INVESTOR MIND SERIES
COMPANY RISK & MARKET RISK
Didalam saham itu ada 2 risk yang kita hadapi yaitu COMPANY RISK dan MARKET RISK.
Jika suatu perusahaan sebenarnya baik-baik saja tetapi harga sahamnya turun jauh karena situasi pasar maka itu disebut sebagai Market Risk.
Sebagai contoh:
$PTBA atau $ITMG yang dihajar turun begitu dalam karena turunnya harga komoditas batu bara yang tentu akan menghajar kinerja perusahaan. Tapi namanya perusahaan batubara tentu kinerja perusahaan dipengaruhi oleh harga komoditasnya.
Pertanyaannya harga komoditas akan turun sampai sejauh mana? Jawaban yang menggunakan logika tentu sampai harga modal yang sudah ditambah margin dari perusahaan batu bara yang paling punya efisien dalam biaya produksinya.
Kenapa begitu? Anggap lah kalau anda jualan barang semakin banyak semakin rugi apakah anda akan menjual barang anda? saya rasa jawabannya adalah begitu.
Jadi kalau harga batu bara turun sampai perusahaan batu bara jual malah rugi maka perusahaan batu bara tidak mau jual lagi. Tidak ada supply dan tetap ada demand maka artinya harga akan meningkat. Prinsip ekonomi dasar
$BJBR adalah perusahaan yang tidak terbilang bagus tapi juga tidak terbilang jelek secara kinerja perusahaannya. Sejak kasus JiwaSraya terungkap dan diketahui salah satu saham yang dipegang adalah BJBR, maka aksi jual melanda BJBR dari yang sebelumnya di kisaran 1800 sekarang menjadi 1150 (penurunan 36%) hanya dalam waktu kurang lebih 2 bulan.
Apakah ada berita jelek tentang kinerja perusahaan ini? so far saya tidak melihat penurunan harga saham BJBR berkaitan dengan penurunan kinerja perusahaan. Tapi lebih karena over reaction market terhadap berita Jiwa Sraya memiliki saham ini. Yang saya pribadi ga yakin apakah benar Jiwa Sraya dah menjual saham ini dalam jumlah banyak karena Jiwa sraya tidak memiliki kode broker yang dapat kita pantau di market.
Itu adalah contoh dari MARKET RISK.
========================================================================
Sekarang mari kita bahas COMPANY RISK.
Company Risk adalah resiko karena perusahaan mengalami penurunan kinerja perusahaan.
Sebagai contoh, saya pernah membuat tulisan tentang $BUMI
Link : https://stockbit.com/post/3346941
Dimana saya membahas BUMI pernah mencapai harga tertinggi di 8750 pada juni 2008 dan turun hingga 50 pada juli 2015.
Jika kita lihat BUMI 2008 memiliki DER 1.2, dan setiap tahun DER perusahaan ini meningkat hingga 2012 menjadi DER 35.28 dan parahnya lagi 2013 DER nya menjadi -11.25 yang artinya ekuitas BUMI sudah menjadi negatif.
Kalau melihat pergerakan liar DER BUMI yang artinya hutangnya tiap tahun bertumbuh berkali2 lipat tentulah bukan indikasi yang bagus dari kinerja perusahaan itu sendiri. Maka tidak heran jika perusahaan ini mencapai harga 50 dan membuat banyak investor frustasi.
Sebenarnya di salah satu bedah laporan keuangan saya, ada 1 perusahaan yang saya berusaha warning ke member SB bahwa perusahaan ini berbahaya untuk dijadikan investasi
Link : https://stockbit.com/#/post/3281352
Sampai hari ini saya lihat masih banyak volume transaksi di perusahaan tersebut.
Company risk ada 2 jenis:
- Perusahaan memiliki kinerja keuangan yang terus menurun yang disebabkan karena manajemen perusahaan tidak bisa mengatasi permasalahan di dalam perusahaannya
- Kinerja dan value perusahaan di pasaran tidaklah sesuai.
==========================================================================
Kesimpulan : Saya menyukai membeli perusahaan yang lagi tertimpa MARKET RISK tapi tidak mengalami COMPANY RISK.
Tapi membedakan MARKET RISK dan COMPANY RISK tidaklah mudah. Jadi mari saya berikan 2 contoh yang sedikit membingungkan:
1. $EKAD banyak menggunakan bahan baku impor, USD tiba2 melambung hingga 15rb sehingga harga saham EKAD turun hingga 15% karena ketakutan kenaikan USD.
Jawaban : MARKET RISK
Alasan : EKAD bisa saja men transfer kenaikan USD itu ke harga barang yang akan dibebankan ke customer, selama masih ada toko online dan orang pakai lakban market akan tetap beli lakban daimaru ini.
2. ANTM harga saham naik hingga 30%, karena ketakutan market akan potensi perang Iran vs US dan China vs Indonesia di Natuna
Jawaban : COMPANY RISK
Alasan : Saya setuju jika kabar perang ini akan membuat harga emas naik. Pertanyaannya jika harga emas naik misalkan 5% dan harga saham perusahaan penambang emas naik 30% kok rasanya hal yang ga sebanding ya, apakah kenaikan harga emas 5% secara serta merta akan menaikkan profit perusahaan lebih dari 30%, saya agak sangsi dengan hal itu.
Umumnya jika saham turun karena MARKET RISK perusahaan akan mengalami rebound, tapi jika saham turun karena COMPANY RISK perusahaan bisa jadi akan kembali ke harga awal atau turun lebih dalam lagi.
Ilustrasi sederhana:
Saya melihat sebuah rumah indah di kawasan depok dengan luas tanah 200 Meter, dimiliki oleh seorang artis terkenal yang saya sangat idolakan. dia menjual ke saya seharga 4M dimana harga pasaran dengan spek yang sama di harga 3M.
Maka saya membeli sebuah rumah dengan COMPANY RISK, karena setelah itu saya akan susah jual hanya untuk sekedar BEP
Saya melihat sebuah rumah indah di kawasan Kemang dengan luas tanah 200 meter, dimiliki oleh seorang artis terkenal yang saya sangat idolakan, dia menjual ke saya seharga 4M dimana harga pasaran dengan spek segitu di jakarta barat di kisaran 5M.
Maka saya rumah tersebut tanpa pikir panjang. Ternyata rumah itu setiap hujan besar mengalami banjir(genangan) hingga 80cm - masuk ke dalam rumah. Ketika saya tidak betah dan mau menjual rumah tersebut, tidak ada yang mau membelinya.
Jadi membeli sesuatu yang dibawah harga wajar bisa jadi COMPANY RISK juga kalau kita tidak tahu kenapa saham itu dijual murah.
Jadi sekali lagi saya sampaikan:
Beli perusahaan yang terkena MARKET RISK dan sedang tidak menghadapi COMPANY RISK.
dan ini cocok dengan slogan saya kalau beli saham untuk INVESTASI yaitu beli saham BAGUS yang dijual MURAH.
Happy hunting guyz....
-THOWILZ-