Volume
Avg volume
PT Astra Otoparts Tbk didirikan pada tahun 1976 dengan nama PT Alfa Delta Motor. Sejak 40 tahun berdiri, Perseroan mengalami enam kali perubahan nama sampai akhirnya menyandang nama yang telah dikenal luas, yaitu PT Astra Otoparts Tbk sejak tanggal 4 Desember 1997. Kegiatan usaha Perseroan terbagi atas tiga segmen operasi, yaitu manufaktur, perdagangan, dan jasa yang dijalankan oleh entitas anak, entitas asosiasi, ataupun ventura bersama. Fokus bisnis Perseroan adalah proses produksi dan distribusi aneka ragam suku cadang kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, dengan segmen pasar terbesar adalah pasar pabrikan otomotif (OE... Read More
Strategi Screener Saham SUM ( Sehat Untung dan Murah ) di screner @Stockbit
Mau cari saham yang sehat, untung, gak banyak utang, dan harganya masih murah. juga pengen perusahaan yang stabil, punya arus kas bagus, dan masih bisa tumbuh ke depannya.
Mumpung masih libur, saya share strategi screener yang biasa di pakai untuk cari saham yang bagus dan sehat. Ini parameternya yang di pilih, beserta alasan sederhananya:
Markibut. Mari kita Buat .
Parameter dan Alasan
1. Total Equity > 0
Ekuitas perusahaan harus positif, artinya perusahaan punya aset lebih besar dari utang. Ini biar aman, perusahaan gak bangkrut.
2. Net Debt (Quarterly) ≤ 0 dan Debt-to-Equity Ratio (D/E) < 1
Saya pilih perusahaan yang utangnya kecil atau malah gak ada utang bersih. Biar perusahaan gak terlalu berisiko kalau ekonomi lagi sulit.
3. Interest Coverage (TTM) > 6
Perusahaan harus bisa bayar bunga utang dengan mudah, minimal 6 kali lipat dari bunganya. Ini nunjukin perusahaan stabil.
4. Cash from Operations (TTM) > 0 dan Operating Cash Flow (Quarterly) > 0
Arus kas dari operasi harus positif, artinya perusahaan beneran menghasilkan uang dari bisnisnya, bukan dari utang.
5. Cash from Financing (TTM) < 0
Saya pilih perusahaan yang gak terlalu sering pinjam uang atau nerbitin saham baru, biar gak terlalu bergantung sama pendanaan luar.
6. Free Cash Flow (TTM) > 0 dan Free Cash Flow (Quarterly) > 0
Arus kas bebas harus positif, artinya perusahaan punya uang sisa setelah bayar semua kebutuhan. Ini bagus buat pertumbuhan atau dividen.
7. Gross Profit Margin (TTM) (%) > 0,
Operating Profit Margin (TTM) (%) > 0,
Net Profit Margin (TTM) (%) > 0 (dan versi Quarterly juga)
Saya mau perusahaan yang untung, baik dari margin kotor, operasional, sampai laba bersih. Biar yakin bisnisnya sehat.
8. EPS (TTM) > 0 dan EPS (Quarterly) > 0
Laba per saham harus positif, artinya perusahaan beneran ngasih keuntungan buat pemegang saham.
9. Average Dividend Yield (5 Year) > 0
Saya suka saham yang kasih dividen, biar dapet penghasilan tambahan selain dari kenaikan harga saham.
10. Price < 1.3x 52 Week Low
Saya cari saham yang harganya lagi murah, gak jauh dari harga terendah setahun terakhir. Biar bisa beli di harga rendah.
11. Rank (Market Cap) > 60
Saya pilih perusahaan yang cukup besar, biar lebih stabil dan gak terlalu berisiko dibanding perusahaan kecil.
12. Value MA 5 > 1 Miliar
Saya pastikan Moving Average 5 hari dari saham ini minimal 1 miliar, biar sahamnya cukup likuid dan gak terlalu kecil.
13. Price-to-Earnings Ratio (P/E TTM) < 20
Saya cari saham yang harganya gak terlalu mahal dibandingkan labanya. P/E di bawah 20 biasanya cukup murah.
14. Price-to-Book Ratio (P/B TTM) < 2
Harga saham harus gak terlalu jauh dari nilai bukunya. P/B di bawah 2 artinya sahamnya masih wajar harganya.
15. Return on Equity (ROE TTM) > 10%
Saya pilih perusahaan yang efisien, bisa kasih laba minimal 10% dari ekuitasnya. Ini nunjukin perusahaan dikelola dengan baik.
16. Revenue Growth (YoY) > 5%
Pendapatan perusahaan harus naik minimal 5% dari tahun lalu, biar yakin perusahaan masih tumbuh.
17. Current Ratio > 1.5
Perusahaan harus punya cukup uang atau aset buat bayar utang jangka pendek. Rasio 1.5 artinya likuiditasnya aman.
Gimana pendapat lain ? Ada masukan buat screener saya? 😊
$ACES $AUTO $STAA ELSA PTBA UNTR
Strategi Screener Saham SUM ( Sehat Untung dan Murah ) di screner @Stockbit
Mau cari saham yang sehat, untung, gak banyak utang, dan harganya masih murah. juga pengen perusahaan yang stabil, punya arus kas bagus, dan masih bisa tumbuh ke depannya.
Mumpung masih libur, saya share strategi screener yang biasa di pakai untuk cari saham yang bagus dan sehat. Ini parameternya yang di pilih, beserta alasan sederhananya:
Markibut. Mari kita Buat .
Parameter dan Alasan
1. Total Equity > 0
Ekuitas perusahaan harus positif, artinya perusahaan punya aset lebih besar dari utang. Ini biar aman, perusahaan gak bangkrut.
2. Net Debt (Quarterly) ≤ 0 dan Debt-to-Equity Ratio (D/E) < 1
Saya pilih perusahaan yang utangnya kecil atau malah gak ada utang bersih. Biar perusahaan gak terlalu berisiko kalau ekonomi lagi sulit.
3. Interest Coverage (TTM) > 6
Perusahaan harus bisa bayar bunga utang dengan mudah, minimal 6 kali lipat dari bunganya. Ini nunjukin perusahaan stabil.
4. Cash from Operations (TTM) > 0 dan Operating Cash Flow (Quarterly) > 0
Arus kas dari operasi harus positif, artinya perusahaan beneran menghasilkan uang dari bisnisnya, bukan dari utang.
5. Cash from Financing (TTM) < 0
Saya pilih perusahaan yang gak terlalu sering pinjam uang atau nerbitin saham baru, biar gak terlalu bergantung sama pendanaan luar.
6. Free Cash Flow (TTM) > 0 dan Free Cash Flow (Quarterly) > 0
Arus kas bebas harus positif, artinya perusahaan punya uang sisa setelah bayar semua kebutuhan. Ini bagus buat pertumbuhan atau dividen.
7. Gross Profit Margin (TTM) (%) > 0,
Operating Profit Margin (TTM) (%) > 0,
Net Profit Margin (TTM) (%) > 0 (dan versi Quarterly juga)
Saya mau perusahaan yang untung, baik dari margin kotor, operasional, sampai laba bersih. Biar yakin bisnisnya sehat.
8. EPS (TTM) > 0 dan EPS (Quarterly) > 0
Laba per saham harus positif, artinya perusahaan beneran ngasih keuntungan buat pemegang saham.
9. Average Dividend Yield (5 Year) > 0
Saya suka saham yang kasih dividen, biar dapet penghasilan tambahan selain dari kenaikan harga saham.
10. Price < 1.3x 52 Week Low
Saya cari saham yang harganya lagi murah, gak jauh dari harga terendah setahun terakhir. Biar bisa beli di harga rendah.
11. Rank (Market Cap) > 60
Saya pilih perusahaan yang cukup besar, biar lebih stabil dan gak terlalu berisiko dibanding perusahaan kecil.
12. Value MA 5 > 1 Miliar
Saya pastikan Moving Average 5 hari dari saham ini minimal 1 miliar, biar sahamnya cukup likuid dan gak terlalu kecil.
13. Price-to-Earnings Ratio (P/E TTM) < 20
Saya cari saham yang harganya gak terlalu mahal dibandingkan labanya. P/E di bawah 20 biasanya cukup murah.
14. Price-to-Book Ratio (P/B TTM) < 2
Harga saham harus gak terlalu jauh dari nilai bukunya. P/B di bawah 2 artinya sahamnya masih wajar harganya.
15. Return on Equity (ROE TTM) > 10%
Saya pilih perusahaan yang efisien, bisa kasih laba minimal 10% dari ekuitasnya. Ini nunjukin perusahaan dikelola dengan baik.
16. Revenue Growth (YoY) > 5%
Pendapatan perusahaan harus naik minimal 5% dari tahun lalu, biar yakin perusahaan masih tumbuh.
17. Current Ratio > 1.5
Perusahaan harus punya cukup uang atau aset buat bayar utang jangka pendek. Rasio 1.5 artinya likuiditasnya aman.
Gimana pendapat lain ? Ada masukan buat screener saya? 😊
$ACES $AUTO $STAA ELSA PTBA UNTR
➖ US Dollar Index DXY naik pesat hingga saat ini menyentuh kisaran 101,6
Dari semula masih di 100,6 setelah pengumuman kesepakatan tariff pause antara US-China.
$USDIDR $BNGA $AUTO
*💸💸 GAP DOWN NIH, PADA BANTU NGELONGSORIN APA NYANGKUT?*
saham-saham ini harganya mengalami lompatan penurunan pada hari terakhir.
#Snapshoot dan insight analisis sentimen beberapa emiten dari perdagangan tanggal 09 Mei 2025.
$PPRI
📈 Pada hari terakhir perdagangan, saham PPRI kenaikannya di bawah 20%, dari 230 menjadi 196 atau turun 🔽 sebesar -14,78%. Terjadi gap sebesar -12,17% dari terendah sebelumnya 230 dan tertinggi pada hari terakhir perdagangan sebesar 202.
$TUGU
📈 Pada hari terakhir perdagangan, saham TUGU kenaikannya di bawah 20%, dari 1.040 menjadi 960 atau turun 🔽 sebesar -7,69%. Terjadi gap sebesar -4,85% dari terendah sebelumnya 1.030 dan tertinggi pada hari terakhir perdagangan sebesar 980.
$AUTO
📈 Pada hari terakhir perdagangan, saham AUTO kenaikannya di bawah 20%, dari 2.230 menjadi 2.070 atau turun 🔽 sebesar -7,17%. Terjadi gap sebesar -4,55% dari terendah sebelumnya 2.200 dan tertinggi pada hari terakhir perdagangan sebesar 2.100.
DMAS
📈 Pada hari terakhir perdagangan, saham DMAS kenaikannya di bawah 20%, dari 150 menjadi 138 atau turun 🔽 sebesar -8,00%. Terjadi gap sebesar -2,00% dari terendah sebelumnya 150 dan tertinggi pada hari terakhir perdagangan sebesar 147.
© 2025, made with ☕️ for better data mining.
Saham menarik saya share via Channel : https://cutt.ly/DrzjzsLi
Pergerakan harga saham: https://stockbit.com/post/15454107
Cara beli harga murah: https://stockbit.com/post/15639981
Indikator gratis penghasil cuan 1: https://stockbit.com/post/17138254
Indikator gratis penghasil cuan 2: https://stockbit.com/post/17200072
Cara menentukan Target Harga Saham 1: https://stockbit.com/post/16301289
Cara menentukan Target Harga Saham 2: https://stockbit.com/post/16379770
Ingat!!
1. Catatan ini bukan pompom, hanya diolah dari data idx.
2. Trading terukur dengan cuan teratur, tidak grusa-grusu supaya cutloss bukan menjadi penentu.
3. Catatan ini hanya info singkat dan bukan rekomendasi jual-beli yang membuat anda bikin rugi.
Berharap informasi ini rutin setiap hari? beri saya semangat dengan "LIKE" dan "FOLLOW"
Pembaruan dan pendalaman dari jurnal sebelumnya untuk PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), dengan fokus pada:
1. Forward-Looking Catalysts: Potensi Rerating Saham
$AUTO memiliki beberapa katalis strategis yang berpotensi mendorong peningkatan valuasi saham:
a. Ekspansi Ekspor ke Asia Tenggara
AUTO telah mengekspor produk ke lebih dari 50 negara, dengan kawasan Asia menyumbang sekitar 54,9% dari total ekspor. Negara-negara seperti Malaysia dan Filipina menjadi pasar utama, menyumbang hingga 30% dari total ekspor. Rencana pembangunan pabrik di Filipina menunjukkan komitmen AUTO untuk memperkuat kehadirannya di pasar Asia Tenggara .
b. Kolaborasi Strategis dalam Ekosistem Kendaraan Listrik (EV)
AUTO aktif dalam pengembangan infrastruktur kendaraan listrik melalui kolaborasi dengan Isuzu dan Delima Mandiri dalam proyek Isuzu ELF Mobile EV Charger Concept Astra Otopower. Selain itu, AUTO juga bekerja sama dengan PLN untuk mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, mendukung transisi energi bersih di Indonesia .
c. Penguatan Distribusi Aftermarket melalui Digitalisasi
AUTO telah meluncurkan platform e-commerce https://cutt.ly/srzuy2XP sebagai bagian dari strategi digitalisasi distribusi aftermarket. Selain itu, perusahaan juga memperluas jaringan ritel dengan menargetkan penambahan 14 outlet Astra Otoservice baru hingga akhir tahun ini, meningkatkan total outlet menjadi 30 .
2. Rincian Segmentasi Bisnis: OEM vs Aftermarket
AUTO menjalankan dua segmen bisnis utama:
✓ OEM (Original Equipment Manufacturer): Memproduksi suku cadang untuk produsen kendaraan, yang cenderung lebih sensitif terhadap siklus industri otomotif.
✓ Aftermarket: Menyediakan suku cadang untuk penggantian, dengan margin yang lebih tinggi dan permintaan yang lebih stabil. AUTO fokus pada perluasan jaringan ritel dan digitalisasi untuk memperkuat segmen ini.
3. Analisis Banding dengan Anak Usaha Astra Lainnya
Perbandingan kinerja keuangan AUTO dengan entitas lain dalam Grup Astra menunjukkan bahwa AUTO memiliki valuasi yang menarik:
✓ PER: AUTO (±7,9) lebih rendah dibandingkan ASII (>10) dan UNTR (>8,5).
✓ ROE: AUTO (±11,2%) sebanding dengan UNTR dan mendekati ASII.
✓ PBV: AUTO (±0,88) menunjukkan valuasi yang lebih murah dibandingkan rata-rata grup.
Hal ini mendukung argumen bahwa AUTO sedang 'undervalued relative' dalam grup yang sama, menjadikannya kandidat menarik untuk portofolio nilai jangka menengah hingga panjang.
---------------
Sumber:
✓ Perkuat Penjualan Ekspor, Astra Otoparts Perluas Pasar Asia
https://cutt.ly/brzuy0IO
✓ Astra Otoparts Raup Untung dari Penjualan di Pasar Global
https://cutt.ly/Crzuy2OA
✓ Utilitas Isuzu ELF sebagai Basis Kendaraan Mobile EV Charger
https://cutt.ly/1rzuy2vj
✓ Astra Otoparts (AUTO) Gandeng PLN Kembangkan SPKLU dan PLTS
https://cutt.ly/Trzuy0Jp
✓ Astra Otoparts (AUTO) Raih Laba Bersih Rp 505,57 Miliar pada Kuartal I-2025
https://cutt.ly/8rzuy0ni
✓ Siasat Astra Otoparts (AUTO) Gencarkan Ekspansi hingga Produksi Komponen EV
https://cutt.ly/brzuy0AV
Yuk Bahas PR-nya $AUTO!
Bener banget, Bang @BayuSenoAji16 !
AUTO juga ada PR-nya, kok. Margin OEM yang tipis, saingan aftermarket makin banyak, dan digitalisasi distribusi belum tentu langsung cuan.
Jadi memang nggak semanis kelihatannya. Makasih masukannya, noted buat next post ya!
AUTO memang menarik, tapi bukan tanpa tantangan. Ini dia beberapa hal yang perlu dicermati sebelum nyemplung:
1. Margin OEM Tipis.
Penjualan ke pabrikan (OEM) volumenya besar, tapi marginnya kecil. Jadi kalau permintaan melambat, dampaknya langsung ke profitabilitas.
2. Persaingan Ketat di Aftermarket.
Aftermarket memang lebih menguntungkan, tapi juga lebih kompetitif. Banyak pemain lokal dan produk impor non-resmi yang jadi alternatif murah.
3. Resiko Ketergantungan Grup Astra.
AUTO sangat erat dengan ekosistem Astra. Ini bisa jadi kekuatan, tapi juga risiko kalau sinerginya kurang maksimal atau terjadi tekanan di grup utama.
4. Digitalisasi Distribusi = Investasi Jangka Panjang.
Langkah ke arah digital itu perlu, tapi dampak ke bottom line belum tentu instan. Perlu waktu dan eksekusi yang konsisten.
5. Belum Jadi Cerita EV yang Besar (Yet).
AUTO sudah mulai arah EV, tapi kontribusi ke revenue masih kecil. Jadi katalis EV masih bentuk “janji”, belum “hasil”.
---------------
Kesimpulan?
AUTO tetap menarik untuk jangka menengah-panjang, tapi harus sadar ada jalan berliku yang harus dilalui. Value investor? Wajib hitung margin of safety dengan bijak.
$AUTO
ayo mas.
mau turun lagi? apa mau naik lagi?
kalo turun ke 1800 ya nambah lagi..
lumayan buat naikin DY..
kalo balik naik lagi.. ya ku liatin aja
Jurnal Skrining Saham Undervalued + Analisis Industri & Manajemen untuk PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), disusun berdasarkan template yang saya biasa gunakan sebelum melakukan pendekatan valuasi dan kualitas perusahaan secara menyeluruh.
Jurnal Skrining Saham: PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
Ticker: AUTO
Sektor: Consumer Cyclical – Komponen Otomotif
Tanggal: 10 Mei 2025
Bagian A: Filter Saham Undervalued
1. Valuasi
[✓] PER < rata-rata industri
→ PER AUTO: ±7,9 vs industri otomotif nasional >10
[✓] PBV < 1 atau < rata-rata sektor
→ PBV AUTO: ±0,88 (berarti pasar memberi diskon pada nilai bukunya)
[✓] EV/EBITDA < 8–10
→ EV/EBITDA: ±4,3 (cukup murah, menunjukkan efisiensi operasional & valuasi menarik)
[✓] PEG Ratio < 1 (jika tersedia)
→ Estimasi sekitar 0,6–0,8 (jika pertumbuhan EPS ±10–12%) → undervalued berdasarkan pertumbuhan laba
2. Kinerja Keuangan
[✓] Revenue bertumbuh 3 tahun terakhir (YoY)
→ CAGR pendapatan 2021–2024 positif, meski moderat
[✓] Laba bersih stabil atau naik (YoY)
→ Kenaikan laba konsisten, margin tetap terjaga
[✓] Net Profit Margin > 10%
→ NPM AUTO: ±12,4% (cukup tinggi untuk sektor komponen)
[✓] ROE > 10%
→ ROE: ±11,2% (baik dan efisien dalam mengelola modal)
[✓] DER < 1 (struktur utang sehat)
→ DER: ±0,15 (sangat konservatif)
[✓] Current Ratio > 1
→ Current ratio ±2,1 (likuiditas sangat kuat)
3. Sinyal Saham ‘Terlupakan’
[✓] Liputan analis/media rendah
→ AUTO jarang dibahas dibanding ASII atau UNTR
[✓] Volume harian cukup tapi tidak terlalu ramai
→ Cukup likuid, tetapi tidak dominan
[✓] Belum banyak dimiliki investor institusi
→ Ownership institusi ada, tapi masih banyak ruang
[✓] Tidak ramai dibahas di forum/komunitas
→ Minim hype retail, cocok untuk investor nilai
Bagian B: Checklist Analisis Tren Industri
1. Apakah industrinya sedang bertumbuh?
[✓] Ya – Data mendukung
→ Industri otomotif menunjukkan pemulihan pasca-COVID, dan pertumbuhan kendaraan listrik mendorong permintaan komponen
2. Apakah ada faktor eksternal yang mendorong pertumbuhan (tailwind)?
[✓] Regulasi pemerintah
→ Insentif EV & peningkatan kandungan lokal
[✓] Pergeseran gaya hidup/konsumsi
→ Kenaikan kelas menengah dan kebutuhan mobilitas
[✓] Inovasi teknologi
→ Perluasan lini produk untuk kendaraan listrik dan hybrid
3. Posisi perusahaan dalam industri
[✓] Market leader/top 3?
→ AUTO adalah pemimpin komponen otomotif di Indonesia
[✓] Punya diferensiasi produk atau layanan?
→ Memiliki berbagai merek suku cadang, jaringan distribusi luas
[✓] Margin lebih tinggi dari pesaing?
→ Margin operasional relatif lebih baik dari rata-rata sektor
Bagian C: Checklist Analisis Manajemen
1. Reputasi & Track Record
[✓] Kinerja keuangan konsisten (5 tahun)
→ Resiliensi AUTO terlihat bahkan di tengah pandemi
[✓] Tidak terlibat kasus/kecurangan
→ Tidak ditemukan catatan negatif signifikan
[✓] Responsif terhadap perubahan pasar
→ Mulai masuk EV parts, meningkatkan efisiensi
2. Kepemilikan Manajemen
[✓] Direksi/komisaris memiliki saham
→ Dimiliki Grup Astra, struktur manajemen profesional
[x] Terdapat insider buying di laporan BEI
→ Tidak ditemukan data signifikan (netral)
3. Strategi Jangka Panjang
[✓] Rencana ekspansi realistis & terukur
→ Fokus ekspansi aftermarket dan ekspor
[✓] Fokus pada inovasi, efisiensi, atau penetrasi pasar
→ Penguatan digitalisasi distribusi dan diversifikasi produk
4. Transparansi & Tata Kelola
[✓] Keterbukaan informasi teratur
→ Laporan rutin dan keterbukaan tinggi
[✓] Laporan tahunan lengkap dan jelas
→ Struktur laporan sesuai standar Astra
[✓] RUPS tidak bermasalah
→ RUPS berjalan lancar, tidak ada kontroversi
Penilaian Akhir (Checklist Penentu Aksi)
[✓] Saham undervalued?
→ Ya, valuasi menarik dengan margin safety
[✓] Industri bertumbuh & perusahaan dalam posisi bagus?
→ Ya, pemimpin di sektor dengan prospek ekspansi
[✓] Manajemen kredibel & berpikir jangka panjang?
→ Ya, bagian dari Grup Astra dengan reputasi solid
---------------
Kesimpulan:
AUTO adalah saham undervalued berkualitas tinggi dalam sektor siklikal yang sedang bertumbuh. Posisi pasar kuat, fundamental solid, dan valuasi menarik menjadikan AUTO kandidat yang layak untuk portofolio nilai (value investing portfolio) jangka menengah hingga panjang.
Tindakan selanjutnya: Pantau aksi korporasi, potensi ekspansi EV components, dan tren volume harian.
---------------
Selanjutnya Memo Investasi PT. Astra Otoparts Tbk, $AUTO
$ASII $AUTO gausah terlalu pede dengan Toyota, Daihatsu, dan Isuzu
Indomobil udah kerjasama dengan Changan untuk menjual mobil listrik di Indonesia
Masih ada merk terlaris noh yang belum masuk ke Indonesia seperti Li Auto dan Leapmotor
#MarahMarahSaham
Rilis data penjualan mobil Indonesia April 2025 oleh Gaikindo dilansir dari Bisnis
https://cutt.ly/2rlZ1ZJa
➖ Penjualan mobil wholesales April 2025 sebanyak 51.205 unit.
Turun -27,8% mtm dari Mar 2025 (70.895).
Namun naik +5% yoy dari Apr 2024 (48.764).
❌ Penjualan mobil retail April 2025 sebanyak 57.031 unit.
Turun -25,5% mtm dari Mar 2025 (76.582).
Turun -3,2% yoy dari Apr 2024 (58.890).
➖ Penjualan mobil wholesales kumulatif ytd Jan-Apr 2025 sebanyak 256.368 unit.
Turun -2,9% ctc dari Jan-Apr 2024 (264.014).
Minus ini mengecil dari periode Jan-Mar 2025 yang turun -4,7% ctc.
➖ Penjualan mobil retail kumulatif ytd Jan-Apr 2025 sebanyak 267.514 unit.
Turun -7,7% ctc dari Jan-Apr 2024 (289.917).
Minus ini mengecil dari periode Jan-Mar 2025 yang turun -8,9% ctc.
❌ Penjualan mobil wholesales baru mencapai 28,49% dari target 2025 yang dicanangkan Gaikindo di 900 ribu unit.
Jika tren ini berlanjut sampai akhir tahun, maka penjualan mobil barulah mencapai 769.104 unit atau 85,46% dari target.
Penjualan mobil seturut dengan penjualan motor yang lesu.
Penurunan bulanan yang drastis lebih dikarenakan pengaruh libur lebaran yang mengurangi hari kerja.
Walaupun secara tahunan penjualan wholesales meningkat, namun penjualan ritel masih turun.
Secara kumulatif ytd penjualan mobil wholesales dan retail juga masih turun, walaupun minusnya mengecil dibandingkan Jan-Mar lalu.
Harapan pemulihan penjualan mobil masih ada hingga akhir tahun nanti.
$ASII $IMAS $AUTO
1/6
$TOBA hold mirip kyk AUTO pas awal bagi deviden hrgnya sama skrg lihat $AUTO hrgnya 450-500 dahulu 2009 awal bagi deviden skrg SDH 2000an bahkan ATH Krn kinerja bertumbuh, beda sektor aja. TOBA jg akan bertumbuh kinerjanya dan bvps jauh di atas, pbv skrg 0,5 revenue naik, debt 0,9 kecil murah, ASET jgn ditanya GAJAH nanti akan diapresiasi ke hrg saham saat bertumbuh
$AUTO kalau kebanyakan laba ditahan, siap2 divien super jumbo kek $UNTR
jaman susah aja bisa tumbuh apalagi kalau daya beli udah normal.