Volume
Avg volume
PT Bank KB Bukopin Tbk. atau BBKP memiliki bidang usaha Jasa Perbankan.Pada tahun 2018 Bank Bukopin telah memiliki jaringan layanan yang terdiri dari 43 Kantor Cabang, 175 Kantor Cabang Pembantu, 104 Kantor Kas dan 23 Payment Point, 439 Outlet dan 8 pick up service yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia. Selain itu, Bank Bukopin juga memiliki 867 ATM Bukopin, selain terhubung dengan lebih dari 30.000 ATM pada jaringan nasional, jaringan Plus, serta Visa Internasional di seluruh dunia. Bank Bukopin memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Bank Syariah Bukopin dan PT Bukopin Finance. Fokus layanan perbankan yang ditawarkan Bank B... Read More
$BBKP memang kalau bank yg sistemnya bobrok kayak KB Bukopin ini, pasti ngak akan naik harga sahamnya. Biarpun sdh di kasih kecap target laba 10T: percuma sj. Selama bobroknya yg menghilangkan uang puluhan nasabah di Bpp 5 thn lalu belum dikembalikan. Bgmn masy mau percaya simpan uang disitu klau ngak ada tgg jawabnya..?
$BBKP Saham Too Many Good News Tapi Harga Nyungsep Terus?
BBKP ini ibarat drama Korea bertema keuangan yang selalu penuh plot twist. Di satu sisi, berita positif terus bermunculan seperti episode baru yang bikin penasaran, tapi di sisi lain, harga sahamnya malah terus anjlok, bikin banyak investor ritel jadi figuran dalam kisah sedih pasar modal. Dari direksi yang katanya borong saham, afiliasi KBFG yang siap akumulasi, sampai klaim bakal meraup laba Rp 10 triliun per tahun, semuanya terdengar menjanjikan. Tapi begitu lihat grafik harga, bukannya naik malah longsor pelan-pelan, dari 64 ke 52, turun hampir 20% sejak berita-berita bagus ini dirilis. Jadi, ini saham berkah atau jebakan betmen buat ritel? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Fenomena seperti ini bukan barang baru di pasar modal Indonesia. Udah sering banget ada saham yang dihiasi berita positif, tapi harga sahamnya malah terjun bebas. Polanya biasanya begini: pertama, media dan analis mulai memunculkan narasi bullish, seolah-olah ini saham yang sedang diborong oleh institusi atau punya potensi cuan luar biasa. Kedua, ritel yang termakan hype mulai ikut masuk, melihat ini sebagai kesempatan emas untuk membeli saham yang terlihat "undervalued". Ketiga, setelah ritel masuk dalam jumlah banyak, harga bukannya naik, malah mulai turun secara perlahan, bikin banyak investor bertanya-tanya, "Ini beneran saham yang lagi dikumpulin atau justru dibuang?"
Ambil contoh berita tentang direksi yang borong saham. Kalau dilihat sekilas, ini terdengar positif. Direksi yang membeli saham perusahaannya sendiri bisa diartikan sebagai tanda kepercayaan terhadap prospek bisnisnya. Tapi begitu ditelusuri lebih lanjut, jumlah pembelian sahamnya ternyata cuma 1.000 lot, yang kalau dikonversi ke nilai rupiah, bahkan nggak cukup buat beli rumah tipe 36 di Jakarta. Bandingkan dengan transaksi asing atau institusi besar yang biasanya bermain dalam jumlah jutaan lembar. Kalau direksi benar-benar yakin, seharusnya mereka borong saham dalam jumlah besar, bukan sekadar jumlah minimal yang cukup buat jadi bahan berita.
Lalu ada klaim BBKP bisa meraup laba Rp 10 triliun per tahun. Ini pernyataan yang luar biasa optimistis, tapi realitanya masih jauh panggang dari api. Kalau benar prospeknya secerah itu, kenapa harga sahamnya malah turun? Logikanya, investor besar seperti institusi atau bandar pasti akan masuk duluan sebelum ritel sadar ada peluang emas di sini. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, harga turun terus seolah ada yang sengaja membuang saham ini ke pasar terbuka. Ini tanda bahwa narasi yang dibangun di media bisa jadi hanya sekadar pemanis untuk menarik perhatian ritel, bukan indikasi sebenarnya dari pergerakan institusi.
Dari sudut pandang teknikal, BBKP saat ini sedang dalam fase distribusi. Ini adalah fase di mana bandar atau smart money perlahan melepas saham ke pasar dengan harga yang masih cukup tinggi sebelum akhirnya membiarkan harga jatuh lebih dalam. Distribusi semacam ini biasanya tidak terjadi dalam semalam. Prosesnya bisa berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, tergantung seberapa besar minat beli dari ritel yang masih bertahan. Ketika distribusi selesai, harga saham akan dibiarkan jatuh bebas, dan ritel yang sudah terlanjur beli di harga atas akan mulai panik dan cutloss. Setelah mayoritas ritel menyerah dan keluar, barulah bandar bisa mulai akumulasi lagi dengan harga diskon. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi, apakah ada harapan rebound dari bandar? Secara teori, selalu ada peluang rebound jika harga sudah cukup turun dan mulai masuk ke fase akumulasi lagi. Tapi masalahnya, kita nggak tahu kapan tepatnya bandar akan beraksi. Bisa dalam beberapa minggu, bisa juga dalam beberapa bulan atau bahkan lebih lama. Biasanya, rebound terjadi ketika jumlah investor ritel sudah berkurang drastis dan saham ini mulai dianggap "tidak menarik" lagi oleh pasar. Saat itulah bandar bisa masuk kembali, mengumpulkan saham dalam jumlah besar tanpa harus bersaing dengan ritel yang masih berharap harga naik.
Sebagai contoh, banyak saham yang mengalami pola serupa, seperti BNBR, TRAM, atau bahkan saham-saham second liner lainnya yang pernah menjadi favorit spekulan. Pada akhirnya, mereka mengalami siklus yang sama: diangkat tinggi, dibiarkan jatuh, lalu baru digoreng lagi setelah cukup banyak ritel yang cutloss. Kalau BBKP benar-benar berada dalam skenario yang sama, maka kemungkinan harga akan terus turun sampai mayoritas pemegang saham ritel kehabisan tenaga dan menyerah. Baru setelah itu ada peluang bagi bandar untuk mulai masuk dan mengerek harga kembali.
Tapi ada satu faktor yang perlu diperhatikan: fundamental. Kalau secara bisnis BBKP memang tidak memiliki katalis positif yang nyata, maka rebound hanya akan terjadi dalam skala kecil atau sementara saja. Jadi, buat yang masih pegang saham ini, perlu waspada. Kalau cuma berharap bandar akan menyelamatkan harga saham tanpa ada dukungan fundamental yang kuat, bisa jadi ini hanya jebakan lainnya sebelum harga makin terpuruk. Tapi apa sih yang tidak mungkin buat bandar.
Apakah BBKP akan rebound? Mungkin iya, tapi tidak dalam waktu dekat. Selama masih dalam fase distribusi, harga cenderung akan terus turun, meskipun sesekali ada pantulan kecil yang memberi harapan palsu. Kalau memang ada niat untuk spekulasi, lebih baik tunggu tanda-tanda akumulasi yang lebih jelas daripada terjebak dalam false hope akibat berita-berita pesanan yang dibuat seolah-olah saham ini sedang "diborong". Ingat, di pasar saham, bukan berita yang menentukan harga, tapi pergerakan uang yang sesungguhnya.
Siapa tahu di 2025 BBKP beneran Turnaround dan Kookmin beneran goreng tidak pakai good news doang tapi ndak naik - naik.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BTPS $BBRI
1/7
Saat ini, setidaknya terdapat tujuh bank di Indonesia yang dimiliki investor Korea Selatan. terbaru PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU), lalu ada PT KB Bukopin Tbk. (BBKP), PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS), PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA), PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR), PT Bank KE...
kontan.co.id
@hins2020 Ringkasan
Investor ritel sering kali terlalu percaya diri di bursa, merasa bisa bersaing dengan bandar dan institusi. Padahal kenyataannya, kita ini cuma pelengkap, sekadar figuran dalam skenario besar yang sudah disusun oleh pemain besar. Mereka punya modal besar, akses informasi lebih cepat, dan bisa mengendalikan sentimen pasar. Kita? Modal pas-pasan, informasi selalu telat, dan sering kali cuma jadi korban euforia sesaat. Siklusnya pun selalu sama: harga naik, ritel masuk dengan semangat, bandar jualan pelan-pelan, harga turun, ritel panik, lalu jual rugi. Ulangi terus sampai lelah. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Bandar ini bukan sekadar mitos. Mereka ada, mereka bermain dengan strategi matang, dan mereka tahu persis cara menggiring opini ritel agar masuk ke jebakan yang sudah mereka siapkan. Cara mainnya simpel: pertama, mereka akumulasi saham di harga murah, diam-diam, tanpa banyak yang sadar. Sahamnya masih sepi, volumenya kecil, ritel masih malas melirik. Begitu stok sudah cukup, mereka mulai pompom lewat berbagai cara: influencer pasar modal, berita media, hingga analis yang tiba-tiba menemukan βpotensi besarβ di saham tersebut. Harga mulai naik, volume melonjak, dan ritel pun mulai tergoda. Di fase ini, bandar tetap beli, tapi sambil mulai jualan ke ritel yang terlambat sadar.
Setelah harga naik cukup tinggi, masuklah fase distribusi. Bandar sudah mulai keluar, tapi mereka gak bisa langsung jual besar-besaran karena bakal ketahuan. Jadi mereka buat seolah-olah masih ada optimisme, masih ada peluang naik, supaya ritel tetap percaya. Saham mulai volatil, naik turun gak jelas, volume masih tinggi, tapi gak naik signifikan lagi. Dan di sinilah ritel masuk dalam jebakan pamungkas: mereka pikir ini kesempatan βbeli di koreksi,β padahal bandar sudah cabut. Saat harga akhirnya benar-benar anjlok, bandar sudah di tempat lain, siap main di saham berikutnya, meninggalkan ritel yang nyangkut sambil menghibur diri dengan kalimat sakti, βtenang aja, saham bagus gak bakal turun selamanya.β
Kita udah lihat kasus kayak gini berkali-kali: ARTO, BBHI, BBYB, AGRO, BUKA, BBKP. Awalnya semua saham ini dielu-elukan sebagai βmasa depan,β βsaham revolusioner,β atau βbank digital yang bakal mengubah industri.β Narasi dibangun dengan indah, influencer pasar modal sibuk pompom di Twitter, Telegram, bahkan media mainstream ikut masuk, seolah-olah semua orang sepakat bahwa saham ini adalah βkesempatan emas.β Dan apa yang terjadi? Bandar akumulasi diam-diam, harga dinaikkan, ritel masuk dalam euforia, lalu bandar cabut di harga tinggi. Setelah itu? Harga ambruk, influencer mendadak amnesia, ritel pasrah nunggu keajaiban.
BBKP adalah contoh klasik. Dulu digoreng habis-habisan dengan narasi βdiselamatkan KB Kookmin Bank.β Masuk investor besar dari Korea, katanya bakal jadi bank modern, katanya valuasi masih murah, katanya prospeknya cerah. Ritel pun percaya, harga naik, pompom semakin kencang, dan bandar mulai jualan. Begitu harga mulai turun, influencer mulai mengganti narasi, βsabar, ini koreksi sehat.β Tapi ketika harga terus longsor, mereka pura-pura lupa, pindah ke saham lain yang siap digoreng. Yang tersisa? Ritel yang nyangkut, berusaha meyakinkan diri bahwa ini investasi jangka panjang.
Kisah tragis ini selalu berulang, karena ritel gampang FOMO, gampang panik, dan gak pernah belajar dari kesalahan. Mereka selalu datang terlambat ke pesta dan pulang terakhir dengan tangan kosong. Begitu ada saham lain yang naik gila-gilaan, mereka lupa trauma lama, masuk lagi dengan semangat baru, dan akhirnya masuk ke jebakan yang sama. Bandar selalu menang, influencer selalu dapat komisi, dan ritel? Selalu jadi tukang cuci piring bursa.
Jadi kalau masih pengen main saham tanpa jadi korban pompom, ya harus lebih pintar membaca pola ini. Jangan masuk saat saham udah naik tinggi cuma karena fear of missing out. Jangan percaya pompom influencer yang tiba-tiba beralih profesi jadi analis fundamental. Jangan beli saham hanya karena ada berita bagus, karena sering kali berita itu sudah diantisipasi bandar jauh sebelum ritel mengetahuinya. Dan yang paling penting, sadar diri. Kita bukan pemain utama, kita cuma figuran. Kalau gak hati-hati, kita akan selalu jadi yang terakhir keluar dari pesta, dengan saldo rekening yang makin tipis. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
$BBKP $AGRO $BBYB
$BBKP
$BTPS
Bottom BTPS sulit ditebak,
BBKP saja sulit ditebak bottomnya.
Padahal 2017 BBKP "murah".
Sekarang harga di 50an.
tapi ya beda,
BBKP laba anjlok,
BTPS laba stabil agak turun dikit.
BTPS saingannya BRIS,
berat lawan bank besar.
Kecuali merger, pasti selamet.
@askurniawan $FUTR by technical kelihatannya sekarang sedang test resis mini dia di 112-118, kalau sampai bisa break, harusnya masih bisa naik at least hingga 136-142
Support ada di level 93-101, pastikan jangan sampai close under 90, karena kalau sampai breakdown, penurunannya bisa hingga ke 65-68 ya kak
$ITMG $BBKP
$BBKP tuh BTS masi terkenal gak ya? mestinya dia pakai icon Squid game.π jd nya yg mau masuk pada mikir..bs kaya mendadak atau nyawa melayang
Saham $BBKP
Bank KB Bukopin Tbk. (Financials - Banks)
23 Jan 2025
Opening harga : 53
High harga : 55 (3.77%)
dan Low harga : 53 (0.00%) -> ( Don't Break )
Harga sekarang : 54 (1.89%)
saham ini kecil kemungkinan untuk mengalami penurunan dari Low hari ini,
krn low hari ini tidak berhasil menembus L5 : 52, L10 : 51 dan L20 : 51
ANALISA VOLUME:
Volume hari ini sebanyak 1,009,123 Lot(Sangat Tinggi), atau 1.51x dari rata2 Volume 20 Hari (Break Out),
terdiri dari Haka : 83.78 %, dan Haki : 16.22 %
Saham ini Likuid dengan ATR sebesar 3.41 (Moderate).
Frekuansi transaksi Hari ini sebanyak 601, dimana rata2 Frequensi 20 hari sebanyak 1,163
ANALISA NBSA:
Hari ini Asing melakukan Pembelian Sebesar Rp. 187.22 Juta,
5 hari terahir Asing melakukan Pembelian Sebesar Rp. 1.74 Milyar,
10 hari terahir Asing melakukan Pembelian Sebesar Rp. 1.23 Milyar,
20 hari terahir Asing melakukan Pembelian Sebesar Rp. 3.20 Milyar.
ANALISA FUNDAMENTAL :
Recor Board : Utama
Market Cap : Rp. 10.03 Trilyun
Book Value : Rp. 71
Price to BV : 0.76 X Murah (β
)
EPS : Rp. -8.90
PER : Rp. -6.06 Murah (β
)
NAV : Rp. 72 Murah (β
)
Operating Profit : -309.14 % Turun (β)
Net Profit : -287.28 % Turun (β)
Revenue : +0.23 % Naik (β
)
Div. Yield : 0.00 % (β)
Max Buy : 6,604 Lot / ( Rp. 35.72Jt )
ATR : 3.41 % (Moderate)
Likuiditas : Likuid
Buy Power : 83.78 %
Sell Power : 16.22 %
Volume : 1,009,123 || V20x : 1.51
STRATEGI TRADING:
1. One Shoot
Strategi one shoot ini, kita langsung beli saham dalam jumlah besar sesuai lot yang disarankan, dan apabila harga turun kita bisa menjaga modal kita dengan cara cutloss, jadi walau harga terus turun posisi modal kita sudah aman dari turunnya harga.
Buy Range : 53 - 55
Cutloss : 50 (-7.41 %)
Target 1 : 58 (7.41 %)
Target 2 : 60 (11.11 %)
Target LT : 75 (38.89 %)
π¨π»βπ»This Analysis created by Artificial Intelligence
#Disclaimer On (23-01-2025)
DISCLAIMER!!
1. Ini adalah Analisa berdasarkan system trading base on Artificial Intelligence yang saya buat, dan ini hanya sebuah analisa bukan ajakan membeli atau menjual, keputusan membeli dan menjual tetap ditangan Anda.
2. Gunakan system trading ONE SHOOT untuk saham valuasi mahal, Arus Kas negatif (Merugi), banyak hutang dan Management perusahaan bermasalah.
3. Gunakan system Trading AVERAGE DOWN Untuk saham Valuasi Murah, Cash Flow Positif (Untung), Hutang Kecil dan Management perusahaan Sehat.
4. Memilih Strategi trading (One Shoot or Average Down) ada di tangan anda, cek Fundamental (EPS dll) perusahaan sebelum memutuskan.
5. Lakukan analisa kembali informasi yang kami berikan sesuai analisa masing - masing.
6. Trading dan Investasi Saham memiliki potensi untung dan rugi, Manage your Own Risk.
7. Ingat tidak ada yang bisa menjamin keuntungan ataupun kerugian dalam dunia investasi atau trading saham.
8. Analisa kami bisa benar dan juga tentunya bisa salah, Ingat!! Market Always Right.
9. ingat!! Ingat!! Ingat!! apabila sebuah saham ramai NEWS POSITIF, itu artinya ada yang lagi butuh EXIT LIQUIDITY.
10. Jangan terlalu GREEDY atau terlalu FEAR dan Jangan lupa selalu bersyukur.
1/3
$BBKP pernah viral dimasanya, siap menjadi bintang finansial tapi sampai hari ini bintangnya belum terlihat π π
$BBKP The National Long-Term Rating of PT Bank KB Bukopin, Tbk (KB Bank) reflects Fitch Ratingsβ expectation of a high likelihood of extraordinary support from the bank's South-Korea based parent, Kookmin Bank (A/Stable/a), in case of need. Kookmin owns 67% of KB Bank and has the option to increase its stake to around 84%. Anchored to Parent's VR: KB Bank's rating is linked to its parent's Viability Rating (VR), as we believe support would come from Kookmin's standalone financial resources. Strong Ability to Provide Support: We believe that Kookmin has a high ability to support KB Bank, given its standalone credit strength and the very small size of KB Bank relative to the parent. KB Bank's total assets stood at less than 2% of Kookmin's consolidated assets at September 2023. Important Subsidiary: Our assessment of Kookmin's propensity to provide support to its Indonesian subsidiary, if required, is high, as we believe Indonesia offers a stronger growth avenue to the parent than its home market. We believe there would be a significant negative effect on the parent's and group's reputation should KB Bank default, considering the shared branding and the group's presence in various segments of Indonesia's financial sector.
https://cutt.ly/5e8ucLU1
manfaatin momentum untuk ngarungin mental judi yg ga kebagian ARA2 π€
random tag $MLPL $WIFI $BBKP