Volume
Avg volume
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. atau DVLA memiliki bidang usaha Industri Farmasi berkedudukan di Jakarta, Indonesia. Perseroan memproduksi produk-produk berkualitas tinggi untuk lini produk Consumer Health dan Ethical. Saat ini, 92,66% saham Darya-Varia dimiliki oleh Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. (BSSPL). BSSPL merupakan afiliasi dari United Laboratories, Inc. (Unilab) yang saat ini memiliki jaringan afiliasi tersebar di negara-negara Asia, termasuk di Indonesia, Vietnam, Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapura, Laos, Kamboja dan Cina. Brand produk DVLA diantaranya NATURE-E, ENERVON-C, NEOZEP FORTE, NEW DIATABS dan VICEE.
$DVLA https://cutt.ly/3eNhPSrK
Kalau hanya boleh memilih 1 saham berkualitas dengan harga yg kompetitif hari ini, saya akan pilih $PRDA
Resiko terbatas dengan balance sheet sehat, potensi upside juga tinggi karena sebagai market leader di sektor laboratorium kesehatan Indonesia, masih memiliki ruang tumbuh yg sangat luas. Gimana? Kesempatan masa disia-siain gitu aja? Akwowkow
$DVLA $DGNS $MIKA
@Y291215d kmrn baru TP sebagian om. hari ini total terjual. maklum RDN menipis, jadi harus isi amunisi krn dividend $SIDO , $TAPG , $DVLA , $SMSM dan $TEBE belum cair 🤣🤣🤣
$DVLA vitamin isinya air sama kimia
kimia ngga bagus buat kesehatan
DVLA jualan air vitamin ngga sehat confirmed
Do Your Own Research Silahkan (Diriset Kembali)
#Yang Terbaik Jangan Gegabah
Terima Kasih Koreksinya Yah Kak Yah🎀
Tidak Menerima Debat, Debat Block Permanen 🚫⚠️🤭
Tag :
$GEMS $DVLA
1/9
@ummxhind pola seasonal $SIDO kebetulan atau disengaja, saya gak tau. Yg penting kita posisikan diri kita di waktu & harga yg sudah disengajakan 🤣
$KLBF $KAEF $TSPC $DVLA
Do Your Own Research Silahkan (Diriset Kembali)
#Jangan Gegabah
Terima Kasih Koreksinya 🎀
Tidak Menerima Debat, Debat Block Permanen 🚫⚠️🤭
Random Tag :
$CEKA $DVLA $DLTA $BTPS $BSDE
1/6
Divergence Antara Laba Naik + Harga Saham Anjlok
Divergence laba dan harga saham terjadi ketika ada perbedaan arah antara pertumbuhan laba perusahaan dan pergerakan harga sahamnya. Artinya, meskipun laba perusahaan naik (pertumbuhan laba positif), harga saham justru turun, atau sebaliknya. Fenomena ini bisa membingungkan karena biasanya orang menganggap bahwa jika laba perusahaan meningkat, harga saham seharusnya ikut naik, dan jika laba menurun, harga saham seharusnya turun. Pak Toto bilang, santai saja https://bit.ly/45FDAJu
Divergence ini bisa terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah sentimen pasar yang lebih kuat dari fundamental perusahaan. Misalnya, saham dengan pertumbuhan laba yang bagus seperti DMAS dengan laba Rp1.12 triliun dan pertumbuhan 84.70% (✅), namun return harga tetap turun -4.14% (❌). Ini bisa terjadi karena faktor eksternal seperti bandarnya memang dodol bin lemah dan perlu upgrade Skill. https://bit.ly/3YGX6Dc
Beberapa contoh saham yang menunjukkan divergence antara laba dan harga saham antara lain:
1. $DMAS: Harga Rp162, laba Rp1,123.17 miliar, laba naik 84.70% ✅, return harga 1 tahun -4.14% ❌, dividend yield 13.58% ✅, PBV 1.12 ✅.
2. $DVLA: Harga Rp1,660, laba Rp147.39 miliar, laba naik 47.66% ✅, return harga 1 tahun -10.99% ❌, dividend yield 6.51% ✅, PBV 1.26 ❌.
3. $CNMA: Harga Rp180, laba Rp529.77 miliar, laba naik 36.57% ✅, return harga 1 tahun -34.78% ❌, dividend yield 7.22% ✅, PBV 3.26 ❌.
4. ASGR: Harga Rp875, laba Rp150.56 miliar, laba naik 21.06% ✅, return harga 1 tahun -4.89% ❌, dividend yield 6.06% ✅, PBV 0.62 ✅.
5. TBLA: Harga Rp680, laba Rp500.91 miliar, laba naik 14.98% ✅, return harga 1 tahun -13.92% ❌, dividend yield 5.88% ✅, PBV 0.48 ✅.
6. MLBI: Harga Rp6,450, laba Rp762.57 miliar, laba naik 10.08% ✅, return harga 1 tahun -20.86% ❌, dividend yield 7.84% ✅, PBV 10.30 ❌.
7. EPMT: Harga Rp2,480, laba Rp587.63 miliar, laba naik 8.74% ✅, return harga 1 tahun -4.62% ❌, dividend yield 6.69% ✅, PBV 0.91 ✅.
8. ROTI: Harga Rp980, laba Rp248.78 miliar, laba naik 8.20% ✅, return harga 1 tahun -24.62% ❌, dividend yield 8.95% ✅, PBV 2.83 ❌.
9. SMSM: Harga Rp1,885, laba Rp719.37 miliar, laba naik 3.53% ✅, return harga 1 tahun -4.07% ❌, dividend yield 5.31% ✅, PBV 1.08 ✅.
10. $BBRI: Harga Rp4,550, laba Rp45,064.75 miliar, laba naik 2.44% ✅, return harga 1 tahun -13.33% ❌, dividend yield 7.01% ✅, PBV 2.13 ❌.
11. IPCM: Harga Rp270, laba Rp121.10 miliar, laba naik 1.10% ✅, return harga 1 tahun -2.88% ❌, dividend yield 8.30% ✅, PBV 1.13 ✅.
12. $ASII: Harga Rp5,000, laba Rp25,854.00 miliar, laba naik 0.63% ✅, return harga 1 tahun -14.16% ❌, dividend yield 10.38% ✅, PBV 0.98 ✅.
Saham-saham seperti DMAS, DVLA, dan CNMA menarik perhatian karena mereka punya kombinasi yang jarang ditemui: pertumbuhan laba yang tinggi dan dividend yield yang menggiurkan. DMAS misalnya, dengan laba Rp1.12 triliun dan pertumbuhan laba 84.70%, bisa bikin investor tersenyum (✅). Ditambah lagi, dividend yield 13.58% itu cukup tinggi (✅). Sayangnya, return harga mereka masih -4.14% dalam setahun (❌), jadi ada pertanyaan: kenapa harga saham malah turun padahal performa perusahaan baik? Di sinilah peran bandar atau pelaku besar di pasar mulai terlihat. https://bit.ly/3YGX6Dc
Bandar saham, alias pemain besar seperti institusi keuangan, punya pengaruh besar dalam pergerakan harga. Mereka bisa jual dalam jumlah besar, yang bikin harga saham anjlok karena tekanan jual yang besar. Misalnya, CNMA yang punya laba Rp529.77 miliar dan pertumbuhan 36.57% (✅) tapi return harga anjlok -34.78% (❌). Aneh, kan? Dividend yield-nya 7.22% juga cukup oke (✅), tapi PBV-nya 3.26 cukup tinggi (❌). Penurunan harga seperti ini bisa jadi bukan karena kinerja buruk, tapi lebih karena strategi bandar yang ingin menggoyang pasar.
Kenapa bandar bikin harga turun? Sederhana, mereka bisa jual besar-besaran untuk bikin sentimen negatif dan membuat investor ritel panik dan ikut jualan. Ini bisa dilihat pada ASGR, yang laba Rp150.56 miliar dengan pertumbuhan 21.06% (✅), tapi return harga masih -4.89% (❌). Dividend yield 6.06% cukup lumayan (✅), dan PBV 0.62 bikin saham ini terlihat undervalued (✅). Jadi, ketika harga turun dan investor ritel panik, bandar bisa beli lagi di harga rendah, kemudian menaikkan harga untuk mengambil untung. https://bit.ly/3YGX6Dc
Contoh lain yang menarik adalah BBRI dan ASII, yang masing-masing mencatat laba besar Rp45.06 triliun dan Rp25.85 triliun, namun return harga mereka juga turun -13.33% (❌) dan -14.16% (❌). Dividend yield BBRI 7.01% (✅) dan ASII 10.38% (✅) bikin saham ini layak dilirik oleh investor dividen. Tapi kenapa harga mereka bisa turun? Lagi-lagi, peran bandar besar yang mungkin sedang menjual untuk membangun posisi di harga lebih rendah.
Jadi, kesimpulannya, saham-saham ini menarik karena di atas kertas punya fundamental yang baik—laba naik dan dividend yield tinggi, seperti EPMT yang punya laba Rp587.63 miliar dengan return harga -4.62% (❌) dan dividend yield 6.69% (✅). Tapi peran bandar bisa bikin harga anjlok meski fundamentalnya baik. Mereka menggunakan strategi jual besar-besaran untuk mempengaruhi sentimen pasar, membuat harga turun, dan kemudian masuk lagi di harga rendah. Ini bisa jadi peluang buat investor jeli yang tahu cara membaca situasi ini.
Memang ada kemungkinan kalau bandar saham, yang biasanya punya peran besar dalam menggerakkan harga, sedang dalam posisi lemah atau kekurangan modal untuk "menggoreng" saham. Misalnya, kalau pasar lagi lesu atau banyak ketidakpastian global, bisa saja modal mereka terkuras atau mereka memilih untuk tidak terlalu agresif. Ini bisa jadi salah satu alasan kenapa saham seperti ROTI, dengan laba Rp248.78 miliar dan pertumbuhan laba 8.20% (✅), justru punya return harga -24.62% (❌). Meskipun dividend yield 8.95% cukup tinggi (✅), harga sahamnya tetap turun karena mungkin bandarnya memang sedang menahan diri atau tidak punya cukup modal untuk intervensi besar-besaran. https://bit.ly/3YGX6Dc
Ada juga skenario di mana bandar terlihat "lemah" karena strategi mereka berubah atau karena ada tekanan eksternal. Contohnya, MLBI yang mencatat laba Rp762.57 miliar dan pertumbuhan laba 10.08% (✅) tapi tetap punya return harga -20.86% (❌), bisa jadi karena bandarnya lagi fokus ke aset lain atau dana mereka terbatas. Di sisi lain, regulasi pasar modal yang ketat juga bisa membatasi gerak mereka, jadi walaupun fundamental perusahaan cukup baik dan dividend yield-nya 7.84% menarik (✅), harga sahamnya tetap tertekan. Ini bisa jadi kesempatan buat investor yang paham situasi dan berani ambil risiko di saham yang harganya tertekan tapi fundamentalnya masih oke.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/2
$IHSG
kemarin malam saya nonton ada seorang fund manager bilang kalau saham indo ngga bisa di hold terus-terusan, maksudnya adalah siklus bisnis
ada lagi selain fund manager itu, seorang penulis buku juga berkata sama. belum lagi ada lagi yang berkata sama
saya berkamsud menjadi nakal disini, bermain seperti devil advocator, kalian advocator baiknya, saya membela pembunuh
kukatakan kepadamu, opini itu tidak berbentuk, yang berwujud adalah tindakan - kata seorang wanita cantik yang sedang patah hati
sering kali, ketika kita ada masalah, atau ada bahaya, kita suka jump to conclusion, ini karena instinct purba kita; yang membuat kita langsung buat kesimpulan. misalnya, ular beracun --> maka semua ular beracun, padahal kan tidak demikian, tidak semua ular beracun
perusahaan indonesia, yang dilakukan seperti pembunuh ini, adakah yang memberikan nilai? perusahaan memberikan nilai karena memiliki hubungan yang erat, antara variable 1 dengan variable 2, dan variable lain. uang bernilai karena bisa digunakan untuk banyak hal, beda sama uang monopoly yang hanya bisa dipakai di monopoly saja. begitu juga perusahaan, yang menghasilkan produk atau jasa.
darimana, produk dan jasa itu, tentu kita bisa pilah, yang mana yang sustain lama, tidak terdisrupsi dengan cara baru, cara lebih baik? ini mungkin paling sulit, tapi bagi saya pribadi, kalau demandnya itu tidak dibuat oleh trend, a.k.a demandnya berasal dari manusia yang beli ketika perlu, hanya ketika perlu saja, maka faktor perlu (faktor A) nya haruslah stabil (disini berarti, tidak semata-mata hanya ingin, tetapi perlu, ada faktor A yang membuatnya perlu) -
bapak, ibu, tindakan seorang pembunuh yaitu perusahaan yang tidak bisa menghadapi siklus bisnis dengan benar, adalah karena mereka tidak melihat yang tidak kelihatan, yaitu hal-hal baru. mereka berhenti inovasi karena alasan efisiensi seperti apa yang Clayton bilang beberapa kali di bukunya Innovator's Dilemma.
tanpa inisiatif yang nyata, tindakan yang berwujud dari pria ganteng, maka wanita cantik itu tidak nikah-nikah. Bapak, ibu itulah kenapa bapak Phillip Fisher menekankan inovasi.
Yang saya lihat, seperti $MERK dan $DVLA ketika ada segmen yang jadinya turun dan tumpul, serta ada 1 lagi yang bangkit, yang terjadi adalah revenue gak kemana-mana, dan income cenderung volatile-- perusahaan butuh waktu untuk rehabilitasi, adaptasi cost accounting yang baru. maka dari itu, karena pasar saham harganya kayak ular tangga, kadang naik, kadang turun - kadang jatuh kayak GGRM, kadang jatuh kayak UNVR, dicobanya strategi baru, cara baru karena perubahan- ini semua akan menurunkan performa; kalau perusahaan itu tidak mau inovasi, maka keadaan baru inilah yang memaksanya, kalau tidak ada inisiatif sama sekali, berakhir jadi gadis kerudung merah yang dibunuh serigala, a.k.a apestor pemegang saham perusahaan bangkrut
sebenarnya, apakah tidak ada perusahaan yang bisa inovasi, memberikan nilai, MESKI mungkin nilainya sudah jatuh - bukan berarti perusahaan itu bangkrut. lagi juga, itulah kenapa kita selalu pegang banyak saham, bapak-ibu. misal 1 pemain luka, masih ada yang lain bisa berlari; sambil menunggu yang luka itu sembuh. luka itu ada yang sampai stroke, ngga bisa jalan juga ada ya bapak ibu, makanya pemain jangan cuma 1
kita tidak boleh sinis, mngkin karena kita sudah jadi dewasa kita jadi lupa. maka saya disini kembali mengingatkan bapak, ibu akan faktor yang kita semua tidak bisa lihat, dan tidak tahu, agar kembali humble. biar balance bapak, ibu.
belum tentu makanya, pembunuh ini bersalah, sebab bisa jadi, 10-20 tahun lagi, ia jadi presiden.
$DVLA tolong jangan PM dia, PM saya saja
dia beli harga 1650 belinya pasti kecil
saya beli banyak tapi beli di 1400
jamin exit liquidity
$SOHO $DVLA
pada SOHO ada proyek mesin selesai pada tahun September 2026;
tetapi jika kita lihat DVLA, kapan penyelesaian itu tidak ada, biasanya, yang seperti ini ekspansinya tidak berhenti-henti, melainkan terus menerus meskipun sudah lewat tanggal penyelesaian tsb. maksud saya biasanya. ada yang tiba-tiba benar-benar hilang di waktu ia selesai.
1/2
$MERK $IHSG
permainan teka teki shizuka
shizuka sudah tau kalau kenaikan CAGR obat-obatan MERK khususnya yang laku, 5%an per tahun
jika demikian ya, berapa tahun ya untuk 10x?
shizuka akan menggunakan rule of 72 disini ya untuk menghitung berapa lama 2 kali lipat,
jadi 72/5 = 14 tahun untuk double
kalau 5% butuh 14 tahun untuk double, untuk 10 kali gimana?
shizuka pakai logaritma ya; 2^x=10
pakai x = log 10/log 2, jadinya 3.3 ya
artinya dalam 14 tahun itu, harus 3.3 kali, biar 10x - jadi 50 tahunan ya biar bisa 10x
dari 10x, jadi 20x itu selisihnya hanya 14 tahun, jadi 40x selisihnya hanya 14 tahun, jadi 80x selisihnya hanya 14 tahun, jadi 80x selisihnya hanya 14 tahun; kalau diteruskan, ngga ada bedanya dengan redominasi
dengan konsep redominasi ini, kita bisa mengerti log scale dengan baik; scale yang biasa - tidak begitu bisa memberikan jarak misal antara kenaikan 1,000,000,000 dengan kenaikan 100 - maka kenaikan 100 akan kelihatan sangat kecil, dan akhirnya grafiknya akan menjadi tegak lurus
tetapi dengan log scale, pergerakan double itu, di digit manapun, tetaplah sama, akhirnya lebih rapi
dan ini konsep compounding, yang mana kita beli perusahaan, yang produknya bisa naik harga - per tahun dengan konstant karena peredaran duit yang bertambah juga demi menaikkan likuiditas ekonomi (sebab ada yang menabung, dan yang hanya menabung saja tanpa menaruh resiko, akan menerima penurunan nilai)
maka dari ini, selain dari kenaikan harga, mesti juga agar produk itu tidak kena disrupsi, ya misal tidak terkena sentimen, atau pergantian - disini shizuka suka MERK karena induknya terus mengikuti perkembangan dunia- meski sekarang MERK menjual produk biopharma, bisa juga kedepan vaksin, stem cell, dan lain2 - karena induknya mengarah kesana dari akuisisi dan risetnya
persaingannya memang besar, resikonya lumayan, tapi shizuka tetap masukkan pemain ini didalam pertandingan bola, karena pemain ini pemain yang kuat, meski kelihatannya tidak stabil, tapi ada saatnya larinya cepat; pelatih seperti shizuka tidak bisa menaruhnya dalam bangku, mesti main karena potensialnya besar
ada lagi, konsep penting yaitu pertahanan supply chain, ada banyak bisnis bisa masuk karena bisnisnya mudah dibuat, apalagi sekarang bisnis juga memang apa-apa jadinya banyak jumlahnya, seperti sebegitu mudah sudah buat supply chain, maka bisnis yang sulit di penetrasi adalah yang orang susah pelajari - yang susah orang temui, semakin tidak terlihat, justru persaingannya semakin dikit; khusus untuk biopharma ini sudah lumayan pemainnya yang berlomba-- bahkan pendiri tiktok juga mulai masuk ke bagian kesehatan
terakhir, saya tidak akan bisa lupa, akan hal ini
jika memang butuh 50 tahun biar bisa 10x, maka, pegang 50 tahun - jika volume penjualan gak kemana-mana (padahal sudah ekspansi), maka keuntungan 50 tahun lagi, 900B-2T, dengan valuasi sekitaran 17-20T
prospeknya tapi tidak seperti yang saya tuliskan, revenue biopharma terus naik meski marginnya lompat-lompat naik turun
bisa dilihat kasusnya $DVLA
pernah net incomenya drop cukup dalam, tapi harganya ngga begitu turun, PE nya 15-20an di hari margin turun; mungkin karena yang beli udah paham mana yang permanen, mana yang tidak; jadi bukan masalah besar lagi
kendati demikian, shizuka tidak takut kalaupun diturunkan
shizuka dengan doraemon punya duit banyak, shizuka tinggal minta doraemon uang