Volume
Avg volume
PT Intanwijaya Internasional Tbk didirikan pada tanggal 14 November 1981 dengan nama PT Intan Wijaya Chemical Industry. Pada tahun 1990, Perseroan menjadi perusahaan terbuka dengan mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia). Perseroan telah memulai kegiatan operasi secara komersial sejak tahun 1987 dengan produksi utama adalah formaldehyde resin (perekat kayu). Seiring dengan perkembangan usaha, Perseroan mengembangkan varian produk yang dihasilkan hingga meliputi formalin, urea formaldehyde resin, melamine formalin resin, phenol formaldehyde resin, urea formaldehyde powder, hardener, catcher... Read More
$INCI yok bisa yok bergerak. bandar ayok guyur ini emiten ndarrr... sehari aja gak usah sering sering ndar.
Menjauh Dari Mayoritas Orang
Saya makin percaya, value investor akan selalu jadi minoritas. Kenapa jumlahnya sedikit? Karena cara ini menuntut sabar, disiplin, dan nyaman berjalan sendirian. Mayoritas orang butuh pembenaran cepat; kuartalan bagus terasa seperti kemenangan, kuartalan jelek terasa seperti kiamat. Padahal logika value justru memaksa kita berpikir dengan kacamata owner: “Kalau ini bisnis saya, masuk akal nggak di harga segini?”
jangan lupa juga, integritas pemilik mayoritas dan kepedulian pada pemegang saham minoritas penting. Kalau trust ke manajemen dan owner rendah, nilai intrinsik bisa “bocor” ke keputusan yang merugikan kita. Dalam kasus seperti itu, saya kasih diskon besar pada valuasi atau saya skip saja.
Soal jual-beli, value investing bukan berarti memegang selamanya. Kalau tesis berubah, ketemu peluang yang lebih baik, atau harga sudah kelewat mahal, ya keluar. Itu yang disebut worry yang produktif: rasa cemas diubah jadi aksi mengurangi posisi, hedging seperlunya, atau mengakui salah dan move on. Di sisi lain, ketika harga turun tapi nilai bisnis tetap, saya lebih memilih tenang. Pertanyaan saya cuma dua: apakah nilai berubah, dan apakah tata kelola membaik atau memburuk? Kalau nilainya sama dan pengelolaannya fair, turunnya harga hanyalah diskon.
Tetap berada circle of competence adalah suatu hal yang penting. Nggak semua sektor harus saya taklukkan. Memancing di perairan yang ada ikannya jauh lebih efisien daripada nekat ke laut dalam tanpa peta. Di luar lingkup yang saya pahami, saya berusaha untuk pelajari dan pahami dulu sampai benar-benar paham. Makanya setiap keputusan saya mulai dari tesis sederhana: bagaimana perusahaan menghasilkan uang, apa risiko utamanya, seberapa kuat daya saingnya, dan berapa kira-kira nilai wajar.
Banyak salah kaprah yang perlu dirapikan. Value bukan berarti PER serendah mungkin; yang dicari itu nilai wajar yang ditopang mutu bisnis dan kas yang nyata. Harga yang turun tidak otomatis berarti keputusan salah; harga bisa salah lama, nilai bisa sabar lebih lama. Dan “menahan selamanya” bukan prinsip suci, yang suci itu proses yang rasional. Ketika data bilang salah, ego ditaruh di pintu. harus.
Pada akhirnya, saya tetap memilih jalur yang sepi ini karena tujuan saya bukan terlihat hebat per kuartal atau per tahun, melainkan menghindari kerugian permanen dan menumpuk hasil yang masuk akal selama bertahun-tahun. Itu tidak dramatis, tidak viral, dan sering terasa membosankan.
$INCI $ACES $MAPA
1/2
$INCI cash per share lebih tinggi daripada harga saham saat ini, apakah ini hidden game atau emang gak berharga aja?
$INCI yang pakai mirae saya jual di harga 590 di pasar nego ya. Sekuritas Mirae Asset. Yang make monggo dicek
Net Net
Lanjutan dari postingan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Skrining Skydrugz Modal Kerja Gede kali ini mencoba memakai pendekatan klasik dari Benjamin Graham dengan kriteria P/NNWC lebih besar dari 0 dan kurang dari 1. P/NNWC atau Price to Net Net Working Capital adalah rasio harga saham terhadap nilai modal kerja bersih yang dihitung sangat konservatif. Perhitungan modal kerja bersih dilakukan dengan cara aset lancar dikurangi kewajiban lancar, lalu didiskon sesuai tingkat likuiditasnya. Kas dihitung penuh 100%, piutang biasanya 75%, dan persediaan hanya 50%. Dengan pendekatan ini investor dianggap membeli perusahaan di bawah nilai likuidasinya, sehingga secara teori kalau besok perusahaan ditutup investor masih bisa memperoleh nilai sisa positif. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kelebihan dari rasio ini adalah memberi margin of safety yang tebal. Kalau P/NNWC di bawah 1 maka harga pasar saham lebih rendah dibanding nilai konservatif aset lancar. Saham yang masuk kategori ini sering disebut saham net-net atau deep value. Dalam sejarah, saham dengan rasio ini memang sering rebound besar saat ada pemicu positif, misalnya restrukturisasi, perubahan manajemen, atau perbaikan kinerja. Namun kelemahannya cukup besar. Saham yang terlihat murah dengan rasio P/NNWC rendah sering kali punya masalah serius, entah kerugian operasional, tata kelola lemah, hingga risiko suspend. Di pasar modern sangat jarang perusahaan sehat diperdagangkan di bawah NNWC. Selain itu laporan keuangan bisa menipu, piutang mungkin macet, persediaan sulit dijual, sehingga angka di atas kertas belum tentu bisa diuangkan.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Dari hasil skrining ini muncul enam nama yaitu $LPLI, $INCI, LMSH, DUCK, IGAR, dan $DIVA. Semuanya berada pada rentang P/NNWC 0,46 sampai 1,00. Data mereka jika diurai terlihat beragam dengan kombinasi menarik antara valuasi, laba, free cash flow, dan posisi kas bersih.
1. LPLI
➡️ P/NNWC 0,46, harga 316, laba 179,93 miliar, free cash flow -65,51 miliar, kas bersih 810,14 miliar
➡️ Perusahaan ini sebenarnya lebih ke arah holding investasi dengan operasional minim. Laba yang ditunjukkan sering berasal dari hasil investasi non operasional sehingga kualitasnya fluktuatif. Dengan jumlah karyawan sangat sedikit, likuiditas saham tipis, dan aktivitas operasional terbatas, valuasi murah bisa menjadi jebakan. Namun kas bersih yang sangat besar tetap menjadi bantalan kalau hanya melihat neraca.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
2. INCI
➡️ P/NNWC 0,66, harga 610, laba 22,85 miliar, free cash flow 8,97 miliar, dividen yield 5,74%, kas bersih 165,75 miliar
➡️ INCI adalah pabrik kimia resin yang relatif kecil. Perusahaan ini pernah mengalami kebakaran gudang pada 2018 yang menunjukkan adanya risiko K3. Bisnisnya sangat dipengaruhi oleh harga bahan baku kimia yang bisa volatil. Meski demikian perusahaan rutin membayar dividen, posisi kas tebal, dan valuasi murah menjadikannya kandidat yang cukup defensif untuk investor yang sabar.
3. LMSH
➡️ P/NNWC 0,79, harga 256, rugi -8,33 miliar, free cash flow -1,92 miliar, kas bersih 30,83 miliar
➡️ Kondisi perusahaan ini justru mengkhawatirkan. Sudah merugi, arus kas operasi juga negatif, dan kas bersih relatif kecil. Di sisi lain perusahaan pernah kena sanksi karena masalah free float sehingga risiko likuiditas tinggi. Dari sisi valuasi memang murah, tetapi kualitas fundamental dan masalah tata kelola membuatnya berisiko tinggi.
4. DUCK
➡️ P/NNWC 0,80, harga 176, laba 41,15 miliar, free cash flow 221,30 miliar, kas bersih 435,17 miliar
➡️ Secara kertas angka-angkanya cantik. Laba positif, free cash flow besar, dan kas bersih juga lumayan. Namun masalah utama DUCK adalah saham ini sudah suspend sejak 2021 akibat ketidakpatuhan keterbukaan informasi. Selama status suspend belum dicabut, data keuangan tidak ada gunanya untuk investor publik karena sahamnya tidak bisa diperdagangkan.
5. IGAR
➡️ P/NNWC 0,99, harga 525, laba 52,72 miliar, free cash flow 15,08 miliar, dividen yield 0,95%, kas bersih 450,95 miliar
➡️ IGAR bergerak di bisnis kemasan fleksibel yang stabil, apalagi setelah masuknya investor Jepang. Kas tebal, laba positif, dan arus kas operasi juga ada. Namun risiko besar muncul dari regulasi pengurangan plastik yang sedang digencarkan pemerintah. Valuasinya pun nyaris sama dengan NNWC sehingga margin of safety tipis.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
6. DIVA
➡️ P/NNWC 1,00, harga 126, laba 26,61 miliar, free cash flow 62,84 miliar, kas bersih 28,46 miliar
➡️ Angka TTM terlihat membaik, namun perusahaan ini sempat mencatat kerugian besar lebih dari 1 triliun pada 2023 dan 2024. Ditambah lagi ada tekanan sentimen negatif dari grup Kresna. Dengan kondisi itu investor perlu memastikan apakah laba dan arus kas terbaru benar-benar berasal dari operasi inti atau hanya perbaikan sementara.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau disatukan, pola umumnya jelas. Saham yang lolos screener memang tampak murah, tapi mayoritas punya risiko besar di balik angka kertas. LPLI dan INCI muncul sebagai kandidat deep value dengan kas bersih besar, tetapi LPLI harus diuji kualitas labanya sedangkan INCI perlu diwaspadai risiko operasional kimia. IGAR relatif stabil, namun valuasinya tidak semurah dua nama tadi. DIVA terlihat seperti kisah turnaround, tapi track record rugi besar membuatnya belum bisa langsung dipercaya. Sementara LMSH dan DUCK praktis gugur, satu karena fundamental negatif dan satu lagi karena suspend.
Skrining P/NNWC sangat berguna sebagai filter awal untuk menemukan saham undervalued. Kelebihannya bisa membuka peluang deep value yang tidak dilirik pasar. Namun kekurangannya adalah hasil yang keluar sering didominasi saham bermasalah dari sisi fundamental, tata kelola, maupun likuiditas. Investor tidak boleh berhenti di angka P/NNWC, tetapi harus melanjutkan dengan analisis mendalam atas arus kas, kualitas laba, governance, dan risiko sektor agar tidak terjebak di saham yang murah hanya karena masalah besar di belakang layar.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/7
boring play
1. cash > market cap
2. dividen dan outlook dividen
3. free cashflow, cash conversion cycle ok, tidak butuh capex terlalu besar
$ASGR $INCI
sangat berguna fitur-fiturnya @Stockbit mantap !!
Saham $INCI
Intanwijaya Internasional Tbk (Basic Materials - Chemicals)
19 Aug 2025
Opening harga : 595
High harga : 730 (22.69%)
dan Low harga : 590 (0.85%) -> ( Don't Break )
Harga sekarang : 660 (10.92%)
saham ini kecil kemungkinan untuk mengalami penurunan dari Low hari ini,
krn low hari ini tidak berhasil menembus L5 : 580, L10 : 580 dan L20 : 580
ANALISA VOLUME:
Volume hari ini sebanyak 8,635 Lot(Sangat Tinggi), atau 8.10x dari rata2 Volume 20 Hari (Break Out),
Value Transaksi hari ini Rp. 569.91Jt
Dgn Money InFlow Rp.+264.79Jt
Saham ini Tidak Likuid dgn ATR 6.56 (Super Aggressive).
Frekuansi transaksi Hari ini sebanyak 602, dimana rata2 Frequensi 20 hari sebanyak 32
ANALISA NBSA:
Hari ini Asing
tidak ada melakukan penjualan atau pembelian, ,0.00
5 hari terahir Asing
tidak ada melakukan penjualan atau pembelian, 0.00
10 hari terahir Asing
tidak ada melakukan penjualan atau pembelian,
20 hari terahir Asing
tidak ada melakukan penjualan atau pembelian.
ANALISA FUNDAMENTAL :
Record Board : Pengembangan
Market Cap : Rp. 137.05 Milyar
Book Value : Rp. 2,208
Price to BV : 0.30 X Murah (✅)
E P S : Rp. 41.14
P E R : Rp. 16.04 Mahal (❌)
N A V : Rp. 2,218 Murah (✅)
Oprt. Profit : -25.92 % Turun (❌)
Net Profit : -25.92 % Turun (❌)
Revenue : +1.33 % Naik (✅)
Div. Yield : 0.00 % (❌)
Max Buy : 7 Lot / ( Rp. 0.44Jt )
ATR : 6.56 % (Super Aggressive)
Likuiditas : Tidak Likuid
Buy Power : 73.23 %
Sell Power : 26.77 %
Volume : 8,635 || V20x : 8.10
STRATEGI TRADING:
1. One Shoot
Strategi one shoot ini, kita langsung beli saham dalam jumlah besar sesuai lot yang disarankan, dan apabila harga turun kita bisa menjaga modal kita dgn cara cutloss, jadi walau harga terus turun posisi modal kita sudah aman dari turunnya harga.
Buy Range : 650 - 665
Cutloss : 630 (-4.55 %)
Target 1 : 695 (5.30 %)
Target 2 : 715 (8.33 %)
Target LT : 875 (32.58 %)
2. Average Down
Strategi Average Down ini, kita membeli saham dgn cara dicicil sesuai dgn harga dan lot yang disarankan, jadi pembelian kita bertahap tidak langsung sekaligus pembelian. dan target harga bisa berubah sesuai rata-rata harga yang kita punya namun persentase target tetap.
System ini mempunyai kelemahan yaitu tidak ada Cutloss, sehingga apabila harga turun terus kita rawan sangkut. jadi disarankan apabila ingin menggunakan strategi ini pastikan saham yang akan kita beli memiliki Fundamental yang bagus dan Valuasi yang murah serta likuid.
Buy Range : 650 - 665 -> 1 lot, or 0.07Jt
Avg Down 1 : 635 (3.94) -> 1 lot, or 0.06Jt
Avg Down 2 : 615 (3.25) -> 1 lot, or 0.06Jt
Avg Down 3 : 595 (3.36) -> 1 lot, or 0.06Jt
Avg Down 4 : 570 (4.39) -> 2 lot, or 0.11Jt
Avg Down 5 : 550 (3.64) -> 3 lot, or 0.17Jt
👨🏻💻This Analysis created by Artificial Intelligence
#Disclaimer On (19-08-2025)
DISCLAIMER!!
1. Ini adalah Analisa berdasarkan system trading base on Artificial Intelligence yang saya buat, dan ini hanya sebuah analisa bukan ajakan membeli atau menjual, keputusan membeli dan menjual tetap ditangan Anda.
2. Gunakan system trading ONE SHOOT untuk saham valuasi mahal, Arus Kas negatif (Merugi), banyak hutang dan Management perusahaan bermasalah.
3. Gunakan system Trading AVERAGE DOWN Untuk saham Valuasi Murah, Cash Flow Positif (Untung), Hutang Kecil dan Management perusahaan Sehat.
4. Memilih Strategi trading (One Shoot or Average Down) ada di tangan anda, cek Fundamental (EPS dll) perusahaan sebelum memutuskan.
5. Lakukan analisa kembali informasi yang kami berikan sesuai analisa masing - masing.
6. Trading dan Investasi Saham memiliki potensi untung dan rugi, Manage your Own Risk.
7. Ingat tidak ada yang bisa menjamin keuntungan ataupun kerugian dalam dunia investasi atau trading saham.
8. Analisa kami bisa benar dan juga tentunya bisa salah, Ingat!! Market Always Right.
9. ingat!! Ingat!! Ingat!! apabila sebuah saham ramai NEWS POSITIF, itu artinya ada yang lagi butuh EXIT LIQUIDITY.
10. Jangan terlalu GREEDY atau terlalu FEAR dan Jangan lupa selalu bersyukur.
1/3
$SIDO ada yang tahu nggak perbedaan pertumbuhan perusahaan keluarga dengan perusahaan umum $INCI $GDST
@hawiche
Ini settingan screener yang saya pakai.
Honorable mention to $INCI. Lebih likuid (scr volume bukan value turnover), dividen selalu Rp35 per saham jadi DY tinggal menyesuaikan mau beli di AVG harga berapa. Better than $SCCO atau tidak, kembali ke masing-masing.
INCI jualan lem untuk furnitur. Momentum bagus kalau property jalan.
$INCI Q2 sudah keluar dan "biasa aja" not bad... tapi juga not good...
$DPNS kemungkinan akan sedikit atau jauh lebih buruk.... apalagi IKN sudah bukan prioritas utama apalagi kalau kita lihat $WOOD Q2 turun....
Belum lagi realita dunia konstruksi (terutama BUMN Karya yang tidak sehat) sangat mengerikan...