Volume
Avg volume
PT Central Omega Resources Tbk didirikan tahun 1995. Sejak tahun 2008, perusahaan mulai terjun di bidang pertambangan bijih nikel dan pada tahun 2011, perusahaan mulai mengekspor bijih nikel ke luar negeri. Dalam waktu yang relatif singkat, Perusahaan sudah mampu memproduksi bijih nikel sebanyak 3 juta ton per tahun. Tambang bijih nikel perusahaan berlokasi di Sulawesi , yang merupakan salah satu sumber cadangan nikel laterite terbesar di dunia, tepatnya di Morowali, Sulawesi Tengah dan Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Untuk memenuhi ketentuan Pemerintah dalam UU Minerba Nomor 4 tahun 2009, Perusahaan berencana untuk melakuka... Read More
$DKFT hampir2 beli di 396 tadi. nyatanya itu pancingan untuk mau diturunin. lebih baik tunggu di bawah. ini lagi mau koreksi apalagi RSInya sudah di level overbought
---
ini link discord server bagi yang mau gabung dan HANYA untuk yang mau belajar
https://cutt.ly/orx0laUZ
#DYOR #terusbelajar
prospek bisnis $DKFT yg akan bergerak juga di hilir nickel,
diharapkan akan membuat NPM meningkat
diantara peers nya,
DKFT termasuk yg terendah secara valuasi dan market cap,
Menurut anda potensi dkft bagaimana?
apakah akan proven bertumbuh ke depan?
$DKFT
Jika ingin agresif monggo ke lapak sebelah. Kalau mau alon-alon tapi pasti silahkan singgah disini 🙏
ok bang.... tapi klu dari analisis beberapa orang harga normal sahamx 480 sih jadi y dengan yg sangat baik moga aj performa sahamnya jg naik $DKFT
$DKFT 380-88 jadi S area, GR ini masih nyisa barang untuk distribusi.
$DATA mulai menarik di 1400an, tapi konfirmasi closing harian kemarin masih kurang buat gua wkwk, preferensi bisa amati dulu penguatan/stabilitas pergerakan di range 1450-1500.
1/2
Berikut adalah daftar perusahaan yang masuk dalam Top 20 Indonesia Small Cap Jewels 2025 versi RHB Sekuritas :
1. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC)
2. PT Elnusa Tbk (ELSA)
3. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)
4. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)
5. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)
6. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)
7. PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED)
8. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA)
9. PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI)
10. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA)
11. PT Intiland Development Tbk (DILD)
12. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
13. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA)
14. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)
15. PT RMK Energy Tbk (RMKE)
16. PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI)
17. PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI)
18. PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN)
19. PT Arkora Hydro Tbk (ARKO)
20. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT)
Tag : $DKFT $ELSA $WIIM
$DKFT
Saham DKFT saat ini menarik perhatian karena lonjakan kinerja keuangannya yang sangat signifikan. Pada kuartal pertama 2025, perusahaan mencetak laba bersih sebesar Rp138 miliar — pertumbuhan yang sangat tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dalam 12 bulan terakhir (TTM), laba bersihnya telah mencapai Rp489 miliar, dengan EPS sebesar Rp86,73 per saham. Ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang berada dalam momentum pertumbuhan yang kuat dan efisien secara operasional.
Namun, yang membuat saham ini semakin menarik adalah valuasinya yang masih sangat murah. Dengan harga saham saat ini Rp396 dan EPS Rp86,73, rasio PER-nya hanya sekitar 4,6 kali — jauh di bawah rata-rata sektor industri yang umumnya berada di kisaran 10 hingga 12 kali.
Jika menggunakan acuan PER konservatif 10x, maka harga wajar saham DKFT diperkirakan berada di kisaran Rp860 hingga Rp1.040 per lembar. Artinya, saham ini memiliki potensi upside lebih dari 100% dari harga sekarang, menjadikannya kandidat menarik bagi investor jangka menengah yang mencari peluang undervalued dengan fundamental solid.
colek $ANTM $DATA