151

-1

(-0.66%)

Today

735,400

Volume

6.22 M

Avg volume

Company Background

Diagnos Laboratorium merupakan bagian dari BMHS (Bundamedik Healthcare System). Hadir sebagai kebutuhan masyarakat, yang berdiri dengan visi dan misi yang jelas. Kami menyediakan kualitas tinggi, handal, dan layanan laboratorium yang konsisten untuk semua mitra dan pelanggan Diagnos. Komitmen Kami β€œDiagnos Laboratorium lahir dari ekspektasi laboratorium yang memenuhi syarat, lengkap dan berorientasi pasien.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS ihsg sudah ke bulan ini masih gini2 aja lol

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMHS LK Q2 2025: Laba Masih Anjlok

Lanjutan dari postingan sebelumnya di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Bundamedik Tbk atau BMHS adalah grup layanan kesehatan yang sudah eksis sejak 1978 dengan model bisnis yang lengkap dari hulu sampai hilir. Inti bisnisnya adalah rumah sakit yang tersebar di banyak kota besar dan menengah seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Padang, Bali, Surabaya, Makassar, Bandung, Pontianak, Yogyakarta, Pekanbaru, dan Palembang. Di luar rumah sakit, BMHS juga punya lini IVF lewat Morula Indonesia yang mengoperasikan klinik bayi tabung di banyak lokasi, laboratorium Diagnos, klinik USG, klinik fisioterapi, klinik gigi, klinik umum, layanan ambulans, distribusi obat dan alat medis lewat Bunda Global Pharma, serta pelatihan tenaga kesehatan lewat BHMS Diklat Indonesia. Bahkan ada satu unit usaha hotel di Jakarta meskipun kontribusinya sangat kecil. Semua anak usaha memegang izin operasional rumah sakit yang sah dan mayoritas asetnya aktif menghasilkan pendapatan. Induk usahanya adalah PT Bunda Investama Indonesia dan jumlah karyawan tetap per Juni 2025 sebanyak 1.555 orang. BMHS IPO pada 2021 di harga 340 per saham. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kinerja semester I 2025 menunjukkan gambar yang tidak hitam putih. Dari sisi top line, pendapatan bersih turun 3,4% menjadi Rp757,8 miliar dari Rp784,5 miliar di periode yang sama 2024. Penurunan ini merata di dua mesin utama, yaitu rumah sakit yang menyumbang Rp531,6 miliar turun tipis dari Rp535,6 miliar dan IVF yang mencatat Rp243,8 miliar turun dari Rp252,1 miliar. Segmen hotel juga menyusut tajam dari Rp3,5 miliar menjadi Rp2,1 miliar. Artinya, tekanan bukan hanya di pinggiran tetapi juga di inti bisnis. Jika sebabnya adalah perlambatan permintaan atau persaingan yang makin ketat, maka ini menjadi sinyal bahwa strategi pemasaran dan diferensiasi layanan perlu diperkuat.

Biaya pokok pendapatan atau COGS relatif datar di Rp413,4 miliar dari Rp414,8 miliar. Namun yang menjadi masalah, komponen terbesar yaitu gaji tenaga medis justru naik menjadi Rp199,1 miliar. Dengan pendapatan turun dan biaya tetap tinggi, margin kotor tergerus. Gross profit menyusut 6,9% dari Rp369,7 miliar menjadi Rp344,4 miliar dan gross margin turun menjadi 45,4% dari sebelumnya 47,1%. Beban operasional juga masih besar meski turun tipis dari Rp314,1 miliar menjadi Rp307,9 miliar. Gaji dan tunjangan pegawai tetap menyumbang porsi terbesar Rp130,4 miliar, diikuti depresiasi, fee profesional, biaya kantor, dan outsourcing. Karakter bisnis rumah sakit yang padat SDM dan padat aset membuat struktur biaya sulit diubah secara cepat.

Pendapatan keuangan naik signifikan dari Rp6,07 miliar menjadi Rp10,63 miliar berkat bunga deposito yang lebih tinggi. Namun beban keuangan tetap tinggi di kisaran Rp32,6 miliar, mayoritas dari bunga pinjaman bank. Akumulasi semua faktor ini membuat laba sebelum pajak anjlok 65% menjadi Rp8,33 miliar dari Rp23,89 miliar. Laba bersih periode berjalan turun 65,8% menjadi Rp6,37 miliar dan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk menyusut 64,4% menjadi Rp3,90 miliar. EPS dasar turun dari 1,3 menjadi 0,5 per saham. Jadi secara garis besar, penurunan laba lebih dalam dari penurunan pendapatan karena biaya tidak turun sebanding.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Yang agak menghibur, arus kas operasi atau CFO justru membaik dari Rp23,62 miliar menjadi Rp34,95 miliar. Peningkatan ini bukan karena profit yang lebih tinggi tetapi karena pembayaran ke pemasok dan beban operasional turun lebih dalam, serta pembayaran pajak berkurang sekitar Rp7 miliar. Namun piutang usaha naik dari Rp144,7 miliar menjadi Rp174,8 miliar dan cadangan kerugian penurunan nilai naik menjadi Rp5,5 miliar, menandakan potensi penagihan yang lebih lama. Jika tren ini berlanjut, CFO bisa tertekan di periode berikutnya meski saat ini terlihat membaik.

Di sisi investasi, kas keluar untuk capex turun drastis dari Rp142,5 miliar menjadi Rp79,3 miliar sehingga tekanan ke kas berkurang. Capex ini sebagian besar untuk pembangunan rumah sakit di Bekasi dan penambahan peralatan medis. Di sisi pendanaan, arus kas turun tajam menjadi Rp22,33 miliar dari Rp87,82 miliar karena penarikan pinjaman baru lebih kecil dan pelunasan pinjaman naik signifikan dari Rp5,5 miliar menjadi Rp32,3 miliar. Dividen kas sekitar Rp11,4 miliar tetap dibayarkan. Akibat kombinasi ini, kas akhir periode turun Rp22 miliar menjadi Rp761,2 miliar, namun masih cukup tebal untuk menutup kebutuhan likuiditas jangka pendek.

Neraca menunjukkan total aset naik menjadi Rp3,526 triliun dari Rp3,446 triliun. Aset lancar stabil di Rp1,093 triliun dengan kas Rp761,2 miliar, piutang usaha Rp174,8 miliar, dan persediaan turun ke Rp37,3 miliar. Aset tetap naik signifikan menjadi Rp2,025 triliun, right of use naik menjadi Rp121,4 miliar, goodwill tetap di Rp94,7 miliar tanpa indikasi penurunan nilai. Liabilitas naik menjadi Rp1,384 triliun, dengan utang bank jangka pendek Rp438,6 miliar, utang usaha pihak ketiga Rp46,3 miliar, dan pinjaman jangka panjang naik ke Rp695,9 miliar. Liabilitas sewa juga meningkat menjadi Rp74,4 miliar. Ekuitas turun tipis menjadi Rp2,142 triliun, tergerus laba yang lebih kecil dan rugi nilai wajar aset keuangan sekitar Rp10,5 miliar. Current ratio 1,88 kali dan debt to equity 0,53 kali menunjukkan posisi likuiditas dan leverage masih sehat, net debt meningkat dari Rp307,5 miliar menjadi Rp379 miliar.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi segmen, layanan kesehatan menyumbang lebih dari 99% pendapatan sebelum eliminasi dengan revenue Rp800,6 miliar, margin kotor 41,8%, laba sebelum pajak Rp13,3 miliar, dan capex Rp137,5 miliar di semester I 2025. Segmen lain hanya memberi Rp87,7 miliar revenue dengan margin kotor 13,3% dan rugi sebelum pajak Rp0,18 miliar, capex sangat kecil Rp25,8 juta. Artinya beban investasi dan harapan profitabilitas sepenuhnya ada di segmen inti ini.

Risiko yang dihadapi cukup khas sektor ini. Risiko suku bunga masih ada karena sebagian pinjaman berbunga mengambang di kisaran 7,25% per tahun. Risiko kredit dari piutang pasien dan perusahaan asuransi ditangani dengan pemantauan aktif dan penambahan CKPN. Likuiditas aman, covenant bank terpenuhi, namun peningkatan utang berbunga membuat disiplin arus kas semakin penting. Struktur biaya yang fixed heavy membuat profit sensitif terhadap perubahan volume layanan.

BMHS berada di fase ekspansi yang agresif, aset dan kapasitas layanan bertambah, leverage masih wajar, likuiditas aman. Tantangan utamanya adalah membalikkan tren penurunan pendapatan inti dan mengembalikan margin agar investasi yang sudah keluar bisa memberi imbal hasil. Jika proyek seperti rumah sakit Bekasi cepat rampung dan terisi pasien, pendapatan bisa pulih, skala usaha memperbaiki efisiensi, arus kas menguat, dan utang lebih mudah dilunasi. Namun jika pasar tidak membaik atau persaingan semakin keras, fixed cost akan menekan margin lebih lama, beban bunga tetap berjalan, dan likuiditas bisa menipis. BMHS punya sumber daya untuk keluar dari tekanan ini, tetapi keberhasilannya tergantung pada eksekusi dan kecepatan monetisasi aset baru.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Struktur pihak-pihak yang terlibat di BMHS ini cukup kompleks karena mencakup pengelola, pemegang saham, sumber pendapatan, penyedia layanan, sampai pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung bisa menimbulkan tantangan. Di puncak tata kelola ada Dewan Komisaris yang dipimpin Ivan Rizal Sini dengan Wishnutama Kusubandio sebagai Wakil Presiden Komisaris, ditemani Ir. Mesha Rizal Sini, Sunata Tjiterosampurno, Retno Lestari Priansari Marsudi, dan Arianti Anaya yang juga merangkap Komisaris Independen. Manajemen harian dipegang Agus Heru Darjono sebagai Direktur Utama bersama Emilia Rouli dan Cuncun Wijaya. Mereka dibantu Komite Audit yang diketuai Arianti Anaya, unit audit internal dan manajemen risiko di bawah Tubagus Adi Satria Prakarsa, serta Sekretaris Perusahaan Josephine PM Tobing. Tenaga kerja tetap per Juni 2025 berjumlah 1.555 orang dan gaji beserta tunjangannya menjadi salah satu pos beban operasional terbesar.

Sunata sudah mundur dari jabatan komisaris dan move on ke Danantara.

Sumber pendapatan utama datang dari pasien dan pelanggan yang beragam kategorinya, mulai dari perusahaan asuransi, klien korporasi, pasien individu, hingga pengguna kartu kredit. Layanan yang dijual meliputi penjualan obat dan alat medis, jasa penunjang medis, biaya jasa profesional, layanan rawat inap dan rawat jalan, ruang operasi dan persalinan, hingga layanan IVF dan klinik. Ada juga pendapatan dari segmen hotel, meski porsinya kecil. Di sisi pemasok, BMHS melakukan pembayaran kepada vendor barang dan biaya operasional, dengan utang usaha yang tidak dijaminkan dan tidak berbunga serta jatuh tempo 30–60 hari. Selain pemasok, ada dokter yang dibayar biaya profesional sesuai kontribusinya. Mitra perbankan utama antara lain Bank Mandiri yang memberi fasilitas pinjaman jangka pendek dan investasi jangka panjang ke sejumlah entitas anak, serta Bank Syariah Indonesia yang menyalurkan pembiayaan murabahah. Ada juga dana yang ditempatkan lewat manajer investasi PT Atrus Investama, serta simpanan kas dan setara kas di banyak bank nasional dan daerah. Dari sisi kepemilikan saham, induk PT Bunda Investama Indonesia menguasai 57,37%, Akasya Investment 4,90%, sejumlah komisaris dan direktur memegang porsi minoritas, dan publik 23,76%. Para pemegang saham inilah yang berwenang menyetujui pembagian dividen tunai. Subsidiari yang dikonsolidasi mencakup rumah sakit dan klinik di banyak daerah, laboratorium, serta satu entitas hotel di Jakarta. Beberapa entitas anak dikonsolidasi meski kepemilikan di bawah 50% karena BMHS memegang kendali penuh.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Di luar pihak yang berkontribusi positif, ada pula faktor yang menjadi sumber masalah atau risiko. Piutang tak tertagih muncul sebagai beban sekitar Rp 1,25 miliar di semester I 2025, dengan cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar Rp 5,52 miliar. Piutang yang lewat jatuh tempo lebih dari 90 hari masuk kategori low grade, menandakan tantangan dalam penagihan. Instrumen keuangan juga mencatat rugi belum direalisasi Rp 10,58 miliar pada aset keuangan lancar lain, yang membebani pendapatan komprehensif lain. Liabilitas imbalan kerja menghasilkan rugi aktuaria sekitar Rp 0,44 miliar, menunjukkan sensitivitas terhadap asumsi aktuaria. Sistem pajak self-assessment di Indonesia membawa risiko penetapan ulang kewajiban pajak dalam 5 tahun ke depan. Goodwill dari akuisisi diuji penurunan nilainya setiap tahun, sejauh ini tidak ada impairment, tetapi nilainya tetap rawan jika kinerja entitas anak tidak memenuhi ekspektasi.

Risiko keuangan yang melekat mencakup risiko suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Sebagian pinjaman memang berbunga tetap, tetapi ada yang berbunga mengambang sehingga tetap terpapar fluktuasi suku bunga pasar. Risiko kredit dikelola dengan pemantauan ketat atas piutang dan penempatan dana di bank-bank bereputasi baik. Risiko likuiditas dihadapi dengan menjaga saldo kas yang memadai dan fasilitas kredit yang tersedia untuk membiayai capex dan melunasi utang jatuh tempo. Selain itu, ada persyaratan covenant dari perjanjian kredit, seperti current ratio minimal 100%, debt service equity ratio di atas 100%, DER maksimal 4 kali, dan ekuitas positif. Saat ini seluruh covenant dipenuhi, tetapi jika ke depan ada pelanggaran, konsekuensinya bisa berat, mulai dari penalti hingga potensi default. Semua ini menunjukkan bahwa hubungan BMHS dengan para pihaknya membentuk ekosistem operasional yang luas dan kompleks, di mana sinergi, kontrol risiko, dan pengelolaan keuangan yang disiplin menjadi kunci menjaga kesehatan bisnis.

Dengan harga saham Rp190 dan kinerja semester I 2025 yang dianualisasi, valuasi BMHS terlihat agak timpang dibanding performa fundamentalnya. Kapitalisasi pasarnya sekitar Rp1,63 triliun, tapi laba bersih yang diatribusikan ke pemilik kalau dihitung setahun penuh hanya sekitar Rp7,80 miliar. Itulah sebabnya PER melonjak ke 190x, angka yang biasanya hanya layak untuk emiten dengan prospek pertumbuhan tinggi, sementara realitanya EPS justru turun 61,54% dibanding tahun lalu. PBV berada di 0,955x, artinya saham diperdagangkan sedikit di bawah nilai buku, sedangkan PTBV sedikit di atas 1x. Ini memberi sinyal pasar masih menghargai aset berwujudnya, tapi belum memberi premi besar karena profitnya melemah.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi arus kas, CFO positif Rp69,89 miliar setahun penuh, tapi capex jauh lebih besar sehingga FCF negatif Rp205 miliar. P/FCF jadi tidak relevan karena angkanya minus, P/CFO berada di 23,39x, menunjukkan harga sekarang setara 23 kali arus kas operasional. P/S 1,078x dan EV/Sales 1,328x relatif moderat, sedangkan EV/EBITDA di 10,39x masih dalam kisaran yang wajar untuk sektor rumah sakit. Namun EV/EBIT mencapai 33,14x karena depresiasi-amortisasi besar, dan EV/CFO 28,81x, menandakan valuasi tinggi terhadap kas yang dihasilkan operasi.

Yield dividen kecil, 0,34% saja, dengan payout ratio sekitar 65% terhadap laba dianualisasi, sehingga porsi laba yang dibagikan besar meski jumlahnya kecil. Kombinasi PER sangat tinggi, PBV di bawah 1, FCF negatif, dan penurunan tajam laba menunjukkan valuasi saat ini lebih banyak ditopang harapan perbaikan kinerja ke depan ketimbang pencapaian sekarang. Untuk menuju valuasi β€œideal” seperti PBV 1,5x dan PER 15x, BMHS butuh membalikkan tren penurunan pendapatan dan laba, mengoptimalkan aset yang sudah dibangun, serta menghasilkan FCF positif yang konsisten. Tanpa itu, harga saat ini berisiko dinilai terlalu mahal untuk fundamental yang ada.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$DGNS $MDLA

Read more...

1/8

testestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS yet another sampah porto wkwkwk
makin hari makin nyungsep aja ini

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS jual murah aja ga ada yang mau beli.
πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS iya begitulah, tunggu signal breakout dibarengi High vol.

random tag
$MINA $FUTR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS pola canttik lagi,
biar ada beberapa pilihan, tentukan sendiri sesuai dengan risk profile & FA.

DisClaimer On:
πŸ“°DYOR jangan lupa,
βœ”οΈini bukan ajakan untuk Jual/beli, segala keputusan ada di pribadi masing2.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS saham koplak

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS why ndar, why....

@Bayu141981 yang mendekati $DGNS cuma LK nya kureng.. mending induknya $BMHS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Saham multibagger jadi inceran banyak orang di Indonesia saat ini. Saham backdoor listing dianggap paling mungkin bawa mereka bisa multibagger. Tapi apakah saham backdoor listing menjadi yang terbaik?

Saham backdoor listing memang dikenal bisa memberikan keuntungan luar biasa. Misalnya dari harga Rp100 jadi Rp2000 kan berarti cuannya sudah puluhan kali lipat.

Sampai akhirnya, banyak yang mencari info A1 dengan harapan bisa beli saham backdoor listing sebelum harga sahamnya naik. Apakah itu Works? jawabannya belum tentu.

Saham backdoor listing bisa meroket tinggi karena ada kepentingan owner. Jika ada kabar backdoor listing sebelum di-up atau naik, artinya ada kebutuhan likuiditas juga. Berarti, dengan begitu harga sahamnya bisa jadi sulit meroket.

Selain itu, saham backdoor listing juga punya risiko yang cukup besar mungkin bisa setara dengan potensi keuntungannya. Beberapa risikonya:

1. Likuiditas seret: oke kamu bisa beli banyak, tapi pas harga turun dari pucuk, kamu yang sudah cuan banyak dan pegang porsi besar bisa susah keluar karena likuiditas terbatas. Saat harga turun, hanya ada sedikit pembeli yang akhirnya total keuntunganmu menyusut.

2. Kena Suspensi hingga FCA: kebijakan FCA dan suspensi cukup ketat. Terakhir $TGUK yang kabar backdoor-nya sudah lama tersiar ternyata saat diumumkan malah harus kena suspensi. Faktornya banyak, termasuk pertanyaan itu dana IPO kemarin kemana, bisnis abis IPO kok malah merosot.

3. Risiko transaksi gak jadi dan gak jelas. Ada yang tanya, apakah transaksi setelah CSPA bisa gak jadi? ya bisa saja gak jadi jika ada persyaratan yang tidak dipenuhi.

$WOMF pernah mengalami hal tersebut. dan $DGNS yang sudah siap-siap akuisisi dengan right issue-nya ternyata kini hilang kabarnya juga.

Apalagi, jika dilihat dari deretan kisah backdoor listing, ada berapa saham backdoor yang hasilnya menarik? sejauh ini baru PANI dan PACK kan? kalau WIFI lebih ke corporate action bukan backdoor ya.

Meski ada risiko begitu, saham backdoor tetap menjadi pilihan untuk bisa multibagger, selain saham fast-growing dan turnaround.

Nah, jadi bagaimana strategi atur portofolio investor ritel ala Peter Lynch agar cuan optimal? kami ulas dan merelevansikan dengan market Indo di sini ya: https://cutt.ly/arARs8GV

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DOOH $PYFA $DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

News Today
πŸ‘‰ Investor Wait and See Negosiasi dagang Trump, Wall street berakhir "Mixer".
πŸ‘‰ Harga Minyak dunia turun 3 sesi beruntun.
πŸ‘‰ LM Antam hari ini di jual pada posisi Rp1,970jt/gram atau melejit naik Rp24rb.
πŸ‘‰ BEI mencermati pola pergerakan saham $DGNS dan PPRI terkait dengan UMA.
πŸ‘‰ FASW suntikan modal usaha sebesar Rp600M ke anak usahanya.
πŸ‘‰ $IMJS akan gelar Rights Issue terbitkan 3 miliar saham baru bernominal Rp200/saham.
πŸ‘‰ PT Leong Hup Jayaindo beli 44.559.550 lembar MAIN di harga Rp800/saham.
πŸ‘‰ $EMTK akumulasi 228.317.300 lembar SCMA di harga Rp177 dan Rp187 pada 18 dan 21 juli 25.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

UMA

πŸ”° $PPRI
πŸ”° $DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS lol BEIi BEI, malah UMA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS ini layak dipantau

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Hadeeeh malah moncrot ki piye to karepeee ??? $DGNS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS 875

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

YOOO BUDAAAAAAL $DGNS


$PRIM apa kabar ?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS ga capek lempar2 an barang trs ndar 🀣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGNS Bisa g sih mengulang kejayaannya lagi ini emiten.
ATH kek 1.500 an 🀀

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Outlook πŸ”ΉΒ $DGNS
Disclaimer :
Tidak ada analisa yang 100% pasti, harap
Research kembali dengan data yang anda miliki

random tag $PSAT $BLOG

$DGNS

Please Follow for Support Us.....πŸ˜ŠπŸ™

#FollowBandar
#ARAHunter
#Ayo Bergabung bersama kami....
#Mari saya bantu Tradingnya....

2013-2025 Stockbit Β·AboutΒ·ContactHelpΒ·House RulesΒ·TermsΒ·Privacy