


Volume
Avg volume
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI merupakan BUMN yang bergerak di bidang usaha perbankan, Bank terbesar di Segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan layanan micro banking terbesar di Indonesia maupun di dunia, Selain fokus pada segmen UMKM, BRI juga terus mengembangkan berbagai produk consumer banking dan layanan institusional bagi masyarakat perkotaan. Melalui layanan e-banking yang didukung oleh 24.684 unit ATM serta 284.426 unit EDC yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, BRI bertekad untuk terus mendukung peningkatan efisiensi kegiatan perekonomian nasional sekaligus meningkatkan kenyamanan dan... Read More
$BBRI Saya orang baru, selama ini di deposito, ternyata deviden gede. Beli beberapa hari saja lansung dapat, mudah-mudahan harganya turun setelah interim, bisa beli tambah kalau betul April juga dapat
š Narasi Investasi #19 (25 Desember 2025)
š Logika di Balik "Ledakan" Ekonomi Amerika
Pernahkah kamu membayangkan kalau negara justru makin kaya saat rakyatnya disuruh bayar pajak lebih murah? Itulah yang dilakukan Donald Trump. Alih-alih menarik pajak tinggi untuk kas negara, ia justru memotong pajak besar-besaran agar uangnya tetap "nempel" di dompet rakyat. šø Logikanya sangat sederhana: ketika orang punya sisa uang lebih, mereka akan lebih rajin belanja, makan di luar, hingga beli gadget baru. Hasilnya, ekonomi Amerika justru tumbuh pesat hingga 4,3%, jauh mengalahkan negara-negara Eropa yang rakyatnya "dicekek" pajak tinggi tapi ekonominya malah macet. š
Untuk mendukung strategi ini, Trump ingin memastikan pimpinan Bank Sentral (The Fed) tidak menghambat perputaran uang. Ia ingin suku bunga tetap rendah agar orang mudah meminjam modal untuk usaha. š¦ Jika biasanya bank menaikkan bunga untuk "mengerem" belanja masyarakat saat harga barang naik (inflasi), Trump justru memilih cara sebaliknya: genjot produksi barang sebanyak-banyaknya! š Ibarat harga ayam naik, solusinya bukan melarang orang beli ayam, tapi membantu peternak memelihara lebih banyak ayam supaya stok melimpah dan harga kembali stabil secara alami.
Lalu, dari mana pemerintah dapat uang kalau pajaknya dipotong? Jawabannya adalah dengan "mencetak uang" atau Quantitative Easing. šØļøšµ Pemerintah mengeluarkan surat utang yang kemudian dibeli oleh Bank Sentral menggunakan uang hasil cetakan baru tersebut. Bagi penganut ekonomi gaya baru ini, negara besar seperti Amerika tidak perlu takut bangkrut selama mereka bisa menciptakan mata uangnya sendiri. Uang hasil cetakan inilah yang dipakai untuk menambal lubang anggaran dan memastikan pembangunan tetap berjalan tanpa membebani rakyat lewat pajak.
Dampaknya bagi kita sebagai investor di tahun 2026 sangat jelas: ketika jumlah uang yang beredar di dunia semakin melimpah, nilai aset fisik akan ikut melambung. š Emas dan perak diprediksi akan menjadi primadona karena orang mencari tempat aman saat nilai uang kertas menurun. Begitu juga dengan pasar saham dan kripto yang akan ikut kecipratan "banjir" uang tersebut. š Meskipun penuh risiko, strategi ini menjanjikan peluang cuan besar bagi siapa saja yang berani menaruh modal di aset yang tepat saat ekonomi sedang dipompa habis-habisan.
***
š” Disclaimer: Bukan ajakan beli/jual, lakukan riset sendiri.
š Follow dan Like, biar gak ketinggalan insight terbaru!
š² Gabung ke WhatsApp Channel GRATIS!
š¬ Investasi bukan cuma soal uang, tapi juga soal ilmu!
Random tag
$BBRI $BMRI $BTC

https://cutt.ly/stdObn14
Ngeri OJK kesannya cuma minta setoran abis itu balik lagi ke jargon, iringin itu nasabah/lender yg jdi korban
Regulator2 tolol begini cuma mau madunya doang ,,
Giliran pahitnya dilepeh, cuci tangan, tutup mataš¤
Sampah ..
RUGIMU ya URUSANMU
UNTUNGMU ya KUBATASI
Oh ya itu jargon mereka selaku oknumš©š©š©
$IHSG $BBRI $BMRI
$PJAA $CTRA $BBRI
Kunci Reklamasi Ancol di Tangan Grup Ciputra? Insight Booming Properti dari Anak Purbaya
Secara tidak langsung, keluarga Ciputra masih memiliki keterkaitan dengan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) melalui kepemilikan saham di perusahaan induknya.
Berikut adalah penjelasan rincinya agar lebih jelas:
1. Struktur Kepemilikan PJAA (Ancol)
Hingga data terbaru tahun 2025, pemegang saham utama PJAA adalah:
Pemprov DKI Jakarta: 72% (Pemegang saham mayoritas)
PT Pembangunan Jaya: 18,01%
Masyarakat (Publik): 9,99%
2. Hubungan Keluarga Ciputra dengan PT Pembangunan Jaya
Keluarga Ciputra tidak memiliki saham PJAA secara langsung atas nama pribadi dalam jumlah besar, melainkan melalui PT Pembangunan Jaya.
PT Pembangunan Jaya sendiri adalah perusahaan konsorsium (patungan) antara Pemprov DKI Jakarta dengan kelompok pengusaha swasta, di mana Grup Ciputra merupakan pemegang saham swasta yang signifikan (sekitar 61%). Dengan demikian, keluarga Ciputra tetap memiliki pengaruh dan kepentingan ekonomi di Ancol melalui kepemilikan mereka di PT Pembangunan Jaya tersebut.
3. Warisan Sejarah (Legacy)
Perlu diingat bahwa almarhum Ir. Ciputra adalah sosok founding father atau perintis Taman Impian Jaya Ancol. Pada tahun 1966, beliau ditunjuk oleh Gubernur Ali Sadikin untuk memimpin proyek pembangunan kawasan Ancol. Banyak wahana ikonik seperti Dunia Fantasi (Dufan), Pasar Seni, dan Putri Duyung Resort adalah hasil pemikiran beliau.
Kesimpulan
Secara korporasi, keluarga Ciputra masih "ada" di Ancol sebagai salah satu pemilik PT Pembangunan Jaya yang memegang 18% saham PJAA. Namun, kendali penuh atau pemilik mayoritas tetap berada di tangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Saya senang dan cocok dengan pendekatan fundamental.
Sekurang-kurangnya ada 3 kelas value investing yang pernah saya intip-intip isi materinya, dengan berbagai rentang biaya.
Opini saya adalah it's not worth paying.
Bukan karena mentor-mentornya tidak pintar atau tidak kompeten, tapi kompetensi mereka tidak tertuangkan sepenuhnya ke dalam materi. Maksudnya, ada hal-hal yg menurut saya esensial yang seharusnya disampaikan, tapi mungkin karena berbagai alasan menjadi tak tersampaikan.
Bahkan investor yang hanya belajar mandiri dari stream stockbit yang notabene gratisan saja, menurut saya sudah lebih dari cukup bekalnya. Asalkan bisa memilah dengan rasional.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, selalu ada banyak bahan gratis di luar sana yang bermutu dan komprehensif.
$BBCA $BBRI $BMRI
@Devvkt lahh iya sampai maret 2025 wkwkwk.. tapi kt paham sampai maret 2026 pastinya..
btw, jangan terkecoh buyback sodara²... sudah banyak kasus spt $HRUM $BBRI...ibaratnya kalau kamu mau beli sesuatu, pengen diharga tinggi atau harga diskon? š¤£š¤£š¤£
saran nih ya tapi DYOR jg. tunggu $TOBA diharga 200an sampai under 500. Apalagi TOBA banyak intrik, pengendali kalau naik dikit pasti guyur biar turun lagi mau serok bawah..
Selamat Hari Natal bagi yang merayakan.
Semoga damai dan sukacita menyertai setiap langkah ke depan.
@bandarmetrics
$KIJA $DPUM $BBRI

@RiduanHakim ini AI ngaco, salah besar. Hak dividen dihitung dari jumlah kepemilikan saham kita di hari penutupan cum date, yang tercatat pada saat recording date.
Bayangkan kita beli 1000 lot saat cum date, lalu kita jual semua dan laku saat cum date hari itu juga. Kita berharap dapet dividen? Trus yang beli saham kita itu juga dapet dividen kan? Double counting dong. Emang mau, perusahaan bayar dividen 2000 lot untuk yang sebenarnya hanya kepemilikan 1000 lot? Yang betul adalah, ketika kita jual dan laku saat cum date, maka hak dividen sudah berpindah ke pembeli saham kita, dengan catatan pembeli keep sampai penutupan cum date. Semoga logika sederhana double counting ini bisa dipahami oleh AI, sehingga nantinya tidak sembarangan memberikan jawaban.
$ADRO $BBRI $IHSG
@jerry2191 , selain pbv ada hal yang lain juga. Coba baca buku lagi yang banyak dan nonton yutub. Seiring waktu, nanti bisa tahu.....
Saran : jangan percaya siapapun di dunia saham, selalu belajar dan analisa sendiri
sembarang tag : $BBRI , $BBCA , $PTBA
Dunia usaha masih cenderung bersikap "Wait and See" (menunggu dan memantau). Hmm!
āPoin-poin utama yang dikoreksi š
āā āPertumbuhan kredit pada November 2025 tercatat sebesar 7,74% (yoy), lebih rendah dibandingkan November 2024 yang mencapai 10,79%
āāTerdapat fasilitas pinjaman yang sudah disetujui namun belum dicairkan oleh pengusaha, jumlahnya mencapai Rp2.509,4 triliun per November 2025
ā
"... sektor perbankan sebenarnya memiliki likuiditas yang sangat memadai (likuid), namun tantangannya ada pada akselerasi penyaluran atau penyerapan oleh debitur"
āā Menyoroti insentif Pemerintah saat ini lebih banyak menyasar kelas mikro dan kecil, sementara kelas menengah ke atas kurang mendapatkan perhatian, padahal mereka adalah motor lapangan kerja
āā Pengusaha merasa ragu untuk berekspansi karena adanya ketidakpastian hukum dan kebijakan yang cepat berubah, termasuk kendala teknis seperti sistem OSS yang sempat terganggu akibat restrukturisasi kementerian (ini dia, 'masalahnya!)
āSaat ini banyak pengusaha lebih memilih menggunakan dana sendiri (self-financing) atau melakukan pengambilalihan (take over) proyek/kredit macet yang sudah pasti, dan daripada memulai investasi baru yang berisiko tinggi. Namun, (makroprudensial) BI terus mendorong kebijakan untuk membangun kepercayaan pelaku usaha agar pertumbuhan kredit kembali menguat di tahun 2026.
ā"... meskipun suku bunga acuan telah diturunkan hingga ke level 4,75% dan bunga pinjaman di beberapa bank sudah single digit (7-8%), hal ini belum cukup kuat mendorong pengusaha jika iklim ekonomi dan politik belum stabil (kualitas kabinet hari ini)"
āOptimisme makroprudensial š
ā Pertumbuhan ekonomi terjaga >5% berkat dukungan sektor non-perbankan seperti pasar modal dan crowdfunding (atau joint venture)
ā Dari pengusaha tentunya, (mereka) sangat mengharapkan adanya kepastian hukum dari pemerintah baru agar mereka berani "gaspol" di tahun 2026 (alih2 drama; tapi visioner)
ā"... saat ini bukan pada ketersediaan uang atau tingginya bunga, melainkan pada kepercayaan diri pengusaha yang menuntut kepastian dan stabilitas untuk mulai berekspansi kembali"
https://cutt.ly/mtdYUl1p
@kepercayaan @kepastian @stabilitas
@tuntutanpengusaha @kualitaskabinet
$BMRI $BBRI
$IHSG
Makasih 2025 dan Selamat Datang 2026.
Tahun ini adalah tahun yang baik. Di mana saya secara sadar tidak memiliki satu pun saham konglomerasi, dan memilih fokus pada pure FA play: mencari bisnis yang bertumbuh, ditambah valuasi yang masih menarik.
Pertumbuhan portofolio tahun ini disumbang oleh $HRTA, STAA, MARK, dan ADES, di mana masing-masing emiten mendapatkan angin segar dari kenaikan harga komoditasnya, ditambah PSP yang kuat serta struktur bisnis yang solid.
Referensi:
STAA: https://stockbit.com/post/19529784
HRTA: https://stockbit.com/post/20671329
MARK https://stockbit.com/post/22220335
Untuk ADES, rasanya tidak perlu panjang lebar. Tinggal lihat stream Stockbit atau join mentorbaik saja terkait artikel super growth-nya ā sangat-sangat ciamik.
Sekarang main course yang akan kita bahas adalah tahun 2026, di mana dinamika dari AI capex spending, Fed rate cuts, serta structural supply chain akan membawa implikasi besar ke sektor commodity.
AI spending perusahaan akan terus meningkat akibat tech war antara AS dan China. Hal ini menciptakan spiral demand yang saling mendorong, baik antar perusahaan maupun antar negara, dan tidak mudah berhenti.
Dengan turunnya suku bunga, cost of debt menjadi semakin murah. Ini membuat perusahaan semakin agresif melakukan ekspansi, yang secara tidak langsung akan meningkatkan demand terhadap komoditas.
Ditambah lagi dengan kasus geopolitik global, di mana komoditas semakin dipandang sebagai alat strategis untuk menekan ketersediaan supply secara global. Belum lagi banyak negara produsen komoditas yang fokus pada hilirisasi, sehingga harga raw material menjadi lebih premium dibandingkan sebelumnya.
Tanda-tanda pressure terhadap komoditas sudah mulai terlihat. Dan seperti sebuah pressure cooker, pada titik tertentu tekanan ini tidak akan bisa dibendung lagi. Likuiditas hedge fund dan investor besar berpotensi berpindah ke ānew era of commodityā sebagai core key dari Bubble AI.
PR kita sebagai investor adalah mencari komoditas mana yang memiliki struktur demandāsupply paling menarik dari sisi strategis, serta perusahaan mana yang mampu menangkap angin tersebut secara optimal.
Farewell 2025 Welcome 2026
Merry Xmas dan Happy New Year
$BUMI $BBRI
1/4




3 SKENARIO ENTRY $POLI (Versi Swing Trader) ā Harga 880
1ļøā£ SKENARIO ENTRY SEKARANG (Moderate Entry)
- Entry: 860 ā 890
- Stoploss: < 830
- TP1: 920
- TP2: 950 ā 980
Alasan: Harga bergerak di area konsolidasi atas support minor, peluang swing rebound masih terbuka selama 830 tidak ditembus Boss.
2ļøā£ SKENARIO ENTRY PULLBACK (Conservative Entry ā paling aman)
- Entry: 820 ā 850
- Stoploss: < 800
- TP1: 880
- TP2: 920 ā 950
Alasan: Entry lebih dekat ke area demand kuat, risk/reward lebih ideal untuk swing Boss.
3ļøā£ SKENARIO ENTRY AGRESIF (Buy on Breakout)
- Entry: Buy jika breakout > 920 dengan volume besar
- Stoploss: < 890
- TP1: 950
- TP2: 980 ā 1.020
Alasan: Breakout resistance berpotensi memicu momentum lanjutan jika buyer dominan Boss.
ā Alasan Buy:
⢠POLI masih dalam fase akumulasi jangka pendek
⢠Area 820ā880 menjadi zona demand penting
⢠Potensi lanjutan jika volume mulai masuk
ā Risiko:
⢠Jika 830/800 jebol, potensi koreksi lanjutan terbuka
⢠Saham bukan big cap ā rawan volatil & fake breakout
⢠Stoploss wajib Boss untuk jaga modal
Saya bantu map-nya Boss, eksekusi tetap di tangan Boss āš
Ketik nama sahamnya Boss, contohnya $BBRI $SIDO. Biar saya buatkan skenarionya.
https://bit.ly/m/skenario_saham
$BMRI $BBRI $BBNI investor asing menikmati hasil investasi jangka panjangnya, sedangkan ritel teri sibuk berjudi di saham PER VOC dan PER FIR'AUN. š¤£š¤£š¤£

NETRALKAN PSIKOLOGIS - RESET FLOATING PROFIT KEMBALI KE 0%.
Pasti senang sekali melihat di porto ada angka 50% atau 100% atau 300% atau mungkin 700% yang diatribusikan ke salah satu emiten pilihan kita.
Namun angka itu bisa menjadi jebakan. Bukan jebakan fisik, namun jebakan emosi dan psikologis. Jebakan yang terjadi dalam otak kita.
Bagi beberapa yang masih kurang pengalaman, angka itu menjadi hambatan untuk mengambil tindakan. Karena kita begitu bahagia setap pagi melihat angka ratusan persen, lalu ketika ada kesempatan lain yang sangat menarik sekalipun kita merasa berat untuk melakukan penjualan. Akibatnya, total porto pada tahun tersebut akan stagnan.
Kebahagiaan seharusnya ketika melihat total value porto meningkat. Jangan terjebak multibager di satu emiten, angka di satu emiten itu gak terlalu penting ketika dia sudah susah naik lagi. Fokuskan reward psikologis pada peningkatan total value porto.
Misalkan sebelumnya sudah all in membeli $PANI sebesar 100jt dan floating profit 300% dan total value porto menjadi 300jt.
Untuk eksperimen, jual PANI itu di harga saat ini lalu beli kembali di harga saat ini juga (avg pembelian akan berubah ke saat ini) Dengan mengabaikan biaya transaksi, maka nilai total porto tetap 300 jt namun floating profit menjadi 0%.
X: Awalnya floating profit 300% total value porto 300jt.
Y: Akhirnya floating profit 0% total value porto tetap 300jt.
Begitu indahnya angka 300% itu tampak dalam otak kita, namun sebenarnya itu jebakan psikologis, karena pada akhirnya yang nyata adalah total value porto yang 300jt itu.
Pada kasus X psikologis bisa terjebak di angka 300%. Pada kasus Y psikologis kembali netral di angka 0%.
Pada kasus Y psikologis kita menjadi waspada karena penurunan harga sedikit saja membuat muncul warna merah floating profit minus. Pada kasus X penurunan harga sedikit saja tidak masalah karena floating profit masih hijau tebal. Padahal nilai value total porto sama.
Misal ada kesempatan beli $BUMI di harga 150.
Pada kasus X, maka kita akan merasa berat untuk menjual.
Pada kasus Y, psikologis netral maka mudah menjual dan realokasi aset ke BUMI.
Ketika harga BUMI ke 300
Value porto X tetap 300jt
Value porto Y menjadi 600jt karena sudah menjual PANI dan langsung ALL IN BUMI di 150.
X: Akhirnya floating profit tetap 300% total value porto 300jt.
Y: Akhirnya floating profit turun jadi 100% total value porto 600jt.
Angka floating profit 300% tetap membius psikologis, padahal yang nyata adalah total value porto itu (300jt vs 600jt.)
Hal ini berlaku juga untuk floating loss besar. Angka merah floating loss puluhan persen membuat kita merasa sayang dan gak tega untuk menjual, ngarep nanti bisa naik lagi dan tidak jadi kehilangan uang.
Hal itu bisa membuat kita kehilangan kesempatan yang lain.
$BBRI
@fitriadelita08
ini lho pointnya mengapa butuh bursa kripto seperti BEI
kata kuncinya terpercaya, sistem kustodian.
atau kalimat di SC : pilihlah DEX yg bla bla,
pastikan platform...nah ini...apa bedanya dengan : kalau platform itu rungkat, bisa apa ?
meskipun di DEX itu langsung,
itu "masih butuh DEX terpecaya".
itu lho pointnya
semoga bisa melihat konteks yg ane maksud dan ingin sampaikan...
š
$IHSG
$BTC
$BBRI

Saham yang sedang ramai hari ini $BUMI
Analisa singkat: Secara teknikal BUMI masih uptrend (harga masih di atas EMA50, struktur 4HāDaily masih naik), tapi momentum jangka pendek sedang koreksi/konsolidasi (2H melemah; RSI 2H turun ke kisaran ~46 sementara RSI 4H masih ~55). Dari broker summary cenderung distribusi (Average Big Dist, nilai jual lebih besar dari beli), jadi lebih aman pakai strategi buy on weakness (nunggu pullback) daripada ngejar di atas.
Trading plan:
Buy: 350ā360 (area pullback dekat support/EMA)
SL: 340 (cut kalau breakdown support)
TP: 370ā385 (TP1 370, lanjut TP2 384ā385 kalau tembus)
Random Tag $ANTM $BBRI
Kunjungi saya di https://cutt.ly/9tdWosx4
@fitriadelita08
bukannya ngebandingin
di bursa efek ,
ane malah kagak ngerti sama sekali , tidak perlu ngerti juga
pencet buy, dapat barang.
pencet sell dapat uang ( loss atau propit konteksnya lain lagi )
sesederhana itu konteks aman, mudah , pentingnya bursa sebagai tempat apa istilah bulenya itu ? liquidity pool ya ?
bandingkan dengan DEX yg ente banggakan itu...
harus ngerti ini itu dulu supaya tidak ketipu....
itu ukuran canggih dlm hal keamanan transaksi yang ane maksud
ukurannya adalah semudah apa sistem itu aman utk orang PEMULA, GAPTEK, seperti ane ini...
$BTC
$IHSG
$BBRI