Volume
Avg volume
PT Bank Victoria International Tbk. atau BVIC merupakan Perbankan Komersial dan salah satu bank swasta nasional yang menjalankan usaha sebagai bank umum. Hingga akhir 2014, BVIC memiliki 102 Jaringan Kantor Operasional terdiri dari 1 kantor pusat, 6 kantor cabang, 63 Cabang Pembantu dan 32 Kantor Kas yang tersebar di daerah Jakarta, Depok, Tanggerang dan Bekasi. Produk perseroan terbagi menjadi dua yaitu simpanan (tabungan, giro dan deposito) dan produk pinjaman atau kredit (kredit modal kerja, kredit investasi, kredit V-Pro dan kredit multi guna). Perseroan juga menyediakan produk jasa layanan seperti SKBDN atau surat kredit be... Read More
$BVIC Saham yang punya cerita
Saya baru saja melakukan riset secara mandiri dan iseng terhadap saham yang satu ini. BVIC atau Bank Victoria International merupakan salah satu bank KBMI 1 yang bergerak di bidang segmen pembiayaan kredit untuk segmen korporasi, maupun UMKM. Jadi secara tidak langsung saham ini lebih berfokus ke segmen institusional, bukan untuk segmen ritel dan consumer.
Jika melihat secara historis, sejak tahun 2019 sampai 2021 perusahaan secara konsisten terus mencatatkan kerugian dalam jumlah yang cukup besar. Namun ketika tahun 2022, perusahaan berhasil berbalik untung dan terus mencatatkan keuntungan meskipun masih belum stabil hingga kuartal 1 tahun 2025. Apa yang terjadi?
Before 2019? Berdasarkan hasil analisa saya, bank ini memberikan penyaluran kredit dalam jumlah yang cukup besar, tetapi di sisi lain bank ini dapat dikatakan tidak terlalu ketat dalam memberikan seleksi terhadap penyaluran kredit mereka. Oleh karena itu, secara perlahan lahan, NPL perusahaan terus mengalami kenaikan. Kenaikan signifikan terjadi pada tahun 2019 hingga NPL naik signifikan mencapai Rp 710an miliar.
Selanjutnya, dari sisi jumlah agunan yang sudah ditarik dari nasabah, banyak diantaranya yang tidak dijual kembali. Kenaikan signifikan terjadi sejak tahun 2018 dimana sebelumnya mencapai Rp 374 miliar kemudian membengkak menjadi Rp 1,2 triliun. Jumlah agunan yang semakin menumpuk dan belum terjual tentu akan sangat merugikan bank tersebut, dimana hal tersebut disebabkan oleh nilai agunan yang berpotensi terdepresiasi oleh waktu, yang selanjutnya membuat dana perbankan yang hilang karena pembiayaan yang gagal menjadi tidak tercover.
Tidak sampai disitu saja, perlu diketahui bahwa suku bunga yang diberikan oleh Bank ini kepada nasabah yang menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan dan giro sangat besar. Bunganya sendiri mencapai 4 sampai 5%. Hal tersebut tentu akan sangat memberatkan bank terutama dari sisi profitabilitas.
Bagaimana dengan turning pointnya? untuk menghadapi situasi tersebut Bank Victoria mengambil sejumlah langkah perbaikan. Mulai dari penyaluran kredit yang dilakukan dengan lebih selektif, mulai berfokus terhadap penyaluran kredit untuk segmen UMKM (tahun 2024 sudah mencapai Rp 3 triliun), melakukan pemangkasan bunga DPK hingga dibawah 1%, kemudian menjual agunan yang telah disita (AYDA) secara segera, hingga melakukan digitalisasi dengan terus mengembangkan produk digital mereka.
Selain itu, salah satu momentum utama BVIC sendiri juga datang dari adanya pernyataan langsung dari pemerintah untuk menjadikan BVIC sebagai bank persepsi, dimana bank tersebut melayani pembayaran pajak, bea cukai, dan segala macam administratif pemerintah lainnya melalui BVIC. Hal tersebut berpotensi menjadi keuntungan tersendiri bagi BVIC, sehingga BVIC berpotensi mengakuisisi calon nasabah baru.
Alhasil, pada tahun 2022 perusahaan berbalik menjadi untung. BOPO semakin mengecil di angka 80an persen, dimana pada tahun tahun kerugian sebelumnya, BOPO BVIC mencapai lebih dari 100%. Pencapaian tersebut masih konsisten hingga kuartal 1 tahun 2025.
Memang jika melihat kinerja BVIC secara keseluruhan dapat dikatakan cukup menarik. Namun di sisi lain, perjalanan BVIC untuk naik kelas setidaknya sampai ke KBMI 2 atau 3 masih sangat panjang dan memakan waktu yang sangat lama. Hal tersebut yang membuat saham yang satu ini cukup stagnan dan cenderung kurang likuid dari sisi pergerakan harga saham. Selain itu, dari sisi LDR perbankan yang mencapai 88% pada tahun 2024, mengindikasikan bahwa ruang pertumbuhan kreditnya sedikit terbatas. Namun apabila BVIC berhasil meningkatkan DPK nya, tentu tidak akan menjadi masalah.
Berikut merupakan sharing saya soal BVIC.
gmana menurut netizen $BVIC $GTRA? sehat? prospek bagus? pendapatan tergerus bunga hutang or pendapatan naik karena armada bertambah... next Q2..
$BVIC 26 Jun 25
Shareholder : Victoria Investama
Type : Local
Bought : +758,695,034 (+4.12%)
Current : 10,726,112,445 (58.25%)
Previous : 9,967,417,411 (54.13%)
Adira Genjot Pembiayaan Syariah Rp2,9 T Hingga Mei 2025
💸 Penyaluran pembiayaan syariah Adira capai Rp2,9 triliun.
🚘 Otomotif dominasi portofolio dengan porsi 81%.
👥 Pendekatan komunitas dorong loyalitas nasabah.
📈 Digitalisasi percepat adopsi layanan syariah.
🌐 Target ekspansi agresif di semester II-2025.
🕌 Tren syariah jadi pilar pertumbuhan berkelanjutan.
Baca selengkapnya: https://cutt.ly/DrEDEmC0
$ADMF $BBRI $BVIC
Halo @Stockbit
Saya ingin tahu dong, regulasi tx nego di $IHSG melalui broker kalian🤔
Alasan & tindakan kalian bertolak belakang loh seakan² pilih² user yg di loloskan tx nego ny seperti kasus $GOTO
Saya jd gagal profit $BVIC hari ini karena tragedi yg disebabkan oleh kalian😑
Agak lain tx nego di @Stockbit ini ya
Tx nego hari ini di $BVIC & 1 emiten lain yg tdk mau saya sebutkan, ditolak dgn alasan "Melebihi batas auto rejection"
Padahal g NGACA itu $GOTO dr broker kalian hari ini ada tx di Rp2 sukses di jam ±9.30 WIB !
Itu > -90% dr market loh & di acc, sedangkan tx nego saya ditolak? ANEH !?
Nanti sekalian aja, tx nego wajib pakai dokumen fisik biar ribet sekalian kyk PD & XC 🤣
Ini saya yakin bkn penolakan dr BEI, tp penolakan dr sekuritas ybs ya kan? $IHSG
Tx nego yg paling enak msh dipegang broker CC 😎
1/2
BVIC Tembus Modal Rp4 Triliun Lewat Divestasi dan Waran
Reposisi besar-besaran Bank Victoria mulai menunjukkan hasil!
💼 Modal inti $BVIC naik ke Rp4 triliun per akhir Juni 2025
🏦 Divestasi 19,8% saham Bank Victoria Syariah ke BTN senilai Rp322,5 miliar
📈 Tambahan modal dari eksekusi waran sebesar Rp256,66 miliar
📊 CAR naik dari 17,49% (2021) ke 21,02% (Maret 2025)
📌 Efisiensi aset & instrumen pasar jadi kunci penguatan
🔜 Target jangka panjang: KBMI 2 makin dekat
Selengkapnya di https://cutt.ly/vrEWqGaA
$BBCA $BRIS