$IHSG – Compounding Ekuitas


Kebanyakan trik paling umum yang dilakukan oleh emiten yang akan IPO adalah me-mark-up ekuitas agar supaya harga IPO menjadi terlihat wajar sebanding dengan ekuitas emiten. Maka jangan heran setelah IPO sukses, ekuitasnya bakalan kembali “zonk”.

Contoh DADU sebelum IPO dengan menggunakan laporan keuangan tanggal 31 Desember 2019, nilai ekuitas sebesar Rp. 34,9 miliar. Kemudian melakukan IPO pada bulan Feburuari 2020, yang menghasilkan dana IPO sebesar Rp. 219 miliar. Oleh karena itu setelah IPO tanggal 31 Maret 2020, ekuitas naik menjadi Rp. 285,6 miliar.

Diketahui bahwa;
Ekuitas = Aset – Liabilitas
Dengan demikian, Jika Ekuitas naik, maka asset naik atau liabilitas turun.

Berdasarkan laporan keuangan 31 Maret 2020 terjadi kenaikan asset yang signifikan yaitu uang muka pembelian tanah, yang mengalami kenaikan sebesar Rp. 200 miliar. Dan sesuai dengan tujuan penggunaan dana IPO yang disampaikan dalam prospektus, bahwa dana IPO untuk membeli tanah kepada pihak berelasi, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa uang IPO memang telah digunakan sebagaimana mestinya yaitu untuk membeli tanah sesuai dengan prospektus, senilai Rp. 284 miliar, dengan luas lahan 37.636 m2, atau seharga Rp. 7,5 JUTA PER METER, yang berlokasi didaerah Ciujung-DUNIA, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Dan bim-salabim-abakadraba, meskipun telah dibayar lunas Rp. 284 miliar, tetapi masih tetap dianggap uang muka.

1 tahun kemudian tanggal 31 Desember 2020, nilai tanah yang bertambah sepanjang tahun 2020 hanya sebesar Rp. 6,3 miliar. Dan sisa uang muka yang sumbernya dari IPO sekarang berubah menjadi menjadi “ZONK” dalam bentuk “piutang lain-lain” yang nilainya mencapai Rp. 335 miliar, atau mengalami kenaikan nilai Rp. 305 miliar, jika dibandingkan nilai pada tanggal 31 Desember 2019.

Seperti yang penulis sebutkan di awal BAHWA dari “zonk” akan kembali menjadi “zonk”. Jadi jangan heran pada akhirnya harga saham parkir di gocap. Sekarang emiten berfikir keras bagaimana mencari cuan baru, dan mungkin mampu menggerakan harga saham? Tentu praktik mark-up ekuitas sudah terlalu "main stream", maka keluarlah gaya baru yaitu “compounding ekuitas”. Sama dengan konsep compounding interest, yaitu bunga berbunga, maka compounding ekuitas adalah ekuitas yang berekuitas.

Bagaimana caranya? Kalau markup ekuitas lewat jalur IPO, sedangkan compounding ekuitas lewat jalur right issue. Bagaimana cara right issuenya telah penulis jelaskan pada postingan sebelumnya disini https://stockbit.com/post/6747725 Right issue tersebut sungguh sangat membanggongkan, sehingga emiten mendapatkan surat cinta dari BEI tentang keheranan hubungan pihak ketiga karena banyak miripnya. Untuk lebih jelas silahkan googling keterbukaan informasi, sebagai jawaban emiten atas keheran BEI. Hikmah positif yang kita ambil disini adalah bahwa BEI ternyata “ENTE KERJA JUGA”.

Tetapi postingan ini bukan membahas masalah kecurigaan bahwa transaksi terjadi antar pihak yang berelasi, meskipun emiten telah membantah bahwa perusahaan yang diakuisi adalah pihak ketiga. Dan meskipun BEI mengajukan bukti yang seharusnya sudah tidak dapat dibantah bahwa terjadi kesamaan asset / property antara milik emiten dengan milik perusahaan target akuisisi.

Ini sungguh surprise, karena kalau BEI yang betul, maka emiten sangat berani menggunakan property atau ekuitas milik sendiri, untuk dijual kepada emiten, dengan cara right issue tersebut.

Ini adalah praktik compunding ekuitas, karena atas ekuitas yang sama tersebut, kemudian dinilai oleh KJPP mengalami peroketan nilai, dari book value hanya sebesar Rp. 129 MIliar, kemudian akan diakuisisi oleh DADU seharga RP. 450 miliar. Adapun praktik compunding interestnya; Ekuitas perusahaan yang akan diakuisisi mula-mula bernilai 0, kemudian numpang pakai ekuitas milik dadu, kemudian disulap menjadi Rp. 129 miliar lalu di-appraisal menjadi RP. 450 miliar.

Dan yang paling mengejutkan adalah, kasus pembelian tanah seperti yang dijelaskan di awal, ternyata penjual tanah di ciujung-DUNIA adalah pihak berelasi yang namanya mirip sekali dengan target perusahaan yang akan diakuisisi (yang tidak diakui sebagai pihak berelasi). Jika pihak penjual tanah (pihak berelasi) adalah PT CIPTO Akik, sedangkan perusahaan yang akan diakuisisi adalah CIPTO Diamond (bukan pihak berelasi), perbedaanya, PT yang satu sok English dan yang satu sok bahasa daerah.

Apakah asset / ekuitas yang sama tersebut? Silahkan googling pada keterbukaan informasi yaitu pada pertanyaan BEI nomor 7. Dimana ditemukan kesamaan property, yaitu pada prospektus IPO DADU terdapat pada halaman 100 dan pada dokumen awal right issue tetang aset milik perusahaan yang akan diakuisi pada halaman 22-25.

Silahkan anda mengelus DADA sendiri.

Tag saham yang mau RI : $BACA $ZBRA $DADA $YELO awas bucuk!!!!

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy