152

-3

(-1.94%)

Today

582,200

Volume

6.99 M

Avg volume

Company Background

Diagnos Laboratorium merupakan bagian dari BMHS (Bundamedik Healthcare System). Hadir sebagai kebutuhan masyarakat, yang berdiri dengan visi dan misi yang jelas. Kami menyediakan kualitas tinggi, handal, dan layanan laboratorium yang konsisten untuk semua mitra dan pelanggan Diagnos. Komitmen Kami “Diagnos Laboratorium lahir dari ekspektasi laboratorium yang memenuhi syarat, lengkap dan berorientasi pasien.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS Bisa g sih mengulang kejayaannya lagi ini emiten.
ATH kek 1.500 an 🤤

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Outlook 🔹 $DGNS
Disclaimer :
Tidak ada analisa yang 100% pasti, harap
Research kembali dengan data yang anda miliki

random tag $PSAT $BLOG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS

$DGNS

Please Follow for Support Us.....😊🙏

#FollowBandar
#ARAHunter
#Ayo Bergabung bersama kami....
#Mari saya bantu Tradingnya....

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS SW

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Liat agustus naik atau turun ya kak 🚀🚀 $DGNS

$IOTF $HUMI

$DGNS bahaya ni, cuma tuker barang doang, ngak malu to ndarr

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS Transaksi cuma 3 juta 🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Jangan lupa otaknya diobatin di $DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS hadeeeh kejebak dimari gegara sentimen Kopat Kopet kemaren g jadi booming wkwkwk

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS dikit sekali transaksi saham ini

$OKAS ga akan melebihi 150, begitu juga dengan $DGNS berat menyentuh 160

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Rekomendasi Saham SWING - Minatology
Selasa, 24 Juni 2025

$DGNS $OKAS $SMDR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMHS LK Q1 2025: Komisaris nya Pindah Ke Danantara

Diskusi hari ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

BMHS atau PT Bundamedik Tbk bukan rumah sakit biasa. Ia lahir dari visi seorang dokter bernama dr Ivan Rizal Sini yang pada 1973 memulai Klinik Bunda Menteng di Jakarta. Dari awal yang sederhana itu, BMHS tumbuh menjadi jaringan layanan kesehatan terintegrasi dari hulu ke hilir, mengelola rumah sakit, klinik fertilitas Morula IVF, laboratorium Diagnos $DGNS, hingga hotel wisata medis. Struktur bisnisnya unik, gabungan layanan kesehatan inti dengan penopang high-margin seperti IVF dan lab, membuat BMHS bukan hanya entitas rumah sakit tapi juga platform layanan kesehatan terpadu. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Pengendali utamanya adalah PT Bunda Investama Indonesia yang dimiliki oleh keluarga Sini dan menguasai sekitar 57% saham. Di belakang layar ada nama-nama seperti dr Ivan Rizal Sini sebagai Presiden Komisaris, dr Mesha Rizal Sini, dan dr Rito Andhika Sini yang memegang banyak peran strategis. Sementara Northstar Group, salah satu private equity terkemuka Asia Tenggara, memiliki sekitar 4,9% saham melalui Akasya Investments. Tokohnya adalah Sunata Tjiterosampurno yang punya latar belakang Boston Consulting Group dan London Business School, dan pernah duduk sebagai komisaris. Tapi per Juni 2025 Sunata resmi mengundurkan diri dari Northstar dan BMHS. Ia dikabarkan akan bergabung ke Danantara yang merupakan lembaga investasi strategis Indonesia yang diposisikan mirip seperti Temasek. Kepergiannya bisa dibaca sebagai sinyal bahwa private equity sudah realistis terhadap arah jangka pendek BMHS, entah karena pertumbuhan lambat atau karena cashflow yang belum bebas.

Susunan dewan BMHS mencerminkan percampuran klinis, birokrasi, dan komunikasi. Selain Ivan dan Mesha, ada drg Arianti Anaya yang merupakan mantan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Retno Marsudi sebagai mantan Menteri Luar Negeri, dan Wishnutama Kusubandio yang pernah menjadi Menteri Pariwisata dan CEO Net TV. Komposisi ini menciptakan daya dukung strategis ke pemerintah dan publik meskipun tidak otomatis menjamin performa keuangan cemerlang. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Secara model bisnis, BMHS cukup berbeda dibanding $MIKA, HEAL, atau SILO. Layanan rumah sakit menyumbang sekitar 59% dari pendapatan. Segmen Morula IVF menyumbang 25% dan Diagnos Lab sekitar 16%. IVF dan lab bersifat cash basis dan recurring, dengan margin kotor bisa mencapai 50% hingga 60%, jauh lebih tinggi dari layanan BPJS. Pasien BPJS masih mendominasi sekitar 65%. Tapi aliran kas dari IVF dan lab menjadi penyangga likuiditas. Vendor alat kesehatan tidak terpusat ke satu nama. Sekitar 40% alat masih impor, menciptakan risiko kurs. Gedung milik sendiri dan tidak disewa dari REIT seperti SILO. BMHS juga tidak tergantung suplai dari grup internal seperti MIKA yang tergantung Enseval. Jadi meskipun BMHS lebih kecil, struktur rantai pasok dan bisnisnya lebih fleksibel.

Laporan keuangan kuartal I 2025 menunjukkan pendapatan turun 8,4% yoy jadi Rp379 miliar. Laba bersih hanya Rp5,08 miliar, turun 71%. Margin bersih tinggal 1,3%, terendah di antara emiten rumah sakit besar. Tapi arus kas operasional justru positif Rp30,2 miliar atau hampir 6 kali lipat dari laba bersih. Ini karena penurunan piutang dan kenaikan utang usaha. Sayangnya capex tembus Rp71,4 miliar, terutama untuk RS Padang dan Bali. Alhasil free cash flow negatif Rp41,2 miliar. Dan ini bukan kejadian satu kali. FCF negatif sudah berlangsung tiga tahun berturut-turut.

Total aset tercatat Rp3,49 triliun dan didominasi properti serta alat kesehatan rumah sakit sebesar Rp1,98 triliun. Kas tersedia Rp770 miliar. Utang berbunga tercatat Rp1,19 triliun. Net debt sebesar Rp422 miliar atau sekitar 0,7x EBITDA, yang masih tergolong aman. Goodwill kecil yaitu hanya 3% dari aset sehingga tidak ada risiko besar dari akuisisi. Beban bunga Rp16 miliar masih bisa ditutup dari CFO. Tapi jika capex tetap agresif sementara CFO stagnan, maka utang bisa naik terus. Rasio capex terhadap CFO saat ini lebih dari dua kali lipat dan ini tidak ideal. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Transaksi pihak berelasi minim. Piutang ke induk tercatat Rp18,9 miliar tanpa bunga. Tidak ada pembelian dari entitas sepengendali. Tidak ada dividen agresif ke pemegang saham mayoritas. Tidak ada konflik kepentingan yang kentara. Tata kelola internal masih tergolong bersih dan wajar.

Sekarang bandingkan dengan pemain lain. MIKA paling sehat. Margin bersih 26%, FCF Rp231 miliar, kas Rp2,6 triliun, dan nyaris tanpa utang. PER 27,5x dan PBV 4,5x. Tapi pertumbuhannya stagnan dan ketergantungan geografisnya tinggi di Jabodetabek. SILO punya skala besar dengan revenue Rp3 triliun dan margin 8%, tapi tergencet liabilitas sewa karena gedung milik First REIT. FCF kecil. PER 28x dan PBV 3,1x. HEAL ekspansif dengan jaringan 51 RS dan margin 9%, tapi FCF negatif Rp132 miliar dan utang Rp3,1 triliun. PER 42x dan PBV 4,5x. PRAY paling riskan. Revenue Rp549 miliar, CFO hanya Rp6,4 miliar, capex Rp225 miliar. FCF sangat negatif. PER 11x dan PBV 0,66x. Sinyal value trap-nya kuat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

BMHS berada di tengah. Revenue belum sekuat SILO atau HEAL, tapi lebih terdiversifikasi. Leverage lebih ringan dibanding HEAL dan PRAY. Margin lebih tipis dari semua, tapi struktur asetnya kuat. Value BMHS muncul dari kombinasi faktor ini. Struktur neraca bagus, bisnis IVF dan lab cenderung menghasilkan kas, tapi tantangannya adalah margin dan capex yang masih berat.

Valuasi sekarang, harga saham 199. Kapitalisasi pasar Rp1,71 triliun. PBV 0,79x. PER trailing 84x. EV EBITDA sekitar 5x. Diskon PBV terlihat menarik tapi PER tinggi karena laba minim. Ini membuat BMHS terlihat murah dari sisi aset tapi mahal dari sisi profitabilitas. Situasi ini klasik value trap, kecuali arus kas mulai membaik.

Untuk bisa jadi hidden gem, syaratnya ada tiga. Pertama, RS baru di Bali dan Padang harus mulai menghasilkan EBITDA signifikan. Kedua, capex ditekan ke bawah Rp50 miliar per kuartal. Ketiga, segmen IVF dan lab harus tumbuh dua digit agar bisa menopang margin. Kalau ketiganya terjadi, FCF bisa positif. CFO bisa menutup bunga dan sebagian capex. Valuasi bisa naik ke PBV 1,3 hingga 1,5x. Artinya, harga saham bisa tembus ke kisaran Rp285 sampai Rp300. Tapi kalau cashflow tetap seret dan capex boros, harga bisa lama nyangkut di bawah Rp200. Bahkan bisa terancam rights issue kalau likuiditas makin ketat dan utang naik terus. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Apalagi sekarang Sunata sudah keluar dari Northstar dan pindah ke Danantara. Ini sinyal bahwa investor institusi sedang move on dan memutar fokus. Bukan berarti BMHS jelek. Tapi ini adalah peringatan keras bahwa pasar tidak sabar. Investor publik harus lebih jeli. Kalau kuartal depan FCF masih negatif dan margin tak membaik, waktu untuk realistis mungkin sudah datang.

BMHS sekarang ibarat dokter muda yang baru beli alat canggih. Kalau pasien ramai, alat itu bisa jadi mesin uang. Tapi kalau sepi, alat malah jadi beban cicilan. Jadi pertanyaannya sederhana. RS-nya mulai ramai belum? Kalau belum, jangan beli mimpi terlalu mahal. Tapi kalau sudah, harga sekarang bisa jadi tiket early bird ke hidden gem yang belum dipahami banyak orang.

Apakah Danantara akan investasi di BMHS? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMHS Investornya disuntik Mati !

$PEHA
$DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$WIFI mencoba naik lg.

$INET $DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS manajemennya perlu didiagnosa kepintarannya 😅

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Pembahasan lengkap emiten $SOFA $HRTA $DGNS di https://cutt.ly/VrnorWqV

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTPS LK Q1 2025: Perusahaan Sawit Mini

Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau kita lihat laporan keuangan PT Pulau Subur Tbk (PTPS) per akhir Maret 2025, kondisinya bisa diibaratkan seperti warung Bakso Nyangkut Pak Toto yang baru aja booming setelah sekian lama jualan di gang sempit. Dulu pelanggannya cuma tukang kebun dan sopir truk sawit, sekarang udah mulai langganan koperasi kantor dan restoran pinggir jalan. Pendapatan PTPS di Q1 2025 melonjak drastis dari Rp11,63 miliar di periode yang sama tahun lalu menjadi Rp19,61 miliar, kenaikan sekitar 68%. Ini bukan kenaikan kecil-kecilan, tapi semacam momen emas bagi perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit, apalagi di tengah cuaca dan harga komoditas yang fluktuatif. Kenaikan ini didukung oleh volume produksi yang meningkat dan harga jual tandan buah segar (TBS) yang lebih tinggi dibanding tahun lalu. Artinya, sawit mereka lagi subur, dan pasarnya lagi butuh. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau dari sisi efisiensi, perusahaan ini juga mulai pintar ngatur modal. Biaya pokok penjualan naik, tapi nggak sekencang pendapatannya, jadi margin laba bruto naik tajam dari Rp5,43 miliar jadi Rp11,16 miliar. Ini artinya, warung bakso tadi bukan cuma jualan lebih banyak, tapi juga bikin baksonya lebih murah per biji. Laba usaha ikut terkerek naik dari Rp3,36 miliar ke Rp11,1 miliar. Tapi yang harus dicermati adalah adanya kontribusi non-core sebesar Rp1,69 miliar dari keuntungan penilaian ulang nilai wajar aset biologis. Jadi bisa dikatakan, sawit yang masih di pohon dinilai lebih mahal dari sebelumnya, dan nilainya masuk sebagai pendapatan di atas kertas laporan keuangan perusahaan. Ini memang sah secara akuntansi, tapi bukan duit beneran yang masuk ke kas. Jadi kalau kita lihat laba bersih yang naik jadi Rp9,55 miliar, sebagian kenaikannya bukan karena pelanggan bayar lebih, tapi karena nilai kebun di atas kertas naik. Meskipun begitu, ini tetap menunjukkan bahwa aset yang dimiliki perusahaan makin bernilai.

Dari sinilah kita mesti berhati-hati, supaya nggak terjebak gaya-gayaan seperti BudiDolDol bin Judd Old, influencer saham mantan operator koperasi merah ijo, yang sukanya nge-post grafik naik tapi ternyata dananya muter-muter doang. Laba besar itu bagus, tapi pertanyaannya adalah laba itu ada duitnya nggak? Kalau kita cek arus kas dari aktivitas operasi (CFO), nilainya Rp8,29 miliar, naik dari Rp2,44 miliar tahun lalu. Ini pertanda bagus, berarti sebagian besar laba beneran didukung arus kas masuk. Tapi tetap harus dicatat bahwa laba bersih masih lebih besar dari CFO, artinya masih ada komponen non-kas dalam laba yang belum direalisasi. Salah satunya, tentu, dari revaluasi aset biologis tadi. Jadi duitnya belum full masuk kas, walaupun secara likuiditas perusahaan masih kuat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Buktinya? Saldo kas di akhir Maret 2025 tembus Rp71,5 miliar, sementara total liabilitasnya cuma Rp3,63 miliar. Bahkan kalau utangnya ditagih sekaligus, PTPS masih punya duit nganggur puluhan miliar. Ini beda banget sama warung-warung lain yang tiap akhir bulan harus gali lubang tutup lubang. Tidak ada utang berbunga aktif, tidak ada kewajiban jangka pendek yang membebani, dan tidak ada pinjaman yang jatuh tempo dalam waktu dekat. Jadi dari sisi solvabilitas dan likuiditas, perusahaan ini sangat sehat. Bahkan, sehat banget.

Model bisnis PTPS juga nggak main-main. Dari hulu sampai hilir jelas dan terintegrasi. Vendor mereka menyuplai pupuk, bahan kimia, hingga jasa teknis untuk perawatan kebun. Kemudian, sawit ditanam, dirawat, dan dipanen jadi TBS. TBS ini dijual ke beberapa pelanggan tetap seperti PT Arsi Griya Plantation, PT Daya Semesta Agro Persada, dan terutama PT Gelumbang Agro Sentosa yang jadi pembeli terbesar. Ini seperti warung Bakso Nyangkut Pak Toto yang punya pelanggan tetap dari pabrik sebelah, jadi tiap hari pasti ada orderan meskipun cuaca hujan atau pasar lagi sepi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi hubungan antar perusahaan, PTPS dikendalikan oleh PT Sekawan Kontrindo sebagai pemegang saham pengendali. PTPS ini juga menyewa aset dari Sekawan, termasuk beberapa kendaraan dan fasilitas. Selain itu, PTPS punya entitas asosiasi bernama PT Sumber Enim Alam Lestari, yang entah kenapa kontribusinya ke laba bersih sangat kecil, cuma Rp1,17 juta. Ini ibarat Pak Toto investasi di warung kopi tetangganya tapi baru balik modal setengah mangkok. Investasi ini belum maksimal dan perlu evaluasi. Apakah prospeknya jelek, atau manajemennya kurang aktif mengejar sinergi?

Perusahaan juga memiliki kontrak sewa kendaraan dengan PT Dipo Star Finance dan kontrak penjualan TBS dengan beberapa pembeli tetap. Tidak ditemukan kasus hukum aktif atau kontinjensi besar dalam laporan keuangan ini. Artinya, sejauh ini manajemen cukup hati-hati dan patuh terhadap peraturan. Tapi satu catatan penting yakni mereka masih menyisakan utang pajak sebesar Rp976 juta. Ini bukan angka besar, apalagi dibandingkan kas Rp71 miliar, tapi tetap harus diselesaikan supaya nggak menimbulkan bunga atau denda. Ini seperti warung Pak Toto yang udah cuan, tapi belum bayar iuran RT, nggak besar, tapi bisa bikin malu kalau kelamaan nunggak.

Struktur laporan keuangan PTPS cukup sinkron. Total aset naik dari Rp190,5 miliar ke Rp198,3 miliar, liabilitas turun, ekuitas naik dari Rp185,1 miliar ke Rp194,7 miliar. Semua pergerakan itu inline dengan laba bersih yang meningkat. Artinya, kinerja keuangan ini bukan sekadar manipulasi akuntansi, tapi juga kelihatan di neraca. Tidak ada mismatch mencolok, kecuali satu hal yakni kontribusi dari entitas asosiasi yang terlalu kecil dibanding nilai investasinya. Kalau terus dibiarkan, bisa jadi beban mati dalam jangka panjang.

Sebagai investor, tentu harapannya jelas yaitu perusahaan bisa menjaga momentum pertumbuhan, meningkatkan efisiensi produksi, dan mulai membagikan dividen. Kalau harapan ini terwujud, maka valuasi saham bisa naik, likuiditas saham makin hidup, dan investor ritel bisa menikmati hasilnya. Tapi kalau tidak? Misalnya harga TBS turun, aset biologis nggak lagi naik nilainya, atau hubungan dengan pembeli terganggu, maka kinerja bisa menurun drastis. Dalam kondisi itu, laba bisa menyusut, arus kas bisa seret, dan perusahaan bisa balik ke masa-masa susah, kayak Pak Toto yang dulu harus ngasih bakso isi angin buat bertahan.

Jadi, PTPS di Q1 2025 tampil cukup meyakinkan. Laba naik, margin bagus, cash kuat, utang minimal, dan bisnis terkendali dari hulu ke hilir. Ada kelemahan, terutama di investasi yang kurang produktif dan pengelolaan pajak yang masih bisa disempurnakan. Tapi kelebihan-kelebihannya jauh lebih dominan. Kalau manajemen bisa mempertahankan performa ini sambil menyelesaikan kekurangan yang ada, maka masa depan PTPS bisa secerah sawit yang baru panen pagi-pagi yang segar, harum, dan penuh potensi.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$TAPG $DGNS

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS cuan di tp bukan di ss wkwk

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS OTW ARA ini, Covid semakin berkembang di negara ASEAN lagi

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS katanya serangan Covid mulai ada tren kenaikan? apakah waktunya emiten kesehatan to the moon??

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS mau punya banyak barang percuma juga mau diangkat dgn momentum apa sama si bandar🙃

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

tambahan $DGNS $SAME $DIVA

$DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS hari ini banyak diskon ya..🤭

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IRRA are you reddeeh Covid part 2 🚀
$HEAL $DGNS

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy