Volume
Avg volume
PT Akasha Wira International Tbk (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia pada tahun 1985. Nama Perseroan telah diubah beberapa kali, terakhir pada tahun 2010, ketika nama Perseroan diubah menjadi PT Akasha Wira International Tbk. Perseroan memiliki beberapa kegiatan usaha dan produk yang dihasilkan, diantaranya adalah industri air minum dalam kemasan dengan merek Nestlé Pure Life dan Vica Royal; industri kosmetika dengan merek Makarizo; industri food & beverage dengan merek Pureal dan Wonhae; serta distribusi produk kosmetika professional merek Wella and Clairol di Indonesia.
=Naik dan Turun Bukan Ukuran Menang dan Kalah=
Pasar saham sering dianggap sebagai arena pertarungan. Banyak yang mengira ketika harga naik, itu artinya menang, dan ketika harga turun, itu berarti kalah. Namun sesungguhnya, saham bukanlah permainan sesederhana itu.
Naik turunnya harga hanyalah tarikan napas pasar. Ia bergerak karena sentimen, berita, dan psikologi massa. Padahal, nilai sejati sebuah perusahaan tumbuh jauh lebih lambat, melalui kerja keras, strategi, dan waktu. Karena itu, turun tidak selalu berarti kita kalah—kadang justru memberi kesempatan untuk melihat dengan lebih jernih, apakah bisnis yang kita pegang memang layak dipertahankan.
Begitu juga sebaliknya, naiknya harga bukan tanda kemenangan mutlak. Jika kita hanya bersorak karena angka di layar, tanpa memahami apa yang mendasarinya, maka kegembiraan itu bisa sekejap hilang. Menang sejati bukan ketika grafik hijau, melainkan ketika keputusan kita sejalan dengan keyakinan, pengetahuan, dan kesabaran yang teruji.
Saham mengajarkan kebijaksanaan bahwa perjalanan lebih penting daripada hasil sesaat. Turun dan naik hanyalah bagian dari irama. Yang terpenting adalah apakah kita tetap tenang di tengah guncangan, dan tidak kehilangan arah di tengah euforia. Karena dalam jangka panjang, bukan harga yang menentukan siapa yang menang, melainkan keteguhan hati dalam menjaga prinsip.😁
disclaimer on
$PIPA $ADES $IHSG
@r4wr saham yang bukan gorengan dengan fundamentalnya grow kayak $ADES atau turnaround seperti $DKFT masuk mana nih bang?
Neraca identik sehatnya, profitability identik tebalnya, growth identik pesatnya, hanya terpisahkan secara short term price return yang kemudian implikasinya pada market cap dan valuation (yang naik lebih cepat, market cap lebih besar dan lebih overvalued, begitu pula sebaliknya)
kesamaan lainnya: sama-sama punya moat
$NAIK punya model bisnis yang sangat niche. infrastruktur-infrastruktur mahal, dari mulai data center, plant energi, hingga plant proses hilirisasi, semuanya selalu membutuhkan disaster & risk management tingkat tinggi. model bisnis ini adalah realisasi dari "selling shovels in gold rush". biarkan yang lain investasi data center, plant energi, dan proses hilirisasi besar-besaran, tapi tanpa si kecil NAIK yang agile dan tidak padat fixed assets ini, semua project dan aset mereka menjadi rapuh
$IPCC punya model bisnis yang boring, tapi niche. bisnis kang parkir kapal ini sulit terdisrupsi, dan selalu dibutuhkan sehingga bisa menjadi cash cow terutama dengan semakin tingginya arus ekspor-impor, terutama di negara maritim seperti Indonesia
$ADES punya model bisnis yang konvensional juga, tapi ketika yang lain niche dan bersaing di blue ocean, ADES justru bersaing di red ocean. tapi red ocean bukan berarti bukan moat. bisnis F&B dan FMCG seperti ADES punya dua jenis moat:
1. brand moat. ini yang paling pasti. product pipeline yang akrab dengan masyarakat awam secara alami jauh lebih cepat/awal priced-in daripada bisnis blue ocean atau niche, yang kalau emak-emak di jalan ditanya, gak pernah denger itu perusahaan apa
2. defensive. geopolitik dan teknologi boleh berubah, tapi perut dan tubuh manusia paling sulit terdisrupsi
Lucu juga, ngaku ngefans Buffett tapi masih ngolok saham non-dividen. Padahal idola kamu aja bikin orang kaya tanpa dividen sejak 1967
$ADES $PIPA
Kalau mau invest yang tenang hati untuk jangka panjang, menurut saya syarat utamanya adalah pilih perusahaan mampu mencatatkan ROIC tinggi secara konsisten. Usahakan yang ROIC nya tidak menurun signifikan dari waktu ke waktu.
ROIC yang tinggi, menghasilkan NOPAT yang tinggi. NOPAT adalah cikal bakal dari Cash Flow. Cash Flow adalah darah segar bagi kehidupan perusahaan, sekaligus menjadi value addition buat shareholders.
ROIC yang tinggi bisa berarti:
*Manajemen yang prudent.
*Sektor usaha yang seksi.
*Business model yang tepat.
*Produk/jasa yang memiliki daya saing tinggi.
Tentu saja hanya melihat ROIC saja adalah seperti melihat satu kepingan puzzle dari keseluruhan gambar. Investor jangka panjang juga perlu melihat capital allocation, rasio hutang dan ekuitas, valuasi, dll. Namun, ROIC adalah salah satu kepingan puzzle yang terpenting dari sebuah gambar.
$ADES $CASS $SMSM
@Ariki npm $GGRM 0.06%
1-2 tahun lagi ini bisa lebih kecil dari fee beli fee jual nya sekuritas 🤣🤣🤣🤣 coba $MYOR $ADES ajarin yang punya nya biar bertobat
fmcg macam apa ini 🤣
@Riskyrmdhn $UCID harga wajar pbv 1?
brarti $ADES $CLEO super mahal
brarti Warren Buffett idiot beli saham Coca-cola dan See's Candy pas pbvnya >3
maksud saya... coba dipelajari lagi cara menghitung harga wajarnya...
mungkin suatu perusahaan dijual murah karena murahan sehingga dijual pbv<1 masih bisa turun ke pbv<0,4 ... kayak UCID yang terus menerus ada bayar royalti dan ketidakefisienan bisnis...
@ardianardi hitungan wajar $UCID 1300 darimana... revenue turun laba turun gapunya moat... PBV 1,5 sama PE 15? Wadudu... kalo gitu $ADES $CASS super duper mahal gak layak dibeli wkwkwk Mari Yok Dibuang-dibuang ke PE 10 PBV 1 wkwkw
Sebagai akuntan saya hanya bisa ngakak dan ketawa kalo ada yang ngaku si paling "jago" (bukan $ARTO ) saham tapi pake P/E Ratio atau PBV doang. Kayak cuman cigarbutt atau asset play doang yang valid.
Saya kasih daftar metrik (sebanyak mungkin, dari basic sampai advance):
📊 Valuation (ngukur mahal/murah)
P/E, PBV → paling basic; cocok buat value/cigarbutt yang merupakan andalan khazanah budaya investasi nusantara.
PEG Ratio (1yr/3yr) → valuasi relatif growth; cocok buat growth play.
EV/EBITDA, EV/EBIT → bandingin antar perusahaan beda struktur utang; cocok buat capex-heavy & industrials.
EV/FCF → harga lawan cash nyata; cocok buat steady cash cow.
P/S, EV/Revenue → valuasi awal growth belum untung; cocok buat early-stage growth/tech/FMCG.
P/OCF, P/Tangible BV → cek fairness harga; cocok buat asset-heavy / cash-rich.
Dividend Yield & Payout → income; cocok buat dividend play.
💰 Profitability & Margin (seberapa untung)
Gross Margin → pricing power; cocok buat moat check (FMCG, brand).
Operating Margin → efisiensi; cocok buat ops quality.
Net Margin → bottom line; cocok buat all sectors.
EBITDA Margin → proxy cash ops; cocok buat comparasi cepat.
Cash Conversion Margin (OCF/NI) → kualitas laba; cocok buat fraud check.
Incremental Margin → growth → profit; cocok buat scalability test.
🔑 Return on Capital (efisiensi modal)
ROE, ROA → return modal dasar; cocok buat value & bank/finance.
ROIC, CROIC → kualitas compounder; cocok buat long-term compounder.
ROCE → cek efisiensi modal dipakai; cocok buat capital intensive.
ROIIC → return dari growth baru; cocok buat high growth test.
📈 Growth & Sustainability
Revenue CAGR, EPS CAGR, FCF CAGR → kecepatan growth; cocok buat growth investor.
Organic vs Inorganic → bedain growth asli vs akuisisi; cocok buat compounder hunter.
Unit Economics → profit per toko/user; cocok buat consumer/tech.
Retention/Churn → loyalitas; cocok buat SaaS, consumer.
Reinvestment Rate & SGR → seberapa sehat growth bisa sustain; cocok buat LT compounder.
🏦 Balance Sheet Strength (daya tahan)
DER, Net Debt/EBITDA → cek leverage; cocok buat risk mgmt.
Current, Quick, Cash Ratio → likuiditas jangka pendek; cocok buat defensive check.
Altman Z-Score, Interest Coverage → bankruptcy risk; cocok buat cyclical & industrials.
Working Capital Ratio → sehatnya operasi; cocok buat manufacturing.
💵 Cash Flow & Allocation
OCF/NI → kualitas earnings; cocok buat fraud detection.
Capex/Revenue, Capex/OCF → intensitas investasi; cocok buat infra, manufaktur.
FCF Yield → return kas vs harga; cocok buat income/value.
Dividend Coverage, Buyback Yield → capital return; cocok buat dividend & buyback play.
⚖️ Risk-Adjusted
Sharpe/Sortino, Beta, Volatility → risiko vs return; cocok buat portfolio mgmt.
VaR, Scenario Analysis → worst-case check; cocok buat risk-sensitive investor.
🛡 Moat & Intangibles
Brand Power (via margin) → kekuatan brand; cocok buat FMCG, consumer.
Market Share Growth → kompetitif; cocok buat consumer, tech.
R&D/Sales → inovasi; cocok buat tech/pharma.
S&M/Sales → efisiensi growth; cocok buat consumer tech.
Revenue/Employee → produktivitas; cocok buat scalability check.
🎯 Advanced Quality
EVA, MVA, CFROI → value creation beyond cost of capital; cocok buat quality compounder.
NOPAT/IC → efisiensi modal real; cocok buat deep dive analysis.
Earnings Quality (Accruals/NI) → apakah laba beneran; cocok buat fraud check.
Piotroski F-Score → screen value+quality; cocok buat value investor.
Beneish M-Score → deteksi manipulasi laba; cocok buat fraud detection.
$ADES $CMRY
Cuman semua itu omong kosong karena foreign flow dan bandarmologi paling benar.
$ADES Growth stock kayak $PANI tapi bedanya growthnya organik tanpa perlu CA inject asset. LK nya udah kayak ekstrapolasi spreadsheet bisa konsisten naik dan bener2 berkualitas.
Videonya Ko @thowilz sudah hadir, menemani akhir pekan. Sosok yang kebetulan, tak sengaja bertemu pada beberapa RUPS under radar.
Dahulu pernah ramai dengan Soto Mamat $SMMT $ABMM dan lalu $ADES yang terus-terusan naik tiang. 🙏
Terima kasih sudah terus menginspirasi!
Kalau benar $IHSG 8000 hanya hari ini dan sisa Agustus ini lebih rendah. Semakin terlihat bursa kita memang dibawah pengaruh higher hand / Mr Market / Bandar.
Fundamental tidak bisa dipakai untuk investasi di IHSG? mungkin benar, karena seperti akhir2 ini, yg berperan dalam kenaikan harga kebanyakan hanyalah cerita.
Tapi jangan melupakan fundamental.
dengan mengetahui fundamental, kita bisa menilai ceritanya masuk akal atau tidak, apakah niatan konglo/bandar bisa dijustifikasi dengan nalar. Karena terlalu banyak informasi dan rumor, dibutuhkan kemampuan seleksi yg tajam.
Dengan fundamental, kita dapat menebak kemana uang berlabuh dalam suatu perusahaan sebelum cerita itu dibuat.. Setelah berada dalam kapal itu kita tinggal duduk manis menunggu cerita dibuat sambil menunggu dividen yg besar. Atau bahkan menunggu emiten kita dipinang MSCI / FTSE. (contoh story komoditas : Coal, Sawit, Emas, growth story $ADES )
Yang paling penting dengan Fundamental meningkatkan conviction kita dan hold lebih lama
Investasi saham itu seperti deketin orang / cari pasangan.
Kalo udah dapat yang cakep, hot, pinter, mapan, mau terus belajar (growing), dari keluarga baik baik, sepi gak banyak lirik lirik, dan COCOK dengan gaya Anda, YA UDAH JANGAN TENGAK TENGOK CARI LAIN LAGI. Ga usah liat IG orang lain lebih cantek
Kayak ada saha misialnya growing luar biasa >15%, gak hype (saingan dikit), mapan (labanya bagus), pinter (manajemennya bagus), GCG nya bagus YA UDAH GAK USAH IKUT IKUTAN ORANG LAIN HYPE GAK JELAS. Cuan dikit TP pindah.
Pas pindah malah BONCOS.
Gak usah iri atau tengak tengok stream pamer cuan ribuan persen / ratusan persen / pamer porto bisa aja editan, bisa aja saham lainnya boncoS, BISA AJA CUMAN 1 LOT TAPI SOK 1000% PADAHAL CUMAN MAU BUKA KELAS.
Kenyataan tidak seindah screenshot cuan di stream Stockbit.
Kuapokmu kapan.
$BBCA $ADES $MTDL
Metrik Favorit Saya Yang Jarang Dilirik: Membedah Kekuatan EV/FCF
Di dunia investasi, banyak sekali orang yang terobsesi dengan satu metrik: P/E Ratio.
Saham ini P/E-nya sekian, yang itu P/E-nya ketinggian, dan seterusnya. P/E memang berguna, tapi menurut sy, terlalu fokus pada P/E itu seperti menilai sebuah mobil hanya dari kecepatan maksimumnya, tanpa pernah membuka kap mesin untuk melihat kesehatan mesin yang sebenarnya.
Ada satu metrik yang jarang dibicarakan di forum-forum, namun bagi sy, ini adalah 'CT Scan' finansial sebuah perusahaan. Metrik ini adalah EV/FCF (Enterprise Value to Free Cash Flow).
Beberapa tahun sebelumnya, sy pernah sharing tentang EV/FCF di postingan: https://stockbit.com/post/6351234
Sy akan sharing lebih dalam tentang EV/FCF di postingan ini.
Apa Itu EV/FCF? (Kita Bongkar Satu per Satu)
Agar paham kekuatannya, kita harus bedah dulu komponennya:
1. EV (Enterprise Value): Sy menyebut ini 'Harga Akuisisi Riil' sebuah perusahaan. Formulanya bukan hanya Kapitalisasi Pasar, tapi:
Kapitalisasi Pasar + Total Utang - Kas & Setara Kas
Kenapa utang ditambahkan? Karena jika Anda membeli perusahaan itu, utangnya menjadi tanggung jawab Anda. Kenapa kas dikurangi? Karena kas itu menjadi milik Anda. EV memberikan gambaran biaya sesungguhnya untuk 'memiliki' seluruh bisnis tersebut.
2. FCF (Free Cash Flow / Arus Kas Bebas): Sy menyebut ini 'Gaji Bersih' sebuah perusahaan. Ini adalah uang tunai asli yang tersisa setelah perusahaan membayar semua biaya operasional DAN belanja modal (Capex) untuk menjaga dan mengembangkan bisnisnya. FCF adalah napas kehidupan sebuah bisnis.
Berbeda dengan Laba Bersih yang bisa dipengaruhi berbagai trik akuntansi (seperti depresiasi), FCF adalah uang tunai nyata yang sulit dimanipulasi. Perusahaan dengan FCF positif yang kuat menunjukkan ia mampu mendanai operasional dan pertumbuhannya sendiri.
3. EV/FCF: Jadi, rasio ini pada dasarnya menjawab pertanyaan: "Jika sy membeli seluruh perusahaan ini (EV), berapa tahun waktu yang dibutuhkan bagi 'gaji bersih' perusahaan (FCF) untuk bisa 'membayar kembali' harga pembelian tersebut?"
Logikanya, semakin rendah angkanya, semakin cepat 'balik modal', yang berarti valuasi perusahaan tersebut semakin murah dan menarik.
Kenapa EV/FCF Begitu Penting Bagi Saya, Terutama Dalam Growth Investing?
1. Jauh Lebih Jujur: Seperti yang sy bilang, FCF adalah uang tunai riil. Laba bersih bisa 'cantik' karena depresiasi besar, tapi kasnya minus. Sebaliknya, laba bisa kecil karena investasi besar (capex), tapi 'mesin' bisnisnya menghasilkan kas yang sangat sehat. EV/FCF menunjukkan kenyataan ini.
2. Membandingkan Apel dengan Apel: Metrik ini sangat superior untuk membandingkan dua perusahaan di industri yang sama tapi dengan struktur modal (utang) yang berbeda. Perusahaan A (tanpa utang) dan Perusahaan B (utang besar) bisa saja punya P/E yang sama. Tapi EV/FCF mereka akan sangat berbeda. EV/FCF akan 'menghukum' perusahaan dengan utang besar, menunjukkan risiko yang sesungguhnya.
3. Kunci Growth Investing yang Sehat: Ini poin terpenting bagi sy. Banyak yang mengira saham growth itu pasti bakar uang. Itu keliru. Perusahaan growth terbaik adalah yang bisa mendanai pertumbuhannya sendiri dari kas yang dihasilkannya. FCF positif yang kuat pada perusahaan growth adalah tanda emas. Itu artinya, mereka bisa terus berinovasi, ekspansi, dan membangun pabrik baru tanpa perlu terus-menerus menerbitkan saham baru (dilusi) atau menumpuk utang. Ini adalah tanda pertumbuhan yang mandiri dan berkelanjutan.
Cara Menggunakan & Pentingnya "Eagle's Eye View"
Di sinilah letak seni berinvestasi. Anda tidak bisa hanya mengambil angka EV/FCF dari aplikasi sekuritas atau stockbit dan langsung mengambil keputusan. Kenapa? Karena FCF bisa sangat fluktuatif dari tahun ke tahun.
Satu tahun FCF bisa negatif karena perusahaan baru saja membangun pabrik raksasa (Capex tinggi).
Tahun berikutnya, FCF bisa melonjak tinggi karena mereka tidak ada investasi besar. Jika Anda hanya melihat satu titik data, Anda akan tertipu.
Inilah pentingnya melakukan apa yang sy sebut "Eagle Eye's View":
1. Buka Laporan Tahunan (Annual Report) atau Prospektus IPO perusahaan. Jangan malas.
2. Lihat laporan Arus Kas selama 5-10 tahun ke belakang. Perhatikan tren Arus Kas dari Operasi dan tren Belanja Modal (Capex).
Tujuan kita adalah mencari kemampuan menghasilkan FCF yang ternormalisasi. Berapa kira-kira FCF rata-rata yang bisa dihasilkan perusahaan ini dalam kondisi normal? Apakah FCF per lembar sahamnya bertumbuh seiring waktu?
Dengan melihat data historis, Anda bisa mendapatkan gambaran yang jauh lebih akurat tentang kekuatan 'mesin kas' perusahaan tersebut, bukan sekadar potret sesaat. Ini yang membedakan investor dari spekulan.
P/E itu baik sebagai saringan awal. Tapi jika Anda ingin benar-benar memahami sebuah bisnis dan valuasinya, mulailah menyelam lebih dalam ke EV/FCF.
Salam investasi yang cerdas,
RK27
$ADES $TOTL $ASGR
PER kecil bukan satu2nya indikator murahnya harga saham, terkadang org berani beli saham dengan PER tinggi karena potensi growth nya tinggi.
contoh aja $ADES PER skrg x10 tapi dengan growth revenue n laba tahunan 20%an maka dalam 4 tahun laba naik jadi 2x lipat, otomatis PER turun ke x5