. Sangat mencengangkan bagaimana mereka berfokus pada satu tren ke tren lain dalam teori keuangan, dan biasanya sangat berbasis matematika... Padahal, investasi sebenarnya tidak serumit itu. Saya hanya akan memberikan dua pelajaran: satu tentang cara menilai sebuah bisnis, dan satu lagi tentang cara berpikir tentang pasar. Jika seseorang memahami prinsip dasar dari kedua pelajaran itu, mereka akan jauh lebih baik dibandingkan jika mereka terpapar banyak hal seperti teori portofolio modern atau penentuan harga opsi. Siapa yang butuh penentuan harga opsi untuk menjadi investor?
"Pengajaran investasi benar-benar telah melenceng. Saya melihat buku-buku yang kadang digunakan, dan isinya benar-benar tidak membahas cara menilai bisnis—padahal itulah inti dari investasi. Jika Anda membeli bisnis dengan harga lebih rendah dari nilai sebenarnya, Anda akan menghasilkan uang. Dan jika Anda tahu perbedaan antara bisnis yang bisa Anda nilai dan yang tidak, Anda akan menghasilkan uang. Tapi mereka justru mencoba membuatnya jauh lebih rumit. Itulah yang dilakukan para ‘pendeta’ di setiap bidang; mereka harus meyakinkan jemaat bahwa pendeta harus didengarkan."
CM: "Kebodohan itu juga meresap ke dalam akuntansi. Cara optimal untuk menentukan harga opsi jangka panjang pada saham bisnis besar yang Anda pahami—atau bahkan indeks pasar saham—bukanlah dengan menggunakan Black-Scholes. Tapi profesi akuntansi tetap melakukannya. Mereka ingin semacam solusi yang terstandarisasi agar tidak perlu berpikir terlalu keras, dan mereka menemukannya."
— Berkshire Hathaway Annual Shareholders Meeting, 2012
Pendidikan investasi di banyak sekolah bisnis telah melenceng jauh dari esensi sebenarnya. Alih-alih mengajarkan cara menilai bisnis dan memahami pasar, kurikulum lebih sering berfokus pada teori-teori keuangan yang kompleks dan matematis. Konsep seperti teori portofolio modern dan model penentuan harga opsi diajarkan sebagai ilmu yang esensial, padahal sebagian besar tidak relevan bagi investor sejati. Faktanya, investasi hanyalah soal membeli bisnis dengan harga lebih murah dari nilai intrinsiknya.
Banyak akademisi dan profesional keuangan sengaja memperumit investasi untuk menciptakan kesan eksklusivitas. Mereka mempromosikan formula dan model rumit yang sering kali tidak ada hubungannya dengan realitas pasar. Akibatnya, banyak investor terjebak dalam jargon akademis tanpa benar-benar memahami prinsip dasar investasi. Jika seseorang hanya memahami dua hal—cara menilai bisnis dan bagaimana berpikir tentang pasar—itu sudah cukup untuk sukses dalam investasi.
Kesalahan ini juga terlihat dalam akuntansi. Misalnya, model Black-Scholes digunakan secara luas untuk menentukan harga opsi, meskipun tidak selalu sesuai dalam praktik. Banyak standar akuntansi mengadopsi pendekatan yang lebih nyaman dan terstandarisasi, bukan yang benar-benar mencerminkan nilai ekonomi suatu bisnis. Alih-alih berpikir secara mendalam, para profesional lebih memilih mengikuti metode yang sudah ada, meskipun metode tersebut tidak mencerminkan kenyataan secara akurat.
@Blinvestor
Learn and Grow Wealthy Together
Random tags: $SPTO $TOTO $MARK
Hartalega Commentary on 3rd Quarter 2024
"The rubber glove industry entered 2025 with renewed optimism on demand recovery, gradually transitioning from the post-pandemic era inventories. Capacity optimisation by key domestic producers and the exit of newer entrants have helped to mitigate some of global oversupply pressures... tariffs on rubber medical glove imports from China, which came into effect in January 2025 is likely to provide further impetus for Malaysian manufacturers to regain footing in the US."
$MARK