imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Watch INTP
==============
Ngopi Santai 13

Industri semen termasuk industri yang terkait siklus properti di mana siklus tertinggi terjadi pada tahun 2013-2014 yang ditandai tingginya harga properti saat itu dan utilisasi pabrik semen yang mencapai 92,9% dan 87,1% setelah pada tahun 2011, 2012, dan 2013 mencapai utilisasi masing-masing 88,1%, 91,9% dan 92,9% (lihat gambar). Pada tahun 2020 utilisasi pabrik semen di Indonesia tinggal 54,4% hampir menyamai utilisasi saat krismon 1998-1999 yg tinggal sebesar 42,3% dan 40,1% (lihat gambar).

$INTP adalah salah satu emiten industri semen. Meski bukan market leader di Indonesia tapi menarik untuk dicermati. Pada tanggal 30 Juli 2021 berdasarkan harga saham INTP Rp 8.800,- DY-nya atau Dividend Yield-nya adalah 8,24% (Data RTI). Ini cukup menarik. Sebagai penabung saham yang mencari passive income dari dividen saya memasukkan INTP ke dalam watch list. Tapi ada beberapa yang perlu diperhatikan. Pada saat utilisasi pabrik semen berada pada titik yang rendah bersamaan itu pula harga batubara menuju ATH sekitar US $ 150 per ton. Ini lebih tinggi dari harga batubara 2018. Berbeda dengan saat puncak industri properti 2013 di mana harga batubara di bawah 100. Tingginya harga batubara bisa menggerus laba emiten semen. Dalam paparan publik (public expose) INTP 2021 dipaparkan komposisi biaya bahan bakar dan listrik INTP mencapai porsi 48% pada tahun 2018 kemudian turun menjadi 45% pada tahun 2019 dan turun lagi menjadi 42% pada tahun 2020 saat harga batubara berada pada siklus harga terendah. Tentu saat harga batubara tinggi sekarang ini akan berdampak pada laba INTP yang bisa tergerus.

Sebenarnya naiknya harga batubara dan minyak sawit mentah (CPO) akan berdampak baik bagi pendapatan negara dan daya beli petani sawit yang pada gilirannya nanti akan mengangkat harga dan industri properti serta melancarkan pembangunan infra strukur yang sedang digalakkan pemerintah. Tapi saya rasa dampak ini hanya akan membuat utilisasi pabrik semen naik atau tertahan tidak drop mencapai sekitar 42% seperti saat krismon 1998 dan 1999. Laba tetap akan tergerus, paling tidak dalam waktu dekat.

Meski DY di harga saham INTP Rp 8.800 adalah 8,24% tampak tinggi di atas bunga bank, tapi kita perlu melihat DY kumulatif selama kurang lebih satu siklus dari 2011 sd 2021.
Berikut besaran DPS yang dibagikan dari tahun 2011 sd 2021.

DPS 11 Tahun Terakhir
===================

2021 Rp 500
2020 Rp 725
2019 Rp 550
2018 Rp 700
2017 Rp 929
2016 Rp 415
2015 Rp 1.350
2014 Rp 900
2013 Rp 450
2012 Rp 293
2011 Rp 262
________________
Total Rp 7.074,-

DY kumulatif sebelas tahun lalu di harga saham Rp 8.800,- adalah 80,39%. Kalau DPS kumulatif di masa lalu ini bisa mencerminkan DPS kumulatif satu siklus ke depan maka kalau kita membeli saham INTP di harga Rp 8.800,- yield-nya dari dividen selama satu siklus ke depan adalah sekitar 80,39%. Idealnya memang kalau bisa mendapatkan harga saham INTP di kisaran Rp 6.800 sd Rp 7.075 karena dalam satu siklus ke depan sudah bisa balik modal dari dividen. Ini memang berbeda dengan emiten batubara, bila kita membeli atau telah memiliki saham batubara misalnya $ITMG di harga Rp 10.000,- saja maka dalam 6 tahun ke depan sudah bisa balik modal dari dividen silahkan baca tulisan saya https://stockbit.com/post/6462812 Padahal 10.000,- bukan harga terendah ITMG dalam satu setengah tahun terakhir.

Namun perlu diingat bahwa pasar tidak melulu berisi investor yang mencari passive income dari dividen. Banyak yang mencari capital gain. Apakah turunnya harga saham INTP menjadi 8.800 kemarin hanya sementara dan Senin akan mantul ke atas dan tidak pernah kembali ke 8.800 lagi? Saya tidak tahu pasti. Harga 8.000 sd 8.100 pernah menjadi resistence bagi INTP, oleh karena itu juga menjadi support saat ini. Apakah harga saham INTP akan menuju support dulu baru mantul ke atas atau malah tembus support dan menuju book value-nya yang sebesar Rp 6.184? Saya juga tidak tahu. Bagi saya INTP menjadi salah satu emiten yang masuk watch list dan ini menarik. Mungkin pasar sedang menunggu laporan Q3 yang akan merekam dampak tingginya harga batubara bagi laba INTP. Mungkin juga investor terutama yang jangka pendek sedang mengurangi porsi di emiten semen dan mulai membeli emiten komoditi ( sawit dan batubara). Itu sekedar kemungkinan.

Tapi bagi saya yang nabung saham untuk mencari passive income dari dividen tentu harus memperhatikan juga DPR-nya. Data RTI menunjukkan DPR INTP adalah 147,66%. Dengan DY 8,24% sebenarnya belum ideal. Kalau DPR 147,66% idealnya DY-nya 14,77% dengan AEPD atau Angka Efisiensi Perolehan Dividen sama dengan 1. Untuk mendapatkan DY itu mesti masuk di harga 725 dibagi 14,77% hasilnya 4.908 atau Rp 4.900,- Mungkinkah harga saham INTP 4.900? Rasanya berat. Pengalaman saya dengan TLKM, seperti itu yaitu berusaha mendapatakan AEPD sama dengan 1 tidak tercapai, berat. Tapi seandainya salah saya bisa melakukan koreksi, misalnya saya keburu masuk di harga 8.800 ternyata masih turun ke 4.900, saya bisa melakukan average down atau membeli lewat akun lain.

Tingginya DPR juga menjadi tanda tanya, mengapa DPR lebih dari 100% selama beberapa tahun ini. Kalau dilihat selama 11 tahun terakhir memang INTP pernah membagikan dividen dengan DPR sangat rendah hanya 35% yaitu DPR dari tahun buku 2015. Tapi kalau dilihat DER atau Debt to Equity ratio yang sangat kecil yaitu 20,18% selama bertahun-tahun dan rendahnya utilisasi pabrik semen yang masih rendah belum perlu ekspansi pabrik maka DPR di atas 100% masih relatif bisa diterima. Hanya saja bagi kita penabung saham yang mencari passive income dari dividen ada resiko yang perlu dipikirkan. Resikonya kalau DPR diturunkan, DY kita turun di bawah 8,24% kalau kita membeli di harga saham INTP Rp 8.800,- saat ini. Bagi saya masih perlu mempelajari dan mempertimbangkan lebih dalam lagi baik mengenai INTP maupun siklusnya. Masih perlu mempertimbangkan apakah siklus properti sudah di bottom dan akan segera berbalik mau naik atau belum benar-benar di bottom.

Sebelum tulisan ini saya tutup, berikut ini saya tampilkan beberapa data rasio keuangan INTP berdasarkan harga saham INTP Rp 8.800,- tanggal 30 Juli 2021.

DY 8,24%
PER 27,61X
PBV 1,42 X
GPM 31,61%
NPM 8,80%
ROE 5,16%
DER 20,18% atau 0,2 X
Cash Ratio (CR) 220,34%
LK terkini Q2 2021
Book Value per Share Rp 6.184,-

Data diambil dari RTI (annualized).

Happy investing.

_____________________
Disclaimer always on
DYOR. Do your own research. Jangan ikut-ikutan. Pahami terlebih dahulu apabila ingin membeli. Sesuaikan dengan kondisi dan resiko Anda sendiri. Uang Anda adalah tanggung jawab Anda sendiri. Saya penabung saham yang mencari passive income dari dividen, penganut diversifikasi lebar sesuai yang tertulis di profile saya. INTP belum menjadi porto saya meski porto saya berisi sekitar 50 emiten High DY.
Tulisan-tulisan saya tidak cocok untuk trading for living. Saya menulis hanya untuk penabung saham yang mencari passive income dari dividen tanpa berpikir menjual sahamnya.

Tulisan saya yang menyinggung Batubara
==================================
:diamond_shape_with_a_dot_inside:Ngopi Santai 11
Menunggu LK Q2 dan EPS ITMG
https://stockbit.com/post/6783766

:diamond_shape_with_a_dot_inside: Ngopi Santai 2
Mencoba Memprediksi DPS ITMG https://stockbit.com/post/5796070

:diamond_shape_with_a_dot_inside: Ngopi Santai 8
Total Dividen Emiten Batubara 6 Tahun Terakhir Beserta Rasio-rasio Keuangannya
https://stockbit.com/post/6462812

:diamond_shape_with_a_dot_inside: Ngopi Santai 12
PTRO dan Emiten High Dividend Yield
https://stockbit.com/post/6822810

Bagi yang baru pertama kali membaca tulisan saya silahkan baca
:diamond_shape_with_a_dot_inside: Ngopi Santai 10. Buku Saham Bagi Pemula & Daftar Link Tulisan Saya
https://stockbit.com/post/6654761

$PTBA $SMGR $PTRO

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy