


Volume
Avg volume
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI merupakan bank BUMN yang melakukan usaha di bidang perbankan. Entitas anak Perseroan diantaranya: PT Bank Syariah Mandiri (perbankkan syariah), Bank Mandiri (Europe) Limited (perbankan), PT Mandiri Sekuritas (Sekuritas), PT Bank Sinar Harapan Bali (perbankan), PT Mandiri Tunas Finance (pembiayaan konsumen), Mandiri Internasional Remittance Sendirian Berhad (layanan Remittance), PT Axa Mandiri Financial Service (Asuransi jiwa) dan PT Mandiri AXA General Insurance (Asuransi kerugian). Entitas asosiasi dan pengendalian bersama Perseroan: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (Lembaga Penyelesa... Read More
jujur gw 5tahun transaksinya pake mandiri sekuritas buat yg lot lumayan. disini buat trade harian aja $BMRI
@HattaRizalWardana broo beli saham pak pp itu pure karena conviction owner dan kepentingannya, kalo mau lihat income statement dan eps growth tp harga nggak kemana-mana ya beli aja tuh $BBCA $BMRI $BMRI 😂
Pantes dibanting aseng $BBNI $BMRI , sudah kudoggy pasti LK jelek 🤣
Dari bantingannya pasti $BBRI paling busuk, tinggal nunggu LK nya muncul 🤣
$BBTN
$BBKP
$BMRI
Kerjasama ama konglo juga tuk merusak hubungan dagang dengan Amerika Serikat melalui baterai cesium yg dipecahkan di kontainer melalui bandara IMIP, makanya bank konglo bca pun ikut membantu juga dalam kasus deposito ini, udah mempersiapkan uang cash membantu bank yg suka salah entri saat pencairan, sehingga dugaan deposito itu menjadi salah sebab udah diblokir rekening depositonya, namun tetap bisa dicairkan atas nama Giro, padahal pencairannya itu menggunakan uang bank BCA
@irfanscrimmers hmmm... Memang harus dicek sih, siapa saja yang jual saham $NAYZ ke IRMAN di tanggal 8 Oktober 2025.
Dan cek juga transaksi $BBRI $BMRI
Nasabah Mirae Menggugat Pembobolan Rekening
Kasus hilangnya dana nasabah di Mirae Asset Sekuritas ini ibarat alarm keras yang akhirnya pecah setelah lama dianggap desas-desus. Seorang nasabah bernama Irman mendadak mendapat notifikasi transaksi pada 6 Oktober 2025 sekitar pukul 19.34, padahal ia tidak melakukan apa-apa di aplikasinya malam itu. Begitu dicek, portofolionya yang tadinya berisi saham-saham mapan seperti BBCA, BBRI, dan Telkom malah berubah jadi saham-saham yang bahkan belum pernah ia dengar. Total kerugian yang ia klaim mencapai 71 miliar Rupiah, angka yang tentu membuat siapa pun langsung lemas. Uniknya, penjelasan dari pihak Mirae adalah bahwa server mereka aman, jadi dugaan awal diarahkan ke akses ilegal dari pihak yang mengetahui login nasabah. Dengan kata lain, narasi perusahaan seolah menggeser beban ke sisi nasabah, bukan ke sisi keamanan sistem. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Masalahnya, Irman tidak menerima penjelasan itu. Ia memilih jalur hukum dengan melaporkan tiga direksi sekaligus, yaitu Tae Yong Shim, Tomi Taufan, dan Arishandi, ke Bareskrim Polri. Laporannya sudah masuk dengan nomor LP/B/583/XI/2025/SPKT/BARESKRIM Polri. Tuduhan yang diajukan bukan sembarangan, mulai dari dugaan penipuan, illegal access, pelanggaran aturan transfer dana, sampai potensi pelanggaran UU ITE. Ketika orang mengadu kehilangan uang puluhan miliar, laporannya tentu tidak main-main. Dan menariknya, Irman bukan satu-satunya yang bersuara. Ada nasabah lain, Leni, yang mengaku mengalami transaksi janggal pada 10 November 2025, namun ketika melapor justru merasa disalahkan. Kuasa hukum menyebut estimasi total kerugian beberapa nasabah sudah lebih dari 90 miliar Rupiah.
Situasi ini juga muncul di tengah reputasi Mirae yang memang sudah lama penuh gesekan dengan sebagian nasabah. Tahun sebelumnya bahkan ada puluhan nasabah yang menggugat perusahaan terkait fasilitas margin dan alleged forced-sell yang menimbulkan total kerugian besar. Jadi ketika kasus 71 miliar ini pecah, banyak yang merasa ini seperti kelanjutan dari pola panjang persoalan kepatuhan dan transparansi operasional. Hal yang makin memanaskan suasana adalah belum adanya tanggapan resmi dari Sekretaris Perusahaan Mirae saat berita keluar, sehingga ruang kosong informasi itu terisi oleh spekulasi. Alurnya jadi seperti ini, ada dana hilang miliaran, portofolio berubah tanpa izin, perusahaan menyatakan server aman, dan nasabah justru balik menuduh direksi. Kombinasi yang sangat tidak nyaman untuk ekosistem sekuritas yang harusnya berbasis kepercayaan.
⚡ Ringkasan Kasus Kehilangan Dana 71 Miliar di Mirae Asset Sekuritas
🧨 1. Inti Kejadian
👤 Nasabah bernama Irman
💸 Dana sekitar 71 miliar hilang
📲 6 Oktober 2025 pukul 19.34 WIB muncul transaksi otomatis
📉 Portofolio blue chip (BBCA BBRI TLKM) hilang
🧩 Terganti saham-saham tidak dikenal
🛡️ 2. Klaim Pihak Mirae
🏢 Mirae menyatakan server aman
🔐 Menuding akses ilegal melalui user ID dan password nasabah
📌 Narasi: ini bukan hack sistem → ini kompromi kredensial
⚖️ 3. Nasabah Melawan
📝 Irman melaporkan direksi Mirae ke Bareskrim
👤 Terlapor
Tae Yong Shim (Dirut)
Tomi Taufan (Direktur)
Arishandi (Direktur)
📄 Nomor laporan: LP/B/583/XI/2025/SPKT/BARESKRIM
🚨 4. Pasal yang Dipakai
🎭 Dugaan penipuan
🛑 Illegal access
💳 Dugaan pelanggaran UU Transfer Dana
🌐 Dugaan pelanggaran UU ITE
👉 Framing hukum: bukan sekadar akun dibobol, tapi potensi fraud sistemik
🔥 5. Muncul Korban Lain
👩 Nasabah bernama Leni alami transaksi janggal 10 November 2025
🗣️ Mengaku malah disalahkan perusahaan
👥 Kuasa hukum sebut banyak korban
💰 Estimasi kerugian total >90 miliar
🕯️ 6. Respons Perusahaan
📰 Tempo meminta komentar
🤐 Sekretaris Perusahaan Mirae (Irvin Arief) belum memberi keterangan
🔎 7. Rekam Jejak Konflik Mirae
📚 Tahun 2024 → 40 nasabah menggugat Mirae
Isu: fasilitas margin, POJK 6/2024, forced-sell, pembukaan rekening margin tanpa persetujuan
🔥 Hubungan Mirae–nasabah sudah panas sebelum kasus 71 miliar ini
🎯 Core
💥 Nasabah klaim portofolionya berubah sendiri, dana hilang 71 miliar
🏢 Mirae bilang sistem aman, salahkan akses login nasabah
⚖️ Nasabah laporkan Direksi Mirae dengan pasal penipuan dan cybercrime
👥 Ada korban lain, total kerugian diduga tembus 90 miliar
Semoga @Stockbit tidak mengalami hal yang sama.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BBRI $BMRI $NASI

Hari ke 4 SQ berada di posisi top buyer $BBCA dengan pattern yg sama lonjakan di sesi 2 sampai dengan penutupan market. Jumlah yg sudah dibeli rata2 per hari nya sebesar 50B, amounting to around 200B so far. Kalau ini benar adalah buback, sisa nya masih 4,8T. Dengan sisa 24 hari pasar buka sampai dengan 19 Jan 2026, jumlah rata2 buyback perhari nya 200B (dimulai lebih kecil meningkat seiring waktu). Dan masih ada juga dividen yang belum cum date.
Tag: $BMRI $BBNI
1/2


@fathanarif kalau kamu rajin, tinggal googling aja short Squeeze.
Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
$BBRI $BMRI $BREN

🏦 BMRI & BBNI 10M25: Laba Bersih Bank Only -10% YoY & -6% YoY
Bank Mandiri ($BMRI) dan Bank Negara Indonesia ($BBNI) telah merilis kinerja bank only hingga Oktober 2025. Tabel di atas merupakan rangkuman kinerja BMRI, sedangkan tabel di bawah merupakan rangkuman kinerja BBNI. Berikut beberapa highlights–nya:
Tekanan pada NIM Mereda Seiring Pelonggaran Likuiditas
Kedua bank membukukan kinerja Net Interest Income (NII) yang membaik pada Oktober 2025 dibandingkan kinerja 3Q25. NII BMRI tumbuh +5% YoY pada Oktober 2025 (vs. 3Q25: +0% YoY), sementara NII BBNI +0% YoY pada Oktober 2025 (vs. 3Q25: -6% YoY). Perbaikan kinerja NII ini didorong oleh Net Interest Margin (NIM) yang lebih tinggi, di mana NIM BMRI mencapai 4,58% pada Oktober 2025 (vs. rata–rata 3Q25: 4,46%), sementara NIM BBNI mencapai 3,79% pada Oktober 2025 (vs. rata–rata 3Q25: 3,57%). Secara kumulatif selama 10M25, NII BMRI tumbuh +4% YoY, sementara NII BBNI turun tipis -1% YoY.
Pembukuan Beban Provisi yang Kontras
Pada pos beban provisi, BMRI dan BBNI membukukan kinerja yang kontras. Beban provisi BMRI pada Oktober 2025 turun signifikan — baik secara tahunan maupun bulanan — dan merupakan salah satu provisi bulanan terendah pada 2025. Sementara itu, BBNI mencatatkan beban provisi bulanan tertinggi pada Oktober 2025, naik lebih dari +100% baik secara bulanan maupun tahunan. Dengan hasil ini, Cost of Credit (CoC) BMRI selama 10M25 berada di bawah guidance 2025, sementara CoC BBNI selama 10M25 melampaui guidance 2025.
Percepatan Pertumbuhan Kredit Belum Merata
Menyusul pelonggaran likuiditas pasca penempatan dana pemerintah senilai 200 triliun rupiah di himpunan bank milik negara (Himbara) pada September 2025, percepatan penyaluran kredit belum terlihat seragam. Per Oktober 2025, pertumbuhan kredit BMRI berada di level +11% YoY, stabil dibandingkan level pertumbuhan pada Agustus 2025 meski sempat naik ke level +12% YoY pada September 2025. Sementara itu, pertumbuhan kredit BBNI meningkat dari +8% YoY pada Agustus 2025 menjadi +10% YoY per Oktober 2025.
🔑 Key Takeaway
Tren kinerja pertumbuhan kredit yang mixed di atas relatif sejalan dengan data pertumbuhan kredit seindustri, di mana laju pertumbuhan kredit kembali melambat pada Oktober 2025 setelah sempat berakselerasi pada 2 bulan sebelumnya. Dari sisi margin, kami melihat tekanan pada NIM telah terlewati. Meski demikian, kami melihat bahwa ruang pemulihan lanjutan pada NIM akan relatif terbatas, mengingat kondisi likuiditas yang melonggar juga berpotensi menekan lending yield — selain menurunkan Cost of Fund — di tengah permintaan kredit yang belum kuat.
Stockbit Snips 28 November 2025:
https://cutt.ly/styjqPIb
1/2


*REPORT TRANSAKSI ARUS DANA EMITEN BANK, 28 Nov 2025*
1. Arus Transaksi $BMRI
Perdagangan hari terakhir, keinginan Asing membeli lebih besar dari penjualan 🔼. Volume bid mencapai 79,44%, sementara volume offer mencapai 57,84% dari total volume yang diperdagangkan. Pembelian asing pada hari terakhir bursa menguat dengan peningkatan volume 🔼 20,12 juta dari hari sebelumnya, atau mengalami peningkatan 🔼 24,49% dari volume transaksi. Saham ini cukup diminati Asing 🔼 dengan transaksi 79,44% dari volume transaksi.
💡 Trading Idea: Entry : 4.840 - 4.890; TP 1: 5.010 - 5.100; TP 2: > 5.600; Stop-Loss: < 4.840. Selama penutupan bertahan di atas 4.840, support tetap terjaga.
2. Arus Transaksi $BBCA
Perdagangan hari terakhir, keinginan Asing untuk menjual saham lebih besar dari pembelian 🔽. Volume bid mencapai 46,64%, sementara volume offer mencapai 74,46% dari total volume yang diperdagangkan. Pembelian asing pada hari terakhir bursa menguat dengan peningkatan volume 🔼 1,42 juta dari hari sebelumnya, atau mengalami peningkatan 🔼 4,70% dari volume transaksi. Saham ini cukup diminati Asing 🔼 dengan transaksi 46,64% dari volume transaksi.
💡 Trading Idea: Entry : 8.330 - 8.420; TP 1: 8.540 - 8.650; TP 2: > 9.500; Stop-Loss: < 8.330. Selama penutupan bertahan di atas 8.330, support tetap terjaga.
💡 Sentimen: 🗞 24 Nov 2025 - *BBCA Bagikan Dividen Interim Rp 6,77 Triliun, Simak Jadwal Berikut *, selengkapnya https://cutt.ly/ytyh2T83
3. Arus Transaksi $BBRI
Perdagangan hari terakhir, keinginan Asing untuk menjual saham lebih besar dari pembelian 🔽. Volume bid mencapai 29,14%, sementara volume offer mencapai 74,09% dari total volume yang diperdagangkan. Pembelian asing pada hari terakhir bursa menguat dengan peningkatan volume 🔼 30,73 juta dari hari sebelumnya, atau mengalami peningkatan 🔼 42,44% dari volume transaksi. Porsi pembelian asing hanya 29,14% dari total volume transaksi.
💡 Trading Idea: Entry : 3.690 - 3.730; TP 1: 3.850 - 3.910; TP 2: > 4.300; Stop-Loss: < 3.690. Selama penutupan bertahan di atas 3.690, support tetap terjaga.
💡 Sentimen: 🗞 24 Nov 2025 - *BRI Bidik Pertumbuhan Baru! Genjot Segmen Konsumer & Bank Emas*, selengkapnya https://cutt.ly/Utyh2R7I
4. Arus Transaksi BBNI
Perdagangan hari terakhir, keinginan Asing untuk menjual saham lebih besar dari pembelian 🔽. Volume bid mencapai 19,42%, sementara volume offer mencapai 45,84% dari total volume yang diperdagangkan. Pembelian asing pada hari terakhir bursa menguat dengan peningkatan volume 🔼 1,51 juta dari hari sebelumnya, atau mengalami peningkatan 🔼 23,51% dari volume transaksi. Porsi pembelian asing hanya 19,42% dari total volume transaksi.
💡 Trading Idea: Entry : 4.270 - 4.320; TP 1: 4.470 - 4.540; TP 2: > 5.000; Stop-Loss: < 4.270. Selama penutupan bertahan di atas 4.270, support tetap terjaga.
5. Arus Transaksi BTPS
Perdagangan hari terakhir, keinginan Asing untuk menjual saham lebih besar dari pembelian 🔽. Volume bid mencapai 9,90%, sementara volume offer mencapai 28,68% dari total volume yang diperdagangkan. Pembelian asing pada hari terakhir bursa menguat dengan peningkatan volume 🔼 0,17 juta dari hari sebelumnya, atau mengalami peningkatan 🔼 29,74% dari volume transaksi. Porsi pembelian asing hanya 9,90% dari total volume transaksi.
💡 Trading Idea: Entry : 1.320 - 1.330; TP 1: 1.380 - 1.400; TP 2: > 1.500; Stop-Loss: < 1.320. Selama penutupan bertahan di atas 1.320, support tetap terjaga.
6. Arus Transaksi BJTM
Perdagangan hari terakhir, keinginan Asing membeli lebih besar dari penjualan 🔼. Volume bid mencapai 8,80%, sementara volume offer mencapai 2,47% dari total volume yang diperdagangkan. Pembelian asing pada hari terakhir bursa melemah dengan penurunan volume 🔽 0,64 juta dari hari sebelumnya, atau banyak dilepas asing 🔽 jika dibanding hari sebelumnya dengan aksi jual 2,47% dari volume transaksi. Porsi pembelian asing hanya 8,80% dari total volume transaksi.
💡 Trading Idea: Entry : 550 - 550; TP 1: 560 - 570; TP 2: > 600; Stop-Loss: < 550. Selama penutupan bertahan di atas 550, support tetap terjaga.
_Disclaimer:_*)
#> Catatan ini hanya informasi, bukan ajakan jual beli.
#> Catatan ini disusun dengan algoritma analisis data yang dikembangkan oleh @PasukanCutloss Primbon Saham
#> Analisis data lengkap di: https://cutt.ly/7tyhLKNN
#> Pelajari analisis data saham lebih mendalam, silakan japri: https://cutt.ly/gtyhLJzp
RESUME PERDAGANGAN SAHAM HARIAN 28 Nov 2025
Hasil analisis data perkembangan harga saham pada 28 Nov 2025
Jumlah emiten saat ini ada sebanyak 956 emiten. Diantara emiten tersebut ada sebanyak 623 (65,17%) emiten yang memiliki earning per shared (eps) positif.
🔀Transaksi Non Reguler
Ada transaksi non reguler pada 171 (17,89%) emiten, tertinggi di saham $MIRA dengan volume perdagangan non-reguler sebesar 464.850.357.
🔀Transaksi Asing
Ada sebanyak 805 (84,21%) saham yang dikoleksi oleh asing. Terbanyak dibeli asing secara volume di saham $BMRI dengan harga penutupan terakhir 4.830 (-0,62%) dan volume foreign buy sebesar 102.297.000.
🔀Sentimen Positif dengan Peningkatan Pembelian
Ada sebanyak 558 (58,37%) saham yang mengalami peningkatan pembelian. Peningkatan pembelian dengan bid cukup besar $PJHB dengan harga penutupan terakhir 595 (0,00%) dan volume bid sebesar 749.800 dengan kenaikan 1.249,67X.
🔀Saham Murah dengan Pembelian Asing > 10 Miliar
Ada sebanyak 27 (2,82%) saham yang harganya kurang dari 1000, memiliki pembelian asing di atas 10 Miliar. Pembelian Asing paling besar BUMI dengan harga penutupan terakhir 244 (0,83%) dan volume bid sebesar 116.667.300 dengan kenaikan 1.249,67X.
🔀 Aktif diperdagangkan > 10.000 kali
Ada sebanyak 116661 (12.203,03%) saham yang harganya kurang dari 1000, memiliki frekuensi perdagangan lebih dari 10.000 kali. Frekuensi paling besar pada saham MINA dengan frekuensi sebanyak 116.661 kali, sementara harga penutupan terakhir 370 (19,35%) dan volume bid sebesar 1.689.400 dengan kenaikan 1.249,67X.
🔀 Terendah Dalam 52 Minggu Terakhir
Ada sebanyak 4 (0,42%) saham yang harganya kurang dari 1000 dan merupakan harga terendah pada 52 minggu terakhir. Salah satu diantaranya LAPD dengan harga penutupan terakhir 208 (4,00%) dan volume bid sebesar 11.100 atau mengalami perubahan 0,00X dari hari sebelumnya.
_Disclaimer:_*)
#> Catatan ini hanya informasi, bukan ajakan jual beli.
#> Catatan ini disusun dengan algoritma analisis data yang dikembangkan oleh @PasukanCutloss Primbon Saham
#> Analisis data lengkap di: https://cutt.ly/7tyhLKNN
#> Pelajari analisis data saham lebih mendalam, silakan japri: https://cutt.ly/gtyhLJzp

$BMRI SAYA SANGAT APRESIASI MAMANG BK DAN MAMANG YU SEBESAR²NYA UNTUK MEREKA BERDUA🫡🫡🫡🫡🫡🫡
MAMANG BK DAN MAMANG YU WE TRUEST🥳🥳🤟🤟🤟
$BBRI $BBCA
1/2


$BBRI Hari gajian ritel dan lokal kompak beli ya disaat foreign lagi buang barang🤭.
Gokil sih 3 hari netsell foreign nya 2,5T anyinggg🤣🤡
$BMRI $BBCA
1/2


$BMRI Gokil mamang YU dan mamang BK konsisten akumulasi dan hari ini netbuy 135 Miliar🤣🍿🤟🤟🚀🚀🚀
THE POWER OFF MAMANG YU DAN MAMANG BK🥳🥳🥳
$BBRI $BBCA
1/2


ngetag nya bank Himbara.. hmm?
saya teringat kisah 200T.. kalau gak salah itu uang cadangan buat keadaan darurat.
,mungkin sudah saatnya uang itu sebagian ditarik untuk dipergunakan rehabilitasi bencana banjir bandang di Sumatra.
$BBRI $BMRI $BBNI
STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Murni Sadar Tbk (MTMH) melaporkan, pihaknya telah melakukan penandatanganan perubahan akta perjanjian kredit Bank Mandiri Tbk (BMRI), dari semula Rp60 miliar menjadi Rp120 miliar pada 26 November 2025. Terdapat tambahan pinjaman sebesar Rp60 miliar.
Me...

stockwatch.id
Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah akhir pekan ini, Jumat (28/11/2025). Indeks ditutup turun 31,64 poin atau 0,37% ke level 8.514,22.
Kendati demikian sepanjang pekan ini, IHSG menguat 0,6%. IHSG dua kali parkir di zona hijau dan tiga kali terper...

www.cnbcindonesia.com

$BMRI
$BBTN
$BBKP
ini pasti juga kerjaan si ASN MAFIA DEPOSITO.
Udah macem dia yg punya hukum di Indonesia ini mengalahkan bupati walikota gubernur hingga presiden
https://cutt.ly/GtyfGQNB

IDXChannel — Rencana aksi korporasi pembelian kembali saham (buyback) yang akan dilakukan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dinilai menjadi angin segar bagi investor.
Analis Pasar Modal Frederik Rasali menilai langkah tersebut memiliki potensi besar untuk memperkuat sentimen positif terhadap em...

www.idxchannel.com

JAKARTA – PT Murni Sadar Tbk (MTMH), pengelola Rumah Sakit (RS) Murni Teguh, meraih tambahan plafon pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp60 miliar.
Mutiara, Presiden Direktur MTMH, menyampaikan fasilitas tersebut akan berdampak positif dan mendukung rencana pengembangan, se...

www.idnfinancials.com
