Volume
Avg volume
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) merupakan anggota Gunung Steel Group, salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1970 di Medan, Sumatera Utara, perusahaan kami memulai bisnis dengan memproduksi baja panas, secara bertahap memproduksi balok dan lembaran baja. Pada tahun 1991, PT Gunung Naga Mas berganti nama menjadi PT Gunung Raja Paksi. GRP berlokasi di Cikarang Barat, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, seluas lebih dari 200 hektar. Dengan lebih dari 50 tahun pengalaman di industri baja, kami memproduksi 2.200.000 ton baja berkualitas tinggi setiap tahun yang disertifikasi oleh organisasi sertifik... Read More
@Hoki11 iya, RI gak akan mengubah prosentase free float. kalo semua pemegang saham $GGRP ikut RI ya free float akan tetap di angka 4%
@aldityanyp yep, ESP nya $GGRP ini paling low cost daripada competitornya kalau misal pabriknya sudah jadi
drawbacknya cuma ga fleksibel, kalau satu line off ada trouble, dua pabrik mati langsung (steelmaking dan rolling mill)
@hilmanna3 proses pabrik baru $GGRP yang ESP ini startingnya dari middle bro
pembuatan baja flat product itu ada dibagi 3 step :
hulu (ironmaking process) --> pake alatnya smelter (bisa pakai blast furnace atau direct reduction) -->bahan baku kokas, biji besi --> outputnya besi murni (Fe pure)
middle (steelmaking process) --> bisa pake basic oxygen furnace (BOF) atau electric arc furnace (EAF) --> bahan baku besi cair / solid --> outputnya baja dalam bentuk slab
hilir (forming process) --> hot rolling plant --> bahan baku slab --> outputnya : hot rolled coil (HRC)
jalur yang ditempuh ESP starting di middle, dengan pakai EAF tapi dicombine langsung ke rolling mill
EAF ga butuh kokas karena start di middle, doi butuhnya scrap sama besi cair, kokas butuhnya di hulu
Meanwhile $KRAS start di BF, jadi butuh kokas
CMIIW
$ACRO $ADRO $GGRP
*******************************
Cuman mau kasih info IHSG lagi hijau π
Atau mungkin masih SEE ? Jika besok masih hijau mau di dobelin ara gitu, okee .. sy mah ikut aja gerbong belakang π wkwkwk
βββ LET'S GO βββ
Ilmu penilaian harga wajar saham menggunakan metode EPS x 20 atau DPS x 10 berasal dari Benjamin Graham, seorang ekonom dan investor Amerika yang dikenal sebagai "Bapak Investasi Nilai" (Father of Value Investing).
Benjamin Graham mengembangkan metode ini dalam bukunya "Security Analysis" yang diterbitkan pada tahun 1934. Metode ini kemudian dikembangkan dan dipopulerkan oleh Warren Buffett, murid Graham yang kemudian menjadi investor sukses.
Metode penilaian harga wajar saham menggunakan EPS x 20 atau DPS x 10 dapat membantu investor menilai apakah harga saham saat ini terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan nilai intrinsiknya.
-------------------
βββββ
Dengar2 dari CEO nya, $GGRP mau bangun pabrik HRC (hot rolled coil) baru
Based on my knowledge, pabrik yang dibangun doi ini namanya ESP (Endless Strip Plant), advantagenya ini pabrik punya cost produksi paling rendah diantara competitor
Kenapa bisa sangat-sangat low cost ?
Pada dasarnya proses pembuatan baja HRC ini dibagi 2 tahap :
1. Steelmaking --> merubah scrap + biji besi menjadi baja --> produknya namanya: slab
2. Steel rolling --> merubah slab menjadi HRC --> produknya namanya: HRC
Normalnya dua proses ini beda pabrik, sehingga aliran temperatur materialnya seperti ini :
1. Steelmaking: scrap + biji besi (25 degree C) --> baja cair (1600 degree C) --> slab baja solid (800 degree C) --> slab baja solid didinginkan (25 degree C)
2. Steel rolling: Slab baja dingin (25 degree C) --> dipanaskan di furnace/oven (1250 degree C) --> ditipiskan melalui proses rolling --> HRC (600 degree C)
Nah, si ESP ini menggabungkan tahap 1 dan 2, dimana slab panas langsung dirolling jadi HRC
Pertanyaan gue selanjutnya adalah, ini pabrik investmenya bisa di atas 10 T, tapi cash nya $GGRP ga ada separonya
Bagaimana fundingya ?
$GGRP π₯π₯π₯
*********************
https://cutt.ly/kryfhPRV
Kalau misal benar dibatasi & produksi industri baja rendah karbon di berlakukan π¨π³
Suatu kebetulan/kesempatan emas GRP buka anak disana, yang notabene GRP adlh pemain/produsen baja rendah karbon di asia. Masih mau jual harga ratusan ? receh π
---------------------------
i'm sorry π β
Apakah Bisa Harga Rights Issue di Bawah Harga Nominal?
Pertanyaan salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Rights issue di Indonesia itu ada aturan mainnya, dan jelas nggak bisa asal. Harga pelaksanaan rights issue nggak boleh lebih rendah dari nilai nominal saham. Aturan ini dibuat supaya emiten nggak bisa seenaknya cetak saham murah dan bikin investor lama buntung. Dasarnya ada di UU PT No. 40 Tahun 2007 Pasal 31 ayat (1) yang bilang bahwa saham harus diterbitkan dengan nilai nominal tertentu, ditambah POJK No. 32/POJK.04/2015 yang eksplisit melarang rights issue di bawah nilai nominal. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau harga sahamnya masih di atas nilai nominal, nggak ada masalah. Tapi kalau harga sahamnya udah nyungsep di bawah nilai nominal, emiten yang mau rights issue bakal kejebak. Mau rights issue di bawah nilai nominal? Dilarang. Mau naikin harga saham biar di atas nominal? Nggak semudah itu. Satu-satunya cara yang sah di atas kertas adalah turunin dulu nilai nominalnya lewat pengurangan modal (capital reduction), baru rights issue.
Tapi bukan berarti pengurangan modal satu-satunya cara. Ada beberapa opsi lain yang bisa dicoba, meskipun nggak semuanya realistis.
Opsi 1: Naikkan Harga Saham Supaya di Atas Nilai Nominal
Ini cara yang paling simpel di atas kertas. Kalau harga sahamnya bisa naik lewat aksi korporasi yang bikin investor optimis, masalah selesai. Contohnya $IMJS sekarang di Rp171, nilai nominal Rp200. Kalau ada yang bisa bantu dorong harga ke Rp200+, mereka bisa langsung rights issue tanpa ribet. Update
Caranya? Stock buyback β Kurangi jumlah saham di pasar biar harga naik. Dividen atau ekspansi bisnis β Bikin investor tertarik beli sahamnya. Goreng harga β Kalau ada bandar yang kuat, selesai masalah.
Masalahnya? Kalau market lemes, siapa yang mau beli? Butuh waktu dan strategi, nggak bisa instan.
Kalau ada bandar yang mau bantu, ini cara paling gampang. Tapi kalau goreng harga nggak memungkinkan, ada opsi lain.
Opsi 2: Tetap Paksa Rights Issue dengan Harga di Atas Nilai Nominal
Kalau harga sahamnya di bawah nilai nominal, emiten masih bisa coba tetap rights issue dengan harga di atas nominal. Contohnya IMJS tetap rights issue di Rp200 meskipun harga sahamnya masih Rp171.
Masalahnya? Siapa yang mau beli? Kalau harga pasar lebih murah, ngapain investor bayar lebih mahal buat ikut rights issue? Risiko gagal. Kalau yang subscribe cuma pemegang saham pengendali (PSP), jadinya cuma mereka yang nambah kepemilikan, dan investor ritel kena dilusi. Harus ada insentif tambahan. Misalnya bonus saham atau warrant, tapi tetap berisiko. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau strategi ini gagal, ya emiten harus cari investor langsung.
Opsi 3: Private Placement ke Investor Tertentu
Kalau susah rights issue ke publik, cari investor besar yang mau beli saham baru langsung lewat private placement.
Keuntungannya? Nggak perlu cari banyak pembeli, cukup satu-dua investor gede. Proses lebih cepat dan fleksibel.
Masalahnya? Harus ada investor yang mau beli di harga lebih tinggi. Bisa kena aturan OJK kalau bikin PSP makin dominan.
Kalau cara ini gagal juga, baru deh emiten harus ambil jalur pengurangan modal.
Opsi 4: Pengurangan Modal (Capital Reduction) β Cara yang Paling Sah, Tapi Ribet
Karena harga rights issue nggak boleh di bawah nilai nominal, emiten bisa turunin dulu nilai nominalnya lewat pengurangan modal. Setelah itu, mereka bisa rights issue dengan harga yang lebih sesuai dengan harga pasar.
Contoh nyata: $GGRP
Dulu punya nilai nominal Rp360, harga sahamnya Rp194 β Nggak bisa rights issue. Solusinya? Potong nilai nominal jadi Rp140 β Sekarang bisa rights issue di harga lebih masuk akal. Kemungkinan rights issue di kisaran Rp140βRp180.
Keuntungannya: Nggak perlu repot goreng harga saham. Rights issue lebih menarik buat investor. Harga lebih rendah, lebih masuk akal buat yang mau beli. Tetap sesuai aturan.
Masalahnya: Harus melalui RUPS. Pengurangan modal butuh persetujuan pemegang saham. Sentimen negatif. Bisa dianggap sebagai tanda kelemahan finansial.
Kalau pengurangan modal terlalu ribet, pilihan terakhir? Goreng saham.
Kenapa Banyak Emiten Pilih Goreng Daripada Pengurangan Modal? Ngurus izin OJK itu ribet, lama, dan sering kali nggak jelas maunya apa. Prosesnya bisa molor berbulan-bulan cuma buat dapet lampu hijau yang mestinya sederhana. Makanya, banyak emiten lebih milih goreng harga saham dulu daripada repot ngurus perizinan yang nggak karuan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kenapa goreng saham lebih gampang? Nggak perlu izin OJK β Cukup ada bandar yang kuat dan modal yang cukup buat naikin harga ke atas nominal, langsung bisa rights issue. Lebih cepat β Nggak perlu tunggu RUPS atau revisi laporan keuangan buat ubah nilai nominal. Minim drama birokrasi β OJK terkenal lambat dan suka kasih persyaratan absurd. Kalau bisa goreng harga saham sendiri, buat apa pusing-pusing nunggu mereka?
Contohnya IMJS sekarang di Rp171, nominal Rp200. Ada dua cara:
Jalan ribet β Urus pengurangan modal ke OJK, revisi struktur modal, nunggu RUPS, kena pertanyaan nggak jelas dari regulator, bisa makan waktu setahun lebih. Setelah itu izin RI lagi dan RUPS lagi. Beberapa kali izin dan RUPS.
Jalan cepat β Goreng saham ke Rp200+, izin RI sekali aja dan RUPS sekali dan rights issue langsung jalan, selesai urusan dalam hitungan minggu.
Pilihan mana yang lebih masuk akal? Jelas yang kedua.
Kalau emiten punya koneksi bandar yang solid, lebih gampang goreng harga saham dulu, naikin ke atas nilai nominal, baru rights issue jalan. Sekali izin saja ke OJK dan RUPS.
Kalau harus ngurus pengurangan modal lalu RI ke OJK? Siap-siap frustrasi, bisa-bisa keburu ganti direksi sebelum dapat persetujuan. Itu izin harus 2x ke OJK. Izin kurangi modal dan izin RI. Ribet. Harus RUPS juga berkali-kali. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi, kalau bisa goreng, ngapain ribet?
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$ASII
1/10
$ACRO π€πͺ
******************
Bantu jawab dong ..... π
π
Kakak, Adik & Semuanya kalau tanya alasan sy pegang $ACRO & $GGRP ya Karena yakin saja, alasan lebih banyak sudah sering sy tulis sebelumnya tinggal scrol" >>>>>
Kalau bisa multibagger/ngk ya mana sy tau bos, sy cuman nitip tabungan aja harapan sih ya memang bisa multibagger nantinya, Aamiin YRA π€²
-------------------
Sahurrrrrr β