Volume
Avg volume
PT Medikaloka Hermina Tbk atau Hermina (Perseroan) adalah salah satu jaringan rumah sakit umum swasta terbesar di Indonesia. Didukung sejarah pengalaman yang panjang di bidang kesehatan ibu dan anak, Perseroan menawarkan layanan kesehatan ibu dan anak yang paling komprehensif dibandingkan dengan jaringan rumah sakit swasta terkemuka lainnya di Indonesia.
JAKARTA – Saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) kembali diborong oleh dua direksinya yaitu Binsar Parasian Simorangkir dan Tan Suryanti Gunadi.
Binsar yang merupakan Wakil Direktur Utama HEAL, membeli 30 ribu lembar saham di harga Rp1.665 pada 13 Agustus. Transaksi ini membuat porsi saham naik me...
www.idnfinancials.com
Top10 Gainer.
Kompas100:
Tidak ada yang masuk list tapi ada $HEAL yang masih tertahan di resist. Potensi break dan bikin ATH.
Non Kompas100:
$KBLV $LPPS “Momentum meets fundamentals!”
Silahkan di analisa lagi termasuk saham lain di list (terlampir) terutama saham dengan RS% > 70, hati-hati jika M Cap < 1T dan/atau EPS negatif. Insya Allah rejekinya berkah.
Selalu trade dengan plan. Happy holiday.
* Notes: Data RS%, EPS Growth bisa diakses lewat SMMartData Telegram Bot.
$HEAL - Request
Dari chart hari ini, HEAL udah berhasil break area resisten. Kalau bisa tetap close di atas 1680, peluang untuk lanjut ke target 1775–1780 lumayan terbuka.
Dari sisi flow, kendali saat ini ada di satu asing dan beberapa lokal. Untuk lokal, didominasi sama KZ, sementara di pihak asing ada AK. Nah, FYI nih, si AK ini tipikalnya suka swing, seminggu masuk, seminggu keluar—kayak lagi PDP di hubungan 😏.
Menurut mimin, target ini punya peluang kena kalau dua hal terjadi:
1. Flow lokal tetap kuat.
2. AK masih bertahan di sisi buyer.
Kalau dua kondisi itu terpenuhi, tinggal tunggu momentum, target bisa terwujud. Kalau nggak… ya siap-siap lihat dia retest lagi.
Kalau menurut kalian, ini break bakal lanjut atau cuma false break aja?
© Review Research by Sahampedia ID
$WIRG $CDIA
1/2
UNDER-500 UNDERDOGS #2 - $MDLA
Fun fact: Ada perusahaan yang menguasai hampir 1 dari 5 distribusi obat JKN di Indonesia.
Namanya Medela Potentia.
Berdiri 2011, tapi pengalaman distribusi 40+ tahun.
Afiliasi dengan Dexa Group,
Perusahaan swasta pertama di Indonesia yang memproduksi obat generik tidak bermerek
Itu bonus poin besar.
MDLA nggak cuma distribusi obat biasa.
4 lini bisnis sekaligus:
1. Distribusi farmasi
2. Marketing alat kesehatan
3. Manufaktur medical device
4. Platform digital healthcare
Market share JKN 18,7% (IQVIA 1H24).
Distribusi farmasi nasional? Nomor 2 dengan 17,5%.
Yang menarik: pabrik Deca Metric baru diluncurkan Desember 2023.
Fokus wound care untuk private label.
Margin lebih tinggi, ketergantungan impor berkurang.
Infrastruktur mereka impressive banget:
2 pusat distribusi nasional
35 cabang
100.000+ titik distribusi
Coverage rumah sakit 99%
Coverage apotek 83%
Portfolio 9.000+ SKU dari 70+ principal.
Itu diversifikasi yang solid.
Segmen medical devices jadi growth driver utama.
Di tengah sektor healthcare yang lagi berkembang, Medela posisinya strategis.
JKN terus mengdemokratisasi akses healthcare.
Supply chain makin resilient.
Nggak cuma ikut arus, MDLA jadi bagian dari infrastruktur kesehatan Indonesia.
$HEAL $KLBF
____
Follow & Like biar yang lain bisa dapat manfaat juga ^^
Cek link bio untuk join VIP Membership Saham Bagger.
Kamu bisa dapetin akses analisa saham mingguan, dashboard data 800+ saham, Watchlist Momentum investing terbaik saat ini: https://cutt.ly/EetQOBGO
Kalo mau ebook gratis, klik link nya diatas, join newsletter analisa saham bareng ribuan subscriber lain☝🏻
___
Stockbit External Community
Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative.
Mau ikutan perjalanan investasi saya?
❤️ Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community
1/2
Wah, antusias menu gratis kali ini kurang nih 😅, pada gamau gratisan kali ya, Jadi mimin fokusin ke stock review aja
Yang mau request, langsung drop di kolom komentar pakai tag ya—contohnya $MLPL $MLPT $HEAL
📈 $MIKA Masih Sehat Walau Pasien BPJS Turun! 🏥💉
Semester I/2025, Mitra Keluarga (MIKA) cetak:
💰 Pendapatan: Rp 2,6T (+4,5% YoY)
📊 Laba bersih: Rp 639,7M (+6,5% YoY)
Rahasia sehatnya MIKA:
• Pasien privat/non-BPJS naik +8,2% 🆙
• Pasien BPJS turun -15,1% karena rujukan makin ketat 😬
• Brand + posisi cash kuat, bikin kinerja tetap prima
💡 Kata analis:
🎯 MNC Sekuritas: BUY ➡ Target Rp 2.850
🎯 Buana Capital: BUY ➡ Target Rp 3.300
📌 Insight:
Pasien privat jadi motor utama. Kalau regulasi longgar lagi, bisa ada bonus pertumbuhan dari BPJS 🚀
⸻
💬 Pertanyaannya sekarang…
Lo tim nge-hold sampai 3.300, atau cuan tipis-tipis di 2.850? 😏
Tag $SILO $HEAL
$ARTO
akumulasi 31 Juli – 14 Agustus 2025 di harga 2171 PD 83.5k lot. closing tgl 14 Agustus di 2210. Akumulasi hari ini PD 53.5K Lot di 2238.
LK SEMESTER 1 naik 154%. Free Float 26.93%
$INCO
Akumulasi 22 Juli- 14 AGUSTUS 2025 Di harga 3823 BB 175.3K lot. closing 14 AGUSTUS di harga 3930. Akumulasi hari ini AK 12K Lot di 3941
harga selama setahun naik 3.15%. deviden 1 x di 26 Mei 2025 53.4. Div Yield 1.46%
LK SEMESTER 1 turun 31%. Free Float 20.4%
$HEAL
Akumulasi 21 Juli – 14 Agustus 2025 Di harga 1581 KZ 3.2M Lot. Harga tgl 14 Agustus di 1660 . Akumulasi hari ini KZ 27.5K Lot di 1664 . Free Float 59.34%
harga selama setahun naik +26.52%. LK Semester 1 turun 34% . deviden 1 x di 2 Mei 2025 10.5. Div Yield 0.63% .
ASTRA INTERNATIONAL data 7.23% tapi insider sudah 10% per 31 Juli 2025 dan nego 3.1 M lot ini AI pakai broker KZ. 1,5M lot sudah masuk data insider. Setengahnya kemana ?
Perhatikan entry tidak terlalu jauh dari nilai akumulasi. bila jauh perhatikan uptrendnya kuat dan jangan hold lama. Met enjoy your day
EmitenNews.com - Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), Tan Suryanti Gunadi menambah porsi kepemilikan sahamnya pada 6 Agustus 2025. Dengan penambahan itu, Tan ingin berinvestasi dengan kepemilikan saham langsung.
Dalam keterangan tertulisnya Rabu (13/8/2025), Tan menyampaikan bahwa telah memb...
www.emitennews.com
IDXChannel - Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Tan Suryanti Gunadi melakukan transaksi pembelian saham perseroan sebanyak 62 ribu saham. Transaksi dilakukan pada 6 Agustus 2025.
Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/8/2025), Tan Suryanti membeli di harga Rp...
www.idxchannel.com
News Update
👉 IHSG ditutup melejit naik 1,30% ke 7,892 dan Asing catatkan net buy jumbo Rp1,48T.
👉 Rupiah menguat 0,54% ke level Rp16,202/USD pada penutupan pasar hari ini.
👉 Sri Mulyani samakan Pajak dengan Zakat dan Wakaf.
👉 Salah satu anggota Direksi $ADMR di periksa sebagai saksi terkait kasus korupsi PT Pertamina.
👉 Direksi $HEAL tambah 62rb lembar saham perseroan di harga Rp1,605/saham.
👉 PTPP berhasil meraih kontrak baru Rp11,79T hingga Juli 2025 atau naik 26% secara MoM.
👉 WICO infokan pengunduran diri anggota Komisaris Perseroan.
👉 Kejar dana murah, Tabungan Haji di $BRIS tembus angka Rp14,2T.
Pagi itu waktunya santai sebentar sebelum market mulai goyang.
Sambil nunggu kopi panas atau sarapan datang, coba cek:
🔄 Arah market pagi ini mau kemana
📌 Posisi yang udah kebuka — masih sesuai rencana atau perlu diatur lagi
📌 Mau lanjut nambah, kunci profit, atau jual tipis-tipis?
💬 Kalau ada yang bikin ragu, lempar aja di komentar. Ngobrol bareng bisa bikin pikiran lebih tenang dan nggak gampang kebawa arus market.
🧠 Catatan kecil dari BangAl:
✅ Jangan buru-buru ganti strategi kalau arah market belum jelas
✅ Entry pelan itu aman, bukan lambat
✅ Waspadai sinyal jebakan, apalagi yang kelihatannya mau breakout
📺 Jangan lupa, tonton lagi video BangAl di atas biar strategi makin mantap dan nggak cuma modal feeling.
🧭 BangAl09
> Disiplin itu wajib, profit itu bonus.
$HEAL $BBRI $ADRO
🏁 Slow and Boring Wins the Race? Why Institutional Investors Love Healthcare
Kapan hari, ada teman yang nanya:
“Kenapa sih, institutional investor suka beli saham rumah sakit?”
Pertanyaan ini datang beberapa waktu sebelum Dwimuria Investama Andalan mengambil alih seluruh saham treasury $HEAL. Selang beberapa waktu, $ASII juga menambah kepemilikannya di emiten tersebut. HEAL bukan satu–satunya saham yang dilirik institutional investor. $MIKA dan SILO juga telah menarik perhatian institusi global.
Sebenarnya, ketertarikan institutional investor di saham rumah sakit dan sektor healthcare secara keseluruhan secara keseluruhan bukan hal baru. Meski banyak berinvestasi di sektor–sektor yang “cyclical” atau “hot”, healthcare masih jadi sektor yang prominent di portofolio, seperti di Norges Bank Investment Management, Blackrock, dan Bridgewater Associates [lihat gambar].
Sektor ini defensif, stabil, bahkan cenderung “membosankan”. So, why invest in hospitals?
—----------------
Disclaimer: Personal views, hanya bertujuan untuk berfokus pada performa dan outlook industri secara keseluruhan, bukan emiten.
—---------------
📉 Attractive Risk–Adjusted Returns
Institutional investors consider many factors beyond returns and volatility is one of the key ones. Institusi perlu mengevaluasi apakah tingkat volatilitas tersebut dibarengi dengan return yang sepadan atau yang biasa disebut risk–adjusted return. Mindset ini dibutuhkan untuk semua risk–profile, baik yang lebih agresif maupun defensif.
By nature, the healthcare sector is a defensive one. Demand pelayanan kesehatan dan rumah sakit relatif stabil di tengah kondisi ekonomi apapun. Karakter ini tercermin melalui earnings yang lebih stabil dan predictable serta pergerakan saham yang relatif rendah volatilitasnya.
Salah satu cara menilai risk-adjusted return dari sebuah saham adalah melalui Sharpe Ratio. Indikator ini mengukur excess return dibandingkan dengan volatilitas (standar deviasi return historis). Dalam konteks ini, “excess return” didefinisikan sebagai return historis 1Y dikurangi risk-free rate (misalnya, yield SBN).
Sharpe Ratio yang ideal berada di atas 1, yang berarti return atas investasi tersebut dianggap sepadan dengan volatilitas harganya selama setahun.
Saya membandingkan Sharpe ratio sektor rumah sakit dengan sektor-sektor cyclical, seperti sektor keuangan (perbankan), tech, dan komoditas. Perbandingan ini dibatasi pada perusahaan yang memiliki ciri serupa dengan 3 emiten rumah sakit: 1) Market cap tergolong mid–cap Rp10 T–Rp50 T dan 2) Emiten tidak membagi dividen/hanya membagi dividen dalam jumlah kecil.
Emiten rumah sakit secara umum menunjukkan risk–adjusted return yang lebih menarik dibandingkan sektor lain (kecuali MIKA). Risk–adjusted return yang solid juga terlihat di sektor retail, khususnya MAPA dan MIDI–also popular names for institutional investors.
🏥 Long-Term Tailwinds Match Investors’ Time Horizon
Meskipun secara historis tergolong defensif, investors buy for the future.. The Indonesian hospital industry is slow but sure, dan dengan investment horizon institusi (seperti asuransi, dana pensiun, dan SWF) yang bersifat jangka panjang, they can wait out the potential.
Sektor rumah sakit di Indonesia memiliki beberapa katalis pertumbuhan jangka panjang:
1. Current Situation: Underpenetrated Market
2. Structural Changes: Demographic Changes & Evolving Behaviors
3. Access Improvement: More Infrastructure & Policy Boosts
◼️ Current Situation: Underpenetrated Market
Pengeluaran kesehatan di Indonesia tergolong rendah, baru sekitar 2,7% dari PDB per 2022. Padahal, cakupan JKN sebenarnya sudah luas, menjangkau ~99% penduduk menurut BPJS Kesehatan.
So, what’s going on?
Berdasarkan olahan data BPS (2023), masih banyak pasien yang membayar biaya medis secara pribadi (tanpa menggunakan jaminan kesehatan), baik untuk rawat jalan (52%) maupun rawat inap (23%). Kebiasaan ini mendorong sebagian orang memilih alternatif yang lebih cepat dan murah, seperti self-medication alias beli obat sendiri tanpa konsultasi dokter.
Kebiasaan ini tercermin dalam data olahan BPS, yang mencatat bahwa dari seluruh penduduk yang mengalami keluhan kesehatan, hanya 35,2% yang melakukan rawat jalan. Sisanya lebih memilih untuk mengobati diri sendiri atau merasa keluhannya belum cukup serius untuk ditangani tenaga medis.
◼️ Structural Changes: Demographic Changes & Evolving Behaviors
Market yang underpenetrated adalah sinyal awal potensi pertumbuhan sektor healthcare. Tetapi selain itu, ada beberapa indikator struktural yang bisa menjadi growth catalyst jangka panjang:
* Aging Population
Indonesia resmi memasuki aging population sejak 2024, dengan >10% penduduknya berusia lanjut (saat ini 12%). Pergeseran demografi ini diperkirakan akan mendorong permintaan layanan kesehatan ke depan.
Data olahan BPS (2023) menunjukkan bahwa lansia lebih sering menjalani rawat jalan dan rawat inap dibanding kelompok usia lain. Kemungkinan hal ini dikaitkan dengan vulnerability lansia terhadap penyakit kronis sehingga memerlukan monitoring lebih sering dan treatment jangka panjang.
*Better Socioeconomic Conditions & Education
Selain demographic shift, peningkatan pendidikan dan kondisi sosial ekonomi juga menjadi katalis penting. BPS mencatat bahwa kelompok dengan pendidikan dan status ekonomi lebih tinggi akan cenderung berobat ke rumah sakit dibanding tempat lain, juga lebih jarang melakukan self-medication.
Akses pendidikan yang meningkat telah mendorong naik tingkat pendidikan terakhir penduduk Indonesia. Lalu, dari sisi sosial ekonomi, tingkat kemiskinan pun telah turun turun (2019: 9,41% vs. 2024: 9,03%). Tetapi kini terdapat challenge di mana kelas menengah ikut menyusut (2019: 21,45% vs. 2024: 17,13%), bergeser ke kelompok 'calon menengah' dan 'rentan', bukan upgrade ke kelas atas.
Hal ini meng-highlight tantangan utama bagi pertumbuhan industri rumah sakit, yakni peningkatan akses untuk masyarakat serta peningkatan health awareness.
◼️ Access Improvement: More Infrastructure & Policy Boosts
Potensi pertumbuhan industri dari sisi demand juga didukung oleh perkembangan di sisi supply — baik dari infrastruktur fisik maupun tenaga medis.
Dari segi infrastruktur, akses terhadap layanan kesehatan terus membaik. Jumlah rumah sakit di Indonesia meningkat dari 2.877 menjadi 3.155 pada periode 2019–2023. Sementara itu, proporsi rumah sakit yang terakreditasi di Indonesia meningkat dari 85,7% menjadi 91,7%. Secara beriringan, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk naik dari 1,18 menjadi 1,4.
Sementara itu, tenaga medis juga telah meningkat, dengan perawat meningkat 13% (4Y CAGR) dan dokter, mencakup dokter umum dan spesialis, meningkat 16% (4Y CAGR) sepanjang periode 2019–2023.
Akses kesehatan ini berpotensi terus membaik, seiring dengan:
1. Penerapan tarif 0% untuk impor alat kesehatan – Kompas mencatatkan sekitar 70% pada 2024 alat kesehatan di Indonesia diimpor, dengan sebagian alat kesehatan berasal dari AS.
2. Insentif dan program pemerintah bagi tenaga medis di daerah terpencil – mencakup tunjangan dokter spesialis (Perpres 81 Tahun 2025) dan penugasan nakes di Program Nusantara Sehat (Permenkes 33 Tahun 2018).
—-----------------------------------------
💉 Conclusion: Stable Industry with Potential Growth
Melalui analisis Sharpe Ratio, dapat dilihat bahwa saham emiten rumah sakit memberikan risk–adjusted returns yang cukup menarik dibandingkan sektor–sektor lainnya. Selain aspek stabilitas, industri ini juga memiliki growth catalyst dalam jangka panjang di Indonesia. Dua aspek inilah yang kemungkinan membuat saham rumah sakit menarik bagi institutional investors.
Terlepas dari industry outlook yang baik, investor tetap perlu melakukan analysis di tingkat perusahaan. But, that’s a topic for another post–nanti saya bahas potensi emiten–emiten rumah sakit di lain waktu.
—-----------------------------------------
Source: Potret Pendidikan Statistik Pendidikan Indonesia 2019 (BPS), Profil Kesehatan Indonesia 2019 (Kementerian Kesehatan), Profil Kesehatan Indonesia 2023 (Kementerian Kesehatan), WHO, Profil Statistik Kesehatan 2023 (BPS), Statistik Indonesia 2024 (BPS), 13F filings (WhaleWisdom), https://cutt.ly/8rHu8fuf, individual company sites/filings, fund fact sheets
1/3
Just info,
buat yang suka healthcare, bulan juli ini ada lonjakan klaim atau revenue. apakah akan berlanjut?
$MIKA $OMED $HEAL
$MPOW $HEAL $MEDC
Udah kayak lagu. jika tidak hari ini, mungkin minggu depan. Jika tidak bulan ini.. mungkin..
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada perdagangan di pekan kedua Agustus. Indeks ditutup turun tipis 0,15% ke posisi 7.503,75 pada perdagangan Rabu (6/8/2025).
Nilai transaksi mencapai Rp 15,78 triliun yang melibatkan 28,56 miliar saham dalam 1,9 juta kali...
www.cnbcindonesia.com