1,410

-5

(-0.35%)

Today

81,800

Volume

35,684

Avg volume

Company Background

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk adalah perusahaan yang menyelenggarakan proyek jalan tol, melakukan investasi dan jasa penunjang di bidang jalan tol Iainnya berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, serta menjalankan usaha di bidang Iainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan jalan tol. Untuk meningkatkan pertumbuhan usaha dalam menghadapi berakhirnya masa konsesi ruas jalan tol, perseroan telah melakukan pengembangan bisnis subtitusi dalam bidang Operation & Maintenance (O&M) dan bisnis suplementer dalam pengelolaan iklan, fasilitas utilitas dan pengadaan mesin peralatan tol oleh entitas anak PT Citra Persada Infrastrukt... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@ipsusila kalau rutin beli saham yang fundamental nya jelas dan dengan dividen yang lumayan, jgn lah Cutlos. kecuali isi porto isinya saham gorengan smua wkwkkw...,
saya udah hampir 7 bulan nggak prnah CL, baru kemarin CL itupun cuma 2 lot $CMNP

he he he he

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$JSMR – Quick Review: Addressing Several Concerns on FY25F Profitability

Disclaimer:
1) Artikel ini sudah terbit di HINTS Bite untuk Priority Member pada 8 Oktober 2024. Namun kami repost kembali sebagai referensi bagi public melalui Stockbit Forum/ Platform.
2) Sejak artikel ini ditulis pada 8 Oktober 2024, harga saham JSMR turun -5% per 12 November 2024.

‬—--

Harga saham Jasa Marga (JSMR) mengalami penurunan sekitar 10% dari level tertingginya, yang disebabkan oleh kekhawatiran investor terkait potensi kenaikan beban bunga seiring dengan operasionalisasi ruas tol baru. Namun, investasi jangka panjang JSMR tetap kuat dengan beberapa faktor pendorong pertumbuhan pendapatan, seperti peningkatan volume lalu lintas sebesar 1-2% per tahun dan kenaikan tarif rata-rata sebesar 4-5% per tahun. Normalisasi capex setelah periode investasi tinggi dan peningkatan konektivitas antara ruas tol baru dan yang sudah ada juga berpotensi mendukung pertumbuhan.

Proses deleveraging setelah divestasi 35% saham JTT akan membantu mengurangi beban bunga JSMR. Dari dana sebesar 13,5 triliun rupiah yang diperoleh, perusahaan akan mengurangi utang sehingga beban bunga diperkirakan turun sekitar 810 miliar rupiah. Di sisi lain, JSMR akan mengoperasikan empat ruas tol baru mulai 2024 hingga 2025, yang berpotensi meningkatkan beban bunga hingga sekitar 1 triliun rupiah secara bertahap. Ditambah lagi, cost-of-debt dapat naik sekitar 50-75 basis poin menjadi 7-7.5%, yang diperkirakan menambah beban bunga sebesar 300-400 miliar rupiah dari tahun 2024 ke 2025.

Pada FY25, JSMR diperkirakan mencatatkan laba bersih sebesar 3,3-3,4 triliun rupiah, lebih rendah sekitar 10% dari konsensus sebesar 3,8 triliun. Kendati demikian, penurunan harga saham saat ini dan valuasi di FY25 P/E 11x serta P/B 1.2x, yang masih di bawah rata-rata historis, menunjukkan potensi valuasi menarik. Meskipun ada risiko perlambatan pertumbuhan laba, model bisnis dan prospek jangka panjang JSMR masih dianggap kuat dan menjanjikan oleh investor.

Random tag: $ADHI $META $CMNP

—--

Per 24 September win rate untuk tipe artikel emiten quick review oleh HINTS sebesar 70.59%. Ingin mendapatkan benefit emiten quick review secara berkala seperti member HINTS? Hubungi kami di Instagram https://cutt.ly/peHMNdxW

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMGR emang boleh seanjlok itu ? 😁

tag : $INTP $SMBR $BBTN $CMNP

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CMNP Q3 2023 revenue 18 miliar?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CMNP

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Menunggu kejutan Grup Salim $META setelah rajin akuisisi jalan tol di Jasa Marga $JSMR.

Setelah tol layang MBZ, kini bergerak ke Semarang-Solo.

sumber: https://cutt.ly/4eFUmWzc

$ASII $CMNP $WSKT

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Direktur dan Komisaris $TEBE

Dewan Komisaris:

1. Komisaris Utama: Roesbima Trisoera
Roesbima Trisoera adalah seorang pengusaha Indonesia yang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE). Dia lahir di Moskow pada 10 Mei 1964 dan memperoleh gelar sarjana dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1990, serta gelar MBA dari Regis University, Denver, Amerika Serikat. https://bit.ly/45FDAJu

Roesbima adalah pendiri beberapa perusahaan, termasuk PT Kadya Caraka Mulya pada tahun 1994 dan PT Dasa Eka Jasatama pada tahun 1996, yang bergerak dalam konsesi pertambangan batubara. Dia juga merupakan pendiri PT Talenta Bumi pada tahun 2008, yang merupakan salah satu entitas anak dari PT Dana Brata Luhur.

Selain jabatannya sebagai Komisaris Utama di TEBE, Roesbima juga memiliki peran di berbagai perusahaan lainnya, termasuk PT Prima Mineral Utama dan PT Garda Usaha Abadi.

2. Komisaris Independen: Uriep Budhi Prasetyo

Uriep Budhi Prasetyo adalah seorang profesional Indonesia dengan pengalaman yang luas di sektor keuangan. Ia lahir di Jakarta pada 6 September 1961. Uriep meraih gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Mesin dari San Francisco State University, Amerika Serikat, pada tahun 1988, dan gelar MBA dari Management College of Notre Dame, Belmont, California, pada tahun 1992. https://bit.ly/3YGX6Dc

Selama karirnya, Uriep telah menduduki berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Direktur di beberapa perusahaan sekuritas dan lembaga keuangan. Ia pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Direktur Pengawasan Transaksi serta Kepatuhan di PT Bursa Efek Indonesia. Uriep juga pernah menjadi Direktur Utama PT Danareksa Capital dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE).

3. Komisaris: Emily Bonosusatya

Emily Bonosusatya adalah seorang profesional muda asal Indonesia yang menjabat sebagai Komisaris di PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE). Dia lahir pada 21 Juni 1994 di Jakarta. Emily menyelesaikan pendidikan Bachelor of Business Administration, dengan spesialisasi di bidang keuangan, di Loyola Marymount University, Los Angeles, pada tahun 2015. https://bit.ly/3YGX6Dc

Emily memulai karirnya sebagai Managing Director di PT Robust Buana Tunggal pada tahun 2016 hingga 2019. Setelah itu, dia bergabung dengan tim investasi di Northstar Group, sebuah perusahaan ekuitas swasta, dari Agustus 2019 hingga saat ini. Emily menjabat sebagai Komisaris di TEBE sejak September 2019. Istri dari Jason Tanu Adiputra, yang terlibat dalam berbagai bisnis, termasuk kepemilikan merek "BOOCH," yang terdaftar di Indonesia dan beroperasi di industri minuman non-alkohol. Alamat terdaftarnya berada di Kebayoran Lama, Jakarta. Selain dunia bisnis, Jason juga aktif dalam balap mobil dan telah berpartisipasi dalam beberapa kompetisi, seperti balap rookie dalam ajang BMW CCA Club Racing.

Anak dari Robert Bonosusatya yang pernah menjadi Direktur $CMNP dan $JTPE.

Direksi:

1. Direktur Utama: Dian Heryandi

Dian Heryandi adalah warga negara Indonesia yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE). Ia lahir di Sukabumi pada 13 Mei 1961. Dian meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, pada tahun 1998. https://bit.ly/3YGX6Dc

Karirnya dimulai sebagai Analis Kimia di Pusat Pengembangan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor pada tahun 1980. Dian kemudian bekerja di beberapa perusahaan besar di sektor pertambangan, seperti PT Kaltim Prima Coal dan PT Fajar Bumi Sakti, sebelum bergabung dengan PT Dana Brata Luhur. Dia menjabat sebagai General Manager di PT Kadya Caraka Mulia dan PT Dasa Eka Jasatama, sebelum akhirnya menjadi Presiden Direktur di PT Dana Brata Luhur sejak tahun 2008 hingga saat ini.

2. Direktur: Hendy Narindra Dewantoro

Hendy Narindra Dewantoro adalah warga negara Indonesia yang lahir pada 20 Mei 1967 di Jakarta. Ia memperoleh gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Indonesia pada tahun 1992.

Hendy memulai karirnya sebagai Equity Sales di PT Asian Development Securities pada tahun 1994 hingga 1995. Selanjutnya, dia menjabat sebagai Finance Manager di PT Arthayasa Karya Bina Caraka pada tahun 1995 hingga 2001. Dia juga pernah menjadi Equity Sales Manager di PT CIMB Securities dari tahun 2001 hingga 2005.

Setelah itu, Hendy bergabung dengan PT Metalindo Bumi Raya sebagai General Manager dari tahun 2005 hingga 2014, dan kemudian menjabat sebagai Legal Head di PT Talenta Bumi dari tahun 2014 hingga 2018. Dia telah menjadi Direktur PT Dana Brata Luhur Tbk sejak tahun 2008 hingga saat ini. https://bit.ly/3YGX6Dc

Pemegang saham utama TEBE per 30 Juni 2023 adalah:

1. PT Prima Mineral Utama - 39,31%

PT Prima Mineral Utama adalah perusahaan dengan status perseroan terbatas yang berbasis di Jakarta Selatan. Perusahaan ini terdaftar secara resmi pada 23 Oktober 2009 dan terlibat dalam berbagai kegiatan bisnis, termasuk konsultasi manajemen dan infrastruktur penunjang pertambangan. PT Prima Mineral Utama memegang saham mayoritas sebesar 39,31% di PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), menjadikannya pemegang saham pengendali utama perusahaan tersebut.

Perusahaan ini juga terdaftar dalam Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dan memiliki alamat terdaftar di Sudirman Plaza, Plaza Marein, Jakarta.

2. South Bay Capital Pte. Ltd. - 8,89%

South Bay Capital Pte. Ltd. adalah sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu pemegang saham utama di PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), dengan kepemilikan sebesar 8,89%. South Bay Capital beroperasi sebagai entitas investasi yang berfokus pada penanaman modal di berbagai sektor, termasuk sektor pertambangan dan infrastruktur di Indonesia.

Perusahaan ini berperan penting dalam struktur kepemilikan PT Dana Brata Luhur, bersama dengan beberapa pemegang saham lainnya, dalam mendukung perkembangan bisnis perusahaan.

3. Hoch Ventures Pte. Ltd. - 8,31%

Hoch Ventures Pte. Ltd. adalah perusahaan investasi yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini memiliki saham di PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) sebesar 8,31%. Hoch Ventures berperan dalam mendukung ekspansi dan kegiatan operasional PT Dana Brata Luhur melalui investasi strategis di sektor infrastruktur penunjang pertambangan.

Seperti South Bay Capital, Hoch Ventures terlibat dalam struktur kepemilikan PT Dana Brata Luhur, membantu perusahaan dalam memperluas bisnis dan mendukung proyek-proyek infrastruktur yang terkait dengan sektor energi dan pertambangan di Indonesia.

4. PT Robust Buana Tunggal - 7,32%

PT Robust Buana Tunggal adalah perusahaan Indonesia yang memiliki saham sebesar 7,26% di PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE). Perusahaan ini terlibat dalam sektor bisnis yang mendukung industri infrastruktur, khususnya di bidang pertambangan dan energi. PT Robust Buana Tunggal berperan sebagai pemegang saham signifikan, memberikan dukungan melalui kepemilikan modal di PT Dana Brata Luhur, yang terlibat dalam berbagai proyek infrastruktur penunjang pertambangan di Indonesia.

Perusahaan ini juga menjadi salah satu bagian penting dari struktur kepemilikan yang membantu pengembangan dan pertumbuhan PT Dana Brata Luhur.

5. PT Andhika Raya Semesta - 3,94%

PT Andhika Raya Semesta adalah salah satu pemegang saham di PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) dengan kepemilikan sebesar 3,94%. Perusahaan ini terlibat dalam kegiatan investasi, terutama di sektor-sektor yang berkaitan dengan pertambangan dan infrastruktur. Sebagai pemegang saham di TEBE, PT Andhika Raya Semesta berkontribusi dalam mendukung perkembangan dan ekspansi bisnis PT Dana Brata Luhur, khususnya dalam proyek-proyek yang berhubungan dengan infrastruktur penunjang pertambangan.

Perusahaan ini berperan sebagai bagian dari struktur pemegang saham yang membantu pertumbuhan TEBE di industri terkait, bersama dengan beberapa pemegang saham lainnya.

6. PT Trans Coalindo - 3,62%

PT Trans Coalindo adalah salah satu pemegang saham di PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) dengan kepemilikan sebesar 3,62%. Perusahaan ini bergerak di sektor energi dan transportasi, terutama yang terkait dengan perdagangan batubara dan logistik. PT Trans Coalindo terlibat dalam pengangkutan dan distribusi batubara, serta menyediakan jasa logistik terkait yang berperan penting dalam rantai pasokan energi di Indonesia.

Sebagai pemegang saham di TEBE, PT Trans Coalindo mendukung pengembangan bisnis perusahaan tersebut, terutama dalam sektor infrastruktur penunjang pertambangan dan energi. Keterlibatan Trans Coalindo dalam struktur kepemilikan TEBE membantu memperkuat posisi perusahaan di industri terkait, baik di bidang transportasi maupun infrastruktur energi.

7. Publik - 26,68%

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Dan jangan lupa kunjungi  Pintarsaham di sini  
https://bit.ly/3QtahWa

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kita prepare pesta.


$SIMP $ASII $SMDR $CMNP

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CMNP gak sekalian?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kalo "betulin" negara itu hanya masalah bangun infrastruktur fisik, semua negara udah maju kaleee.....

RANDOM tag: $IHSG $WIKA $JSMR $SMGR $CMNP

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CMNP 20 Sep 24
Shareholder : Bp2s Sg/bnp Paribas Singapore Branch Wealth Management
Type : Local
Sold : 0 (-0.01%)
Current : 3,204,436,274 (58.93%)
Previous : 3,204,436,274 (58.94%)
Corp Action : Warrant Exercise

2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy