1,665

-5

(-0.30%)

Today

5.95 M

Volume

9.75 M

Avg volume

Company Background

PT Bank CIMB Niaga Tbk. atau BNGA bergerak di bidang usaha Bank Umum, Bank Devisa dan Bank yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip Syariah. Perseroan menawarkan produk dan layanan perbankan konvensional dan syariah yang komprehensif dengan gabungan kekuatan di bidang Perbankan Konsumer, Usaha Menengah Kecil dan Mikro, Perbankan Komersial dan Korporat, Tresuri serta layanan pembayaran. CIMB Niaga memiliki dua anak perusahaan yang bergerak dalam pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor, yaitu PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) dan PT KITA Finance (KITAF) dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 99,9% dan 51,0%. Per 31 De... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA 1.699

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA mekanisme spin off unit syariahnya seperti apa ya? ada yg tahu?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA bagus.. Stabil.. 👍

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Siap menjemput $BNGA lagi setelah jual setengahnya kemarin, walau masih kecil-kecilan.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA jualah sebelum merah lagi seperti ini

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBRI $NISP $BNGA.. 😍😍

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@EnggarEnggar Iya, tapi $BBCA just being BBCA sih

mengingat banking industry yg lg ngos ngos an bgt ini udah cukup oke sih

performance bank bank yg oke so far kayaknya cuma:

BBCA
$NISP
$BNGA

sama BNLI jg bisa di consider bagus

Optimis $BNLI gogogogo🚀🚀🚀

Rndom tag $BNGA $MEGA

@KingTraveling Betul.. Bang.
$BNGA $NISP bulan ini atau bulan depan tidak akan bagi deviden. (30/06/2025)

$BNGA biasanya laporan Q2 nya bagus, ditambah lagi saat ini memantul di area support nya di 1650 an
Jadi menurut ku ketika laporan Q2 nya rilis nanti, bisa up sampai 1820
Area buy = <1700
TP 1 = 1820 ~7%

$SIMP $PGAS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA
ga akan bagikan deviden kah..

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA 🚀

#52WeekLow #DividenInvesting #Yield>4% #AIAnalyst

Untuk menganalisis saham $BNGA (PT Bank CIMB Niaga Tbk) untuk 3 bulan ke depan, kita perlu melihat beberapa faktor penting: kinerja keuangan, proyeksi analis, sentimen pasar, dan berita terbaru.

**1. Kinerja Keuangan (terbaru):**

* **Laba Bersih:** BNGA membukukan laba bersih sebesar Rp 1,8 triliun pada kuartal I 2025 (1Q25), naik 9% QoQ dan 10% YoY. Ini menunjukkan pertumbuhan yang solid.

* **Net Interest Income (NII):** NII mencapai Rp 3,3 triliun pada 1Q25, naik 2% QoQ dan 1% YoY. Namun, Net Interest Margin (NIM) sedikit tertekan menjadi 4.0% (flat QoQ, -40bp YoY) karena biaya pendanaan yang lebih tinggi.

* **Provisi dan Kualitas Aset:** Provisi lebih rendah sebesar Rp 182 miliar (-20% QoQ; -56% YoY), menunjukkan peningkatan kualitas aset. NPL (Non-Performing Loan) mencapai 1.9% (+10bp QoQ; -30bp YoY) dan Loans-at-Risk (LAR) ratio di 8.5% (-10bp QoQ; -250bp YoY). LAR coverage juga membaik menjadi 54.1%. Ini adalah indikator positif.

* **Rasio Keuangan Lainnya (per FY2024):**
* ROE (Return on Equity): 12.83%
* ROA (Return on Assets): 1.89%
* CAR (Capital Adequacy Ratio): 23.34% (per 2024), menunjukkan posisi modal yang kuat.
* CASA Ratio: Meningkat menjadi 66.02% (per 2024), menunjukkan peningkatan dana murah.

**2. Proyeksi Analis:**

* **Target Harga:** Mayoritas analis memberikan target harga yang lebih tinggi dari harga saat ini. TradingView mencatat target harga konsensus analis adalah Rp 2.115,00 dengan estimasi maksimal Rp 2.130,00 dan minimal Rp 2.100,00. https://cutt.ly/BrRPgPjY mencatat target harga rata-rata analis di Rp 2.170,00.

* **Rekomendasi:** Berdasarkan polling analis dalam 3 bulan terakhir, konsensus umumnya adalah "Strong Buy" atau "Buy". Beberapa analis (misalnya Verdhanaresearch) memberikan rating "Neutral" dengan target harga Rp 1.850, namun tetap mengakui pertumbuhan laba bersih yang kuat.

* **Valuasi:** BNGA saat ini diperdagangkan dengan P/E ratio sekitar 6.04x dan P/B ratio sekitar 0.76x (Morningstar), yang dianggap lebih rendah dibandingkan rata-rata sektor perbankan di Indonesia. Ini bisa menunjukkan adanya potensi undervalue.

**3. Sentimen Pasar dan Berita Terbaru:**

* **Dividen:** BNGA mengumumkan pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar Rp 3,91 triliun, naik 26,94% dari tahun sebelumnya, dengan dividen per saham Rp 155.73. Tanggal ex-dividen adalah 24 April 2025 dan pembayaran 14 Mei 2025. Dividen yield saat ini sekitar 9.33%, menjadikannya menarik bagi investor yang mencari pendapatan pasif.

* **Spin-off Unit Usaha Syariah (UUS):** BNGA mengajukan izin spin-off UUS menjadi Bank Umum Syariah. Ini bisa menjadi katalis positif dalam jangka panjang karena memungkinkan unit syariah untuk tumbuh lebih mandiri dan berpotensi menarik investor syariah.

* **Peringkat Kredit:** Fitch Ratings telah mengafirmasi peringkat IDR BNGA di 'BBB-' dengan outlook Stabil. Ini menunjukkan stabilitas fundamental bank.

* **Kondisi Makroekonomi:** Perbankan sangat dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi. Meskipun ada tekanan likuiditas di sistem perbankan (menyebabkan biaya pendanaan lebih tinggi), perbaikan kualitas aset dan fokus pada segmen ritel dan SME yang terus tumbuh memberikan prospek yang baik.

**Analisa untuk 3 Bulan ke Depan:**

Melihat data di atas, saham BNGA memiliki beberapa prospek yang menarik untuk 3 bulan ke depan (Juli - September 2025):

* **Potensi Kenaikan Harga:** Dengan target harga analis yang lebih tinggi dari harga saat ini (sekitar Rp 1.670), ada potensi *upside* yang signifikan. Proyeksi rata-rata analis menunjukkan target di atas Rp 2.100.

* **Dividen yang Menarik:** Meskipun tanggal ex-dividen sudah lewat untuk tahun buku 2024, dividen yield yang tinggi menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengembalikan nilai kepada pemegang saham, yang bisa menjaga minat investor jangka panjang.

* **Peningkatan Kualitas Aset:** Perbaikan NPL dan LAR serta penurunan provisi menunjukkan manajemen risiko yang baik dan potensi peningkatan profitabilitas di masa depan.

* **Strategi Pertumbuhan:** Fokus pada segmen ritel dan UKM serta rencana spin-off unit syariah dapat mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

* **Valuasi yang Relatif Murah:** P/E dan P/B ratio BNGA yang lebih rendah dibandingkan rata-rata sektor perbankan bisa menjadi daya tarik bagi investor nilai.

**Risiko:**

* **Pengetatan Likuiditas:** Kondisi likuiditas yang ketat di sistem perbankan bisa terus menekan NIM karena biaya dana yang lebih tinggi.

* **Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi:** Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat signifikan, hal ini dapat mempengaruhi permintaan kredit dan kualitas aset bank secara keseluruhan.

* **Persaingan:** Persaingan di sektor perbankan yang ketat juga bisa menekan margin keuntungan.

**Kesimpulan:**

Berdasarkan analisis fundamental dan sentimen pasar, **prospek saham BNGA untuk 3 bulan ke depan cenderung positif.** Kinerja keuangan yang solid (terutama peningkatan laba bersih dan kualitas aset), proyeksi analis yang optimis, dan valuasi yang relatif menarik mendukung potensi kenaikan harga. Investor perlu memantau perkembangan makroekonomi dan implementasi strategi bank, terutama terkait spin-off unit syariah.

**Rekomendasi:**

Bagi investor yang sudah memiliki saham BNGA, **pertimbangkan untuk mempertahankan (hold)**. Bagi yang belum memiliki, **BNGA bisa menjadi pertimbangan untuk masuk (buy)**, terutama jika ada koreksi harga, mengingat potensi *upside* dan dividen yield yang menarik. Namun, selalu lakukan riset mendalam dan sesuaikan dengan profil risiko Anda.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA bro n sist ada yg taw info apin-off BNGA kmrn? tolong infonya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

setujuuu, $BBCA harga udah kemahalan
mending ke $NISP atau $BNGA 🔥🔥🔥

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@CahyadiNurdin 👌

Note: Keputusan jual/beli kembali ke keputusan masing2, investor yang bijak seharusnya tau harus lakukan apa saja sebelum jual dan beli

Random:
$BNGA $BBRI $ICBP

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA berapa kali dapat deviden dalam setahun?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA thanks 🫠

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kasta Modal, Kelas Pangsa, dan Ilusi Kesejajaran

Ada sesuatu yang mengganjal dalam narasi pertumbuhan bank seperti PT Bank OCBC NISP Tbk alias $NISP dan PT Bank CIMB Niaga Tbk alias $BNGA. Di permukaan, keduanya telah resmi masuk ke kelompok KBMI 4, tingkatan tertinggi dalam klasifikasi bank berdasarkan kekuatan modal. Namun di balik pengakuan administratif itu, muncul pertanyaan: apakah mereka benar-benar naik kelas dalam peta persaingan, atau sekadar memperoleh titel tanpa bobot baru?

Mari bicara data. PT Bank Central Asia Tbk $BBCA mencetak laba bersih sebesar Rp54,8 triliun pada 2024. Sementara itu, NISP hanya Rp4,87 triliun dan BNGA Rp6,89 triliun. Ini bukan perbedaan angka biasa, tapi jurang yang lebar. Bahkan jika NISP tumbuh 20 persen setiap tahun secara konsisten, mereka masih membutuhkan waktu hampir satu dekade hanya untuk menyamai capaian BBCA hari ini. Dan itu pun dengan asumsi BBCA tidak bertumbuh lagi, yang jelas jauh dari kenyataan.

Bank seperti BBCA tidak menjadi dominan karena waktu semata. Mereka unggul karena struktur yang telah terbentuk lama: sumber dana murah dari tabungan dan giro, loyalitas nasabah yang telah melekat sejak era mesin ATM berbunyi khas, serta skala operasi yang memungkinkan mereka berinvestasi besar dalam teknologi tanpa harus menimbang risiko kelangsungan laba. Ketika NISP dan BNGA mulai bicara soal transformasi digital, BBCA sudah melayani 98 juta transaksi per hari lewat aplikasi yang bagi banyak orang terasa lebih dekat daripada kantor cabang.

Dan di sinilah letak ironi besarnya. Status KBMI 4 memberi izin untuk bermain di liga besar, tetapi tidak serta merta membuat mereka kompetitif di dalamnya. Ini seperti memberi medali emas pada peserta yang baru mendaftar perlombaan. Naiknya status memang memberi fleksibilitas usaha, namun tidak otomatis menciptakan kekuatan pasar. Sebab reputasi dan efisiensi tidak bisa dicapai hanya dengan menambah modal.

Pasar cenderung melihat valuasi rendah sebagai peluang tersembunyi. Memang, NISP dan BNGA diperdagangkan dengan harga saham yang jauh di bawah nilai bukunya. Sekilas terlihat menggiurkan bagi investor yang mencari saham murah. Tapi perlu diingat, valuasi rendah sering kali mencerminkan keraguan pasar terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan. Sebaliknya, BBCA yang dihargai hingga empat kali lipat dari nilai bukunya, tidak serta merta mahal. Itu adalah harga dari kestabilan, efisiensi, dan posisi dominan yang sulit disaingi.

Lalu muncul gagasan transformasi. Ada yang berharap penambahan modal atau akuisisi bank kecil bisa mempercepat pertumbuhan. Tapi sejarah menunjukkan bahwa menggabungkan dua entitas belum tentu menciptakan sinergi. Banyak merger justru menghasilkan entitas yang lebih besar tapi tidak lebih efisien. Digitalisasi pun sering dijadikan tameng naratif. Tapi transformasi digital tidak hanya soal membangun aplikasi, melainkan soal menanam ulang kepercayaan nasabah, dan itu tidak bisa diunduh begitu saja.

Kita sering kali memelihara harapan bahwa bank menengah seperti NISP atau BNGA hanya butuh waktu untuk menyusul para pemimpin industri. Namun sektor keuangan bekerja dengan hukum yang berbeda. Ini dunia di mana pemain besar menjadi semakin dominan bukan karena agresi, melainkan karena efek berantai dari struktur yang sudah terbentuk. BBCA menarik dana murah karena dipercaya, dipercaya karena stabil, stabil karena efisien, dan efisien karena besar. Lingkarannya utuh dan terus berputar.

NISP dan BNGA tetap bisa bertumbuh, menunjukkan kinerja yang sehat, dan membagi dividen yang menarik. Namun mereka hidup dalam ekosistem yang sudah dikunci oleh para pemain utama. Mereka bisa menjadi bank yang solid dan menguntungkan, tetapi bukan pengubah permainan. Ada perbedaan besar antara bank yang bertumbuh dengan baik dan bank yang mendominasi.

Bagi investor yang mencari dividen tinggi atau harga saham yang terasa murah, NISP dan BNGA bisa jadi pilihan logis. Tapi bila yang dicari adalah mimpi mengejar BBCA, barangkali yang perlu dikejar bukan sahamnya, melainkan ekspektasi kita sendiri yang terlalu mudah percaya bahwa semua yang kecil pasti sedang tumbuh menuju besar. Karena dalam dunia keuangan, tidak semua perjalanan adalah pendakian. Beberapa hanya berputar-putar di terminal yang sama, berganti bus tapi tetap menuju tempat yang serupa.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@NaufalWahyu29 $BNGA
$BBRI $BMRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@mbr97 $BNGA
$BMRI $BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Prabaniswara ini betul kok. In terms of size, $BBCA tidak akan dikalahkan $NISP sampai kapanpun.

2nd tier ngga akan membalap 1st tier kecuali ada merger. $BNGA merge sama NISP Permata Danamon dan Panin mungkin bisa ngalahin 1st tier spt BBNI.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$NOBU Hanwha Life yg beli total 40% saham

Yang jualan PT Putera Mulia Indonesia, PT Prima Cakrawala Sentosa, PT Multipolar Tbk, PT Star Pacific Tbk, PT Inti Anugerah Pratama, PT Ciptadana Capital, dan PT Lenox Pasifik Investama Tbk.

Dulu lippo bank di jual ke $BNGA, M Riadi pernah kerja di big bank

Keluarga Riadi emang pintar jualan Perbankan
$BBCA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@habibyzm ya saya ga bilang $NISP $BNGA jelek ya tapi... cuma logisnya jauh sekali untuk dikejar.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

di tik tok udh berseliweran para komisaris yg mundur/resign dr $BNGA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA ruang bermain di 1640 sd 1740. kayaknya. hahah.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA pantek

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy