


Volume
Avg volume
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI merupakan bank BUMN yang melakukan usaha di bidang perbankan. Entitas anak Perseroan diantaranya: PT Bank Syariah Mandiri (perbankkan syariah), Bank Mandiri (Europe) Limited (perbankan), PT Mandiri Sekuritas (Sekuritas), PT Bank Sinar Harapan Bali (perbankan), PT Mandiri Tunas Finance (pembiayaan konsumen), Mandiri Internasional Remittance Sendirian Berhad (layanan Remittance), PT Axa Mandiri Financial Service (Asuransi jiwa) dan PT Mandiri AXA General Insurance (Asuransi kerugian). Entitas asosiasi dan pengendalian bersama Perseroan: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (Lembaga Penyelesa... Read More
Jakarta,ย CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mempertegas arah penguatan tata kelola dan manajemen risiko melalui penyegaran jajaran Dewan Komisaris yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Desember 2025.
Dalam RUPSLB di penghujung tahun ini, pemegang sa...

www.cnbcindonesia.com

lagi nunggu komen dr org geblek yg bilang "ganti logo, biaya besar" seolah-olah bikin bank bangkrut (sebaliknya justru bikin laba makin kinclong COI) ๐ค๐ kenapa $IHSG dipenuhi org2 yg layak dikarungin ini... makanan paling empuk. ibarat baru blajar jalan, mau ngajar org cara berlari... $BMRI $BBCA
IDXChannel - Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir mendorong pelaku pasar bersikap lebih hati-hati dalam menyusun strategi investasi. Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang kian dekat membuat investor dituntut lebih selektif.
Menurut Founder WH Project, William ...

www.idxchannel.com

$BMRI $BBRI
Skenario agak konservatif
1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Posisi: High Yield Play (Dividen Jumbo)
Penyebab Laba Turun (2025): Efek kebijakan "bersih-bersih" buku lewat pencadangan (provisi) agresif untuk kredit UMKM di awal hingga pertengahan tahun, serta sedikit beban biaya rebranding.
DPR Konservatif 2026: 80% - 85% (Manajemen menjaga loyalitas investor dengan payout tinggi).
Forecast DPS (Total): Rp 290 - Rp 310 per lembar.
Harga Saham Saat Ini: Rp 3.770.
Forecast Dividend Yield:
Batas Bawah (Rp 290): 7,69%
Batas Atas (Rp 310): 8,22%
2. Bank Mandiri (BMRI)
Posisi: Growth & Stability Play (Dividen Menengah)
Penyebab Laba Terkoreksi (2025): Tekanan makro ekonomi, kenaikan biaya dana (Cost of Fund), dan normalisasi pertumbuhan kredit korporasi setelah lonjakan tinggi tahun sebelumnya.
Laba Q3 lebih turun dari 2024 (YOY)
DPR Konservatif 2026: 60% (Sisa laba ditahan untuk modal ekspansi digital dan kredit).
Forecast DPS (Total): Rp 339 - Rp 350 per lembar.
Harga Saham Saat Ini: Rp 5.200.
Forecast Dividend Yield:
Batas Bawah (Rp 339): 6,52%
Batas Atas (Rp 350): 6,73%
Open disscussion tolong cerahkan saya semoga salah dan dividen lebih besar ๐ญ
@Sikka sy jg punya $BBCA, meski gak sampai 1M. tp itu gak membuat judgement sy jd bias Krn sy hold barang. $BMRI $BBRI

@Arnold555 beda emang klo yg paham dinamika bank. ini contoh org yg ga kaku gaes, sikon berubah, penilaian kita pun perlu menyesuaikan๐
salah satu intervensi pemerintah yg bikin $BBCA dan swasta lain makin sulit compete adalah DHE SDA wajib masuk/ lewat HIMBARA $BBRI $BMRI
โ๐ POV: Lu baru aja dengerin "BCA-Centric" fanboy giving his argument โผ๏ธ
โDuh, dengerin argumen "BCA paling premium" tuh rasanya kayak dengerin temen yang bangga banget pake iPhone 11 di tahun 2025. Classic, but babe... wake up! Mari kita bedah halus kenapa logika lu rada delulu.
โ๏ธโ1. CASA 80%? Keren sih, tapi...
โLu bangga banget $BBCA punya dana murah (CASA) melimpah. Iya, BCA emang "Raja Tabungan", tapi masalahnya: itu duit mau dikemanain? LDR (Loan to Deposit Ratio) BCA yang rendah banget itu bukan cuma tanda "aman", tapi tanda kalau mereka males atau bingung nyalurin kredit.
โIbarat lu punya modal sejuta, tapi yang lu puterin cuma gopek. Mubazir, bestie! Sedangkan $BMRI dan $BBRI lebih agresif muterin duitnya buat ngejar growth.
Dan mungkin yg org awam ga paham, the king is struggling & begging for CASA. Lu mau bukti? Dah lama bngt Gebyar Tahapan dihentikan, the king nikmatin margin spread gede... Skrg kalangkabut CASA lari krn kompetitor menggila, dr KBMI 4, 3, 2 pada gerogotin.
โ๏ธโ2. "BMRI Berisiko"? Plis deh, ini 2025!
โBilang BMRI risikonya lebih tinggi karena sasar korporasi itu argumen zaman purba.
โBMRI sekarang udah makin digital dan efisien.
โDanantera & Dividen: Lu bilang diperes dividen? Hellooo, dividen tinggi itu justru bukti kalau banknya cash rich dan dapet restu negara buat bagi-bagi rezeki.
โObligasi: BMRI terbitin obligasi itu bukan karena "nggak punya duit", tapi strategi matching fund buat proyek jangka panjang. Itโs called financial engineering, look it up!
Yg org pada gak ngeh, di tengah thn 2025, the king nunjukkin performance profit naik gede, makin ke akhir thn makin memble cm naik 4%. Untuk naikkin kredit, mereka terpaksa ambil kredit sektor/grup existing itu-itu saja, dan sngt mungkin Fossil fuel based sectors, which is far from truly ESGโผ๏ธ
โ๏ธโ3. Plot Twist: BCA vs BBRI (The Real King of Yield)
โKalo lu bandingin sama BBRI, kelihatan banget sisi "lemah" BCA:
โNIM (Net Interest Margin): BCA itu NIM-nya kalah jauh sama BBRI. Kenapa? Karena BCA main aman banget di bunga rendah. BBRI main di mikro yang bunganya gurih banget (no pain, no gain).
โInklusi Keuangan: BBRI punya AgenBRILink di pelosok mana pun. BCA? Masih sibuk muter-muter di mall sama daerah urban doang. Tanpa jangkauan mikro kayak BRI, growth BCA bakal mentok di situ-situ aja.
A HERO was born through hardship. Bukan yg ngumpet di ruang kantor ber-AC. Tuh liat Begawan DE Setijoso yg dah pensiun, itu jebolan BRI. Yg bawa BCA out of the crisis & paving foundation biar BCA sebesar ini dgn sikapnya yg very prudent banking. Manajemen baru gimana? Dibesarkan via perjalanan/penempaan yg sama? Jika hanya unggul di digital/system, cepat atau lambat akan tersalipโผ๏ธ
โ๏ธโ4. Kesimpulan: Premium atau Overpriced? ๐คก
โInvestor gede emang suka BCA buat "parkir duit" biar tidur nyenyak. Tapi kalau nyari cuan maksimal, BBCA itu seringnya udah kemahalan alias overpriced. Lu beli "kenyamanan", tapi lu kehilangan "peluang".โผ๏ธ
โ"BCA emang stabil, tapi kalau lu cari bank yang bener-bener kerja keras nyari profit (bukan cuma nungguin admin bulanan), BMRI dan BBRI masih lebih slay."โผ๏ธ

@autodimay ya silahkan yakini demikian, masing2 punya pandangan. klo ada suka beli di hrg premium, sah2 saja. klo bs dpt brg premium hrg miring... kenapa harus byr mahal? $BMRI $BBRI $BBCA
Manajemen $BBRI buangยฒ duit saja.
Ganti Logo... MUBAJIR.
Lagian logo barunya tidak beda jauh dengan yg lama. Cuma warnanya sedikit berbeda saja.
๐คก๐คก๐คก semuanya.
setiap tahun Gaji/Tunjangan naik. dikiranya uang nenek moyangnya?
biaya makin bengkak. kinerja memble.
Bayangkan seluruh cabang BRI di Konoha diganti Logo yg di luar gedungnya.
Proyek lagi. kesempatan Mark Up biaya.
Himbara memang GCG agak kurang.
pengelola Danantara boros dan tolol.
Beda dengan bank swasta
$BMRI
$BBNI
weekend santai coba liat Konsensus terbaru $BBRI
Dividennya melebihi ekspektasi dan harganya sebenernya masih undervalue
rendom tag $BMRI $BBTN

$SUPA DIAKUISISI GRAB , GOJEK , SHOPEE RENCANA MERGER 32 JANUARI 2026 , HOLDDD KERAS JANGAN LEPASKAN OTW
MENYALA SUPERBANK ๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค $BMRI $BBCA , Jangan Lupa tombol Dollar nya di Klik $ ๐คช๐คช๐คช๐คฃ๐คฃ๐คฃ

Ada alasannya harga $BBCA lebih premium. CASA ratio selalu diatas 80% artinya dana murahnya melimpah sedangkan LDR rendah sehingga risiko kreditnya jg rendah. Akibatnya NPL rendah. ROE lebih tinggi namun risiko rendah. Big investors lebih suka yg sperti ini dibanding $BMRI yg risikonya lebih tinggi di sisi kredit dan didanai dari dana mahal. Belum lagi danantara yg semakin memeras dgn dividen tinggi. Akibatnya utk naikin kredit bmri perlu terbitkan obligasi (dana mahal lagi), dibandingkan BCA yg gak perlu issue obligasi, cukup didanai mostly dari dana murahnya.
$ADRO suhu suhu dividend hunter mau nanya. kisaran dividen adro kali ini kan sekitar 7,9%. biasanya setelah exdate kan harganya akan menurun nah turun nya itu biasanya lebih dari gain nya dividend kah? atau masih dibawah itu? . rencana mau ngejar dividend adaro. mohon pencerahannya ๐
random tag $BBRI$BMRI
menjawab DM dg real case yg sdh saya lakukan
Keterangan gambar :
Cuan scalping jumat kemaren, dapet realisasi cuan Rp 12 jutaan. Entry 1000 lot. WR 100%
Yg dibutuhkan :
1. chart. (Indikator : volume dan pivot, time frame 5 menit jika volataile)
2. Eksekusi pake menu fast trade, udh disetting 1000 lot
3. Menu trade book (pilih time) utk tau pergerakan pembelian lot di bid offer
4. Volume 20 hari
5. Baca tape reading
Reminder sblm scalping:
Tentukan area range hrs disiplin, kapan trading cepat, kapan ikut akumulasi. Ketika sdh naik ya tdk hrs dikejar.
Patokannya?
Ya hrs itung avg big fund / yg bikin volume spike. Tentukan titik-titik areanya.
Prakteknya?
Belajar menerjemahkan 1-5 diatas, lalu berlatih supaya mata, otak dan jari saat eksekusi jd sinkron. Perlu jam terbang dg sering โgeludโ di market.
Liatin top mover dlm beberapa hari.
Catat emiten2 yg terus muncul.
Yg jg ada di top gainer, top volume dan top value, frekuensi krn itu artinya likuid.
Masuk Watchlist, tunggu koreksi.
Latian pake lot kecil versi diri sendiri.
Yang penting cuan dan porto bertumbuh.
Its you vs you.
Not you vs market.
Random tag
$BUMI $BMRI $CBDK

Ketika Negara Lebih Butuh Dollar Ketimbang Butuh Rupiah
Pemerintah saat ini sedang butuh banget dollar. Akibatnya rupiah makin lemah. Itu para oknum pejabat, koruptor, dan anak-anaknya lebih pilih beli dollar ketimbang rupiah. Akibatnya sekarang pemerintah memaksa Dana Hasil Ekspor (DHE) wajib parkir di bank BUMN. Secara teori ini bagus untuk stabilitas dan bank Himbara. Tapi secara moral, ini adalah bukti bahwa rupiah itu dianggap sampah di dalam negeri. Kalau memang rakyat Indonesia benar-benar cinta rupiah maka aturan yang memaksa dana hasil ekspor tidak perlu ada. Perusahaan ekspor seperti ADRO, ITMG, dan kawan-kawan harus putar otak untuk mengamankan cashflow apalagi aturan terbaru DHE ini lebih ketat dibandingkan aturan lama. Aturan lama dianggap kurang ketat karena buktinya rupiah tetap aja nyungsep. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Yang paling penting dipahami adalah kebutuhan dollar yang dimaksud pemerintah itu bukan sekadar kebutuhan simbolik, tapi kebutuhan dolar yang benar-benar hadir di dalam negeri, mengendap di sistem perbankan domestik, dan siap dipakai ketika pasar valas lagi tegang. Tekanan rupiah itu sering bukan karena Indonesia tiba-tiba miskin ekspor, tapi karena likuiditas USD onshore terasa tipis di momen-momen tertentu. Begitu pelaku pasar merasa USD di dalam negeri kurang tebal, refleksnya cepat. Importir buru-buru amankan USD, perusahaan yang punya utang valas tambah lindung nilai, bank memperketat manajemen risiko, dan masyarakat berduit makin pede menyimpan USD. Satu gerakan kecil bisa jadi gelombang karena semua orang melakukan hal yang sama.
Karena itu pemerintah menarget sumber USD yang paling besar dan paling rutin, yaitu devisa hasil ekspor sumber daya alam. Di rezim lama, kewajiban penempatan DHE SDA sifatnya lebih longgar, porsi yang wajib ditahan lebih kecil dan jangka waktunya lebih pendek, sehingga eksportir masih punya fleksibilitas besar untuk memindahkan dana mengikuti kebutuhan grup dan strategi treasury. Hasilnya, kepatuhan bisa ada, tapi efek penebalan USD onshore tidak selalu terasa. Pemerintah lalu mengetatkan lewat PP Nomor 8 Tahun 2025 yang berlaku 1 Maret 2025, dengan kewajiban penempatan 100% DHE SDA non-migas selama 12 bulan pada rekening khusus di sistem keuangan Indonesia. Ini sudah level pengetatan yang serius, karena tujuannya jelas, menahan USD agar tidak cepat menguap.
Belum cukup, wacana pengetatan berikutnya membuat nada kebijakan makin tegas. Reuters melaporkan mulai 1 Januari 2026, pemerintah akan mewajibkan DHE SDA diparkir di bank milik negara minimal 1 tahun dan konversi ke rupiah dibatasi maksimal 50%. Ini bukan sekadar urusan bank mana yang kebagian dana. Ini adalah strategi pemusatan kontrol. Ketika lokasi parkir dipersempit dan ruang konversi dipagari, pemerintah berharap USD benar-benar tetap berbentuk USD dan tetap berada di Indonesia, sehingga suplai valas domestik lebih tebal dan stabilitas rupiah lebih mudah dijaga.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Secara teori, kebijakan ini memang terlihat manis untuk stabilitas dan bank Himbara. Bank BUMN dapat limpahan likuiditas valas, pasar valas domestik lebih dalam, volatilitas rupiah bisa lebih jinak, dan Bank Indonesia punya ruang bernapas lebih lega. Tapi rasa getirnya muncul di sisi moral, publik menangkap kesan bahwa negara sendiri tidak percaya uang besar akan tinggal dengan sukarela. Kalau rupiah benar-benar dipercaya sebagai tempat menyimpan nilai, pemerintah tidak perlu mengunci USD hasil ekspor selama 12 bulan, lalu menaikkan lagi dengan aturan parkir di bank BUMN dan pembatasan konversi 50%. Kebijakan ini terdengar seperti pengakuan diam-diam bahwa dalam kondisi nyata, banyak pemegang uang besar lebih nyaman memegang USD, sehingga negara harus memaksa suplai USD tetap berada di rumah.
Dan di sinilah emiten eksportir seperti $ADRO dan $ITMG mulai terasa dampaknya, bukan pada laba, tapi pada manajemen kas. Pemasukan mereka besar dalam USD karena ekspor coal. Namun banyak biaya operasional mereka di Indonesia berbasis rupiah, gaji, pajak, vendor lokal, logistik, sewa alat, dan lain-lain. Ketika USD harus mengendap lebih lama, sementara ruang konversi ke rupiah makin dibatasi, perusahaan harus menyusun ulang ritme cashflow. Mereka perlu menyiapkan buffer rupiah lebih awal, menjadwalkan pembayaran lebih disiplin, atau memakai fasilitas pinjaman rupiah sebagai jembatan ketika kebutuhan rupiah besar tetapi USD tidak bisa dilepas sebebas dulu. Di situ biaya bunga dan biaya treasury bisa naik, dan kerja lindung nilai menjadi lebih penting.
Pertanyaan soal dividen juga sering muncul. Intinya bukan emiten tiba-tiba dilarang bagi dividen, melainkan caranya menjadi lebih menantang, karena dividen di BEI biasanya dibayar dalam rupiah. Kalau sumber kas utama dari ekspor valas, biasanya perusahaan tinggal konversi sesuai kebutuhan. Dengan aturan makin ketat, perusahaan harus lebih taktis, memakai saldo rupiah yang sudah terkumpul, memanfaatkan ruang konversi yang ada, atau menyambung dengan pinjaman rupiah jangka pendek. Jadi dividen tidak otomatis hilang, tapi bisa lebih bergantung pada timing, buffer rupiah, dan keputusan treasury.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Aturan lama DHE kurang ketat karena rupiah tetap nyungsep, itu memang menggambarkan persepsi publik. Negara merasa perlu pengetatan karena efek aturan lama belum cukup terasa untuk menebalkan USD onshore. Perusahaan eksportir dipaksa menyesuaikan strategi kasnya. Bank Himbara diuntungkan. Rupiah diharapkan lebih stabil. Tapi di sisi lain, masyarakat menangkap pesan yang pahit, ketika negara harus mengunci dolar dengan regulasi, itu berarti kepercayaan alami untuk membuat uang besar tinggal di dalam negeri belum cukup kuat, sehingga cinta rupiah lebih sering terdengar sebagai slogan, sementara kebijakan justru membuktikan bahwa USD tetap dianggap pegangan utama ketika suasana memburuk.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BMRI
1/10










๐ Narasi Investasi #17 (20 Desember 2025):
๐ 1. Memahami Logika "Jual-Beli" di Pasar Saham
Pada dasarnya, keuntungan dalam investasi saham berasal dari perbedaan persepsi nilai. Saat Anda membeli saham, Anda sebenarnya sedang bertaruh bahwa harga saat ini lebih rendah daripada nilai aslinya di masa depan. Di sisi lain, ada penjual yang berpikir bahwa harga saat ini sudah cukup tinggi atau ada aset lain yang lebih menarik. Keuntungan finansial terjadi saat prediksi Anda terbukti benar: Anda membeli di masa "optimisme rendah" dan menjualnya saat "euforia tinggi" kepada orang yang baru menyadari potensi perusahaan tersebut.
๐งฉ 2. Pengetahuan Sebagai "Peta" dalam Kegelapan
Kenapa ada orang yang berani membeli saat harga jatuh (sering disebut buy the dip)? Itu bukan karena mereka nekat, melainkan karena mereka memiliki peta informasi. Mereka memahami kesehatan laporan keuangan, siapa pengelolanya, dan seberapa kuat produknya bertahan di tengah persaingan. Tanpa pengetahuan, membeli saham hanyalah tebak-tebakan atau judi. Dengan pengetahuan, Anda tidak lagi melihat grafik harga yang naik-turun sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk membeli bisnis bagus di harga diskon.
๐ญ 3. Psikologi: Musuh Terbesar adalah Diri Sendiri
Investasi seringkali menjadi sulit bukan karena hitungan matematikanya, tapi karena gejolak emosi. Banyak orang rugi karena terjebak fenomena FOMO (Fear of Missing Out), yaitu ikut membeli saat harga sudah melambung tinggi karena takut tertinggal tren. Sebaliknya, investor yang sukses memiliki kontrol diri untuk tetap tenang saat pasar panik. Kemampuan untuk berpikir mandiri dan tidak ikut-ikutan arus adalah "senjata rahasia" yang membedakan antara mereka yang hanya menjadi penonton dan mereka yang meraih keuntungan.
๐ฏ๏ธ 4. Mengapa Strategi Harus Terus Beradaptasi?
Pasar saham adalah organisme yang terus belajar. Jika sebuah strategi (misalnya: membeli saham perusahaan yang punya banyak aset fisik) diketahui oleh semua orang, maka harga saham-saham tersebut akan langsung naik karena semua orang berebut membelinya, sehingga peluang untungnya mengecil. Inilah mengapa Anda perlu terus memperbarui cara pandang. Menjadi investor sejati berarti menjadi pelajar seumur hidup yang mampu melihat peluang di tempat yang belum dilirik oleh orang banyak.
๐ก"Investing is simple, but not easy."
Sederhana karena konsepnya hanya beli murah-jual mahal,
namun tidak mudah karena menuntut kesabaran, kedisiplinan, dan mental baja. ๐ก๏ธ
***
๐ก Disclaimer: Bukan ajakan beli/jual, lakukan riset sendiri.
๐ Follow biar gak ketinggalan insight terbaru!
๐ฒ Gabung ke WhatsApp Channel GRATIS!
๐ฌ Investasi bukan cuma soal uang, tapi juga soal ilmu!
Random tag
$BBRI $BMRI $BBCA

Ambil contoh konsesus $ASII dan $UNTR mereka mereka banyak yg rekomend sell tapi nyatanya apa? Selama asing rajin akumulasi data konsesus begitu hanya angka ghoib aja, percaya ga percaya liat aja $BMRI nanti akhir tahun pasti ke 5500๐คฃ
$BMRI konsensus terbaru nih untuk acuannya
cukup heran sih data terbaru ada yg rekom neutral bahkan sell. padahal laporan Q3 masih memproyeksikan harga saham masih undervalue
rendom tag $BBYB $BBCA

lagi santai2 iseng liat Konsensus terbaru $BMRI
cukup heran sih data terbaru ada yg rekom neutral bahkan sell. padahal laporan Q3 masih memproyeksikan harga saham masih undervalue
rendom tag $BBRI $BBTN

@Morganstanley sumpah bang cuman tektok big caps ? Cuan berapa tuh bang tahunannny ? Ngalahin ihsg gak ?
Saya lagi bngung trading di saham second liner malah kurang perform.. keseringan kecepatan jual..
Ujungโnya loss di akhir bulan sakit juga.. sering juga second liner kena SL terus naikโฆ
Rasanya mau tektok bigcaps aja dah main aman
Wdyt guys
$BBRI $BBCA $BMRI
saya kasih tips sederhana tanpa buka laporan keuangan, untuk melihat emiten punya potensi growth atau tidak di masa depan, strategi ini setidaknya cocok untuk investasi kuartal ke kuartal berikutnya (sell sebelum rilis laporan keuangan) dan atau hold setidaknya beberapa kuartal berikutnya:
1. Cek revenue nya, QoQ dan Quartal tahun ini dengan quartal yang sama tahun lalu. angka ini harus tumbuh
2. Cek laba nya, kondisinya harus sama dengan point 1
3. ROE wajib membaik, artinya apa? growth revenue mendorong profitabilitas. pastiin ROE nya double digit.
-> study kasus ROE terendah di tahun 2023 kuartal akhir. kemudian mulai bangkit di 2024.
-> kemudian cek aset tetap di 2024, apakah ada penambahan yang signifikan? gambar ke 4 menunjukan bahwa ada penambahan aset tetap sebesar 68 M atau sebesar 37%. nilai yang cukup tinggi, ini tanda2 bahwa emiten ini sedang ekspansi di tahun 2024.
-> cek revenue dan laba 2024 dan 2025. untuk mengkonfirmasi, apakah ekspansinya berhasil atau tidak, di gambar terlihat revenue dan laba nya growth.
4. Cek hutang berbunga nya, jika ga punya utang berbunga, ga perlu la itung2 WACC, jika ROE double digit, emiten ini sudah masuk kriteria.
5. Cek cash flow nya, shortcut nya cek current price to cashflow nya. angka nya janhan jauh2 dengan PER nya y, untuk membuktikan kualitas dari laba bersihnya
6. terakhir cek pbv nya. ingat y, barang bagus ga akan dijual murah. hampir ga pernah menemukan kondisi emiten bagus dijual dengan pbv murah.๐
solusinya? kalo saya sih liat teknikal analisis kalo memang tujuan nya untuk jangka pendek 3 bulanan.
kalo untuk hold lama, perlu dilanjutkan ngitung harga wajar. ini kadang sering saya lewatkan, biasanya saya bandingkan dengan emiten sejenis yang profitabiliasnya power full. selama masih ada gab tinggi, bagi saya ini layak di beli.
7. Sabar entry dengan melakukan teknikal analisis dan menyesuaikan dengan likuiditas transaksi.
jika barang dan value nya minim, y sabar entry cicil dengan lot kecil. begitu juga dengan cara jualnya. belinya jg ga bisa dengan porsi banyak.๐
ijin random aja
$BBRI
$BBCA
$BMRI
1/5





Rupiah Jadi Mata Uang Paling Lemah di Asia Tenggara Dalam 1 Tahun Terakhir
Perbandingan Kurs Dollar vs Mata Uang ASEAN (nilai positif = dollar kuat vs nilai negatif = dollar lemah)
1 ๐ฎ๐ฉ IDR paling lemah. USD ke IDR +3,26%.
2 ๐ต๐ญ PHP. USD ke PHP -0,36%.
3 ๐ฐ๐ญ KHR. USD ke KHR -0,25%.
4 ๐ฑ๐ฆ LAK. USD ke LAK -0,82%.
5 ๐ธ๐ฌ SGD. USD ke SGD -4,62%.
6 ๐ง๐ณ BND. USD ke BND -4,62%.
7 ๐น๐ญ THB. USD ke THB -8,04%.
8 ๐ฒ๐พ MYR paling kuat. USD ke MYR -9,55%.
Rupiah lagi jadi bahan olok-olok karena dalam set mata uang Asia Tenggara, rupiah tampak paling lemah. Banyak investor refleks panik karena melihat 1 USD sekitar 16.697,7 Rupiah, lalu kesimpulannya lompat, rupiah hancur. Padahal ukuran yang lebih adil itu perubahan 1 tahun, bukan nominal kurs. Dalam 1 tahun terakhir, USD terhadap Rupiah naik +3,26%. Sementara mata uang tetangga justru membuat USD turun, MYR -9,55%, THB -8,04%, SGD dan BND -4,62%, LAK -0,82%, PHP -0,36%, KHR -0,25%. Di set angka ini, rupiah sendirian yang melemah terhadap USD, jadi kelihatan paling lemah tanpa perlu debat panjang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau mau cari penyebab, jangan cari kambing hitam tunggal, karena rupiah biasanya kalah bukan karena satu pukulan, tapi karena kombinasi pukulan yang datang barengan. Dari sisi eksternal, uang besar global itu moody. Begitu suasana global tegang, mereka cenderung pindah ke tempat parkir yang dianggap paling aman dan paling gampang keluar-masuk, biasanya USD dan obligasi negara yang dipersepsikan aman. Saat mode defensif menyala, emerging market sering kena efek samping. Asing mengurangi risiko, jual aset lokal, lalu menukar Rupiah ke USD. Tekanan kurs muncul bukan karena satu headline, tapi karena arusnya kompak.
Lalu ada faktor yang bikin rupiah makin sensitif, carry trade yang tidak segarang dulu. Bank Indonesia memangkas suku bunga total 150 bps sejak September 2024, dan per Desember 2025 suku bunga acuan berada di 4,75%. Ketika suku bunga turun, imbal hasil instrumen Rupiah jadi relatif kurang menarik dibanding risiko kurs. Jadi walau kebijakannya bisa masuk akal untuk dorong ekonomi, efek sampingnya rupiah lebih gampang goyah ketika pasar global lagi gampang kaget. Begitu ada gelombang risk-off, investor asing lebih cepat cabut, karena reward terasa tidak sebanding dengan risk.
Tekanan itu biasanya kelihatan dari arus dana portofolio, terutama obligasi. Saat asing keluar dari obligasi Rupiah, mereka jual Rupiah untuk balik ke USD, dan itu langsung jadi tekanan kurs. Di periode November 2025 sempat muncul data net outflow obligasi sekitar USD 400 juta. Angkanya mungkin tidak terlihat mengerikan dibanding ukuran pasar, tapi pasar valas itu cepat. Kalau posisinya ramai, orang cenderung ikut-ikutan supaya tidak jadi yang terakhir keluar.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Yang bikin orang bingung, dari sisi transaksi berjalan justru ada kabar baik. Pada Q3 2025, transaksi berjalan tercatat surplus USD 4,0 miliar atau 1,1% dari PDB, didorong surplus perdagangan barang yang lebih tinggi terutama non-migas. Secara teori, ini harusnya membantu karena ada pasokan valas alami dari aktivitas dagang. Tapi kurs itu tidak cuma soal ekspor impor. Kalau akun modal dan finansial lagi bocor karena arus modal keluar dominan, surplus transaksi berjalan bisa ketutup. Rupiah jadi seperti ember yang kerannya mengalir, tapi ada lubang di samping. Air tetap keluar walau keran dibuka.
Di tengah faktor global itu, muncul hipotesis yang lebih pedas, judol, korupsi, dan kebiasaan parkir duit di luar negeri. Kedengarannya seperti tuduhan liar yang enak buat status, tapi kalau dipaksa jadi hipotesis ekonomi, mekanismenya ada. Logikanya sederhana. Kalau ada kebocoran uang yang rutin mengalir keluar sistem, sekecil apa pun per kejadian, tapi konsisten dan masif jumlah orangnya, dampaknya bisa terasa sebagai tekanan struktural pada rupiah.
Soal judol, angka yang sering disampaikan memang tidak kecil. Disebutkan perputaran uang judi online sampai Oktober 2025 mencapai Rp155 triliun, dan untuk 12 bulan penuh 2024 sekitar Rp359,81 triliun. Lalu nilai deposit pemain judol 2024 sekitar Rp51 triliun, sedangkan sampai Oktober 2025 sekitar Rp24 triliun. Ini memberi gambaran bahwa judol bukan aktivitas receh, ini industri bayangan dengan volume transaksi level APBN kecil. Lalu muncul isu bansos yang lebih mengganggu, ada narasi institusional bahwa dugaan penerima bansos menyalahgunakan dana bansos untuk judi online sedang didalami, bahkan ada wacana sanksi sampai pencabutan bansos kalau terbukti. Kalau benar jalur ini terjadi, masalahnya bukan cuma moral, tapi ekonomi. Duit yang harusnya jadi bantalan konsumsi dasar bocor ke aktivitas yang tidak produktif. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Memang sih tidak setiap Rupiah yang dipakai judol otomatis jadi permintaan USD dan langsung menekan kurs. Banyak transaksi judol awalnya berputar di dalam negeri dulu, rekening ke rekening, lewat payment aggregator, e-wallet, atau rekening penampung. Rupiah baru jadi tekanan kurs kalau ujung rantainya berubah jadi pembelian valas, transfer lintas-negara, atau settlement ke pihak luar negeri. Kalau bandar atau pemilik akhirnya menarik dana ke luar negeri, di situlah rupiah berubah jadi permintaan USD. Dampaknya terasa bukan karena satu transfer besar, tapi karena kebiasaan harian yang menggerogoti suplai USD di dalam sistem.
Lalu ada bahan bakar yang lebih beracun, korupsi dan kebiasaan menyimpan hasilnya dalam valas. Disebutkan juga ringkasan angka transaksi yang diidentifikasi terkait dugaan tindak pidana sepanjang 2024 sekitar Rp1.459 triliun, dengan dugaan korupsi sekitar Rp984 triliun, disusul dugaan perpajakan sekitar Rp301 triliun, perjudian sekitar Rp68 triliun, dan narkotika sekitar Rp9,75 triliun. Angka seperti ini bukan otomatis berarti semuanya uang negara hilang, tapi menunjukkan skala perputaran dana yang dicurigai dan perlu ditelusuri. Dan pola uang kotor biasanya mirip. Disamarkan, diputar, lalu dicari tempat parkir yang aman. Dalam praktik, tempat parkir aman sering berarti valas, aset luar negeri, atau instrumen yang susah dilacak. Begitu uang kotor lari ke dolar dan keluar sistem, rupiah kena dua pukulan sekaligus. Permintaan USD naik, trust turun, premi risiko naik.
Tambahkan satu lapisan lagi yang sering investor rasakan tapi jarang diakui terang-terangan, soal rasa aman. Kalau pelaku usaha besar merasa menaruh uang di dalam negeri itu penuh risiko non-bisnis, entah ketidakpastian aturan, biaya siluman, atau takut dipalak oknum, insentif memarkir dana di luar negeri jadi lebih tinggi. Ini bukan pembenaran, tapi realita perilaku. Bahkan untuk sebagian konglomerat, pilihan parkir di luar negeri sering dibungkus dengan alasan keamanan aset. Akibatnya suplai modal dan valas di dalam negeri tidak setebal yang seharusnya, dan rupiah makin gampang rewel saat ada guncangan.
Karena gabungan tekanan itu nyata, kebijakan yang muncul juga makin keras untuk mempertebal likuiditas USD di dalam negeri. Mulai 1 Januari 2026, ada aturan yang mewajibkan eksportir sumber daya alam menahan devisa hasil ekspor di bank BUMN minimal 1 tahun, dan ada skema pembatasan konversi ke Rupiah maksimal 50%. Tujuannya jelas, menahan USD supaya tidak cepat keluar sistem, membuat suplai USD onshore lebih tebal, sehingga rupiah tidak gampang limbung saat pasar global lagi rewel.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi rupiah terlihat paling lemah dalam 1 tahun karena USD justru menguat +3,26% terhadap rupiah, sementara mayoritas mata uang tetangga menguat terhadap USD. Dari luar, ada risk-off global, carry trade yang kurang menggoda setelah suku bunga turun, dan arus portofolio yang mudah berbalik. Dari dalam, ada dugaan kebocoran yang bersifat struktural, judol yang volumenya besar dan berpotensi mengalir keluar negeri, korupsi yang membuat uang kotor cari dolar, dan kebiasaan sebagian pelaku besar memarkir dana di luar negeri karena isu trust. Kombinasi inilah yang bikin rupiah lebih gampang goyah, dan akhirnya tampak paling lemah di kawasan, bukan karena satu faktor tunggal, tapi karena banyak lubang kecil yang bocornya barengan.
๐ Posisi Rupiah di Asia Tenggara, Patokan 1Y
๐บ๐ธโก๏ธ๐ฎ๐ฉ USD ke IDR +3,26%. Rupiah melemah.
๐ Mata uang tetangga yang justru menguat terhadap USD.
๐ฒ๐พ MYR -9,55%.
๐น๐ญ THB -8,04%.
๐ธ๐ฌ SGD -4,62%.
๐ง๐ณ BND -4,62%.
๐ฑ๐ฆ LAK -0,82%.
๐ต๐ญ PHP -0,36%.
๐ฐ๐ญ KHR -0,25%.
๐ช๏ธ Pukulan Eksternal, Uang Global Lagi Defensif
๐ง Mode risk-off global.
๐ก๏ธ Investor global cari yang paling aman dan paling likuid.
๐ต Biasanya larinya ke USD dan obligasi negara yang dianggap aman.
๐ Dampak ke rupiah.
๐โโ๏ธ Asing jual aset lokal.
๐ฑ Rupiah ditukar ke USD.
๐ Kurs tertekan karena arusnya barengan, bukan satu kejadian.
๐งฒ Carry Trade Makin Kurang Menggoda
๐ฆ Bank Indonesia (BI) turunkan suku bunga total 150 bps sejak September 2024.
๐ Per Desember 2025, suku bunga acuan 4,75%.
โ๏ธ Trade-off.
๐ Yield Rupiah turun.
๐ฒ Risiko kurs tetap ada.
๐โโ๏ธ Saat global panik, asing lebih cepat keluar.
๐งพ Arus Dana Portofolio, Obligasi Jadi Kanal Tekanan
๐ณ Saat asing keluar obligasi Rupiah.
๐ฑ Jual Rupiah untuk beli USD.
๐ Tekanan kurs langsung terasa.
๐ November 2025.
๐ธ Net outflow obligasi sekitar USD 400 juta.
โก Efek psikologis pasar.
๐งจ Valas bergerak cepat.
๐งโโ๏ธ๐งโโ๏ธ Banyak yang ikut-ikutan supaya tidak jadi yang terakhir keluar.
โ Fundamental Dagang Sebenarnya Ada Bantalan
๐ Q3 2025 transaksi berjalan surplus USD 4,0 miliar.
๐ Setara 1,1% dari PDB.
๐ญ Pendorong utama.
๐ฆ Surplus perdagangan barang lebih tinggi.
โฝ Terutama non-migas.
๐ชฃ Tapi masalahnya.
๐ฐ Keran masuk ada.
๐ณ๏ธ Lubang keluar juga ada dari arus modal.
๐ Surplus dagang bisa ketutup oleh outflow finansial.
๐ฐ Hipotesis Kebocoran Domestik, Judol
๐ฐ Skala perputaran judol.
๐
Sampai Oktober 2025 Rp155 triliun.
๐ Full year 2024 Rp359,81 triliun.
๐ง Deposit pemain judol.
๐ 2024 Rp51 triliun.
๐
Sampai Oktober 2025 Rp24 triliun.
๐งฉ Isu bansos.
๐งพ Ada narasi institusional dugaan bansos dipakai untuk judol.
โ ๏ธ Ada wacana sanksi sampai pencabutan bansos kalau terbukti.
๐ Mekanisme tekan rupiah.
๐ฆ Banyak aliran awalnya antar rekening lokal dulu.
๐ต Tekanan kurs baru nyata kalau ujungnya.
๐ Transfer lintas-negara.
๐ฑ Beli valas.
๐งพ Settlement ke pihak luar negeri.
๐งช Efeknya terasa kalau jadi kebiasaan rutin dan masif.
๐งจ Bahan Bakar Lebih Beracun, Korupsi dan Dolarisasi Aset
๐ Ringkasan transaksi terindikasi dugaan tindak pidana 2024 sekitar Rp1.459 triliun.
๐งฑ Komposisi dugaan terbesar.
๐ดโโ ๏ธ Dugaan korupsi sekitar Rp984 triliun.
๐งพ Dugaan perpajakan sekitar Rp301 triliun.
๐ฐ Dugaan perjudian sekitar Rp68 triliun.
๐ Dugaan narkotika sekitar Rp9,75 triliun.
๐งผ Pola klasik uang kotor.
๐ Disamarkan dan diputar.
๐ฆ Cari parkir yang aman.
๐ต Sering ujungnya valas dan aset luar negeri.
๐ Dampak ke rupiah kalau uangnya lari ke dolar.
๐ Permintaan USD naik.
๐ง Trust turun.
๐ Premi risiko naik.
๐ฆ Lapisan Trust, Duit Besar Suka Parkir di Luar
๐ Persepsi risiko non-bisnis.
๐งพ Ketidakpastian aturan.
๐งช Biaya siluman.
๐งท Takut dipalak oknum.
๐ Efek akhirnya.
๐ผ Dana dan valas lebih suka parkir di luar negeri.
๐ Suplai modal dan USD di dalam negeri jadi tidak setebal yang ideal.
๐ต Rupiah makin rewel saat ada guncangan.
๐งฐ Respons Kebijakan, Perkuat Amunisi USD Onshore
๐
Mulai 1 Januari 2026.
๐ญ Eksportir sumber daya alam wajib menahan devisa hasil ekspor di bank BUMN minimal 1 tahun.
๐ Skema tambahan.
๐ฆ Ada pembatasan konversi ke Rupiah maksimal 50%.
๐ฏ Tujuan kebijakan.
๐ต USD tidak cepat keluar sistem.
๐งฑ Likuiditas USD onshore lebih tebal.
๐งฏ Rupiah lebih tahan saat pasar global rewel.
๐งฉ Kesimpulan Mekanisme, Kenapa Rupiah Paling Lemah
๐ Angka kunci 1Y.
๐บ๐ธโก๏ธ๐ฎ๐ฉ USD ke IDR +3,26%. Rupiah melemah saat tetangga banyak menguat.
๐ Dari luar.
๐ช๏ธ Risk-off global.
๐งฒ Carry trade kurang menarik setelah suku bunga turun.
๐ณ Outflow portofolio mudah berbalik.
๐ Dari dalam.
๐ฐ Potensi kebocoran judol yang bisa berujung outflow valas.
๐ดโโ ๏ธ Korupsi mendorong dolarisasi dan parkir aset di luar.
๐งท Trust rendah bikin duit besar enggan parkir di domestik.
๐ณ๏ธ Intinya.
๐ชฃ Banyak lubang kecil bocor barengan, efeknya jadi besar.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BBRI $BMRI $BBCA
1/10









