$GOTO
BERAPAKAH VALUATION WAJAR GOTO
Here we go again!
Siapakah saya? Saya adalah yang menulis panjang2 alias terlalu panjang di sini: https://stockbit.com/post/6729106 bahwa harga BUKA sewajarnya adalah 23 rupiah. Dengan uang masuk hasil IPO sebesar kira 23 T, atau 230 per lembar saham, maka harga BUKA menurut saya adalah 230 + 23 = 253. Per detik ini, Jumat 18 Maret 2022, penutupan session 1, harga BUKA adalah: 266 rupiah. Not bad kan wkksssss
( Saat nya masuk BUKA??? NOOOOOO -- karena kita tidak tahu uang 23 T hasil IPO tersebut akan dihabiskan untuk keperluan apa saja. Masih sangat sangat berbahaya. )
Jangan khawatir, artikel kali ini tidak akan panjang2 seperti di atas, dan juga jauh lebih sederhana. Saya hanya akan address point2 utama yg menjadi argumen utama orang untuk decide apakah akan invest atau tidak ke GOTO -- to-the-point. Jadi read on.
Kita samakan dulu pandangan. Bedanya spekulasi dan investasi adalah investasi selalu mengedepankan keamanan. Keamanan-nya apa? Yaitu bahwa company yang kita invest -- kita membayar-nya sesuai dengan VALUATION WAJAR-nya sesuai selera investasi kita. Worse comes to worst -- tidak ada uang investasi kita yang tahu2 lenyap secara ajaib, bursa ditutup-pun kita tidak akan rugi. ITU INVESTASI.
Jadi yang mau investasi dan perlu angka berapa VALUATION WAJAR GOTO -- read on.
Untuk yg akan spekulasi dengan dalil2 spekulasi seperti technical analysis (TA), orang akan berebut membeli saham GOTO, pasti akan di-ARA-kan berhari2, mendukung karya anak bangsa, dan alasan2 spekulasi lain-nya, tidak perlu lanjut karena tidak ada tulisan di sini membahas itu. (Dan hakikat-nya memang itu tidak bisa dianalisa -- and that's why dead people invest better than the living.)
Btw bagi penggemar TA yang akan protes -- mungkin bisa tonton video ini https://cutt.ly/vSb9xD0 terlebih dahulu dan renungkan. Inilah TA, tidak lebih tidak kurang -- dan betulkah Anda akan terus berspekulasi menggunakan cara2 seperti ini :D))
ALASAN NOMOR 1:
GOTO digadang2 mempunyai ecosystem yang jauh lebih lengkap daripada BUKA, dengan GTV (Gross Transaction Value) yg kira2 3x lebih besar daripada BUKA (WARNING: saya tidak percaya bahwa GTV atau TPV BUKA adalah sebesar yg mereka klaim -- baca soal ini di artikel saya di atas).
Tetapi ingat GOTO adalah sebuah bisnis yang sudah dibangun selama LEBIH DARI 10 TAHUN DAN TELAH MENGHABISKAN DANA HAMPIR 100 TRILYUN RUPIAH, sehingga SEMUA cerita ecosystem mereka SUDAH terefleksikan di laporan keuangan mereka (lapkeu) dan sejarah GTV mereka. Jadi tidak masuk akal jika masih ada harapan palsu bahwa di masa yang akan datang ecosystem mereka akan bisa sedahsyat apa -- cerita itu SUDAH terefleksikan SAAT INI.
Jangan terpancing dengan merger Gojek dan Tokopedia akan memberikan efek lebih dahsyat. Mereka sudah bekerja sama sejak tahun 2015 -- 6 tahun yang lalu, jadi apapun network effect yang mereka gain dari merger tersebut juga SUDAH terjadi.
Projection masa depan dan GTV mereka simply adalah historical projection-nya.
ALASAN NOMOR 2:
Mereka mempunyai program stabilisasi harga. Jadi beli saham GOTO tidak ada ruginya, pilihan-nya hanya antara tidak cuan atau cuan. NO NO NO.
Inti-nya program stabilisasi ini adalah jika harga saham jatuh di bawah harga IPO-nya akan ada seseorang yg membeli saham tersebut sehingga kejatuhan harga saham tidak terjadi terus-menerus. Masalah-nya stabilisasi ini hanya dibatasi sebesar maksimal 15% dari seluruh lembar saham yg dilepas dalam IPO ini (ini dibatasi oleh aturan OJK -- jadi lupakan harapan GOTO akan bisa memperbesar program stabilisasi ini untuk jaga nama mereka).
Dengan demikian artinya TETAP tidak ada jaminan bahwa saham tidak akan ARB berjilid2 misalnya.
ALASAN NOMOR 3:
GOTO hanya melepas tidak sampai 5% dari saham mereka, jadi mereka sebetulnya tidak perlu funding, ini hanya program berbagi rezeki anak bangsa dari GOTO, oleh karena itu mereka pasti sanggup membeli kembali seluruh saham itu dengan harga IPO jika terjadi ARB berjilid2. Jadi aman harga saham mereka tidak akan terjun bebas seperti BUKA. NO NO NO.
Ekuitas tangible GOTO SANGAT MENGEJUTKAN. Kalau kita keluarkan seluruh goodwill dan investasi2 mereka di perusahaan2 yang harga valuation wajar-nya juga gelap untuk kita (kecuali investasi mereka di surat berharga) dan tentu bukan merupakan investasi yang likuid, dan kemudian kita kurangkan dengan hutang mereka, ekuitas tangible mereka adalah HANYA maximal sebesar 16 trilyun rupiah.
Berapa kerugian mereka setiap tahun? Untuk tahun buku 2021 adalah diproyeksikan sebesar 14 trilyun rupiah, artinya ekuitas tangible mereka (ekuitas yg actually bisa dipakai utk bayar salary, operation etc) itu hanya sanggup untuk operation mereka sampai dengan 1 tahun dari sekarang. Setelah itu jika gagal mendapatkan funding lagi, mereka akan bangkrut.
Jadi kalau misalnya IPO ini terserap habis mereka mendapatkan funding baru sebesar 17 trilyun rupiah, kemudian harga saham jatuh sebesar 75% karena semua yg membeli waktu bookbuilding berebut melepas saham-nya, seperti BUKA, yang sangat mungkin terjadi karena lapkeu mereka tidak ada bedanya dengan BUKA, apakah mereka akan rela menghabiskan 75% x 17 trilyun rupiah = 12.75 trilyun rupiah untuk membeli kembali saham-nya dengan harga IPO, sedangkan 12.75 trilyun rupiah ini bisa memperpanjang umur hidup mereka yg saat ini hanya 1 tahun lagi.
Disamping tentu saja melakukan hal tersebut adalah ilegal. Jadi buang harapan ini.
WARNING AND BIG WARNING:
Seperti dijelaskan di atas, ekuitas tangible GOTO hanya sanggup utk hidup satu tahun lagi. Ini super-risky utk business yang masih membakar uang seperti GOTO. Untuk business seperti ini, cash atau paling sedikit ekuitas tangible-nya lah, harus sanggup utk cover kerugian business tersebut sampai dengan MINIMAL 5 tahun ke depan.
Dengan ekuitas tangible hanya sebesar 16 trilyun rupiah, ini seperti gambling besar2an dengan nasib juta-an orang yang menggantungkan hidupnya ke GOTO. Tidak salah juga memang, karena tematik ads IPO GOTO ini adalah cucuran air mata.
Jadi saya mempertanyakan dengan serius kualitas manajemen GOTO ini mengelola asetnya. Ini manajemen yg SETIAP TAHUN, per tahun 2021, membebani keuangan perusahaan sebesar 7 trilyun rupiah dan diproyeksikan terus meningkat sementara perusahaan-nya masih rugi secara besar2an tanpa ada titik terang kapan akan profit.
VALUATION WAJAR GOTO
Sebetul-nya dengan seluruh cerita di atas, kalau saya sudah bisa decide bahwa saya tidak akan ber-investasi di GOTO. Tetapi ok-lah kita hitung valuation-nya daripada di-complain value investor tidak bisa menghitung valuation perusahaan "start-up" yang masih bakar duid haha
Investasi itu sederhana, kalau saya mau untung kira2 20% per tahun, maka perusahaan tersebut maximal harga atau valuation-nya adalah 5x profit per tahun-nya. Misalnya profit-nya 20 rupiah per tahun, maka harga maximal nya adalah 20 rupiah x5 = 100 rupiah.
Berapa profit GOTO? Sayangnya tidak ada ha ha ha
Jadi terpaksa kita puter otak sedikit hitung2 berapa kira2 asumsi profit GOTO nanti. Googling aja dan bisa didapatkan artikel seperti ini: https://cutt.ly/qSb9xMz yang menunjukkan profit Alibaba adalah 1.19% dari GTV-nya. Voila gampang-kan! Oleh karena ini Alibaba adalah salah satu e-commerce yang paling sukses di dunia, kita pakai patokan saja bahwa profit tech companies serupa adalah 1% dari GTV-nya. (Note kalau Alibaba juga mempunyai logistics business-nya sehingga tidak beda juga dgn GOTO yang mempunyai Gojek dan bekerja-sama dengan banyak perusahaan logistics.)
Estimasi GTV GOTO utk tahun 2021 adalah sebesar 12/7 x 246.680.389 (prospektus GOTO halaman 107) = 423 trilyun rupiah. Frankly speaking, kerugian mereka atas GTV ini tidak besar, tidak sampai dengan 3%. Jadi pertanyaan besar-nya adalah kenapa mereka tidak cut saja semua promo dan sales & marketing mereka sehingga langsung profit?? Tidak ada yg bisa menjawab ini kecuali manajemen GOTO sendiri -- dan sayang nya hal ini justru tidak dijelaskan di prospektus. Atau mungkin saya tidak berhasil menemukan-nya -- aneh sekali informasi standard berjibun banyaknya tetapi yg SANGAT penting seperti ini MALAH TIDAK ADA atau sulit dicari haha more warning Guys.
Dugaan saya adalah karena kompetisi dengan GRAB dan SHOPEE. Supaya profit mereka harus cut mereka punya promo dan sales & marketing. Berapa GTV yang akan hilang? Karena tebak2an, saya pakai angka yang cukup optimis dan fair di tengah2, yaitu anggap hilang hanya 50%, sehingga GTV mereka menjadi 50% x 423 trilyun rupiah = 211.5 trilyun rupiah.
Profit-nya = 1% x 211.5 trilyun rupiah = 2.1 trilyun rupiah di tahun pertama. Anggap mereka sanggup growth 50% per tahun karena salah satu Grab atau Shopee akan bangkrut, maka total profit mereka selama 5 tahun ke depan adalah = 2.1 + 3.15 + 4.73 + 7.09 + 10.63 = 27.69 trilyun rupiah.
Kalau saya mau profit hanya 20% per tahun, atau balik modal dalam 5 tahun, maka VALUATION MAXIMAL GOTO adalah ya hanya sebesar 27.69 trilyun rupiah itu. Dibagi lembar saham sebesar 1.193.284.207.886 (1.2 trilyun lembar saham), maka harga per saham = 27.69 trilyun rupiah / 1.193.284.207.886 lembar saham = 23 rupiah per lembar saham.
MAXIMAL VALUATION GOTO = DUA PULUH TIGA RUPIAH PER LEMBAR SAHAM -- TIDAK LEBIH.
( Kok bisa sama ya dengan valuation BUKA hahaha -- TA mana ini TA -- apa ini artinya?? )
Tag sembarangan: $IHSG $BUKA