indikator notasi khusus
Perusahaan memiliki Notasi Khusus
X

10,350

0.00

(0.00%)

Today

0

Volume

Company Background

PT. FKS Multi Agro Tbk (FISH) bergerak di bidang perdagangan (termasuk ekspor dan impor), sektor perikanan, manufaktur dan jasa. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1993. Berdasarkan Akta No. 13 tertanggal 29 September 2014, yang dibuat di hadapan Andalia Farida, S.H., M.H., sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-09202.40.20.2014 tertanggal 8 Oktober 2014, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan, perikanan, industri dan jasa.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CPRO LK Q2 2025: Mencoba Turnaround

Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Central Proteina Prima Tbk atau CPRO adalah salah satu pemain lama di industri pakan dan akuakultur Indonesia yang sudah beroperasi lebih dari empat dekade. Perusahaan ini lahir pada 30 April 1980 dengan status awal sebagai perusahaan penanaman modal dalam negeri, lalu pada 28 September 2004 berubah menjadi penanaman modal asing setelah mendapatkan persetujuan dari BKPM. Perjalanan status hukumnya cukup panjang, mulai dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka pada 12 Mei 2006, disertai serangkaian amandemen anggaran dasar, termasuk yang terbaru pada 10 Juli 2023 terkait pelaporan keuangan perusahaan publik. Di belakang layar, kendali perusahaan berada di tangan keluarga Jiaravanon, salah satu keluarga konglomerat besar di Asia Tenggara yang juga dikenal sebagai pemilik jaringan Charoen Pokphand Group $CPIN. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Riwayat aksi korporasi CPRO cukup dinamis dan penuh peristiwa penting. Setelah IPO perdana tahun 1990 di Bursa Efek Jakarta dengan melepas 1 juta saham bernilai nominal Rp1.000 per saham di harga Rp4.000, perusahaan menggelar beberapa Penawaran Umum Terbatas di 1991 dan 1993, membagikan saham bonus di 1994 dan 1997, dan melakukan stock split pada 1995 dari nominal Rp1.000 menjadi Rp500 per saham. Pada 2004, CPRO sempat delisting dari bursa, lalu kembali melantai pada 2006 lewat aksi besar-besaran, termasuk membagikan dividen saham 2 miliar lembar, mengubah nominal menjadi Rp100 per saham, menerbitkan 8,8 miliar saham baru, dan melakukan IPO ulang 3 miliar saham di harga Rp110. Tahun-tahun berikutnya diwarnai konversi warrant hingga 2009, dan pada 2018 perusahaan menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 19,1 miliar saham Seri B dengan nominal Rp50 per saham. Per Juni 2025 seluruh saham beredar CPRO sudah tercatat di BEI.

Model bisnis CPRO terintegrasi dari hulu ke hilir, memadukan produksi dan perdagangan pakan udang, pakan ikan, serta pet food dengan kegiatan pembenihan, budidaya, cold storage, dan pengolahan hasil laut. Kantor pusatnya di Jakarta Selatan, anak Jaksel. Tetapi operasinya tersebar di daerah Texas seperti Medan, Sumatera Selatan, Lampung, dan Surabaya. Bisa cetak laba di daerah Texas Indonesia bisa dianggap prestasi. Coba aja berita-berita tentang rayap besi Medan, preman Palembang-Lampung, dan Sound Horeg Jatim Jaipur Timur. Survival rate key adalah kunci. 🗿

Anak usaha yang langsung dimiliki CPRO mencakup PT Centralpertiwi Bahari yang mengelola cold storage, pabrik pakan, dan hatchery udang, PT Central Panganpertiwi yang mengurus perikanan dan pabrik pakan ikan, PT Centralwindu Sejati di pet food, PT Marindolab Pratama di obat-obatan udang dan ikan, hingga entitas internasional seperti Blue Ocean Resources di Singapura dan unit bisnis di India dan Vietnam. Ada pula anak usaha tidak langsung seperti PT Andalas Windumurni dan PT Windusejati Pertiwi yang bergerak di hatchery dan tambak udang, meski beberapa di antaranya kini sudah menghentikan operasi. Struktur ini memberi keunggulan kontrol rantai pasok dari bahan baku hingga produk akhir.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dalam hubungan dagang, pemasok besar seperti PT FKS Multi Agro Tbk $FISH memegang peran penting, dengan nilai pembelian bahan baku melebihi 10% penjualan konsolidasi di semester I 2025. Sebaliknya, di sisi penjualan tidak ada satu pun pelanggan yang menyumbang lebih dari 10% pendapatan, menandakan basis pelanggan yang luas dan risiko konsentrasi yang rendah. Penjualan diakui ketika kendali barang berpindah ke pelanggan, dengan skema insentif, diskon, dan hak retur yang dikelola agar tidak menimbulkan pembalikan pendapatan signifikan di periode berikutnya.

Kinerja keuangan paruh pertama 2025 memperlihatkan perbaikan signifikan. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp4,75 triliun, tumbuh 5,7% dari Rp4,50 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan ini diiringi peningkatan laba kotor 15,4% menjadi Rp977,9 miliar, karena kenaikan COGS hanya 3,45% atau lebih lambat dari pendapatan. Efeknya margin kotor membaik. Beban penjualan naik 14,85% menjadi Rp249 miliar, kemungkinan untuk memperluas distribusi dan penetrasi pasar, sementara beban umum dan administrasi hanya naik 4,85% menjadi Rp263,2 miliar, menunjukkan pengendalian biaya overhead yang relatif baik. Perubahan terbesar ada pada beban operasi lain-lain yang turun drastis 76,6% menjadi Rp8,3 miliar, terutama karena penurunan rugi selisih kurs dari aktivitas operasi dari Rp21,2 miliar menjadi hanya Rp392 juta. Sebaliknya, pendapatan operasi lain-lain turun 44,5% menjadi Rp10,2 miliar karena berkurangnya restitusi pajak dan pendapatan lain yang bersifat non rutin. Laba usaha melonjak 28,9% menjadi Rp467,7 miliar, didorong kombinasi margin kotor yang membaik dan beban non operasional yang lebih rendah.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Keuntungan terbesar muncul di bawah garis laba usaha, saat rugi selisih kurs pinjaman jangka panjang anjlok dari Rp25,1 miliar menjadi Rp370 juta. Biaya keuangan juga turun 16,9% menjadi Rp79,9 miliar, membantu laba sebelum pajak melonjak 60,1% menjadi Rp387,9 miliar. Setelah beban pajak naik 47,8% menjadi Rp94,5 miliar, laba bersih periode ini tembus Rp293,4 miliar, naik 64,6% dibanding tahun lalu. Seluruh laba hampir sepenuhnya dinikmati pemilik entitas induk, dengan EPS semesteran Rp4,9 atau setara Rp9,8 jika ditahunkan. Dengan harga saham Rp51, valuasi PER tahunan sekitar 5,2 kali, tergolong rendah.

Neraca per 30 Juni 2025 menunjukkan aset naik tipis 2,05% menjadi Rp6,84 triliun, dengan kenaikan aset lancar 3,81% ke Rp2,52 triliun dan aset tidak lancar 1,05% ke Rp4,32 triliun. Persediaan bersih naik dari Rp1,37 triliun ke Rp1,48 triliun, sementara aset tetap bersih naik dari Rp3,57 triliun ke Rp3,64 triliun, didominasi tanah hasil revaluasi Rp2,69 triliun. Liabilitas total justru turun 4,97% menjadi Rp2,98 triliun, terutama karena liabilitas jangka panjang anjlok 17,87% akibat penurunan utang pihak berelasi dan utang bank jangka panjang. Liabilitas jangka pendek relatif stabil. Ekuitas naik 8,22% menjadi Rp3,86 triliun, didorong penurunan defisit laba ditahan dari Rp3,00 triliun menjadi Rp2,71 triliun.

Modal kerja positif Rp175 miliar, naik signifikan dari Rp64 miliar akhir 2024, menandakan likuiditas jangka pendek membaik. DER membaik dari 0,48 ke 0,44, mencerminkan leverage yang lebih sehat. Namun arus kas operasi justru melemah 17,39% menjadi Rp191,3 miliar, meskipun laba bersih naik tajam. Penyebabnya ada di arus masuk yang meningkat dari pelanggan tetapi diimbangi oleh pembayaran ke pemasok dan karyawan yang lebih besar, serta kenaikan beban bunga. Dengan belanja modal Rp119,2 miliar, free cash flow hanya Rp72,1 miliar, turun dari Rp114,5 miliar tahun lalu. Arus kas investasi relatif stabil, mayoritas untuk perolehan aset tetap. Arus kas pendanaan membaik karena ada penerimaan bersih pinjaman bank jangka pendek Rp74,1 miliar, berbeda dengan tahun lalu yang mencatat pembayaran bersih. Kas akhir periode stabil di Rp72,6 miliar.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Dari analisis segmen, pakan menyumbang 82,66% pendapatan dan menghasilkan laba segmen Rp445,8 miliar, naik dari Rp396,7 miliar. Produk pangan tumbuh cepat tapi masih rugi Rp19 miliar, meski kerugiannya susut hampir setengah. Segmen lainnya seperti bibit dan probiotik berkontribusi kecil tapi tumbuh cepat dan menguntungkan. Kombinasi ini menunjukkan pakan tetap jadi mesin utama laba, sementara diversifikasi lain masih mencari titik impas.

Risiko usaha mencakup risiko kredit dari piutang pelanggan, risiko likuiditas karena kebutuhan modal kerja dan capex, risiko pasar akibat fluktuasi kurs USD dan harga komoditas, serta risiko bunga pinjaman. Perusahaan mengelola risiko kredit lewat batas risiko dan permintaan jaminan, risiko likuiditas dengan kas memadai dan fasilitas bank, serta risiko pasar dengan formula bahan baku alternatif dan pass-through harga. Eksposur kurs terutama dari impor bahan baku dan pinjaman valas, dengan dampak negatif 1% apresiasi USD sekitar Rp5 miliar pada laba sebelum pajak.

Meski tren laba dan leverage membaik, ada dua catatan besar. Pertama, defisit laba ditahan Rp2,71 triliun masih menjadi beban historis, warisan masa-masa sulit akibat wabah penyakit, penutupan usaha, dan kerugian kurs besar di masa lalu. Kedua, penurunan arus kas operasi di tengah lonjakan laba menunjukkan kualitas laba belum sepenuhnya didukung kas riil. Banyaknya sengketa pajak PPN Impor dan restitusi PPh yang masih bergulir di Pengadilan Pajak dan MA juga menambah ketidakpastian, meski sebagian klaim sudah berhasil cair.

Bagi investor, CPRO saat ini adalah kisah turnaround. Valuasi murah, bisnis inti stabil dan esensial, manajemen utang membaik, dan profitabilitas kembali positif. Namun keberlanjutan perbaikan ini bergantung pada kemampuan perusahaan mengubah laba akuntansi menjadi arus kas operasi yang kuat, menekan kerugian di segmen non-inti, menyelesaikan sengketa pajak, dan terus memangkas defisit historis. Jika semua itu tercapai, pasar bisa mulai menilai ulang saham ini ke valuasi yang lebih tinggi dan membuka peluang dividen di masa depan. Jika gagal, risiko stagnasi atau kembali tertekan tetap membayangi, apalagi bila kondisi pasar bahan baku dan kurs kembali tidak bersahabat.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Masalah utama CPRO masih berputar di beban masa lalu dan kelemahan kas. Defisit laba ditahan Rp2,707 triliun jadi tanda bahwa perusahaan pernah rugi besar bertahun-tahun akibat wabah penyakit udang, penutupan tambak, perubahan skema budidaya, dan kerugian kurs yang berat. Meskipun sekarang laba sudah positif, defisit ini menggerus nilai buku dan membuat pasar ragu. Sengketa pajak yang menumpuk dengan DJP dan Bea Cukai, sebagian masih proses banding, menambah ketidakpastian. Arus kas operasi justru turun 17,4% di semester I 2025 menjadi Rp191,3 miliar walaupun laba naik 64,5%, artinya konversi laba ke kas masih lemah. Perusahaan juga mengakui bisa saja harus meminta perpanjangan kredit jangka pendek atau waiver jika covenant utang tak terpenuhi di masa depan, yang berarti ketergantungan pada bank masih tinggi.

Dari sisi valuasi, dengan harga saham Rp51 dan data tahunan hasil proyeksi dari semester I 2025, PER hanya sekitar 5,18x dan PBV 0,79x, keduanya tergolong rendah. EV/EBITDA 4,28x dan P/S 0,32x juga menunjukkan pasar memberi diskon besar terhadap laba operasi dan pendapatan. NAV per saham Rp64,83 lebih tinggi dari harga pasar, menandakan harga sekarang di bawah nilai buku. Namun, P/FCF 21x dan EV/FCF 32x mengungkap bahwa kalau dihitung dari arus kas bebas yang kecil, saham ini tidak semurah kelihatannya. Jadi, valuasi murah di atas kertas ini adalah kombinasi dari potensi undervalued kalau turnaround berlanjut, tapi juga cerminan diskon pasar untuk risiko defisit besar, arus kas lemah, sengketa pajak, dan ketergantungan pada perbankan.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Kalau kita bicara soal CPRO, semua keputusan balik lagi ke seberapa yakin kita sama masa depannya. Kalau masih yakin, berarti analisis kita percaya bahwa laba bersih Rp293,4 miliar di semester I 2025 yang melonjak 64,5% dari tahun lalu bukan sekadar efek hoki kurs, tapi hasil perbaikan nyata di bisnis pakan yang kontribusinya 82,66% dari pendapatan Rp4,75 triliun. Kalau keyakinan ini kuat, dan posisi kas pribadi masih ada, strategi yang masuk akal adalah akumulasi bertahap di harga bawah untuk menurunkan harga modal. Misalnya kalau nyangkut di Rp60, lalu beli lagi di Rp50, harga modal rata-rata bisa turun dan target balik modal jadi lebih cepat tercapai saat harga memantul. Syaratnya, kita harus siap menunggu sampai valuasi PBV 0,79x ini mendekati target wajar misalnya PBV 1,5x yang setara harga sekitar Rp97 atau PER 15x yang setara harga sekitar Rp148.

Kalau masih yakin tapi modal sudah habis, pilihan paling realistis adalah hold sambil memantau laporan keuangan kuartalan. Perhatikan apakah arus kas operasi yang sekarang Rp191,3 miliar per semester ini bisa membaik, atau free cash flow yang cuma Rp72,1 miliar bisa naik. Kalau tren positif, peluang balik modal tetap ada walau butuh waktu. Tapi kalau kinerja mulai melemah, misalnya pendapatan melambat atau rugi kurs membengkak lagi, kita harus siap keluar untuk selamatkan modal yang tersisa.

Kalau sudah tidak yakin lagi, tidak ada salahnya cut loss. Memegang saham dengan PBV di bawah 1 tidak otomatis berarti aman kalau fundamentalnya rapuh. Defisit laba ditahan Rp2,707 triliun, sengketa pajak yang masih berjalan, dan ketergantungan pada perpanjangan kredit jangka pendek adalah risiko yang bisa membuat harga tetap tertekan. Kalau kita merasa potensi kenaikan lebih kecil dari risiko turunnya harga, keluar lebih cepat memberi kesempatan untuk memindahkan dana ke saham lain yang punya kombinasi valuasi, pertumbuhan, dan arus kas yang lebih sehat.

Kalau nyangkut di Rp60, langkahnya tergantung keyakinan dan kondisi modal. Kalau yakin dan punya dana, average down di harga lebih rendah adalah strategi ofensif untuk menurunkan harga modal. Kalau yakin tapi dana habis, bersikap defensif dengan hold dan evaluasi terus kinerja perusahaan adalah pilihan yang masuk akal. Tapi kalau tidak yakin lagi, yang terbaik adalah tentukan titik keluar, entah cut loss di level saat ini atau tunggu technical rebound, asalkan keputusan diambil berdasarkan data dan bukan sekadar berharap harga kembali ke Rp60 tanpa alasan fundamental yang jelas.

Tinggal pilih saja mau ambil jalan yang mana. Tidak ada paksaan. Toh itu duit masing-masing.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$FISH kapan di buka suspend nya woiiii🎤

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$FISH, kapan suspend dibuka

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$FISH

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$FISH

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

kedelai di pulau jawa ini, pemain besarnya cuma 1... Teluk Intan atau yg sekarang dikenal FKS Multi Agro $FISH

Saya udah denger dari kawan saya, pas krismon 1998, Pemerintah Indonesia ga bisa impor dele Amerika krn mata uangnya ga laku, hanya Teluk Intan yg bisa masukin

kau baca baik" ya itu di zak nya, Negara Asal dari mana?

anyway, itu semua GMO mas, alias Genetic Modified Organism nah lo... 🤣🤣🤣🤣

makan tempe tahu rasa impor + GMO lu pada 🤣🤣🤣

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kepemilikan PT Pesona Sukses Cemerlang di AMMN Turun; ENRG Kerja Sama Carbon Capture dengan PT Pupuk Indonesia

▪️$AMMN: Kepemilikan PT Pesona Sukses Cemerlang di Amman Mineral Internasional berkurang sebanyak 160 juta (0,22%) saham, berdasarkan data KSEI per 9 Juli 2025. Nilai transaksi ini tidak diketahui. Transaksi ini membuat kepemilikan PT Pesona Sukses Cemerlang di AMMN turun dari 6,52% menjadi 6,3%.

▪️$ENRG: Energi Mega Persada mengumumkan bahwa entitas usaha perseroan, PT Pema Global Energi, menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pupuk Indonesia terkait rencana pengembangan fasilitas carbon capture storage dan carbon capture utilization storage di wilayah kerja “B”, yang mencakup lapangan gas Arun di Aceh. ENRG menyebut bahwa lapangan gas Arun diestimasikan dapat menyimpan sekitar 10 triliun kaki kubik atau 504 juta ton CO2.

▪️$FISH: FKS Multi Agro berencana melaksanakan stock split dengan rasio 1:10. Jadwal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 10 September 2025. Aksi korporasi ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 19 Agustus 2025.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@BeniKatashi $IKAN
$FISH

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$AISA LK Q1 2025: Sisa Sisa Dosa Masa Lalu

Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau kita baca laporan keuangan AISA Q1 2025 dari awal sampai akhir, rasanya seperti nonton film drama keluarga karena ada cerita bangkit dari keterpurukan, tapi masih ada utang budi dan masalah lama yang belum kelar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Di permukaan, semuanya terlihat jauh lebih sehat. Revenue naik jadi Rp481,5 miliar (naik 4,5% yoy), laba usaha naik 68% jadi Rp45,7 miliar, dan laba bersih melesat 221% jadi Rp34,9 miliar. Margin kotor makin gendut ke 39%, beban umum dan administrasi ditekan 24%, dan rasio bunga bersih terhadap laba sebelum pajak cuma sekitar 9%. Ini artinya, peningkatan laba bukan karena cuan dadakan atau trik laporan, tapi hasil efisiensi operasional yang nyata. Secara kualitas, ini termasuk laba beneran.

Tapi, seperti warung bakso Pak Toto yang kelihatan rame padahal banyak pelanggan yang ngutang, kita harus lihat juga arus kasnya. Cash flow dari operasi (CFO) memang masih positif Rp28,1 miliar, tapi turun dari Rp56,5 miliar tahun lalu. Salah satu biangnya adalah piutang, terutama ke pihak berelasi, yang naik jadi Rp236 miliar atau 11,6% dari total aset. Jadi walaupun revenue-nya naik, banyak yang belum dibayar. Ini diperparah dengan meningkatnya persediaan yang naik 18% padahal revenue cuma naik 4,5%. Siklus modal kerjanya mulai lebar, dan itu menjelaskan kenapa duit kasnya nggak naik seiring labanya.

Kas akhir tercatat Rp96,5 miliar, tapi itu sudah berkurang tajam dari kuartal sebelumnya gara-gara AISA membayar utang ke entitas berelasi Rp150 miliar. Dari sisi arus kas investasi, mereka juga belanja modal (capex) Rp18,4 miliar buat pabrik dan mesin. Jadi meskipun free cash flow masih positif Rp9 miliar, bantalan kas makin tipis. Untungnya, utang bank jangka panjang mayoritas jatuh temponya setelah 2027 dan bunga pinjamannya di kisaran 7–8%, jadi secara struktur utang masih aman. Net-debt/EBITDA tahunan pun di bawah 1x, yang artinya masih jauh dari kata sesak napas.

Kalau kita masuk ke model bisnisnya, di sinilah AISA menunjukkan wajah khas perusahaan grup yaitu dari bahan baku, proses produksi, sampai penjualan, semuanya masih dalam satu keluarga. Gandum dibeli dari Bungasari dan Tereos FKS, dua entitas dalam grup juga. Produk olahan kayak mi, bihun, dan snack lalu dijual ke PT FKS Pangan Nusantara, yang menyerap 75% penjualan. Sisi positifnya, margin lebih stabil karena tidak terlalu tergantung pasar luar. Tapi sisi negatifnya, perusahaan jadi terlalu bergantung ke saudara sendiri. Kalau tiba-tiba saudara ini nunda bayar atau ganti strategi, AISA bisa langsung kena efeknya. Dan karena revenue-nya sebagian besar berasal dari grup, secara bisnis AISA belum benar-benar terbukti bisa bersaing di pasar terbuka. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Segmen usahanya pun belum bervariasi. Hampir seluruh laba usaha datang dari segmen makanan, sedangkan segmen perdagangan atau industri lainnya minim kontribusi. Ekspansi produk atau diversifikasi pasar ke luar grup belum terlalu kelihatan. Laporan juga menunjukkan masih adanya beban dari pihak lain-lainyang kemungkinan merupakan sisa cicilan dari masa PKPU, sisa luka masa lalu yang ditinggalkan direksi lama.

Kalau kita lihat dari sisi risiko, AISA masih cukup terlindungi. Fluktuasi kurs, bunga, dan komoditas memang ada, tapi berdasarkan simulasi manajemen, dampaknya tidak signifikan. Yang lebih patut diawasi justru risiko piutang dan likuiditas. Kalau piutang berelasi ini terus membengkak dan cashflow tetap stagnan, perusahaan bisa kesulitan mendanai operasional tanpa tambahan pinjaman atau injeksi modal. Sementara itu, rasio keuangannya masih oke: current ratio 1,3x, quick ratio 0,9x, debt/equity 0,22x, dan gross margin 39%, menunjukkan perusahaan masih dalam kondisi keuangan yang sehat secara teknis. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

AISA sekarang memang jauh lebih baik dari masa kelamnya. Laba naik, margin membaik, utang aman, dan manajemen terlihat mulai rapi. Tapi kualitas labanya masih harus diuji dari sisi kas. Ketergantungan pada transaksi intra-grup masih terlalu tinggi, piutang menumpuk, dan revenue belum benar-benar diversifikasi. Ke depannya, investor tentu berharap piutang berelasi bisa ditekan, arus kas dari operasi kembali menguat, dan penjualan ke luar grup mulai meningkat. Kalau semua itu tercapai, valuasi sekarang yang PER-nya masih di kisaran 10x bisa dianggap murah. Tapi kalau piutang macet, cashflow makin kering, dan pendapatan masih di lingkaran internal saja, maka AISA bisa terjebak dalam siklus laba ada, duit enggak. Sebuah jebakan klasik yang sering bikin nyangkut.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$UNVR $FISH

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Jadwal Cum Date Dividen hari ini, kamis 05 Juni 2025. Buy or Sell? $FISH $MYOH $SOHO

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy