Volume
Avg volume
PT Intanwijaya Internasional Tbk didirikan pada tanggal 14 November 1981 dengan nama PT Intan Wijaya Chemical Industry. Pada tahun 1990, Perseroan menjadi perusahaan terbuka dengan mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia). Perseroan telah memulai kegiatan operasi secara komersial sejak tahun 1987 dengan produksi utama adalah formaldehyde resin (perekat kayu). Seiring dengan perkembangan usaha, Perseroan mengembangkan varian produk yang dihasilkan hingga meliputi formalin, urea formaldehyde resin, melamine formalin resin, phenol formaldehyde resin, urea formaldehyde powder, hardener, catcher... Read More
@trixffel emangnya psp $ASGR dan $INCI bolehin di ambil alih di harga skrg? Buat beli di reguler bisa ara berhari hari
$INCI Semoga UpTrend, high Volume Brekout.
DisClaimer:
catatan pribadi untuk belajar saya.
Bukan rekomendasi untuk Buy/Sell, keputusan BUY/SELL ditangan masing masing,
DYOR.
$INCI kalau dapat. pengen uji apakah membeli saham dengan metode graham masih berlaku. $DPNS. membeli saham dengan harga yang terlalu rendah, yang dijual dibawah aset lancar bersihnya.
@nzrandy17 mantap bro,kalau saya dulu tahun 2020 print semua emiten,rus cari pbv rendah,trus cari penurunan paling banyak selama covid,ketemunya emiten aneh aneh,contoh $INCI😎
Enterprise Value adalah nilai perusahaan yang diukur dari market cap dikurangi net cash (kas - total hutang). Enterprise value lebih mencerminkan nilai akuisisi sebenarnya terhadap sebuah perusahaan dibandingkan dengan market cap (equity value).
Ada 13 saham dari total 945 saham di BEI yang mempunyai nilai Enterprise Value yang negatif. EV negatif bisa berarti perusahaan sangat undervalue, namun bisa juga mengindikasikan permasalahan tata kelola cash yang tidak optimal, kinerja sulit bertumbuh karena minim ekspansi, dan capital allocation yang tidak baik.
However, ada 4 emiten yang tercatat pernah membagikan dividen, yang mengindikasikan bahwa kinerja mereka masih menghasilkan laba. 3 emiten di antaranya bisa dibeli, hanya SCPI yang tidak. Emiten yang revenue dan labanya masih terus bertumbuh adalah $BAYU dan SCPI, sedangkan $ASGR dan $INCI kinerjanya stagnan.
1/2
@skydrugz27 yang beli $RALS hanya karena kas nya banyak, dividennya lumayan, sepertinya harus tengok $INCI @SantosBud
INCI cash per share (Rp743) jauh diatas harga sekarang (Rp575), 2023 bagi saham bonus 17:1, 2024 ngasih dividen Rp35 (setara 6%). PBV nya juga kecil.
jauh lebih bagus INCI daripada RALS dari sisi cash per share dan PBV..