BBRI

BBRI

ID flagID flag

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

3,770

-10

(-0.26%)

Today

228.58 M

Volume

232.09 M

Avg volume

Company Background

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI merupakan BUMN yang bergerak di bidang usaha perbankan, Bank terbesar di Segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan layanan micro banking terbesar di Indonesia maupun di dunia, Selain fokus pada segmen UMKM, BRI juga terus mengembangkan berbagai produk consumer banking dan layanan institusional bagi masyarakat perkotaan. Melalui layanan e-banking yang didukung oleh 24.684 unit ATM serta 284.426 unit EDC yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, BRI bertekad untuk terus mendukung peningkatan efisiensi kegiatan perekonomian nasional sekaligus meningkatkan kenyamanan dan... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Saya uda nyobain kelas saham dari lifetime 300ribu sampai kelas seratus jutaan di Indonesia. Here is what I notes bagi kamu yang pengen belajar lebih

...

Walaupun saya juga ada kelas sendiri dan punya komunitas sendiri GoInvest. Saya coba bedah satu per satu kelas atau grup lain. Bukan karena kelas saya lebih bagus, toh saya juga ikutin semua kelas dan masih abstudent of the market until today.

Pada intinya hampir sebagian besar mengecewakan, mau dari price point murah sampai yang termahal. Jadi nyari grup atau kelas yang cocok itu tricky dan cocok cocokan.

Yang paling nyesek tentu saja price point mahal, gila men, kosong websitenya ga ada updates, discord kaga aktif, live dua minggu sekali. Menurut saya justru termahal ga menjamin kualitas, lebih kaya jualan nama besarnya aja. Atau info A1. Value educationnya ga lebih baik dari youtube, ini yang menyedihkan.

Yang price point paling murah itu sebenarnya jualan stockpick kelas yang lain, embel LIFETIME kebanyakan bohong. Karena tiap tahun ada biaya UPGRADE sebesar 300k juga, jadi memang scam. (kecuali goinvest 😂, still lifetime until today)

Kelas/grup gratis VVIP stockpick di telegram itu bullshit, semua itu exit liquidity dari yang bayar tier diatasnya. Kalau kalian bayar VVVIP, rekomnya beda sehari, bisa dibayangkan dong ponzinya. Jadi jangan ikut grup gratis bullshit kaya gini.

What sweet spot sebenarnya keliatan dari membernya yang loyal, dan cenderung post cuan occasionally, Ga setiap hari. Tergolong mahal engga murah engga, middle price. Punya jadwal post riset yang ditaruh di depan sebelum membeli, jadwal konsisten live/QnA, punya list of contributors yang bersertifikasi dan mau pampang nama. Kalau ga ada nama yang bisa kamu track recordnya, chance of scam tinggi.

Satu yang bisa buat kamu puas menurut saya adalah menjadi early adopters di kelas kelas grup grup baru yang baru dibuat. Tentu dibuat oleh nama yang sudah proven di market. Mereka akan sering sekali update dan generous di dalam kelas atau grupnya yang baru dibuat.

Kalau uda lama kelas/grupnya apalagi yang dikelola pribadi dan tidak profesional biasanya jatuh pada malas kasih insight atau updates. Jadi musti hati hati.

Gimana denganmu? Bisa sharing pengalaman gabung kelas/grup saham yang seperti apa yang kamu suka/gasuka? Let me know. 😊

$DEWA $BBRI $BUMI

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Ketika kasus kerusakan lingkungan akibat pertambangan di dekat Raja Ampat, banyak yang menghujat Green Peace sbg antek asing, dan ramai² membela pemerintah..

Tapi di Sumatra tampak nya semua sepakat dg Green Peace.. bahwa alam telah dirusak dan mengakibatkan bencana..

Memang orang gampang berubah dan ketika alam berbicara tak bisa dibantah..

#save Indonesia
#lepas saham tambang & sawit

$IHSG $BBRI $BBCA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Djohantimi aturan baru cuma 50% aja yang bisa dikonversi 🗿
Dari awalnya bisa konversi 100% dollar jadi rupiah untuk bayar dividen. Sekarang cuma maksimal 50% yang diizinkan konversi 🤔
Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
$ADRO $BBRI $ITMG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO suhu suhu dividend hunter mau nanya. kisaran dividen adro kali ini kan sekitar 7,9%. biasanya setelah exdate kan harganya akan menurun nah turun nya itu biasanya lebih dari gain nya dividend kah? atau masih dibawah itu? . rencana mau ngejar dividend adaro. mohon pencerahannya 🙏

random tag $BBRI$BMRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

KALAU TIBA2 MENINGGAL

Saya baru pulang takziah, market lagi tutup, tapi pikiran tiba2 open...
Otak trader langsung mikir hal paling penting sedunia
“Kalau saya wafat hari ini… portofolio ini cem mana pula nasibnya?”
Coba kira2 banyak yang kepikiran atau enggak?

Serius saya gak pernah kepikiran mati, sombong amat jadi manusia 😭
Padahal mati itu pasti
Yang dipikir sekitaran, kenapa abis TP malah ARA, gimana peluang DADA otw 10.000, kenapa ritel suka FOMO tapi ngambekan

Abis liat kenalan meninggal, tiba2 kebukalah pikiran, bukan mikir dosa, bukan mikir amal.
Yang kepikiran malah saham masih nyangkut, RDN masih aktif, PIN cuma saya doang yang tau

Di situlah sadar… selama ini kita rajin set TP, set SL, set alarm market, tapi lupa set “exit plan kehidupan”.

Ini hasil baca2 dan pemikiran singkat aja
Serius saya gak pengalaman
Kalau ada yang lebih paham, tolong dilengkapi dan di luruskan kalau ada yang salah ya

Waktu Trader Kena Suspend Permanen
1. Meninggal duluan, PIN belum dibagi. Duitnya ilang?

Tenang bang.
Duit gak ikut dikafani. Saham gak ikut dikubur.
Secara hukum
Saham = harta
RDN = harta
Bukan NFT yang hilang password terus bye2

Ahli waris TETAP bisa ambil.
Cuma jalurnya bukan
Login - Sell - Withdraw
Tapi
Akta mati - surat ahli waris - bolak-balik sekuritas - nunggu pake iman

Dan prosesnya
Lebih lama dari sideways LQ45
Lebih ribet dari hitung average nyangkut 5 layer
Tapi pasti bisa
Jadi aman…
asal keluarga sabar dan CS sekuritas belum pensiun

2. Bagi PIN ke keluarga? Dilema trader sejati

Ini pertanyaan sensitif.
Lebih sensitif dari bahas mantan.

Kalau PIN gak dikasih, “Nanti kalau aku mati gimana?”
Kalau PIN dikasih, “Lah ini kok dijual semua? Ini saham mau supertrend 😭”

Apalagi kalau market merah dikit… yang panik bukan kita, tapi Bunga (nama samaran, demi keselamatan rumah tangga).

Kita bilang
“Ini buat jangka panjang.”
Yang denger
“Ini bahaya.”
Besoknya
- saham dijual
- cash nganggur
- kita masih hidup
tapi rasanya kayak ditinggal wafat kecil 😭

3. Solusi paling waras
Gak kasih PIN, tapi gak nyusahin

Jangan ❌️
- Share PIN harian
- Share OTP
- Share aplikasi trading

Lakukan pencatatan ✅️
- Nama sekuritas
- Nomor RDN
- Bank
- Nomor CS
Simpan di amplop, dokumen tertutup, atau titip orang paling dipercaya

Kasih pesan sederhana...
“Kalau saya meninggal, jangan panik, jangan market order, bawa ini ke sekuritas.”
Itu udah cukup bikin duit aman, saham gak dibanting, rumah tangga tetap damai, dan arwah trader pun tenang di alam sana

Kita ini sering ngerasa market harus nurut, saham harus naik, hidup masih panjang
Padahal candle bisa mati kapan aja, market tutup jam 16.00, hidup gak ada jam tutupnya

“You can plan every trade, but you can’t schedule death.”

Random tag $DEWA $BBRI $COAL

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

🔎 Narasi Investasi #17 (20 Desember 2025):

🍎 1. Memahami Logika "Jual-Beli" di Pasar Saham
Pada dasarnya, keuntungan dalam investasi saham berasal dari perbedaan persepsi nilai. Saat Anda membeli saham, Anda sebenarnya sedang bertaruh bahwa harga saat ini lebih rendah daripada nilai aslinya di masa depan. Di sisi lain, ada penjual yang berpikir bahwa harga saat ini sudah cukup tinggi atau ada aset lain yang lebih menarik. Keuntungan finansial terjadi saat prediksi Anda terbukti benar: Anda membeli di masa "optimisme rendah" dan menjualnya saat "euforia tinggi" kepada orang yang baru menyadari potensi perusahaan tersebut.

🧩 2. Pengetahuan Sebagai "Peta" dalam Kegelapan
Kenapa ada orang yang berani membeli saat harga jatuh (sering disebut buy the dip)? Itu bukan karena mereka nekat, melainkan karena mereka memiliki peta informasi. Mereka memahami kesehatan laporan keuangan, siapa pengelolanya, dan seberapa kuat produknya bertahan di tengah persaingan. Tanpa pengetahuan, membeli saham hanyalah tebak-tebakan atau judi. Dengan pengetahuan, Anda tidak lagi melihat grafik harga yang naik-turun sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk membeli bisnis bagus di harga diskon.

🎭 3. Psikologi: Musuh Terbesar adalah Diri Sendiri
Investasi seringkali menjadi sulit bukan karena hitungan matematikanya, tapi karena gejolak emosi. Banyak orang rugi karena terjebak fenomena FOMO (Fear of Missing Out), yaitu ikut membeli saat harga sudah melambung tinggi karena takut tertinggal tren. Sebaliknya, investor yang sukses memiliki kontrol diri untuk tetap tenang saat pasar panik. Kemampuan untuk berpikir mandiri dan tidak ikut-ikutan arus adalah "senjata rahasia" yang membedakan antara mereka yang hanya menjadi penonton dan mereka yang meraih keuntungan.

🕯️ 4. Mengapa Strategi Harus Terus Beradaptasi?
Pasar saham adalah organisme yang terus belajar. Jika sebuah strategi (misalnya: membeli saham perusahaan yang punya banyak aset fisik) diketahui oleh semua orang, maka harga saham-saham tersebut akan langsung naik karena semua orang berebut membelinya, sehingga peluang untungnya mengecil. Inilah mengapa Anda perlu terus memperbarui cara pandang. Menjadi investor sejati berarti menjadi pelajar seumur hidup yang mampu melihat peluang di tempat yang belum dilirik oleh orang banyak.

💡"Investing is simple, but not easy."
Sederhana karena konsepnya hanya beli murah-jual mahal,
namun tidak mudah karena menuntut kesabaran, kedisiplinan, dan mental baja. 🛡️

***
💡 Disclaimer: Bukan ajakan beli/jual, lakukan riset sendiri.
🔎 Follow biar gak ketinggalan insight terbaru!
📲 Gabung ke WhatsApp Channel GRATIS!
💬 Investasi bukan cuma soal uang, tapi juga soal ilmu!

Random tag
$BBRI $BMRI $BBCA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

📊 Update Signal

$BBRI
Haka 3770++? DYOR
Buy 1: 3730
Buy 2: 3690
CL < 3620
TP1: 3820
TP2: 3900
Arah Trend: ⏩ Sideways
Validasi Teknis: 🛡 Support Defense
Rec : ✅ Hold / 👁️ WNS

$LABA
Haka 175++? DYOR
Buy 1: 173
Buy 2: 171
CL < 167
TP1: 180
TP2: 201
Arah Trend: ⏩ Sideways
Validasi Teknis: 💥 Volume Spike+ 🔄 Rebound Teknis
Rec : 💰 Sell / ✅ Hold

$BBRM
Haka 190++? DYOR
Buy 1: 181
Buy 2: 175
CL < 168
TP1: 206
TP2: 225
Arah Trend: 💹 Uptrend
Validasi 🛸 Pasca Breakout + 🔥 Momentum Kuat (Bullish Bias)
Rec : ✅ Hold / 💰 Sell

Ini hanya membantu yang sudah pegang posisi dan ingin BEP / tidak CL dalam / TP tipis.
Disarankan ambil TP1 untuk yang punya barang di bawah, guna amankan modal.
Bukan ajakan jual/beli. DYOR sesuai profil risiko masing-masing.
CMIIW

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

gila..
jual mimpi... ternyata banyak yg demen...
100 likes dikasi Stokpik ARA pegasus kuda terbang..
1000 likes dikasi kuda unicorn cara ubah sejuta jadi semilyar.

besok2 apa lagi ya?🤣
Coba mikir...
kalau saham semudah itu
Kenapa masih banyak kemiskinan?
Kenapa portomu masih merah..

Critical thinking lah...
Coba introspeksi diri

Happy Weekend
$BUMI $BKSL $BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

🚨 PERINGATAN DATA SCREENER TIDAK VALID ❌
Temuan anomali parah di Foreign Flow JAYA. Angka di screener vs fakta broxsum beda jauh (Error System)!
👇 DETAIL TEMUAN SAYA TULIS DI KOMENTAR 👇

$BUMI $BBCA $BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Cintailah Rupiah, Buang Dollar

Banyak pejabat di Indonesia yang suka teriak cintailah rupiah dan ayo tingkatkan nasionalisme, seolah masalah kurs itu cuma soal psikologi rakyat. Tapi ironi yang bikin orang naik darah itu sederhana. Saat rupiah ditekan, yang paling cepat cari tempat aman justru sering kalangan yang punya akses paling dekat ke kekuasaan dan uang besar. Publik melihatnya begini, kalau rupiah memang dibela mati-matian, kenapa insentif paling kuat di atas justru mengarah ke dolarisasi. Bukan karena rupiah tidak punya fungsi, tapi karena sebagian elite memperlakukan rupiah cuma sebagai alat transaksi harian, sedangkan penyimpanan kekayaan diamankan ke USD. Ini bukan tuduhan ke orang tertentu, ini pola perilaku yang masuk akal di negara yang kebocoran uangnya besar dan trust-nya gampang retak. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi angka 1 tahun, rupiah memang tampak paling lemah di set mata uang Asia Tenggara yang investor lihat. USD terhadap rupiah naik +3,26%, sementara mata uang lain justru membuat USD turun, MYR -9,55%, THB -8,04%, SGD dan BND -4,62%, LAK -0,82%, PHP -0,36%, KHR -0,25%. Di sini rupiah sendirian yang melemah. Nah, kalau mau jujur, rupiah melemah itu bukan cuma soal sentimen global. Ada sebab-akibat yang lebih “domestik” dan menyakitkan, karena sebagian uang dari dalam negeri sendiri berubah jadi arus keluar yang pada akhirnya mengejar USD.

Lubang pertama adalah judol. Ini bukan cerita recehan, skalanya besar dan diakui resmi. PPATK dalam Laporan Tahunan 2024 menyebut total transaksi judi daring mencapai Rp359,81 triliun. Lalu PPATK juga menyampaikan sampai Oktober 2025 nilai perputaran uang judi online mencapai Rp155 triliun. Kalau aliran sebesar ini ujungnya settle ke bandar yang basis ekonominya di luar negeri, maka ada momen ketika rupiah harus berubah jadi valas untuk keluar sistem. Tekanan kurs tidak harus datang dari satu transfer besar. Justru yang menggerus rupiah itu pola yang berulang, sedikit demi sedikit tapi stabil, seperti kebocoran harian yang tidak pernah ditutup.

Bagian yang membuatnya terasa lebih busuk adalah dugaan bansos terseret ke judol. Kementerian dan pemerintah daerah pernah menyatakan mereka menindaklanjuti temuan PPATK terkait rekening penerima bansos yang terindikasi judi online, bahkan ada narasi bahwa penerima bisa dicabut hak bansosnya jika terbukti. Kalau jalur ini benar terjadi, sebab-akibatnya menghantam dua sisi sekaligus. Dari sisi sosial, uang APBN yang harusnya jadi bantalan kebutuhan dasar berubah jadi bahan bakar aktivitas yang tidak produktif. Dari sisi kurs, sebagian dana itu berpotensi keluar negeri lewat ekosistem bandar, dan di titik itulah permintaan USD muncul. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lubang kedua adalah korupsi, dan ini levelnya bukan lagi soal bocor, tapi soal disedot. PPATK melalui hasil National Risk Assessment disebut mengidentifikasi nominal transaksi terkait dugaan tindak pidana sepanjang 2024 sekitar Rp1.459 triliun, dengan dugaan korupsi sekitar Rp984 triliun sebagai yang terbesar. Angka ini bukan berarti semuanya uang negara yang pasti hilang, tapi ini bukti skala uang kotor yang bergerak dan patut dicurigai. Mekanismenya lalu nyambung ke rupiah dengan cara yang sangat manusiawi, orang yang baru curi besar biasanya tidak mau simpan hasilnya di aset yang mudah dilacak, mudah dibekukan, atau nilainya bisa tergerus. Maka dolarisasi jadi pilihan wajar. Begitu uang kotor dikonversi ke USD dan dibawa keluar, rupiah dapat pukulan ganda, permintaan USD naik dan trust runtuh karena pasar melihat kebocoran tidak pernah selesai.

Lubang ketiga adalah keserakahan bisnis yang merusak alam, yang efeknya tidak cuma ekologis tapi fiskal dan risiko negara. Reuters melaporkan rangkaian banjir dan longsor di Sumatera akhir November 2025 menimbulkan korban besar, dan rekonstruksi diperkirakan butuh sekitar 51,82 triliun rupiah atau sekitar US$3,11 miliar. Reuters juga mencatat kelompok lingkungan mengaitkan tingkat keparahan bencana dengan deforestasi yang terkait pertambangan dan logging, dan pemerintah merespons dengan penghentian operasi dan audit lingkungan, serta rencana pencabutan izin. Jadi alurnya gamblang. Hutan dibabat, daya serap turun, bencana membesar, biaya pemulihan naik, aktivitas ekonomi terganggu, persepsi risiko Indonesia naik. Saat risiko naik, investor global minta kompensasi lebih besar atau memilih keluar, dan mata uang jadi lebih mudah tertekan.

Lalu kenapa negara sampai terlihat ngotot soal ketersediaan USD di dalam negeri. Karena perebutan USD onshore itu nyata. Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di 4,75% sambil fokus stabilisasi rupiah, dan Reuters menulis BI sudah memangkas total 150 bps sejak September 2024, sementara rupiah termasuk yang lemah di Asia sepanjang 2025. Pemerintah juga memperketat aturan devisa hasil ekspor sumber daya alam mulai 1 Januari 2026, mewajibkan 100% disimpan di bank BUMN minimal 1 tahun, dan membatasi konversi ke rupiah maksimal 50% untuk mempertebal suplai USD di dalam negeri. Kebijakan setegas ini biasanya bukan lahir karena iseng, tapi karena ada tekanan nyata pada likuiditas USD dan stabilitas rupiah. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jadi uang publik yang sudah dikumpulkan dari pajak, sebagian besar bocor lewat korupsi, lalu diamankan dalam USD. Pada saat yang sama, rumah tangga disedot judol dalam skala ratusan triliun rupiah, dan bila ujungnya settle ke luar negeri, itu menambah permintaan USD. Lalu eksploitasi alam memperbesar bencana, menambah tagihan fiskal puluhan triliun rupiah, menaikkan risiko negara, dan membuat rupiah makin sensitif terhadap arus modal. Di tengah tiga lubang itu, seruan cinta rupiah terdengar seperti poster moral, sementara insentif di lapangan mendorong sebagian orang paling kuat justru memeluk USD lebih erat daripada rupiah.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BBRI $BBNI $BBTN

Read more...

1/8

testestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Carry trade adalah strategi dalam dunia keuangan di mana seseorang meminjam uang di negara dengan suku bunga rendah, lalu menginvestasikan uang tersebut di negara atau aset yang memberikan imbal hasil (bunga) lebih tinggi.

​Sederhananya, Anda meminjam "uang murah" untuk mendapatkan "untung dari bunga yang lebih tinggi". Selisih antara bunga yang Anda bayar (pinjaman) dan bunga yang Anda terima (investasi) itulah yang menjadi keuntungan Anda, yang sering disebut sebagai "positive carry".

✅️​Cara Kerja Carry Trade (Langkah demi Langkah)
• ​Pinjam Mata Uang Murah: Trader meminjam mata uang dari negara dengan suku bunga sangat rendah (contoh: Yen Jepang atau Franc Swiss). Mata uang ini disebut funding currency.
• ​Tukar Mata Uang: Uang hasil pinjaman tersebut ditukarkan ke mata uang negara lain yang suku bunganya jauh lebih tinggi (contoh: Dollar AS, Dollar Australia, atau Rupiah).
• ​Investasikan: Uang tersebut disimpan dalam bentuk deposito, obligasi, atau aset lain di negara tujuan tersebut.
• ​Dapatkan Selisihnya: Selama nilai tukar stabil, trader akan terus mendapatkan keuntungan dari selisih bunga harian/bulanan.

✅️​Contoh Ilustrasi
​Bayangkan Anda meminjam ¥1.000.000 di Jepang dengan bunga 0,1% per tahun. Anda lalu menukarnya ke Dollar AS dan menginvestasikannya di sana dengan bunga 5% per tahun.
• ​Bunga yang dibayar: 0,1%
• ​Bunga yang didapat: 5,0%
• ​Keuntungan bersih: 4,9% per tahun (sebelum biaya transaksi dan fluktuasi kurs).

‼️​Risiko Utama: Mengapa Ini Berbahaya?
​Walaupun terlihat seperti "uang gratis", carry trade memiliki risiko yang sangat besar, yaitu risiko nilai tukar (kurs).
• ​Penguatan Mata Uang Pinjaman: Jika mata uang yang Anda pinjam (misal: Yen) tiba-tiba menguat tajam terhadap mata uang tempat Anda berinvestasi, biaya untuk membayar kembali pinjaman tersebut akan membengkak. Hal ini bisa menghapus seluruh keuntungan bunga bahkan menyebabkan kerugian besar.
• ​Unwinding Carry Trade: Jika banyak investor besar melakukan carry trade dan tiba-tiba mereka semua ingin keluar (menjual aset mereka dan membeli kembali mata uang pinjaman untuk membayar hutang), nilai mata uang pinjaman tersebut akan melonjak drastis. Fenomena ini sering memicu kepanikan di pasar saham global (seperti yang terjadi pada Agustus 2024 lalu).

✅️Ketika biaya pinjaman Yen naik, investor terpaksa melakukan Likuidasi Paksa (menjual aset mereka) untuk membayar hutang Yen tersebut. Akibatnya:
‼️Jual Massal di Wall Street: Investor menjual saham-saham unggulan mereka (seperti sektor teknologi) untuk mendapatkan uang tunai guna melunasi pinjaman Yen. Inilah yang menyebabkan indeks S&P 500 dan Nasdaq anjlok beberapa waktu lalu.
‼️Kripto Terkoreksi Dalam: Kripto dianggap sebagai aset berisiko tinggi (high-risk). Saat terjadi kepanikan global, aset berisiko adalah yang pertama kali dijual. Likuidasi posisi leverage di pasar kripto sering kali diperparah oleh investor yang butuh menutup margin di pasar tradisional akibat carry trade yang gagal.
‼️Lingkaran Setan: Semakin banyak investor menjual saham/kripto untuk membeli Yen (guna membayar hutang), nilai Yen semakin naik. Semakin Yen naik, investor lain semakin panik dan ikut menjual aset mereka.

✅️​Kesimpulan
​Singkatnya, pasar saham dan kripto sempat jatuh karena uang yang dipakai untuk membeli aset tersebut sebenarnya adalah uang pinjaman dari Jepang. Begitu "pinjaman murah" itu terganggu, seluruh struktur investasi global yang dibangun di atasnya ikut bergoyang.
$ADES $BBRI $ACES

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

lagi santai2 iseng liat Konsensus terbaru $BMRI
cukup heran sih data terbaru ada yg rekom neutral bahkan sell. padahal laporan Q3 masih memproyeksikan harga saham masih undervalue

rendom tag $BBRI $BBTN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

PER (price earning ratio) $BBRI saat ini masih dibawah rerata PER lima tahoen nya

10,5 dibawah 17

nanti kalau PER bbri balik ke 17.. berapa harga bbri kelak?

apalagi kalau menyentuh PER 23 ;)

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

menurut anda sampe cum date 29 des., harga $BBRI bisa naik sampe berapa?

Izintag $INCO $ARCI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Morganstanley sumpah bang cuman tektok big caps ? Cuan berapa tuh bang tahunannny ? Ngalahin ihsg gak ?

Saya lagi bngung trading di saham second liner malah kurang perform.. keseringan kecepatan jual..

Ujung”nya loss di akhir bulan sakit juga.. sering juga second liner kena SL terus naik…

Rasanya mau tektok bigcaps aja dah main aman

Wdyt guys

$BBRI $BBCA $BMRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBRI ini tahan apa jual

saya kasih tips sederhana tanpa buka laporan keuangan, untuk melihat emiten punya potensi growth atau tidak di masa depan, strategi ini setidaknya cocok untuk investasi kuartal ke kuartal berikutnya (sell sebelum rilis laporan keuangan) dan atau hold setidaknya beberapa kuartal berikutnya:
1. Cek revenue nya, QoQ dan Quartal tahun ini dengan quartal yang sama tahun lalu. angka ini harus tumbuh
2. Cek laba nya, kondisinya harus sama dengan point 1
3. ROE wajib membaik, artinya apa? growth revenue mendorong profitabilitas. pastiin ROE nya double digit.
-> study kasus ROE terendah di tahun 2023 kuartal akhir. kemudian mulai bangkit di 2024.
-> kemudian cek aset tetap di 2024, apakah ada penambahan yang signifikan? gambar ke 4 menunjukan bahwa ada penambahan aset tetap sebesar 68 M atau sebesar 37%. nilai yang cukup tinggi, ini tanda2 bahwa emiten ini sedang ekspansi di tahun 2024.
-> cek revenue dan laba 2024 dan 2025. untuk mengkonfirmasi, apakah ekspansinya berhasil atau tidak, di gambar terlihat revenue dan laba nya growth.
4. Cek hutang berbunga nya, jika ga punya utang berbunga, ga perlu la itung2 WACC, jika ROE double digit, emiten ini sudah masuk kriteria.
5. Cek cash flow nya, shortcut nya cek current price to cashflow nya. angka nya janhan jauh2 dengan PER nya y, untuk membuktikan kualitas dari laba bersihnya
6. terakhir cek ROE nya. ingat y, barang bagus ga akan dijual murah. hampir ga pernah menemukan kondisi emiten bagus dijual dengan pbv murah.👀
solusinya? kalo saya sih liat teknikal analisis kalo memang tujuan nya untuk jangka pendek 3 bulanan.
kalo untuk hold lama, perlu dilanjutkan ngitung harga wajar. ini kadang sering saya lewatkan, biasanya saya bandingkan dengan emiten sejenis yang profitabiliasnya power full. selama masih ada gab tinggi, bagi saya ini layak di beli.
7. Sabar entry dengan melakukan teknikal analisis dan menyesuaikan dengan likuiditas transaksi.
jika barang dan value nya minim, y sabar entry cicil dengan lot kecil. begitu juga dengan cara jualnya. belinya jg ga bisa dengan porsi banyak.🙏

ijin random aja
$BBRI
$BBCA
$BMRI

Read more...

1/5

testestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Rupiah Jadi Mata Uang Paling Lemah di Asia Tenggara Dalam 1 Tahun Terakhir

Perbandingan Kurs Dollar vs Mata Uang ASEAN (nilai positif = dollar kuat vs nilai negatif = dollar lemah)
1 🇮🇩 IDR paling lemah. USD ke IDR +3,26%.

2 🇵🇭 PHP. USD ke PHP -0,36%.

3 🇰🇭 KHR. USD ke KHR -0,25%.

4 🇱🇦 LAK. USD ke LAK -0,82%.

5 🇸🇬 SGD. USD ke SGD -4,62%.

6 🇧🇳 BND. USD ke BND -4,62%.

7 🇹🇭 THB. USD ke THB -8,04%.

8 🇲🇾 MYR paling kuat. USD ke MYR -9,55%.

Rupiah lagi jadi bahan olok-olok karena dalam set mata uang Asia Tenggara, rupiah tampak paling lemah. Banyak investor refleks panik karena melihat 1 USD sekitar 16.697,7 Rupiah, lalu kesimpulannya lompat, rupiah hancur. Padahal ukuran yang lebih adil itu perubahan 1 tahun, bukan nominal kurs. Dalam 1 tahun terakhir, USD terhadap Rupiah naik +3,26%. Sementara mata uang tetangga justru membuat USD turun, MYR -9,55%, THB -8,04%, SGD dan BND -4,62%, LAK -0,82%, PHP -0,36%, KHR -0,25%. Di set angka ini, rupiah sendirian yang melemah terhadap USD, jadi kelihatan paling lemah tanpa perlu debat panjang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau mau cari penyebab, jangan cari kambing hitam tunggal, karena rupiah biasanya kalah bukan karena satu pukulan, tapi karena kombinasi pukulan yang datang barengan. Dari sisi eksternal, uang besar global itu moody. Begitu suasana global tegang, mereka cenderung pindah ke tempat parkir yang dianggap paling aman dan paling gampang keluar-masuk, biasanya USD dan obligasi negara yang dipersepsikan aman. Saat mode defensif menyala, emerging market sering kena efek samping. Asing mengurangi risiko, jual aset lokal, lalu menukar Rupiah ke USD. Tekanan kurs muncul bukan karena satu headline, tapi karena arusnya kompak.

Lalu ada faktor yang bikin rupiah makin sensitif, carry trade yang tidak segarang dulu. Bank Indonesia memangkas suku bunga total 150 bps sejak September 2024, dan per Desember 2025 suku bunga acuan berada di 4,75%. Ketika suku bunga turun, imbal hasil instrumen Rupiah jadi relatif kurang menarik dibanding risiko kurs. Jadi walau kebijakannya bisa masuk akal untuk dorong ekonomi, efek sampingnya rupiah lebih gampang goyah ketika pasar global lagi gampang kaget. Begitu ada gelombang risk-off, investor asing lebih cepat cabut, karena reward terasa tidak sebanding dengan risk.

Tekanan itu biasanya kelihatan dari arus dana portofolio, terutama obligasi. Saat asing keluar dari obligasi Rupiah, mereka jual Rupiah untuk balik ke USD, dan itu langsung jadi tekanan kurs. Di periode November 2025 sempat muncul data net outflow obligasi sekitar USD 400 juta. Angkanya mungkin tidak terlihat mengerikan dibanding ukuran pasar, tapi pasar valas itu cepat. Kalau posisinya ramai, orang cenderung ikut-ikutan supaya tidak jadi yang terakhir keluar.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Yang bikin orang bingung, dari sisi transaksi berjalan justru ada kabar baik. Pada Q3 2025, transaksi berjalan tercatat surplus USD 4,0 miliar atau 1,1% dari PDB, didorong surplus perdagangan barang yang lebih tinggi terutama non-migas. Secara teori, ini harusnya membantu karena ada pasokan valas alami dari aktivitas dagang. Tapi kurs itu tidak cuma soal ekspor impor. Kalau akun modal dan finansial lagi bocor karena arus modal keluar dominan, surplus transaksi berjalan bisa ketutup. Rupiah jadi seperti ember yang kerannya mengalir, tapi ada lubang di samping. Air tetap keluar walau keran dibuka.

Di tengah faktor global itu, muncul hipotesis yang lebih pedas, judol, korupsi, dan kebiasaan parkir duit di luar negeri. Kedengarannya seperti tuduhan liar yang enak buat status, tapi kalau dipaksa jadi hipotesis ekonomi, mekanismenya ada. Logikanya sederhana. Kalau ada kebocoran uang yang rutin mengalir keluar sistem, sekecil apa pun per kejadian, tapi konsisten dan masif jumlah orangnya, dampaknya bisa terasa sebagai tekanan struktural pada rupiah.

Soal judol, angka yang sering disampaikan memang tidak kecil. Disebutkan perputaran uang judi online sampai Oktober 2025 mencapai Rp155 triliun, dan untuk 12 bulan penuh 2024 sekitar Rp359,81 triliun. Lalu nilai deposit pemain judol 2024 sekitar Rp51 triliun, sedangkan sampai Oktober 2025 sekitar Rp24 triliun. Ini memberi gambaran bahwa judol bukan aktivitas receh, ini industri bayangan dengan volume transaksi level APBN kecil. Lalu muncul isu bansos yang lebih mengganggu, ada narasi institusional bahwa dugaan penerima bansos menyalahgunakan dana bansos untuk judi online sedang didalami, bahkan ada wacana sanksi sampai pencabutan bansos kalau terbukti. Kalau benar jalur ini terjadi, masalahnya bukan cuma moral, tapi ekonomi. Duit yang harusnya jadi bantalan konsumsi dasar bocor ke aktivitas yang tidak produktif. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Memang sih tidak setiap Rupiah yang dipakai judol otomatis jadi permintaan USD dan langsung menekan kurs. Banyak transaksi judol awalnya berputar di dalam negeri dulu, rekening ke rekening, lewat payment aggregator, e-wallet, atau rekening penampung. Rupiah baru jadi tekanan kurs kalau ujung rantainya berubah jadi pembelian valas, transfer lintas-negara, atau settlement ke pihak luar negeri. Kalau bandar atau pemilik akhirnya menarik dana ke luar negeri, di situlah rupiah berubah jadi permintaan USD. Dampaknya terasa bukan karena satu transfer besar, tapi karena kebiasaan harian yang menggerogoti suplai USD di dalam sistem.

Lalu ada bahan bakar yang lebih beracun, korupsi dan kebiasaan menyimpan hasilnya dalam valas. Disebutkan juga ringkasan angka transaksi yang diidentifikasi terkait dugaan tindak pidana sepanjang 2024 sekitar Rp1.459 triliun, dengan dugaan korupsi sekitar Rp984 triliun, disusul dugaan perpajakan sekitar Rp301 triliun, perjudian sekitar Rp68 triliun, dan narkotika sekitar Rp9,75 triliun. Angka seperti ini bukan otomatis berarti semuanya uang negara hilang, tapi menunjukkan skala perputaran dana yang dicurigai dan perlu ditelusuri. Dan pola uang kotor biasanya mirip. Disamarkan, diputar, lalu dicari tempat parkir yang aman. Dalam praktik, tempat parkir aman sering berarti valas, aset luar negeri, atau instrumen yang susah dilacak. Begitu uang kotor lari ke dolar dan keluar sistem, rupiah kena dua pukulan sekaligus. Permintaan USD naik, trust turun, premi risiko naik.

Tambahkan satu lapisan lagi yang sering investor rasakan tapi jarang diakui terang-terangan, soal rasa aman. Kalau pelaku usaha besar merasa menaruh uang di dalam negeri itu penuh risiko non-bisnis, entah ketidakpastian aturan, biaya siluman, atau takut dipalak oknum, insentif memarkir dana di luar negeri jadi lebih tinggi. Ini bukan pembenaran, tapi realita perilaku. Bahkan untuk sebagian konglomerat, pilihan parkir di luar negeri sering dibungkus dengan alasan keamanan aset. Akibatnya suplai modal dan valas di dalam negeri tidak setebal yang seharusnya, dan rupiah makin gampang rewel saat ada guncangan.

Karena gabungan tekanan itu nyata, kebijakan yang muncul juga makin keras untuk mempertebal likuiditas USD di dalam negeri. Mulai 1 Januari 2026, ada aturan yang mewajibkan eksportir sumber daya alam menahan devisa hasil ekspor di bank BUMN minimal 1 tahun, dan ada skema pembatasan konversi ke Rupiah maksimal 50%. Tujuannya jelas, menahan USD supaya tidak cepat keluar sistem, membuat suplai USD onshore lebih tebal, sehingga rupiah tidak gampang limbung saat pasar global lagi rewel.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jadi rupiah terlihat paling lemah dalam 1 tahun karena USD justru menguat +3,26% terhadap rupiah, sementara mayoritas mata uang tetangga menguat terhadap USD. Dari luar, ada risk-off global, carry trade yang kurang menggoda setelah suku bunga turun, dan arus portofolio yang mudah berbalik. Dari dalam, ada dugaan kebocoran yang bersifat struktural, judol yang volumenya besar dan berpotensi mengalir keluar negeri, korupsi yang membuat uang kotor cari dolar, dan kebiasaan sebagian pelaku besar memarkir dana di luar negeri karena isu trust. Kombinasi inilah yang bikin rupiah lebih gampang goyah, dan akhirnya tampak paling lemah di kawasan, bukan karena satu faktor tunggal, tapi karena banyak lubang kecil yang bocornya barengan.

📉 Posisi Rupiah di Asia Tenggara, Patokan 1Y

🇺🇸➡️🇮🇩 USD ke IDR +3,26%. Rupiah melemah.

🌏 Mata uang tetangga yang justru menguat terhadap USD.
🇲🇾 MYR -9,55%.
🇹🇭 THB -8,04%.
🇸🇬 SGD -4,62%.
🇧🇳 BND -4,62%.
🇱🇦 LAK -0,82%.
🇵🇭 PHP -0,36%.
🇰🇭 KHR -0,25%.

🌪️ Pukulan Eksternal, Uang Global Lagi Defensif

🧠 Mode risk-off global.
🛡️ Investor global cari yang paling aman dan paling likuid.
💵 Biasanya larinya ke USD dan obligasi negara yang dianggap aman.

🔄 Dampak ke rupiah.
🏃‍♂️ Asing jual aset lokal.
💱 Rupiah ditukar ke USD.
📉 Kurs tertekan karena arusnya barengan, bukan satu kejadian.

🧲 Carry Trade Makin Kurang Menggoda

🏦 Bank Indonesia (BI) turunkan suku bunga total 150 bps sejak September 2024.

📌 Per Desember 2025, suku bunga acuan 4,75%.

⚖️ Trade-off.
📉 Yield Rupiah turun.
🎲 Risiko kurs tetap ada.
🏃‍♀️ Saat global panik, asing lebih cepat keluar.

🧾 Arus Dana Portofolio, Obligasi Jadi Kanal Tekanan

💳 Saat asing keluar obligasi Rupiah.
💱 Jual Rupiah untuk beli USD.
📉 Tekanan kurs langsung terasa.

📆 November 2025.
💸 Net outflow obligasi sekitar USD 400 juta.

⚡ Efek psikologis pasar.
🧨 Valas bergerak cepat.
🧍‍♂️🧍‍♀️ Banyak yang ikut-ikutan supaya tidak jadi yang terakhir keluar.

⚓ Fundamental Dagang Sebenarnya Ada Bantalan

📊 Q3 2025 transaksi berjalan surplus USD 4,0 miliar.

📌 Setara 1,1% dari PDB.

🏭 Pendorong utama.
📦 Surplus perdagangan barang lebih tinggi.
⛽ Terutama non-migas.

🪣 Tapi masalahnya.
🚰 Keran masuk ada.
🕳️ Lubang keluar juga ada dari arus modal.
📉 Surplus dagang bisa ketutup oleh outflow finansial.

🎰 Hipotesis Kebocoran Domestik, Judol

💰 Skala perputaran judol.
📅 Sampai Oktober 2025 Rp155 triliun.
📆 Full year 2024 Rp359,81 triliun.

🏧 Deposit pemain judol.
📆 2024 Rp51 triliun.
📅 Sampai Oktober 2025 Rp24 triliun.

🧩 Isu bansos.
🧾 Ada narasi institusional dugaan bansos dipakai untuk judol.
⚠️ Ada wacana sanksi sampai pencabutan bansos kalau terbukti.

🔍 Mekanisme tekan rupiah.
🏦 Banyak aliran awalnya antar rekening lokal dulu.
💵 Tekanan kurs baru nyata kalau ujungnya.
🌍 Transfer lintas-negara.
💱 Beli valas.
🧾 Settlement ke pihak luar negeri.
🧪 Efeknya terasa kalau jadi kebiasaan rutin dan masif.

🧨 Bahan Bakar Lebih Beracun, Korupsi dan Dolarisasi Aset

📌 Ringkasan transaksi terindikasi dugaan tindak pidana 2024 sekitar Rp1.459 triliun.

🧱 Komposisi dugaan terbesar.
🏴‍☠️ Dugaan korupsi sekitar Rp984 triliun.
🧾 Dugaan perpajakan sekitar Rp301 triliun.
🎰 Dugaan perjudian sekitar Rp68 triliun.
💉 Dugaan narkotika sekitar Rp9,75 triliun.

🧼 Pola klasik uang kotor.
🌀 Disamarkan dan diputar.
🏦 Cari parkir yang aman.
💵 Sering ujungnya valas dan aset luar negeri.

📉 Dampak ke rupiah kalau uangnya lari ke dolar.
📈 Permintaan USD naik.
🧊 Trust turun.
📌 Premi risiko naik.

🏦 Lapisan Trust, Duit Besar Suka Parkir di Luar

🔒 Persepsi risiko non-bisnis.
🧾 Ketidakpastian aturan.
🧪 Biaya siluman.
🧷 Takut dipalak oknum.

🌍 Efek akhirnya.
💼 Dana dan valas lebih suka parkir di luar negeri.
📉 Suplai modal dan USD di dalam negeri jadi tidak setebal yang ideal.
😵 Rupiah makin rewel saat ada guncangan.

🧰 Respons Kebijakan, Perkuat Amunisi USD Onshore

📅 Mulai 1 Januari 2026.
🏭 Eksportir sumber daya alam wajib menahan devisa hasil ekspor di bank BUMN minimal 1 tahun.

🔐 Skema tambahan.
🚦 Ada pembatasan konversi ke Rupiah maksimal 50%.

🎯 Tujuan kebijakan.
💵 USD tidak cepat keluar sistem.
🧱 Likuiditas USD onshore lebih tebal.
🧯 Rupiah lebih tahan saat pasar global rewel.

🧩 Kesimpulan Mekanisme, Kenapa Rupiah Paling Lemah

📌 Angka kunci 1Y.
🇺🇸➡️🇮🇩 USD ke IDR +3,26%. Rupiah melemah saat tetangga banyak menguat.

🌍 Dari luar.
🌪️ Risk-off global.
🧲 Carry trade kurang menarik setelah suku bunga turun.
💳 Outflow portofolio mudah berbalik.

🏠 Dari dalam.
🎰 Potensi kebocoran judol yang bisa berujung outflow valas.
🏴‍☠️ Korupsi mendorong dolarisasi dan parkir aset di luar.
🧷 Trust rendah bikin duit besar enggan parkir di domestik.

🕳️ Intinya.
🪣 Banyak lubang kecil bocor barengan, efeknya jadi besar.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BBRI $BMRI $BBCA

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

konsistensi....
$EMAS $BUMI $BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBRI mau tanya suhu,kalau beli sekarang apa masih dapet dividen?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Apakah disini ada yang trading jual dan beli hanya tektok 1-3% di saham $BBRI BBNI $BBCA $BMRI ASII UNTR ? Selama bertahun” ?

Kalo ada boleh dong share pengalaman nya selama ini gimana trading di emiten bigcaps only..

$EAST - Membaca Situasi Tanpa Tendensi

Beberapa waktu terakhir sy menuliskan catatan tentang EAST dan dinamika kinerjanya sepanjang 2025. Teman-teman stockbitor bisa membacanya pada post berikut: https://stockbit.com/post/24195433.

Fokusnya bukan pd harga saham, tapi pd bagaimana bisnis hotel ini merespons perubahan kebijakan MICE, pergeseran segmen pelanggan, serta pola musiman di Yogyakarta. Setelah diposting, harga sahamnya tidak banyak bergerak. Lalu muncul beragam komentar. Ada yg menilai ekspektasi Nataru belum terlihat, ada jg yg bertahan semata krn hotel favorit dan berharap dividen.

Situasi seperti ini menarik utk dibaca dgn sudut pandang Warren Buffett.

Buffett sejak lama mengingatkan bahwa pergerakan harga jangka pendek sering kali tidak berkaitan langsung dgn kualitas bisnis. Ia pernah berkata, “In the short run, the market is a voting machine. In the long run, it is a weighing machine.”

Maknanya simple saja, bahwa dalam jangka pendek, market memilih berdasarkan emosi, ekspektasi, dan persepsi. Padahal, dalam jangka panjang, yg dihitung adalah kualitas bisnis itu sendiri. Ketika EAST belum menunjukkan reaksi harga meski story bisnis mulai terlihat ada perubahan, itu lebih menggambarkan mekanisme voting, bukan hasil penimbangan.

Pandangan yg menilai belum terlihat hilal padahal nataru tinggal menghitung hari jg mencerminkan ekspektasi waktu yg begitu pendek. Nah, Buffett punya pandangan berbeda soal waktu. “The stock market is a device for transferring money from the impatient to the patient.” Ya, ini memang tentang kesabaran.

Kalau dlm konteks EAST, dampak Nataru dan pemulihan MICE menurut sy tidak akan serta-merta muncul di harga saham. Bisa ada jeda antara aktivitas operasional, pencatatan piutang, pengakuan pendapatan, hingga akhirnya tercermin di laporan keuangan. Market sering kali tidak sabar menunggu proses ini, terutama jika masih terbebani memori Q1 dan Q2 yg lemah.

Dalam artikel sebelumnya, sy memberi perhatian khusus pd piutang. Bagi sebagian orang, ini mungkin dianggap detail kecil. Namun Buffett sendiri melihat laporan keuangan itu sebagai bahasa bisnis. Seperti katanya, bahwa “Accounting is the language of business.”

Di industri hotel, piutang bukan sekadar angka, tapi jejak siapa tamunya, segmen mana yg aktif, dan pola permintaan yg sedang terbentuk. Penurunan piutang pd Q1 dan Q2 bisa dijelaskan oleh pembatasan perjalanan dinas, bukan kerusakan bisnis yg permanen. Sementara kenaikan pd Q3 memberi sinyal awal bahwa mesin korporat mulai hidup kembali.

Ada satu hal lain yg sempat menjadi perhatian, yaitu pola dividen EAST sepanjang 2025. Biasanya EAST membagikan dividen secara rutin, bahkan bisa tiap kuartal. Namun tahun ini baru satu kali. Sebagian investor melihat ini sebagai sinyal negatif. Namun sy sendiri cenderung melihatnya sebagai keputusan yg masuk akal.

Buffett pernah menegaskan bahwa dividen bukan tujuan, melainkan konsekuensi dr bisnis yg sehat. Ketika kebijakan MICE pemerintah benar-benar menekan okupansi segmen korporat, terutama BUMN dan instansi, menjaga cash flow menjadi prioritas.

Menahan dividen dlm kondisi arus kas operasional tertekan bukan tanda kelemahan, tapi bentuk kehati-hatian. Buffett hampir selalu mendukung manajemen yg memilih memperkuat neraca dibanding memuaskan market untuk jangka pendek. (Pak @JS76115 sering mencontohkannya dgn $BBRI, dlm konteks yg berkebalikan tentunya 🙈)

Jika dividen dibayarkan penuh di tengah tekanan permintaan, risikonya justru lebih besar. Cash yg seharusnya menjadi bantalan saat low season malah keluar. Dari kacamata owner, kebijakan seperti ini lebih mencerminkan manajemen yg berpikir jangka panjang, bukan sekadar menjaga citra dividen.

Menariknya, secara price action dan sentiment yg berkembang di forum @stockbit, EAST justru berada di fase yg sering dihindari market. Kinerja turun temporer, penyebabnya jelas dan bisa dijelaskan, sentimen negatif masih kuat, harga saham turun lalu stagnan.

Ini mengingatkan kembali pd quotes Buffett ini: “Most people get interested in stocks when everyone else is. The time to get interested is when no one else is. You can't buy what is popular and do well.” Oya, sy jg pernah membahas quotes ini dalam postingan tentang $BUMI: https://stockbit.com/post/25105846.

Jadi, ketika market sudah optimistis, biasanya harga justru sudah bergerak. Nah sebaliknya, saat market pesimis dan meninggalkan, justru di situlah proses menimbang bisa dimulai.

Dalam kasus EAST, pesimisme itu muncul dr kombinasi kinerja Q1 dan Q2 yg lemah, dividen yg tidak rutin seperti biasanya, serta ekspektasi Nataru yg belum terwujud di harga. Namun jika ditarik ke akar masalah, pelemahan ini bersifat temporer dan dipicu faktor kebijakan, bukan rusaknya model bisnis.

Saya jg ingin menambahkan bahwa Buffett tidak pernah menyukai prediksi berlebihan. Ia lebih memilih memahami kondisi saat ini. “You don’t have to predict the future, you just have to understand the present.”

EAST tidak bergantung pd satu asumsi besar. Jika arus wisata China menguat, itu tambahan. Jika tidak, bisnis masih ditopang permintaan domestik dan pemulihan korporat. Q3 memberi sinyal transisi, Q4 berpotensi menggabungkan dua engine permintaan sekaligus.

Pada akhirnya, dari sudut pandang nyubi impostor seperti sy, pertanyaan utamanya bukan kenapa harga saham belum naik atau kenapa dividen belum dibagikan lagi?

Tapi, apakah bisnisnya mampu melewati 2025 dgn struktur yg lebih sehat dibanding awal tahun?

Apakah arus kas tetap terjaga di masa sulit?

Apakah pelanggan korporat kembali sebagai pola?

Apakah seasonality-nya bekerja konsisten?

Market bisa saja belum tertarik hari ini. Itu bukan hal yg asing. Selama investor paham apa yg ia pegang dan mengerti mengapa ia memegangnya, ketidakpedulian market justru memberi ruang berpikir yg lebih jernih.

Disclaimer: Catatan ini adalah refleksi pengetahuan penulis tentang pemikiran Buffet atas kondisi bisnis yg relevan di Indonesia. Dan catatan ini jg bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Segala kerugian sebagai akibat penggunaan informasi pada tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis. Do your own research.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBRI

Papua banjir lagi, Senin merah lagi 😅

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Investor asing kembali mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 3,27 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang perdagangan 15–19 Desember 2025. Nilai tersebut melonjak signifikan dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya mencapai Rp 195,54 miliar, mencerminkan kembalinya minat asing menjelang akh...

katadata.co.id

katadata.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBYB adalah small bank dengan positioning niche, yang bergerak di persimpangan antara perbankan konvensional dan aspirasi transformasi digital. Cerita BBYB bukan tentang skala hari ini, tetapi tentang opsi perubahan: apakah bank kecil ini mampu meningkatkan kualitas aset, efisiensi, dan relevansi di tengah persaingan perbankan yang semakin ketat.

Katalis:
Perbaikan kualitas kredit (NPL & cost of credit)
Peningkatan CASA & efisiensi funding
Narasi transformasi / strategic alignment ke segmen tertentu

rt
$BBRI $BBCA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Investor asing kembali mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 3,27 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang perdagangan 15–19 Desember 2025. Nilai tersebut melonjak signifikan dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya mencapai Rp 195,54 miliar, mencerminkan kembalinya minat asing menjelang akh...

katadata.co.id

katadata.co.id

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy