Rilis Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Indonesia Q2 2025 oleh BI
➖ Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) melambat pertumbuhannya jadi +0,90% yoy pada 2Q25, dari semula +1,07% yoy pada 1Q25.
Secara kuartalan, IHPR juga melambat pertumbuhannya jadi +0,18% qtq pada 2Q25, dari semula +0,25% qtq pada 1Q25.
❌ Penjualan Properti Residensial terkontraksi -3,80% yoy pada 2Q25, dari semula tumbuh +0,73% yoy pada 1Q25.
Secara kuartalan, penjualan turun -16,72% qtq, dari semula tumbuh +33,92% qtq.
✅ Skema pembelian properti melalui KPR naik porsinya jadi 73,06% pada 2Q25, dari semula 70,68% pada 1Q25.
❌ KPR tumbuh melemah jadi +7,81% yoy dan +1,32% qtq pada 2Q25.
Dari semula +9,13% yoy dan +2,54% qtq pada 1Q25, juga +13,97% yoy dan +2,55% qtq pada 2Q24.
➖ Suku bunga KPR relatif stabil di 7,41% pada 2Q25, dari semula 7,40% pada 1Q25 dan 7,47% pada 2Q24.
................
Pasar properti Indonesia masih lemah ditandai dengan penurunan penjualan dan perlambatan pertumbuhan harga properti.
Pertumbuhan KPR juga lemah dengan suku bunga KPR yang cenderung stagnan.
Kondisi yang belum baik bagi sektor properti dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan pada Q2.
$IHSG $CTRA $BSDE