


Volume
Avg volume
PT Akasha Wira International Tbk (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia pada tahun 1985. Nama Perseroan telah diubah beberapa kali, terakhir pada tahun 2010, ketika nama Perseroan diubah menjadi PT Akasha Wira International Tbk. Perseroan memiliki beberapa kegiatan usaha dan produk yang dihasilkan, diantaranya adalah industri air minum dalam kemasan dengan merek Nestlé Pure Life dan Vica Royal; industri kosmetika dengan merek Makarizo; industri food & beverage dengan merek Pureal dan Wonhae; serta distribusi produk kosmetika professional merek Wella and Clairol di Indonesia.
KAN APA KU BILANG , SUDAH DIUNGKAPKAN GMFI otw terbang yang blm MASUK BURUAN MASUK KE $GIAA SEBELUM KETINGGALAN TERBANG KAYAK GMFI PASANG SABUK PENGAMAN RANDOM TAG $ICBP $ADES
$ADES waktu pubex 2024. apakah rencana SS masih dipertimbangkan? atau mungkin batal karena sudah tidak FCA ?

Untuk selanjutnya catatan tentang $ADES saya tulis disini saja
galon NPL sudah ready ya gaes. LK 4 nanti dah mencakup revenue dari galon. kapasitas produksi ada jutaan liter, ah lupa berapa galon kapasitas produksinya. banyak pokoknya sehingga CAGR revenue 25%/thn masih on track ya.
Pabrik baru yang di cikande sudah jalan dan beroperasi juga. Proses bertahap. Kaget, cepat juga , tahun 2023 waktu saya lepas saham ini,posisi pabrik masih 2. cikande masih tercatat sebagai tanah. Ternyata tahun 2025 itu pabrik sudah berproduksi. Cek di google map. Sepertinya itu pabrik bekas trus direnov.

PERSIAPAN TERBANG $GIAA , YANG MASIH DILUAR BURUAN MASUK DARIPADA KETINGGALAN ARA RANDOM TAG $ADES $ICBP
@Ire1123 sama pak, saya juga alami itu.
Dari awal tahun ini sy coba belajar trading cepat tapi akun saya pisahin dr akun invest utama (btw sy juga pegang $ADES sjak 3-4 thn lalu). Biar gampang dipantau dan dievaluasi progressnya.
Trader yg sy ikuti emang terbukti jos pertumbuhan NAV-nya, namun akun trading sy malah gak kemana-mana, setidaknya dari januari-oktober naik turun gak jelas.
Nah,, mulai nopember ini sy atur sendiri porto trading sy tanpa ikuti mentor tersebut, akhirnya malah outperform sendiri.
Hasil evaluasi sy, emang style mentor tersebut tidak cocok disaya aja, buktinya dia sukses tapi saya zonk 😅.
Style sy lebih ke buy and hold (as long as possible) di bbrp emiten sj daripada tektok cepat ala day trader/scalper di banyak emiten. Namanya juga masih kerja kantoran, gak ada waktu unt slalu pantau chart. Dan setelah menerapkan dan mengadaptasi teknik mentor tersebut dengan style sy akhirnya bisa ouperform jg per Nopember ini, dan semoga bisa istiqomah aja.
Tapi ada beberapa hal penting yg sy ambil pelajarannya.
1. Jangan takut buy di ketinggian
2. Hanya buy emiten yg uptrend
3. Chart itu bergerak dengan / tanpa dengan fundamental saja, jadi jangan terpaku pada 1 pendekatan sj.
4. Sesuaikan dengan style diri sendiri. Asalkan "nyaman" dan terbukti cuan.
Do Your Own Research.
Multi bagger bukan tebak-tebakan, tapi hasil dari analisa fundamental, prospek bisnis, valuasi, dan beberapa aspek lainnya.
Di pasar saham, emosi sering mengalahkan logika.
📉 Panik saat harga turun.
📈 Serakah saat harga naik.
👥 Ikut-ikutan beli karena FOMO.
🧠 Takut rugi, tapi juga takut ketinggalan.
Memahami psikologi pasar adalah kunci untuk:
1. Menghindari keputusan impulsif
2. Mengelola risiko dengan tenang
3. Menjadi investor yang disiplin dan konsisten
▶️Ingin ilmu GRATIS?? Follow & Cek postingan lainnya di profile saya.
Random tag $dnas $BHAT $ADES

$ADES
Rangkuman berita ekonomi makro dan mikro, baik global maupun domestik, yang relevan dengan pergerakan harga saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES) per hari ini, 25 November 2025.
1. Update Harga Saham ADES
Harga Penutupan (25 Nov 2025): Rp15.050 per lembar.
Pergerakan Harian: Mengalami fluktuasi dengan kecenderungan sedikit koreksi dari level pembukaan.
Kinerja Terkini: Secara umum, saham ini masih menunjukkan fundamental yang solid, didukung oleh rilis laporan keuangan Kuartal III 2025 yang positif.
2. Berita Makro Ekonomi (Global & Indonesia)
A. Global: Suku Bunga & Komoditas
Kebijakan The Fed (Positif): The Federal Reserve (Bank Sentral AS) baru saja memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Oktober lalu menjadi kisaran 3,75% - 4,00%. Sinyal pelonggaran ini memberikan sentimen positif bagi pasar saham global dan Emerging Markets seperti Indonesia, karena beban biaya pinjaman global menurun.
Harga Minyak Mentah (Positif): Harga minyak dunia (WTI) berada dalam tren bearish di kisaran USD 61 - 62 per barel pada akhir November ini, turun signifikan dari level tertingginya tahun ini.
Dampak ke ADES: Penurunan harga minyak sangat menguntungkan bagi perusahaan konsumer seperti ADES karena dapat menekan biaya logistik dan distribusi produk (air minum dan kosmetik).
Harga Bahan Baku Plastik/PET (Netral/Negatif): Harga resin PET (bahan baku botol plastik) di Asia tercatat mengalami sedikit kenaikan (~2%) di awal November akibat ketatnya suplai regional, meskipun harga global cenderung stabil.
Dampak ke ADES: Ini adalah komponen biaya produksi utama. Kenaikan harga PET bisa sedikit menekan margin jika tidak diimbangi efisiensi.
B. Indonesia: Nilai Tukar & Inflasi
Nilai Tukar Rupiah (Negatif): Rupiah masih berada dalam tekanan, diperdagangkan di kisaran Rp16.670 - Rp16.725 per USD per hari ini.
Dampak ke ADES: Pelemahan Rupiah merugikan jika perusahaan mengimpor bahan baku (seperti resin plastik yang harganya dipatok USD). Biaya produksi dalam Rupiah menjadi lebih mahal.
Arus Dana Asing (Positif): Bank Indonesia mencatat adanya net buy (beli bersih) oleh investor asing di pasar saham dan obligasi Indonesia pada pekan ketiga November 2025. Ini menjaga stabilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menciptakan iklim pasar yang kondusif bagi saham-saham berfundamental baik.
3. Berita Mikro Ekonomi & Fundamental ADES
Laporan Keuangan Kuartal III 2025 (Sangat Positif):
ADES mencatatkan kenaikan Laba Bersih yang signifikan menjadi Rp488,5 Miliar per Q3 2025 (naik dibanding periode sama tahun lalu).
Pendapatan tumbuh stabil didorong oleh penjualan segmen air minum dalam kemasan (AMDK) merek Nestlé Pure Life dan produk kosmetik (Makarizo).
Posisi Neraca Keuangan: Perusahaan mempertahankan posisi kas yang kuat dan tingkat utang yang sangat rendah (zero debt atau utang berbunga sangat minim). Ini membuat ADES tahan banting terhadap fluktuasi suku bunga tinggi.
Tidak Ada Aksi Korporasi Besar: Hingga akhir November, tidak ada pengumuman aksi korporasi material (seperti Rights Issue atau akuisisi besar) yang dapat mendilusi saham, sehingga fokus investor murni pada kinerja operasional.
======================================================================
ANALISA FUNDAMENTAL SAHAM: ADES
======================================================================
Tanggal Analisa: 2025-11-25 15:45
Time Horizon: 5 bulan
Perusahaan: PT Akasha Wira International Tbk
Sektor: Consumer Defensive
Industri: Beverages - Non-Alcoholic
REKOMENDASI: 🟢 STRONG BUY
Confidence Score: 100/100
💎 ANALISA HARGA WAJAR (FAIR VALUE):
======================================================================
Harga Saat Ini: Rp 15,050
Fair Value (Nilai Wajar): Rp16,402
Range Harga Wajar: Rp 10,935 - Rp 16,402
📊 Status Valuasi: FAIR VALUED ⚪
💡 Rekomendasi: HOLD - Harga mendekati nilai wajar
🎯 Confidence Level: VERY HIGH ⭐⭐⭐⭐
⚪ FAIR VALUED: Harga mendekati nilai wajar (±10.1%)
📊 Range Fair: Rp 10,935 - Rp 16,402
⏸️ Pertimbangkan tunggu pullback atau breakout
🏢 Analisa Sektor-Specific:
Sektor: Consumer Defensive
Metode Prioritas: PE, DIV
Benchmark PE: 15
Target Dividend Yield: 4.5%
📐 Metode Valuasi yang Digunakan (4):
1. PE Method (EPS: Rp 1129 × Fair PE: 13.8)
→ Valuasi: Rp 15,613
2. PBV Method (Book Value: Rp 4657 × Fair PBV: 3.50)
→ Valuasi: Rp 16,298
3. PS Method (Revenue/Share: Rp 4184 × Fair PS: 2.74)
→ Valuasi: Rp 11,473
4. Graham Number (√(22.5 × EPS × BV) = Rp 10874)
→ Valuasi: Rp 10,874
📊 Statistik Konsistensi Valuasi:
• Mean (Rata-rata): Rp 13,565
• Median: Rp 13,543
• Std Deviation: Rp 2,413
• Coefficient of Variation: 17.8%
• Konsistensi: CONSISTENT
• Range: Rp 10,874 - Rp 16,298
✅ Metode valuasi memberikan hasil yang cukup konsisten
🎯 STRATEGI TRADING:
======================================================================
Harga Sekarang: Rp 15,050
Aksi: BUY
📈 BELI di harga: Rp 14,824
🛑 Stop Loss: Rp 14,264
🎯 Take Profit 1: Rp 15,600
🎯 Take Profit 2: Rp 15,600
🎯 Take Profit 3: Rp 21,001
💰 Expected Return: 5.2%
📊 Risk/Reward Ratio: 1.39
⏱️ Time Horizon: 5 bulan
📍 Level Teknikal:
Support: Rp 12,355 | Rp 13,000 | Rp 13,375
Resistance: Rp 15,600 | Rp 15,600 | Rp 15,600
Volatility: 2.12%
🔗 Korelasi dengan Fair Value:
📊 Harga mendekati Fair Value (Rp 13,668)
💡 Gunakan level teknikal untuk entry timing
📊 VALUASI:
----------------------------------------------------------------------
Market Cap: Rp 8.88T
PE Ratio: 13.34
PB Ratio: 3.23
💰 PROFITABILITAS:
----------------------------------------------------------------------
ROE: 27.58%
ROA: 17.06%
Profit Margin: 26.97%
🏥 KESEHATAN KEUANGAN:
----------------------------------------------------------------------
Debt/Equity: 0.00
Current Ratio: 4.30
💵 DIVIDEN:
----------------------------------------------------------------------
Dividend Yield: 0.01%
⚠️ Di bawah target sektor (4.5%)
Annual Dividend: Rp 2
Dividen Terakhir: Rp 2.00 (2003-06-30)
👔 MANAJEMEN & KEPEMILIKAN:
----------------------------------------------------------------------
Direksi & Komisaris:
• Mr. Wihardjo Hadiseputro (63 tahun) - President Director
• Ms. Aprianti Kartika - Corporate Secretary
Kepemilikan Institusional: 0.67%
Kepemilikan Insider: 91.35%
ANALISA DETAIL:
----------------------------------------------------------------------
✓ Market cap menengah (Rp 8.88T)
✓ PE sangat rendah (13.3) → sangat undervalued
✓ ROE sangat tinggi (27.6%) → manajemen sangat efisien
✓ Profit margin tinggi (27.0%)
✓ Debt/Equity sangat rendah (0.00) → sangat sehat
✓ Current ratio baik (4.30) → likuiditas sehat
✓ Pertumbuhan revenue tinggi (41.2%)
✓ Informasi manajemen tersedia (2 pejabat)
⚠ Kepemilikan insider sangat tinggi (91.4%) → risiko konsentrasi
✓ Dividen konsisten (2x) - terakhir: Rp 2 (2003-06-30)
✓ Pertumbuhan pendapatan tinggi (41.2%)
✓ Laba tumbuh tinggi (48.2%)
======================================================================
⚠️ DISCLAIMER:
Analisa ini berdasarkan data fundamental, teknikal, dan valuasi multi-metode.
Fair value dihitung dengan weighted average dari 5 metode profesional:
PE Ratio, PBV, Price-to-Sales, Dividend Yield, dan Graham Number.
BUKAN rekomendasi investasi. Lakukan riset tambahan sendiri.
Investasi memiliki risiko. Kerugian menjadi tanggung jawab investor.
Semua valuasi dan target price adalah estimasi dan bisa berubah.
@Moengkay saya sudah coba terapkan di portofolio saya sendiri mulai akhir tahun kmrn sd skrg. return nya not bad. mungkin karena hoki jg sih market lg ijo.
Tp intinya, prinsip ini bisa diterapkan di market mana saja, juga dalam bisnis kita sehari-hari (jika ada).
SMSM $ADES $CASS $SIDO DRMA ARNA TOTL PBSA itu contoh-contohnya yg konsisten tinggi ROIC nya. Di tiap negara pasti ada sih bro, tinggal masalahnya cuma 2, masih bisa growth ga ke dpnnya dan brp lama dia masih sanggup grow.
$PSAB
90% penjualan dari Metalor Technologies Singapore Pte., Ltd, asing. jadi pembeli nanti kena bea keluar. ini tidak mempengaruhi ASP perusahaan.
Penurunan harga beberapa hari terakhir hanya karena holder yang tidak sabar. Sehingga buki.
thesis ambil ambil ini masih sama tidak berubah.
Balance sheet jadi bagus. tambang bakan bisa terus dikembangankan.
Probabilitas membagi deviden, akan membesar.
Akan menjadi satu satunya emiten tambang yang debt free atau net cash.
itu hal utama kenapa pilih ini.
saya juga emiten debt free net cash dan ekspansi
$ITMG $ADES MBSS
Laporan Laba Rugi 2025Q3
Tahun 2025 Kuartal 3
Kunjungi dan follow kami untuk laporan lengkap fundamental emiten!
$ADES

Kalau 2026 crash, mau belanja apa?
Di sektor consumer yg menarik ada:
#1 - $CMRY
- EPS TTM = 247,59
- CAGR EPS = 57%
- PE Wajar dr growth = 57×
- PEG 1× = 14.113
- Diskon 80%. = 2.823 (setara PE 11×)
#2 - $ADES
- EPS TTM = 1.128,56
- CAGR EPS = 43%
- PE Wajar dr growth = 43×
- PEG 1× = 48.528
- Diskon 80% = 9.706 (setara PE 9×)
#3 - $KMDS
- EPS TTM = 75,54
- CAGR EPS = 31%
- PE Wajar dr growth = 31×
- PEG 1× = 2.342
- Diskon 80% = 478 (setara PE 6×)
No #4-6 : https://stockbit.com/post/23621908
$TOBA biar seru main tebak tebakan dulu
dua emiten "sampah" yang harga nya belom jadi sampah di skrg
enak sih kepala 5 lah kwkwwkwk
eh pas di telusuri lebih lanjut kok ada org2 yang sama di $ADES eaaa eaa dan juga $DADA
kok bisa ya?
ya namanya juga kungfu
tiki taka nya bisa bisa aja
yang tau DM aja atau jangan komen wkwkwkwkwk
di belakangnya ada konglo yang skrg lagi tenar 🥰

Meskipun perusahaan dengan ROIC tinggi adalah tempat berinvestasi yang baik, tidak semua perusahaan dengan ROIC tinggi akan menghasilkan return yang baik buat investornya. ROIC tinggi tanpa peluang reinvestment dan growth, akan membatasi return untuk investornya.
Investor yang rasional akan membeli saham ROIC tinggi dengan pendekatan yang berbeda, tergantung karakteristik growth perusahaan.
Untuk perusahaan high ROIC with limited or no growth opportunity, maka yang paling krusial adalah harga sahamnya. Semakin murah semakin baik returnnya untuk investor.
Untuk perusahaan high ROIC dengan high growth opportunity, maka yang paling krusial bukan lagi harga sahamnya, melainkan tingkat growthnya. Semakin tinggi growthnya dan semakin panjang periodenya, semakin baik returnnya untuk investor.
Agar lebih jelas, dapat dilihat tabel di bawah. Perhatikan, untuk perusahaan yang mampu menggulung hampir seluruh earningsnya dengan tingkat ROIC yang tinggi, tidak akan jauh berbeda return-nya untuk Anda ketika Anda membayar saham tersebut di PE 15x sampai 50x (assuming no multiple change when exit).
Matematikanya terkesan counterintuitive, tapi memang begitulah kenyataannya.
“Over the long term, it’s hard for a stock to earn a much better return than the business which underlies it earns. If the business earns 6% on capital over 40 years and you hold it for that 40 years, you’re not going to make much different than a 6% return—even if you originally buy it at a huge discount. Conversely, if a business earns 18% on capital over 20 or 30 years, even if you pay an expensive looking price, you’ll end up with a fine result.” - Charlie Munger
$CASS $ADES $TOTL

$ADES
ADES terlihat sangat sehat secara fundamental, dengan efisiensi tinggi dan utang nyaris nol. Jadi kita bisa hitung harga wajarnya (fair value) dengan cukup akurat lewat pendekatan PBV, PER, dan DCF sederhana.
| Indikator | Nilai | Keterangan |
| ---------------------- | --------- | ---------- |
| Harga pasar | Rp 15.300 | |
| Market cap | Rp 9,03 T | |
| PER | 13,56 | |
| PBV | 3,29 | |
| ROE | 27,58% | |
| ROA | 17,06% | |
| Profit Margin | 26,97% | |
| D/E Ratio | 0,00 | |
| Current Ratio | 4,30 | |
| Pertumbuhan laba | 48,2% YoY | |
| Pertumbuhan pendapatan | 41,2% YoY | |
⚙️ 1️⃣ Valuasi via PER (Price/Earnings Ratio)
PER industri Consumer Defensive – Beverages di Indonesia biasanya:
15–25 untuk saham bagus (misal ICBP, UNVR, CLEO)
10–12 untuk saham undervalued
ADES punya PER = 13,56, jadi sedikit di bawah rata-rata sektor (≈18) → undervalued 20–30%.
Kalau kita pakai PER wajar sektor = 18, maka:
Harga wajar (PER-based) = 15.300 × (18 / 13,56)
≈ Rp 20.300 per lembar
✅ Jadi secara PER, harga ADES sekarang undervalued ± 33% dari nilai wajarnya.
2️⃣ Valuasi via PBV (Price to Book Value)
PBV ADES = 3.29 dengan ROE = 27.6%.
Hubungan ideal antara PBV dan ROE biasanya:
PBV ≈ ROE / Cost of Equity
Dengan asumsi Cost of Equity (CoE) di Indonesia ~12%,
PBV wajar = 27.6 / 12 = 2.3
Harga sekarang PBV-nya 3.29 → sedikit premium 40%, tapi masih wajar untuk ROE setinggi ini (karena efisiensi luar biasa dan tanpa utang).
PBV 3–4 sering terjadi pada emiten consumer defensif premium seperti UNVR, ICBP.
Jadi dari sisi PBV, harga Rp 15.300 masih dalam batas wajar, tidak mahal.
3️⃣ Estimasi Harga Intrinsik (DCF Sederhana)
Asumsi konservatif:
EPS saat ini = (Harga / PER) = 15.300 / 13.56 = Rp 1.128 per saham
Pertumbuhan laba 5 tahun ke depan: +15% per tahun (karena laba & revenue tumbuh tinggi)
Cost of equity (discount rate): 12%
Terminal growth: 3%
DCF fair value ≈ EPS × (1 + g) / (r - g)
≈ 1.128 × (1.15) / (0.12 - 0.03) = 1.297 / 0.09 = Rp 14.411 per saham (EPS basis)
Jika kita kalikan dengan PER normal 18:
1.128 × 18 = Rp 20.300 per saham
DCF dan PER memberi hasil di kisaran Rp 18.000–20.000 → cukup konsisten.
4️⃣ Bandingkan dengan Peers
| Emiten | PER | PBV | ROE | Harga | Catatan |
| ------ | ---- | ---- | ----- | ------ | ----------- |
| ADES | 13.6 | 3.3 | 27.6% | 15.300 | undervalued |
| CLEO | 27.5 | 5.1 | 21.0% | 1.510 | lebih mahal |
| ICBP | 17.5 | 3.5 | 20.0% | 11.000 | wajar |
| UNVR | 21.0 | 30.0 | 60% | 4.500 | overvalued |
Kesimpulan: Harga Wajar Fundamental ADES
| Metode | Estimasi Wajar | Catatan |
| ------------------ | -------------------- | ------------------------------ |
| PER Sektor (18x) | **Rp 20.300** | undervalued 33% |
| DCF konservatif | **Rp 18.000–19.000** | sejalan |
| PBV 3–4x | **Rp 14.000–18.000** | batas bawah |
| **Harga sekarang** | **Rp 15.300** | masih di bawah nilai intrinsik |
adi harga normal ADES secara fundamental ada di kisaran Rp 18.000 – Rp 20.000 per lembar.
$ADES - CAGR, PEG, dan MOS: Tiga Angka Penting Sebelum Membeli Fast Grower
Peter Lynch selalu menekankan pentingnya mencari perusahaan yg dpt tumbuh dgn cepat tp belum dihargai mahal. Ia menyebutnya fast grower, jenis bisnis yg bisa meningkatkan valuenya melalui kenaikan laba tahunan yg stabil. Pola pikir itu bisa kita terapkan di BEI, salah satunya lewat studi kasus PT Akasha Wira International Tbk atau ADES.
ADES dulu dikenal dr bisnis air minum, tapi kini portofolionya makin luas setelah menggarap segmen kosmetik. Transformasi itu tercermin jelas dlm angka-angka keuangannya. Revenue yg tahun 2020 masih 673 miliar, kini naik menjadi 2,47 triliun secara TTM. EPS jg melonjak dr 230 menjadi 1.129, sementara free cash flow hanya naik tipis dr 226 menjadi 239 miliar.
Pertumbuhan ini kalau dihitung dgn metode CAGR menunjukkan cerita menarik. Revenue tumbuh sekitar 31% per tahun, EPS naik 37,8% per tahun, sedangkan free cash flow hampir stagnan di 1,2%. Menurut sy pola ini menggambarkan perusahaan yg sedang tumbuh cepat tp masih menyerap banyak kas utk ekspansinya.
Dlm pendekatan Lynch, valuasi saham kategori fast grower dihitung lewat PEG ratio, yaitu perbandingan antara PER dan laju pertumbuhan EPS. Dengan harga saham Rp14.975 dan EPS TTM Rp1.128,56, PER ADES sekitar 13,27x. Kalau dibandingkan dgn growth 37,8%, maka PEG-nya 0,35. Nilai ini masih di bawah 1 yg berarti pertumbuhan laba lebih cepat dibanding harga sahamnya.
Untuk melihat seberapa aman valuasinya, sy coba buat jd dua skenario. Skenario optimis memakai growth aktual 37,8%, sedangkan pesimis memakai angka bulat yg hampir setengahnya yaitu 15%. Hasilnya, PEG pesimis 0,88 dan optimis 0,35, keduanya masih di bawah 1. Hal Ini menunjukkan bahwa valuasi ADES masih di wilayah undervalued menurut kacamata Lynch.
Dari skenario pesimis, harga wajar dihitung lewat PER wajar 15x. Dgn EPS 1.128,56, nilai wajarnya sekitar Rp16.900. Jika nyubi impostor seperti sy ingin margin of safety 30%, maka harga maksimal beli sekitar Rp11.850. Sementara skenario optimis menghasilkan PER wajar 37,8x, setara harga Rp42.700. Dgn MOS 30%, harga maksimal beli naik jd sekitar Rp29.900.
Namun penting untuk diperhatikan bahwa valuasi tadi perlu dikonfirmasi lewat kualitas arus kas. Meski laba naik lima kali lipat, free cash flow hanya tumbuh sedikit. Ini menunjukkan kas perusahaan belum berlari secepat labanya.
Penyebabnya tentu karena kenaikan persediaan, piutang, dan capex besar utk menopang ekspansi produk baru. Menurut sy, selama kenaikan ini memang menciptakan kapasitas produksi dan margin masa depan, maka kondisi ini masih sehat.
Kemudian dr sisi struktur modal, ADES tergolong konservatif. Liabilitas terhadap aset sekitar 20%, dan perusahaan memegang posisi kas bersih. Artinya ekspansi dilakukan dgn dana internal, bukan lewat utang. Ini membuat pertumbuhan lebih aman walau cash flow masih ketat.
Jika disimpulkan, ADES ini termasuk fast grower yg sedang bertransisi. Laba naik cepat, kas belum sepenuhnya mengikuti, tapi neracanya kuat. Selama pertumbuhan tiap segmennya tetap berlanjut dan OCF mulai mendekati laba bersih, valuasi sekarang masih bisa jd titik masuk yg rasional. Tapi tentu sy jg tidak akan menolak bila diberikan MOS lebih besar. 🙈
Oya sebelumnya sy jg pernah menulis perhitungan valuasi ADES berdasarkan proyeksi laba full yearnya. Teman-teman bisa membacanya pd link berikut:
https://stockbit.com/post/21460711
Disclaimer:
Catatan ini adalah refleksi pengetahuan penulis tentang metode valuasi ala Lynch dan catatan ini jg bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Segala kerugian sebagai akibat penggunaan informasi pada tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis. Do your own research.
Random Tag $CLEO $MYOR
