Volume
Avg volume
PT Indo Kordsa Tbk bergerak di bidang industi serat/filament buatan, kain ban, benang Nylon dan benang Polyester. Perseroan menghasilkan jenis-jenis produk antara lain: Kain Ban (nylon 66 dan Polyester), Benang nylon 66, dan Benang Polyester hmLS (high-modulus Low-Shrinkage). Perseroan merupakan perusahaan pemasok utama bahan penguat ban premium di kawasan Asia Tenggara. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, ke Eropa, Asia dan Timur Tengah. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada 1 April 1987.
⚠️ Banjir Hentikan Produksi Indo Kordsa ( $BRAM ), Apa Dampaknya?
PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) menghentikan produksi akibat banjir di pabriknya di Bogor. Perusahaan menyatakan keadaan kahar (force majeure), yang bisa berdampak pada pasokan pelanggan dan kinerja keuangan. Bagaimana prospek saham BRAM ke depan? 📉
🔗 https://cutt.ly/Xrt5INyo
$SRIL $ARGO
BRAM - PT. Indo Kordsa Tbk Rp 5.850 +25 (+0,43%) Info Selengkapnya! JAKARTA – PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) menghentikan seluruh kegiatan produksinya akibat banjir yang melanda fasilitas produksinya di Citeureup, Bogor, pada Selasa (4/3) kemarin. Corporate Secretary BRAM, Reyva Fitri, menyat...
idnfinancials.com
$BRAM pada tahun 2011 pernah banjir thailand; tentu Indo Kordsa juga jadi korban, tapi bedanya memang produksi kiloton di thailand itu tidak seberapa dibanding Indo Kordsa
Detailnya:
1) ada di gambar 1, kapasitas tyre cord fabric antara BRAM Indo dengan Thailand
2) Lalu pemegang saham juga bisa refer ke annual report tahun 2011-2012, yaitu terdapat keuntungan asuransi
Dan, penjualan yang dibantu induk, demi mempertahankan pelanggan
https://cutt.ly/9rt138ec
(Search: banjir)
Maka dari itu meski laba kotor di tahun 2012 itu lebih kecil, tapi laba usahanya lebih tinggi daripada laba kotornya karena claim asuransi
bisa dilihat di https://cutt.ly/0rt138yk
(Search: banjir)
Lalu di google earth pro, ada timeline, bisa lihat thai indo kordsa (TIK), di google, lalu di drag ke 2011-2012, bisa dilihat ketika banjir sama keadaan normal
Semoga ini membantu ritel pemegang saham
Tentu laba tahun ini akan drop, tentu bisa juga tidak bisa claim
Bagaimanapun, ritel harus harus semangat, kehidupan ini banyak kejadian, belajarlah dari Ayub. Bukan demi imbalan lebih, melainkan demi malaikat-malaikat di Sorga.
1/2
Pak, kalau dari analisa ini berarti $BRAM sekarang lagi kena dampak siklus bawah gara-gara oversupply, mirip 2020. Kalau pola historisnya kejadian lagi, demand baru bisa naik sekitar 2026, jadi bisa dibilang sekarang fase bertahan buat bisnis ini.
Masalahnya, kalau ga ada moat dan persaingan harga makin ketat sama China yang inventory-nya numpuk, margin bisa makin tipis. Produk yang cyclical emang sering gitu, apalagi kalau customer-nya gede-gede semua, jadi ga punya bargaining power yang kuat.
Tapi kalau dibilang bakal recovery di 2026, apa ada faktor lain yang bisa mempercepat pemulihan demand? Atau ini bener-bener nunggu siklus aja tanpa ada game changer?
$BRAM
gambar 3
market = demand
gambarnya menunjukkan 2023 kondisi oversupply seperti 2020
begitu juga gambar 2
kalau dilihat memang harusnya demand balik 2026, seperti 2021-2022, semoga terjadi
gambar 1, pada akhirnya menjelaskan
karena demand lagi di siklus bawah, jadi ada kompetisi pricing dengan lawannya di china yang pegang inventory banyak
beginilah nasib bisnis tidak ada moat,
produknya cenderung cyclical, sebab juga customernya dikit, juga besar-besar semua, bukan warung maruda, jadi bargaining powernya, besar juga
1/3
$BRAM pada hari ini
hyosung ada terbitin update quarter 4 2024
mereka notice bahwa profitabilitynya lebih baik dari 2023
meskipun tetep ada pressure dari china (berarti pemain china kecil2 ya, serang sana sini)
saya sempet pikir dulu hyosung itu punya pabrik di china karena banyak ban dari china (karena memang ada pabrik mereka di china)
tapi sepertinya saya salah ya, china tetep jadi competitor dimana-mana karena pencucian uang lewat bisnis
$DVLA ketika dulu DVLA merger pada tahun 2014
DVLA mendapati ada porsi dari masyarakat yang tidak setuju akan merger prafa tsb, dan menghasilkan DVLA membeli kembali porsi tersebut, dengan harga yang mana kita bisa dapat dengan membagi 8.56 milyar dengan 4 juta saham yaitu 2100 per lembar. Selisih dari modal per lembar yang ada di ekuitas yaitu dengan nominal 250, maka (2100-250) di kali 4 juta saham ini akan menjadi agio saham ( yaitu tambahan modal disetor ).
Dibandingkan dengan DVLA,
$BRAM ketika ia merger tahun 2022 itu, ada juga penambahan modal disetor, tetapi itu karena konversi porsi aset yang dimiliki oleh non pengendali IKP (polyester) menjadi milik BRAM; penambahan 13,000 usd ini senilai 200 juta rupiah
sebenarnya, BRAM waktu itu juga siap menyerap sampai 22.5 milyar, dengan harga 8.741, tapi tidak ada yang menjualnya, karena mungkin:
1) yakin peak cyclicalnya lebih panjang (undersupply)
2) tanggal pembayaran lebih lama (bisa dicek disini, https://cutt.ly/ue7J3APt) yaitu pada tanggal 15 November 2023
yaitu setahun setelahnya
amat disayangkan tapi, kondisi industrinya tiba-tiba oversupply karena demand yang turun, berakhir oversupply sebab sistem inventory pembelinya juga JIT
1/3
Iseng pantau SUPPORT emiten produsen Ban Part 3/3
Iseng review performance $BRAM✅✅✅ termasuk Q1 Q2 2022, 2023 dan 2024 versi ROE dan ROA,
Catatan: Q4 2024 hanya perkiraan
$TYRE $KMTR
Website emiten : https://cutt.ly/Pe1hn7mN
Public Ekspose 2022 https://cutt.ly/De1hn7as
LK Q3 2024 : https://cutt.ly/qe1hn48v
File xls, https://cutt.ly/ze1hn7fK ulasan terbaru ada di sub sheet "EMITEN BAN DAN SUPPORT"
$BRAM https://cutt.ly/meB2iNrQ
tinggal tunggu waktu
Inilah isi Laporan keuangan kuartal 3 2024 Saham BRAM ( Indo ) $BRAM $ROTI $BPFI
https://cutt.ly/weXVR1i6
https://cutt.ly/4eXkcVKI
Kabar gembira datang dari PT Indo Kordsa Tbk ($BRAM), yang akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024. Total dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 90,01 miliar atau setara Rp 200 per saham. Jadwal pembayarannya sudah ditentukan, yaitu pada 5 Desember 2024.