Volume
Avg volume
Bukalapak adalah perusahaan teknologi Indonesia yang memiliki misi menciptakan perekonomian yang adil untuk semua. Melalui platform online dan offlinenya, Bukalapak memberikan kesempatan dan pilihan kepada semua orang untuk meraih hidup yang lebih baik. Sejak didirikan pada tahun 2010, Bukalapak telah melayani lebih dari 6 juta Pelapak, 5 juta Mitra Bukalapak dan 90 juta pengguna aktif dan pada tahun 2017 menyandang status unicorn. Bukalapak selalu memiliki perhatian khusus dalam pemberdayaan UMKM Indonesia.
$BUKA
1. Indikator Teknis
Harga saat ini: 143 (+0,70%)
a. Bollinger Bands (BB 20,2)
Harga berada mendekati middle band.
Upper band: ±153
Lower band: ±132
Interpretasi: Sideways. Belum ada breakout signifikan.
b. Moving Averages (MA 5, 25, 50)
MA5 (144) > MA25 & MA50 (139)
Interpretasi: Potensi momentum naik masih ada, namun sedikit melemah karena harga sudah mendekati MA5.
c. Stochastic RSI
%K: 53.18 | %D: 51.49
Interpretasi: Menuju area netral, sinyal beli sudah terjadi sebelumnya, tapi belum overbought.
d. MACD
MACD line: 2.13 | Signal: 2.41 | Histogram: -0.28
Interpretasi: Sedang koreksi, MACD sedikit di bawah sinyal — momentum melemah.
2. Prediksi Jangka Pendek (1-2 minggu)
Potensi naik terbatas ke area resistance 148–153.
Jika tidak mampu menembus 144–145 secara kuat, bisa koreksi ke area support 138–132.
3. Strategi Entry & Exit
Strategi Entry (Buy)
Aggressive entry: Saat harga break dan close di atas 145 dengan volume tinggi.
Conservative entry: Tunggu pullback ke area support kuat (138–139) lalu pantau rebound.
Strategi Exit (Sell)
Target profit: 148–153
Stop loss: Jika harga turun dan close di bawah 138 atau Bollinger lower band.
4. Ringkasan Rekomendasi
Posisi Buy 138–145
Harga Entry Target 148–153
Stop Loss < 138
Laporan kuartal I/2025 sudah lewat, di sini banyak yang mencari saham yang growth labanya kencang. Namun, apakah membeli saham yang labanya lagi naik adalah keputusan terbaik?
Sebenarnya, dalam memutuskan beli saham kita perlu mengombinasikan kondisi fundamental dengan valuasi saham saat itu. Tujuannya agar beli gak pas kemahalan, serta gak salah beli saham yang suram.
Di sisi lain, laba emiten yang lagi bertumbuh kadang belum tentu menjadi tanda saham tersebut bagus untuk investasi.
Soalnya, gara-gara kinerja saham tersebut lagi meroket, harga sahamnya juga sudah tidak best price. Padahal, belum tentu saham tersebut lanjut growth sebesar itu di tahun selanjuntya.
Lalu, saham yang kinerjanya lagi turun juga tidak selamanya jelek. Pasalnya, bisa saja penurunan kinerja karena faktor siklus seperti saham komoditas atau faktor teknis eksternal.
Kecuali, kinerja saham tersebut turun karena ada miss management, ini baru sinyal buruk.
Berikut ini 5 saham yang kinerja keuangannya mengalami anomali sepanjang Q1/2025, mana yang menarik menurutmu?
https://cutt.ly/UrxuKoZh
$AMMN $ARCI $BUKA
Outlook 🔹 $BUKA
Disclaimer :
Tidak ada analisa yang 100% pasti, harap
Research kembali dengan data yang anda miliki
random tag $DKHH $BBRI
$BUKA periode buyback akan rebutan tapi saham kecenderuangan booring dan stage 1 ke stage 2 ( Weinstan Analysis stage)..jika ada koreksi akumulasi sedikt2 agar ga mengganggu jin jambrongnya🤣
$BUKA
Pergerakan baru saja breakout dari mediumterm downtrendline, posisi saat ini sedang retrace terlebih dahulu dan jika tetap bisa bertahan diatas 140 berpotensi untuk melanjutkan kenaikannya
#DisclaimerOn $IHSG $BREN
$GOTO $IHSG $BUKA
“Mengapa harga saham GoTo engga juga naik ? Padahal sudah ada Issue mau diakuisisi Grab dengan nilai mencapai US$ 7 Miliar,“ tanya Brenda kemarin waktu ketemu secara koinsiden di PIM.
Dia teman saya. Wanita yang sudah Mature dalam bisnis tambang.
“Ya, karena Investor tahu kalau akuisisi yang mungkin berujung Merger hanya "akal-akalan". Kedua Perusahaan itu telah mengalami kerugian bertahun-tahun. Grab mencatat kerugian bersih sebesar $158 Juta pada tahun 2024. GoTo baru saja mencapai Laba tahunan pertamanya pada tahun 2024. Artinya, secara bisnis engga ada Value dari rencana aksi korporasi itu,“ kata saya.
“Investor Grab, kan Uber ? Apa memang ada duit sebesar USD 7 Miliar ?" tanya Brenda.
“Saya engga yakin Uber punya uang. Kalaupun ada, mana mungkin Mereka mau keluar uang. Biasanya dilakukan SWAP Saham. Berdasarkan pengalaman, skema ini pada akhirnya merugikan Pemegang Saham Publik namun menguntungkan Investor,“ kata saya.
“Katanya, rencana akuisisi GoTo oleh Grab akan merugikan nasionalisme. Khawatir usaha Lokal dikuasai Asing,“ kata Brenda.
“Ah, engga ada urusan dengan nasionalisme. Jangan ada Issue "murahan" seperti itu hingga akhirnya Danantara punya alasan akusisi. Kena trap Issue. Bisa habis Modal yang disetor Negara untuk Danantara,” kata saya.
“Jadi, apa alasan sesungguhnya kalau sampai GoTo mau diakuisisi oleh Grab ?" tanya Brenda.
“Soft Bank sebagai Investor GoTo mau Focus ke bisnis keuangan digital. Mereka perlu uang untuk ekspansi. Mangkanya Mereka berencana untuk menjual unit internasionalnya di Singapura dan sebagian besar operasinya di Indonesia. Ya, Exit Strategy. Biasanya itu,“ kata saya.
Brenda tersenyum melirik ke Nazwa yang cemberut.
“Ya udah, Ale. Sehat selalu ya," kata Brenda berlalu.
Sumber Facebook :
https://cutt.ly/8rzIfEc0
Terima kasih sudah membaca.
Already called US Tech Stocks since the beginning pf May 2025 di Market Outlook.
Apakah Tech Stock Indo macem $GOTO $EMTK dan $BUKA naik? Ya engga pasti.
1/4