Bitcoin
Cryptocurrency
Follow
101,927.88
▾ -1,786.55 (-1.72)
As of Mon 00:00
7.09K
Volume
NA
Avg Volume
Tiap 20% dari dividen saham US stocks, selalu sisihkan guna menambah lot per unit ETFs, ini dinamakan portfolio hedging ☺️
"... masih menunggu ETFs Bitcoin milik BlackRock, launching exchanger lokal"
Tentunya produk ETFs ini juga membagikan keuntungannya sama seperti dividen, guys
https://cutt.ly/Krxuo8n9
#etfsIBIT #etfsEIDO #etfsSPY
#etfsACWI #etfsLQD #etfsIEF
$IHSG $BTC $USDIDR
$XAU rungkad semuanya rungkad,tidak terkecuali $BTC karena pusatnya ekonomi ada di xau. ada hadis kelak di akhir jaman orang saling bunuh untuk berebut gunung emas di sungai eufrat,artinya emas saat itu sudah sangat langka dan harganya sangat mahal.
non muslim mungkin tidak percaya,tapi kami sangat percaya hal itu akan terjadi.
sungai eufrat sudah mulai mengering dan diprediksi tahun 2040 bener2 kering artinya suplai emas sudah mulai langka,15 tahun lagi,emas beneran habis ditambang.
mari kita buka pikiran ritel , untuk yang masih main Crypto
ini cuma pandangan pribadi saya sebagai pertimbangan anda agar tidak FOMO $GOLD $BTC $ANTM
Komunitas Crypto = Sekte Baru di Era Digital?
Kalau kamu pernah mengkritik crypto di internet, pasti tahu satu hal: reaksinya brutal. Bukan argumen logis, tapi hujatan personal. Seolah kamu baru saja menghina agama mereka. Dan mungkin itu tepat—karena komunitas crypto sudah lama berhenti jadi komunitas teknologi. Mereka lebih mirip sekte. Dan yang mereka sembah bukan inovasi, tapi euforia.
NFT Generatif: Bubble yang Dibungkus Galeri Virtual
NFT generatif pernah jadi primadona. Gambar kera pakai topi koboi bisa laku miliaran. Narasinya? "Ini revolusi seni digital!" Tapi mari jujur: berapa banyak orang beli NFT karena nilai artistik? Mayoritas cuma mau jadi early buyer dan jual ke orang berikutnya dengan harga lebih tinggi.
Ini bukan revolusi seni. Ini Greater Fool Theory dengan filter Photoshop.
NFT generatif adalah bubble—dan seperti semua bubble, dia pecah. Volume turun drastis, koleksi sepi peminat, proyek ditinggal developer. Dan yang rugi? Retail. Lagi-lagi.
Meme Coin: Mekanisme Transfer Kekayaan dari Retail ke InsiderMeme coin seperti DOGE, SHIB, PEPE, dan ribuan coin absurd lainnya, bukan proyek investasi. Mereka adalah eksperimen sosial: seberapa besar kita bisa menipu orang dengan branding lucu?
Retail FOMO karena takut ketinggalan. Mereka beli di puncak. Insider yang masuk duluan tinggal jual sambil bilang: "HODL, this is the future!"
Meme coin bukan cuma spekulasi. Ini alat transfer kekayaan. Dari retail yang berharap, ke insider yang sudah siap exit.
Skema MLM Modern
Crypto sering membanggakan "decentralization." Tapi coba lihat struktur komunitas dan marketing-nya. Ajak orang lain beli, promosiin token, dapat insentif, naik level. Persis skema MLM.
Bukan teknologi yang dijual—tapi mimpi kekayaan instan.
Saat harga naik, semua saling dorong untuk ikut. Tapi saat harga turun, semua saling lempar kesalahan. Tidak ada pertanggungjawaban. Hanya narasi baru untuk bubble berikutnya.
Exit Liquidity sebagai Tujuan UtamaBanyak proyek crypto tidak berniat membangun apapun. Whitepaper hanya formalitas. Website bagus, roadmap keren, tapi produk? Tidak ada. Bahkan smart contract pun kadang hasil copy-paste.
Tujuan utamanya sederhana: bangun narasi, pompa harga, tarik investor, lalu exit quietly.
Investor retail dijadikan exit liquidity. Dan mereka bahkan tidak sadar.
Influencer = Marketer, Bukan Edukator
Influencer crypto suka menyebut diri sebagai "educator" atau "builder of the future." Tapi realitanya? Mereka marketer. Mereka hidup dari hype. Setiap konten mereka tujuannya satu: bikin kamu beli, biar mereka bisa jual.
Mereka tidak peduli kamu rugi. Mereka hanya peduli views, engagement, dan kesempatan collab dengan proyek berikutnya.
FTX, Luna, 3AC: Bukti Bahwa Ini Bukan Dunia RasionalMasih ingat FTX? Exchange besar yang runtuh karena penipuan internal. Uang nasabah dipakai beli properti pribadi dan donasi politik. Tapi yang lebih parah: komunitas tetap membela SBF sampai akhir. Sekte tidak menyerah pada logika.
Terus Luna? Algoritma stablecoin yang seharusnya stabil… hancur total. Triliunan rupiah hilang. Dan Do Kwon? Masih sempat bercanda di Twitter sebelum kabur.
3 Arrow Capital? Hedge fund yang katanya profesional. Ternyata ikut euforia juga. Leverage gila-gilaan. Akhirnya jatuh seperti pemain retail yang mereka remehkan.
Semua ini bukan kecelakaan. Ini sistem yang dibangun dari ketamakan, dibungkus jargon teknologi.
Komunitas atau Sekte?
Komunitas sehat menyambut kritik. Sekte menolaknya. Di crypto, kritik = pengkhianatan. Siapapun yang keluar dianggap gagal paham. Siapapun yang skeptis dianggap "belum ngerti teknologi."
Tapi realitanya: justru banyak yang keluar karena sudah mengerti terlalu dalam.
Crypto punya potensi. Tapi sekarang, potensinya tenggelam dalam lautan delusi, keserakahan, dan narasi motivasional tanpa dasar.
Kalau kamu sudah mulai sadar ada yang tidak beres—jangan cari token baru. Cari keberanian untuk bilang: “Cukup. Saya keluar.”
Karena semakin kamu menunda, semakin besar kemungkinan kamu hanya jadi satu hal:
Exit liquidity orang lain.
walaupun di masa depan semua akan pindah dari fiat ke crypto , tetap saja itu akan terjadi penipuan besar-besaran (massive) .
intinya jika anda malas berfikir dan cuma tidur2an scroll tik-tok / IG
otak anda akan kosong dan itulah sebab anda mudah di tipu !
jangan percaya siapapun di dunia ini !
hanya diri anda yang dapat anda percayai
tak terasa sudah hampir 1/2 tahun aja 2025...
bersyukur aja dulu, siapa tau ditambah ..
katanya kalau bersyukur, nanti ditambah
kata berbagai wejangan yg pernah ane dengar dan baca, dari berbagai sumber sih kira kira begitu .
kalau bersyukur akan di tambah.
disch on
disch on tambahan : bukan ajakan utk bersyukur.
$IHSG $BTC $DMAS
$REAL cara dapat barang nya gmn yah dari kemarin order g ke match? mohon pencerahannya puh spuh
$IHSG $BTC
told ya, $IHSG dari awal april sd sekarang sudah naik minimum 15%. very easy money.
dan $BTC jg udah kembali ke rentang 100ribu / USD. everyone get easy money. either you belong to bottom fishing or cuci piring diatas.
soon $XAU akan turun sendirinya
Stockbit ini enak sebenernya cuma kenapa makin mundur ya sekarang kalo WD cair T+3, sekuritas lain T+2 udah caer padahal.
$BTC $PANI $TPIA
Ticker Open Close BUY Trailing Stop
CYBR 1055 1060 1039 1026
GJTL 1100 1105 1079 1072
MYOR 2300 2300 2261 2240
ACES 535 535 534 527
BKSL 117 115 107 105
MSIN 474 472 469 465
BSDE 820 815 812 805
ADRO 1905 1905 1880 1866
MTEL 635 640 616 610
INKP 5900 5950 5817 5766
INTP 5175 5150 5118 5071
DEWA 158 157 152 149
TAPG 895 910 888 879
ESSA 585 585 596 583
TPIA 8775 8800 8741 8638
Scalping pake bot.. profit semua...
$BBRI $ANTM $BTC
$BTC ini kok jadi trending.....
dibeli distockbit aja nggak bisa......
tolong adminnya pilihin saham yg lagi trending.....
trending buat nyangkut..... contohnya $WIFI $PANI
Era Baru Udah Dimulai. Kamu Masih Cuma Jadi Penonton?
Ini Bukan Soal Teknologi. Ini Soal Kamu Mau Jadi Siapa.
Kamu sadar gak sih… dunia berubah cepet banget? Baru kemarin kita ramein soal NFT, terus meledak. Eh sekarang udah basi. Terus muncul AI dan bukan cuma chatbot yang bisa bantu jawab soal. Ini udah masuk ke semua lini hidup: konten, bisnis, kesehatan, hukum, bahkan urusan cinta.
Dan kalau kamu masih nganggep AI itu cuma “teknologi canggih buat perusahaan besar”, jujur aja kamu bakal kegilas zaman.
Aku ngomong gini bukan buat nakut-nakutin kamu. Tapi supaya kamu sadar satu hal penting: kalau kamu gak ikut bergerak bareng zaman, zaman bakal ninggalin kamu.
Sebagai investor atau kamu yang baru mau nyemplung ke dunia investasi ini saatnya buka mata lebar-lebar. Karena sekarang kamu lagi berdiri di pinggir jurang. Mau lompat ke masa depan, atau jatuh ke lubang masa lalu, itu pilihan kamu.
1. AI Itu Bukan Masa Depan, Tapi Udah Jadi Sekarang
Tahu gak kenapa banyak orang gagal lihat peluang? Karena mereka selalu nunggu segalanya “jelas”. Mereka maunya semua aman, pasti, tanpa risiko. Padahal, di dunia investasi, yang namanya jaminan itu cuma ilusi buat yang takut rugi.
AI sekarang bukan konsep. Bukan eksperimen. Udah jadi alat produksi. Udah jadi buruh yang gak tidur. Udah jadi karyawan terbaik tanpa gaji.
Contohnya nih, ada anak 15 tahun di luar negeri, pake AI buat bikin konten TikTok. Dia gak pernah nunjukin mukanya. Semua full generated. Tapi viewnya jutaan. Sekarang dia jual produk digital lewat konten yang dia sendiri gak bikin dari nol. Adil? Enggak. Tapi kenyataannya begitu. Dan kamu bisa marah... atau kamu bisa ngikutin.
2. Dunia Lama Udah Mati. Masih Mau Investasi Kayak Tahun 2010?
Kalau kamu masih berpikir investasi itu harus saham bluechip, properti, atau emas, aku gak bilang itu salah. Tapi kalau itu satu-satunya hal yang kamu pikirin, berarti mindset kamu masih kejebak di era analog.
Hari ini, investasi gak lagi soal tempat. Tapi soal momentum.
Kamu bisa punya uang miliaran, tapi kalau kamu taruh di tempat yang stagnan, kamu cuma nunggu uang itu pelan-pelan dimakan inflasi. Sementara di luar sana, ada orang yang cuma modal sejuta, ngulik AI, bikin produk digital, jualan lewat funnel otomatis dan dalam waktu singkat, penghasilannya udah ngalahin gaji PNS senior.
AI itu bukan sekadar alat. Dia leverage. Pengungkit.
Sebagai investor, kamu harus nanya ke diri sendiri:
“Aku naruh uang di mana? Di masa lalu, masa kini, atau masa depan?”
3. Investasi Cerdas di Era AI
Kalau kamu mau jadi investor yang gak cuma cari cuan, tapi juga tahan lama, kamu harus ngerti: investasi terbaik di era ini bukan cuma uang. Tapi insight, posisi, dan adaptasi.
A. Investasi ke Skill yang Relevan
AI gak akan ganti semua orang, tapi dia bakal ganti orang-orang yang gak mau berubah. Kamu gak perlu jadi programmer buat cuan dari AI. Tapi kamu harus ngerti gimana AI bisa bekerja buat kamu, bukan menggantikan kamu.
Kamu bisa invest waktu buat belajar prompt engineering, content automation, video scripting, bahkan sekadar ngerti AI tools mana yang bisa bantu turunin biaya operasional bisnis kamu.
B. Investasi ke Aset Digital
Sekarang orang ngomongin real estate digital: website, akun media sosial, NFT produktif, lisensi digital, bahkan “influencer AI”. Ini semua bentuk aset yang bisa kamu miliki, rawat, dan monetisasi.
Orang kaya di era lama punya pabrik. Orang kaya di era sekarang punya trafik.
Dan AI bisa bantu kamu bangun “pabrik konten” tanpa harus jadi selebriti.
C. Investasi ke Mindset Fleksibel
Ini yang paling penting. Dunia berubah. Model bisnis berubah. Pasar berubah. Kalau kamu masih keras kepala tetap lakuin cara lama karena “udah nyaman” ya silakan. Tapi jangan heran kalau beberapa tahun lagi, kamu minta tolong ke orang yang dulu kamu anggap “kerjaannya mainan AI gak jelas.”
4. Siapa Cepat, Dia Dapat. Siapa Nunggu, Jadi Penonton
Coba jujur sama diri sendiri sekarang. Kamu termasuk yang nunggu semuanya matang? Nunggu AI jadi “mainstream”? Nunggu tutorial bahasa Indonesia? Nunggu ada mentor yang ngajarin dari A sampai Z?
Kalau iya, maaf, kamu udah kalah dari sekarang.
Karena sekarang, di era ini:
Yang lambat bukan cuma kalah. Tapi gak kebagian.
Kenapa perusahaan-perusahaan gede sekarang berani gelontorin milyaran buat riset AI? Karena mereka ngerti satu hal:
"Yang dapet panggung, adalah yang paling awal masuk dan paling cepat belajar."
Bukan yang paling pintar.
Bukan yang paling kaya.
Tapi yang paling berani nyemplung, trial-error, dan konsisten.
5. Kamu Gak Harus Ngerti Semua, Tapi Harus Mulai dari Sesuatu
Mungkin kamu mikir, “Aku gak ngerti AI, aku bukan anak IT, aku orang biasa aja.”
Justru karena kamu orang biasa, kamu gak punya kemewahan buat gak belajar.
Orang kaya bisa nyewa konsultan, bisa hire expert, bisa beli tools mahal.
Kamu? Satu-satunya senjata kamu sekarang adalah kecepatan belajar dan keberanian coba.
Mulai dari hal kecil. Coba tools AI yang gratis. Bikin satu konten pake bantuan AI. Lihat respon pasar. Coba automate satu bagian bisnis kamu. Jual produk digital pake AI. Lihat hasilnya.
Jangan semua ditunda. Jangan tunggu sempurna dulu.
Kamu harus mau berantakan dulu sebelum jadi tajam.
6. AI Itu Bukan Saingan Kamu Tapi Partner Baru yang Gak Pernah Tidur
Aku gak nyuruh kamu jadi budak teknologi. Tapi aku mau kamu sadar: AI bukan musuh kamu kecuali kamu terus nolak buat kerja sama sama dia.
Aku punya kenalan, dulunya desainer grafis. Sekarang? Dia pake AI buat bantu generate konsep desain, moodboard, bahkan desain draft awal. Dia fokus di koreksi akhir dan komunikasi ke klien. Yang dulu butuh 10 jam, sekarang cuma 2 jam. Gaji tetap. Waktu lebih banyak. Value lebih tinggi.
Itulah maksudnya: AI itu leverage.
Kalau kamu gunain dengan benar, hasil kamu bakal berlipat.
Tapi kalau kamu lawan, ya AI tetap jalan. Tanpa kamu.
7. Dunia Gak Nungguin Kamu. Tapi AI Ngebuka Jalur Kalau Kamu Mau
Kita hidup di zaman paling brutal sekaligus paling penuh peluang.
Dulu, kamu harus punya modal besar buat bikin perusahaan. Sekarang? Kamu bisa pake AI buat jadi solopreneur dengan sistem yang rapi. Dulu kamu butuh tim buat bikin konten. Sekarang? Bisa sendiri. AI jadi tim kamu.
Sekarang tinggal satu pertanyaan: Kamu mau jadi investor yang nonton, atau investor yang main?
8. Kamu Nggak Bisa Cuan dari Sesuatu yang Kamu Takutin
Aku paham. Banyak orang takut sama AI karena kelihatan rumit. Tapi justru karena itu, yang berani ngebongkar dan belajar bakal dapet kuenya duluan.
Investasi itu bukan cuma soal uang. Tapi juga soal nyali.
Dan zaman ini butuh investor yang punya dua hal: visi dan aksi.
Visi buat lihat masa depan. Aksi buat mulai hari ini juga.
9. Kamu Bisa Mulai Sekarang. Atau Kamu Bakal Jadi Cerita Lama
Beberapa tahun lagi, kamu bakal lihat banyak orang yang kamu kenal jadi “seseorang” berkat AI. Dan kamu juga bakal lihat banyak yang dulu stabil, tiba-tiba jadi korban disrupsi.
Kamu mau yang mana?
Kalau kamu bilang kamu investor, buktikan.
Cari sektor AI yang kamu ngerti. Pelajari use case-nya. Coba masukin sebagian kecil portfolio kamu.
Atau kalau belum bisa investasi uang, ya investasiin waktumu buat belajar. Bikin satu produk digital dengan bantuan AI. Bangun akun media sosial AI-generated. Coba dulu.
Karena AI bukan tren. Dia revolusi.
Dan revolusi gak nunggu semua orang siap.
Dia cuma nyisain dua jenis manusia: yang siap nyambut, dan yang siap digilas.
Kalau kamu udah baca sampai sini, aku yakin satu hal: kamu belum mati rasa. Kamu masih pengen tumbuh.
Tinggal satu pertanyaan terakhir:
Mau kamu apain peluang dan potensi kamu hari ini?
Kamu bisa tutup tulisan ini, scroll TikTok, dan lanjut hidup kayak biasa.
Atau kamu bisa nyalain otak, buka tools AI, dan mulai jadi bagian dari generasi investor baru yang gak cuma nunggu tapi nyeruduk langsung ke masa depan.
Penutupan
Jadi sekarang tinggal satu pertanyaan:
Kamu mau jadi penonton... atau jadi pemain yang bikin sejarah?
Karena dunia gak peduli kamu siap atau enggak.
Teknologi gak nanya kamu mau ikut atau enggak.
AI gak berhenti nunggu kamu ngerti dulu baru jalan.
Dia terus lari. Dan cuma yang lari bareng yang bakal bertahan.
Yang diam? Bakal ditinggal. Dilindas. Dihapus dari peta persaingan.
Kalau kamu masih mikir AI itu buat teknisi dan anak IT, kamu udah salah dari awal.
AI itu bukan tren. Dia gelombang.
Dan kamu cuma punya dua pilihan: surfing di atasnya, atau tenggelam di bawahnya.
Kamu gak harus jago.
Kamu cuma harus mau mulai.
Karena yang nunggu, pasti kalah.
Tapi yang mulai, walau masih bego, punya peluang buat menang lebih cepat.
Ingat ini baik-baik:
AI gak akan ngebunuh kamu.
Tapi rasa takut kamu buat gerak,
itu yang bakal ngebunuh kamu pelan-pelan.
Sekarang, tutup tulisan ini kalau kamu mau jadi biasa-biasa aja.
Atau buka satu tools AI. Lakuin satu hal.
Dan mulai langkah pertama kamu menuju masa depan.
Karena yang bikin kaya bukan cuma uang. Tapi keputusan.
Dan kamu baru aja dikasih pilihan.
Konteks: https://cutt.ly/crzBsjh9
$IHSG $BTC $BTCIDR
$TPIA Secara teknikal mungkin bakal retest dulu di skitar 8.100, lalu bisa melanjutkan kenaikan up to 10.000, di dukung sentimen market global yg sedang bullish dan isu IPO CDIA yg juga makin dekat
random tag: $MEDC $BTC
⚠️ WASPADA PENIPUAN ‼️
Modus Transaksi Mencurigakan di $BBCA
Jangan pernah klik LINK apapun,
baiknya kita hubungi balik HALO BCA resmi‼️
Sumber ig resmi @goodlifebca
$IHSG $BTC
🧵 Ilmu Penting
Inflasi masih tinggi di Amerika, Emas masih menjadi safe haven bahkan menjadi aset Tier 1 di dunia ini.
1. Apa itu Aset Tier 1?
Aset Tier 1 adalah aset berkualitas tinggi yang dimiliki oleh bank untuk menyerap kerugian dan menjaga stabilitas keuangan. Dalam konteks perbankan global, istilah ini digunakan dalam aturan Basel III (regulasi internasional untuk sistem keuangan).
2. Apakah Emas Jadi Aset Tier 1?
Ya, sejak 2019, melalui perubahan dalam Basel III, Bank for International Settlements (BIS) mengizinkan emas fisik yang dimiliki langsung (bukan paper gold) dikategorikan sebagai Tier 1 asset bagi bank-bank sentral dan bank komersial, dengan nilai mark-to-market 100%. Artinya, emas diakui setara dengan uang tunai dan obligasi pemerintah berkualitas tinggi.
Namun, kebijakan ini diterapkan secara global lewat BIS — bukan hanya oleh Amerika Serikat.
3. Amerika dan Emas Sebagai Safe Haven
Meskipun dolar AS adalah aset safe haven utama secara global, emas tetap dipandang sebagai aset safe haven alternatif, terutama saat:
Inflasi tinggi
Dolar melemah
Geopolitik memanas
Kepercayaan terhadap bank sentral menurun
The Fed (Bank Sentral AS) sendiri tidak secara eksplisit mengumumkan emas sebagai cadangan utama, tetapi AS memiliki cadangan emas terbesar di dunia (lebih dari 8.000 ton), yang disimpan terutama di Fort Knox.
4. Mengapa Ini Penting?
Dengan status emas sebagai aset tier 1:
Bank dan negara lebih terdorong membeli dan menyimpan emas.
Menunjukkan kepercayaan terhadap nilai intrinsik emas dalam sistem moneter global.
Bisa menjadi sinyal pergeseran dari dominasi dolar sebagai satu-satunya aset safe haven.
$ANTM $MDKA $BTC
Rilis data ekonomi US
✔️ Core Inflation Rate MoM Apr = 0,2% (vs previous 0,1%, vs consensus 0,3%)
✔️ Inflation Rate MoM Apr = 0,2% (vs previous -0,1%, vs consensus 0,3%)
➖ Core Inflation Rate YoY Apr = 2,8% (vs previous and consensus 2,8%)
✔️ Inflation Rate YoY Apr = 2,3% (vs previous and consensus 2,4%)
➖ NFIB Business Optimism Index Apr = 95,8 (vs previous 97,4, vs consensus 94,5)
Inflasi indeks harga konsumen (CPI) US walaupun meningkat lajunya secara bulanan, namun masih lebih rendah dari ekspektasi.
Secara tahunan, inflasi CPI turun ke level terendah sejak Feb 2021 di bawah ekspektasi, dengan komponen inti yang inflasinya tetap sesuai ekspektasi.
Meskipun dihadapkan dengan berlakunya kebijakan tarif, inflasi US tidak meroket seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.
Walaupun tingkat inflasi seperti ini nampaknya belum akan mendorong Fed untuk segera melanjutkan penurunan suku bunga.
Sementara itu, optimisme bisnis sedikit menurun walaupun masih di atas ekspektasi, outlook ekonomi masih cukup seimbang.
$IHSG $USDIDR $BTC