Volume
Avg volume
PT Bumi Serpong Damai Tbk adalah perusahaan properti dengan pusat pengembangan lahan di daerah Tangerang. Perusahaan group Sinarmas Land ini mempunyai bisnis utama sebagai pengembang lahan hunian, komersil, dan industri beserta fasilitas-fasilitasnya. Perusahaan telah memperkukuh posisinya di antara para pengembang terunggul di regional, menawarkan konsep-konsep unik dan kualitas teratas. Jejak langkah Perusahaan kini bahkan sudah menjelajahi negara dengan proyek-proyek di berbagai kota utama di Indonesia.
@predimsinaga sama $BSDE juga melakukan hal serupa untuk mto $SMDM, bisa ngisi form juga. tapi realnya dilakukan transaksi di pasar reguler. jadi sama halnya kayak $MENN
$BSDE
Daily chart.
R 895.
S 700.
Yukkk bantu follow akun ini untuk analisis saham selanjutnya 😉
Random tag: $MASA $KLBF
Bagi holder $PANI sedikit hopium:
Bandingkan NAV $BSDE $CTRA dan PANI
Yang mana yang lebih murah?
Siklus property pasti terjadi saat excess money/liquidity ada. Maybe take a longer time than finance/como to recover.
But PANI also masih growth sangat baik kan?
Why bother the fear, they just don't know much more than you.
TRADER ATAU INVESTOR? ATAU CUMAN PELANGA PELONGO?
Fenomena yang terjadi di Stream Stockbit belakangan ini cukup menarik untuk diamati. Setiap kali market mengalami penurunan, bukannya tenang dan mencari peluang, malah semakin banyak yang menebar rasa takut ke sesama. Suasana jadi makin keruh, padahal kalau dipahami lebih dalam, momen seperti ini seharusnya menjadi waktu yang baik untuk melakukan evaluasi, bukan panik berjamaah. Lucunya, kita sampai bingung sendiri — sebenarnya mereka ini Trader atau Investor?
Kalau mengaku sebagai Trader, mestinya saat pasar jatuh kemarin justru menjadi kesempatan emas untuk masuk posisi. Pasca kejatuhan, biasanya ada potensi rebound besar yang bisa dimanfaatkan dalam jangka pendek. Seorang Trader sejati paham betul bahwa volatilitas adalah teman mereka. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, mereka hanya berteriak-teriak tanpa aksi nyata, kehilangan momen ketika pasar mulai memantul naik.
Di sisi lain, kalau mereka mengaku sebagai Investor, tentu logikanya ketika harga-harga saham terkoreksi dalam, itulah saat yang tepat untuk mulai mencicil beli. Investor paham bahwa membeli di harga murah adalah kunci untuk memaksimalkan hasil di jangka panjang. Namun ironisnya, yang terdengar justru seruan “Cash is King” yang terus menerus diulang-ulang, seakan lupa bahwa uang kas itu seharusnya dipersiapkan untuk kesempatan seperti ini, bukan sekadar dipelototin.
Akhirnya, ketika market kembali menghijau, mereka hanya bisa melongo, menyesal tidak bergerak ketika peluang datang. Seolah terjebak dalam kebingungan identitas, mereka lupa bahwa baik Trader maupun Investor sejatinya punya strategi masing-masing saat pasar sedang tertekan. Sayang sekali, alih-alih menyiapkan rencana aksi, mereka malah lebih sibuk menyebar ketakutan — sebuah sikap yang justru menjauhkan mereka dari potensi keuntungan.
$IHSG $BSDE $CBDK
Bapak/Ibu/ Teman-teman yang terhormat,
Perkenalkan nama saya Darren Kenneth (00000056822), mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis di Universitas Multimedia Nusantara. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir program sarjana (S1) mengenai Behavioral Finance.
Berikut merupakan kriteria responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini:
1. Merupakan investor saham aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Berikut link kuesioner:
https://cutt.ly/nrfjVAXr
Saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan waktu yang diberikan.
Hormat saya,
Darren Kenneth
$BSDE
Kamis, 10 April 2025 15:57
Saham potensial gap-up/down di CLOSING market, diurut berdasarkan nilai persentase:
(cukup pantau baris paling atas dan paling bawah untuk cek gap terbesar):
GAP UP:
🔼 EMTK gap up ke 520 (+15 atau +2.97%) dari 505
🔼 PTBA gap up ke 2680 (+70 atau +2.68%) dari 2610
🔼 BBTN gap up ke 880 (+20 atau +2.33%) dari 860
🔼 BLUE gap up ke 322 (+6 atau +1.9%) dari 316
🔼 ANTM gap up ke 1650 (+25 atau +1.54%) dari 1625
🔼 JPFA gap up ke 1970 (+25 atau +1.29%) dari 1945
🔼 SCMA gap up ke 192 (+2 atau +1.05%) dari 190
🔼 INTP gap up ke 5075 (+50 atau +1%) dari 5025
🔼 UNTR gap up ke 21875 (+200 atau +0.92%) dari 21675
🔼 TLKM gap up ke 2370 (+20 atau +0.85%) dari 2350
🔼 INKP gap up ke 4790 (+40 atau +0.84%) dari 4750
🔼 BBCA gap up ke 8275 (+50 atau +0.61%) dari 8225
🔼 ITMG gap up ke 23325 (+100 atau +0.43%) dari 23225
GAP DOWN:
🔽 LPPF gap down ke 1975 (-10 atau -0.5%) dari 1985
🔽 AUTO gap down ke 1900 (-10 atau -0.52%) dari 1910
🔽 GGRM gap down ke 9525 (-50 atau -0.52%) dari 9575
🔽 PGAS gap down ke 1545 (-10 atau -0.64%) dari 1555
🔽 PANS gap down ke 1420 (-10 atau -0.7%) dari 1430
🔽 RAJA gap down ke 1685 (-15 atau -0.88%) dari 1700
🔽 CUAN gap down ke 5500 (-50 atau -0.9%) dari 5550
🔽 AMMN gap down ke 4980 (-45 atau -0.9%) dari 5025
🔽 LSIP gap down ke 1075 (-10 atau -0.92%) dari 1085
🔽 BREN gap down ke 5000 (-50 atau -0.99%) dari 5050
🔽 SRTG gap down ke 1390 (-15 atau -1.07%) dari 1405
🔽 ARTO gap down ke 1390 (-15 atau -1.07%) dari 1405
🔽 TPIA gap down ke 6800 (-75 atau -1.09%) dari 6875
🔽 BRMS gap down ke 300 (-4 atau -1.32%) dari 304
🔽 ADRO gap down ke 1700 (-25 atau -1.45%) dari 1725
🔽 WIIM gap down ke 670 (-10 atau -1.47%) dari 680
🔽 BUKA gap down ke 128 (-2 atau -1.54%) dari 130
🔽 MTEL gap down ke 525 (-10 atau -1.87%) dari 535
🔽 ELSA gap down ke 406 (-8 atau -1.93%) dari 414
🔽 SMGR gap down ke 2140 (-50 atau -2.28%) dari 2190
🔽 ERAL gap down ke 242 (-6 atau -2.42%) dari 248
🔽 TKIM gap down ke 4470 (-120 atau -2.61%) dari 4590
🔽 JSMR gap down ke 3770 (-110 atau -2.84%) dari 3880
🔽 PNGO gap down ke 1600 (-50 atau -3.03%) dari 1650
🔽 PNLF gap down ke 318 (-10 atau -3.05%) dari 328
🔽 $TINS gap down ke 920 (-30 atau -3.16%) dari 950
🔽 $SMRA gap down ke 360 (-14 atau -3.74%) dari 374
🔽 $BSDE gap down ke 740 (-30 atau -3.9%) dari 770
Cek ulang semuanya dan IEP bisa berubah smp menit terakhir. Salam Cuan.
Harapan Baru untuk Saham $RALS: 2025 Menjadi Titik Balik
Setelah melalui fase penurunan yang panjang dan menyakitkan selama beberapa tahun terakhir, para investor dan pemegang saham Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) kini mulai menatap 2025 dengan harapan baru. Grafik yang menunjukkan tren penurunan harga sejak tahun-tahun sebelumnya hingga saat ini, telah membuat banyak pihak meragukan masa depan saham ini. Namun seperti pepatah, badai pasti berlalu. Saat harga menyentuh titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, muncul sinyal bahwa inilah saatnya potensi kebangkitan mulai dirintis.
Optimisme itu tumbuh bukan tanpa alasan. Meski secara teknikal grafik masih berada di bawah tekanan moving average jangka panjang, terdapat indikasi RSI yang mulai bergerak naik dari area oversold. Ini bisa menjadi pertanda awal bahwa tekanan jual mulai mereda dan ada kemungkinan minat beli perlahan kembali. Volume transaksi memang belum signifikan, namun stabilitas harga di kisaran level support bisa menjadi dasar akumulasi bagi investor yang percaya pada potensi rebound jangka menengah hingga panjang.
Dari sisi fundamental, jika manajemen RALS mampu melakukan transformasi bisnis untuk mengikuti pola belanja konsumen yang semakin digital dan efisien, maka kepercayaan investor bisa kembali pulih. Ramayana, sebagai salah satu pemain ritel lama di Indonesia, memiliki kekuatan brand yang tidak mudah digeser begitu saja. Dengan strategi yang tepat, termasuk ekspansi online dan efisiensi operasional, potensi pemulihan pendapatan dan keuntungan bisa terealisasi.
Kita semua tentu berharap bahwa 2025 akan menjadi tahun terakhir bagi RALS dalam fase kejatuhan panjangnya. Tahun ini bisa menjadi fondasi bagi kebangkitan kembali, seperti burung phoenix yang lahir dari abu. Bagi investor jangka panjang, ini bisa menjadi peluang emas untuk masuk di harga bawah. Harapan kita bukan hanya sekadar teknikal atau angka, tapi juga keyakinan bahwa perusahaan ini masih punya tempat dalam peta ritel nasional, dan sahamnya layak diberi kesempatan untuk bersinar kembali.
$IHSG $BSDE
1/5
Tahun ini $BSDE bisalah bagi- bagi dividen, biar para holder ini bisa bernapas, absen yang masih di atas 900 heheheh
random tag : $SMRA $CTRA
Memahami Metode 52 Week Low dalam Investasi Saham
Metode 52 Week Low adalah salah satu pendekatan investasi yang digunakan oleh investor untuk mencari saham dengan harga terbaik dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Secara sederhana, metode ini fokus pada saham yang sedang diperdagangkan mendekati atau pada titik terendahnya dalam 52 minggu terakhir. Alasannya, banyak investor percaya bahwa saham yang berada di level terendahnya bisa jadi sedang undervalued, dan berpotensi mengalami rebound jika fundamental perusahaannya tetap kuat.
Mengapa Saham di Titik Terendah Menarik?
Saham yang menyentuh atau mendekati harga 52 week low bisa jadi tidak populer untuk dibeli karena ketakutan pasar atau sentimen negatif jangka pendek. Namun, bagi investor yang jeli, kondisi ini justru menjadi peluang untuk mendapatkan saham berkualitas dengan harga diskon. Tentu saja, sebelum membeli, analisis fundamental tetap harus dilakukan. Pastikan perusahaan masih sehat, memiliki arus kas yang stabil, dan prospek jangka panjang yang menjanjikan.
Teknik Mencicil Saham di Harga 52 Week Low
Karena tidak ada yang bisa memastikan kapan titik terendah sebenarnya akan terjadi, maka strategi mencicil atau dikenal juga dengan istilah averaging down bisa digunakan. Dengan mencicil pembelian, investor bisa membagi modalnya menjadi beberapa bagian dan membeli saham secara bertahap saat harga mendekati atau menyentuh level 52 week low. Teknik ini membantu mengurangi risiko membeli di harga yang belum tentu merupakan titik paling bawah.
Poin Penting dalam Menggunakan Metode Ini:
Selalu analisa fundamental perusahaan sebelum membeli saham 52 week low.
Jangan langsung menghabiskan seluruh modal — bagi menjadi beberapa tahap pembelian.
Gunakan strategi mencicil saat harga terus melemah untuk mendapatkan harga rata-rata terbaik.
Hindari saham yang turun karena masalah fundamental serius seperti potensi bangkrut atau fraud.
Hindari saham-saham yang laba bersihnya menurun secara konsisten dari tahun ke tahun.
Hindari saham-saham yang tidak membagikan dividen sama sekali, karena bisa jadi perusahaan tidak cukup sehat atau manajemen tidak berpihak pada pemegang saham.
Sabar dan disiplin sangat penting karena strategi ini lebih cocok untuk jangka menengah hingga panjang.
$BSDE $MTEL $BFIN
$IHSG orang yang pegang EMAS merasa jumawa harganya naik terus... kemudian mereka berencana menjual emasnya dibelikan tanah/rumah... Orang yang punya rumah tak akan tinggal diam.. Pasti akan menaikkan harga propertinya..
$BSDE $CTRA
Ingat satu hal penting: Presiden Trump sangat menginginkan suku bunga turun tajam. Keinginan ini bukanlah hal baru, bahkan sejak masa jabatannya sebelumnya, Trump sering mendesak The Fed untuk menurunkan suku bunga demi mendorong pertumbuhan ekonomi dan melemahkan dolar agar ekspor Amerika lebih kompetitif. Maka, ketika pasar saham terlihat hijau dan investor merasa euforia, ada baiknya tetap waspada. Karena di balik kehijauan itu, bisa saja ada strategi tersembunyi untuk memaksa perubahan kebijakan moneter.
Trump bukan tipe pemimpin yang segan menggunakan kebijakan ekstrem untuk mencapai tujuannya. Salah satu contohnya adalah ancaman atau penerapan tarif resiprokal terhadap negara-negara mitra dagang. Jika dia merasa The Fed lamban menurunkan suku bunga, bukan tidak mungkin Trump akan menciptakan tekanan melalui kebijakan yang bisa mengguncang kestabilan pasar global. Dengan menciptakan ketidakpastian atau bahkan gejolak ekonomi, tekanan terhadap The Fed akan meningkat, memaksa mereka mempertimbangkan pelonggaran kebijakan lebih cepat.
Pasar saham yang saat ini terlihat sehat dan menghijau bisa saja berubah drastis jika Trump memutuskan untuk melancarkan kebijakan agresif. Dalam sejarahnya, retorika Trump di media sosial maupun kebijakan mendadaknya mampu menciptakan volatilitas tajam dalam hitungan jam. Investor yang terlena oleh reli pasar bisa terjebak dalam gelombang penurunan tajam jika tidak mengantisipasi potensi gejolak politik dan kebijakan yang datang tiba-tiba.
Jadi, meski suasana pasar tampak optimis dan indeks-indeks utama menguat, jangan langsung senang. Dunia investasi bukan hanya tentang angka-angka dan grafik, tapi juga tentang membaca arah kebijakan dan manuver politik. Ketika Trump kembali memegang kekuasaan, langkah-langkahnya sering kali tidak bisa ditebak dan bisa berdampak luas, termasuk pada pasar keuangan global. Waspadai sinyal, karena kehijauan pasar hari ini bisa jadi awan sebelum badai besok.
TETAP CICIL SELOT SELOT!!!!!!
$IHSG $MTEL $BSDE
1/2
Terima kasih pak, saya nunggu$DUTI disenggol. Porto minus 30% 😁, tapi tidak CL karena yakin fundamental bagus. Kasnya bahkan lebih bagus daripada induk usahanya $BSDE
Dan terjadi lagi… analisa kang Afi yang hit target $BSDE
https://stockbit.com/post/17621939
Ilmu lilin pun ttp bisa dipake buat analisa. Dan ilmu lilin kang Afi sudah banyak yg hit target 👻
Proyeksi Properti 2025: $BSDE , $SMRA , dan $CTRA Tergantung Proyek Internal
🏠 Industri properti masih tertekan faktor makro, meski ada insentif bebas PPN hingga Rp 5 M.
📉 Analis Maybank: tren kenaikan pra penjualan di 2024 tidak berlanjut agresif di 2025.
📊 SMRA cetak Rp 1,8 T, BSDE Rp 1,86 T, CTRA tumbuh 4,1% yoy—tapi semua turunkan target FY25.
💸 CTRA target turun ke Rp 2 T, SMRA & BSDE masing-masing tetapkan Rp 1 T.
📉 Kekhawatiran likuiditas dan daya beli jadi alasan koreksi target penjualan.
📉 IHPR Bank Indonesia sinyalir perlambatan pasar properti di 10 kota besar.
📈 FY24 tetap kuat: BSDE naik 124%, SMRA tumbuh 79,3%.
📍Proyek "The Vicente" di Bekasi dan Summarecon Tangerang akan dorong pemulihan jangka panjang.
👉 Cek berita lengkapnya di tautan berikut: https://cutt.ly/vrdeaFLL
@BramastyaArdelon Mock Up Trading
https://stockbit.com/post/18099532
$PACK $NINE $BSDE