[ Market Cap or Enterprise Value? Part 2 ]

Pada artikel kali ini saya akan melanjutkan pembahasan terkait Enterprise Value. Bagi yang belum membaca penjelasan terkait Market Cap sebaiknya Anda membacanya dulu di : https://stockbit.com/post/3132372 , karena Enterprise Value sangat berhubungan dengan Market Cap.

Market Cap merupakan harga keseluruhan sebuah perusahaan. Market Cap ini berfungsi untuk mengukur berapa nilai sebuah perusahaan berdasarkah harga pasar. Persamaan untuk mendapatkan Market Cap adalah :

Market Cap = Jumlah Seluruh Saham x Harga per saham

Dari rumus tersebut dapat kita lihat nilai perusahaan berdasarkan Market Cap ini, hanya dipengaruhi oleh harga sahamnya yang berubah ubah. Market Capitalization ini tidak mempertimbangkan nilai perusahaan tersebut dari aset dan utang perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, dikembangkanlah sebuah valuasi yang juga mempertimbangkan besar aset dari perusahaan itu sendiri, yaitu Enterprise Value. Secara sederhana, persamaan dari Enterprise Value :

Enterprise Value (EV) = Market Cap + Hutang Total - Kas

Mengapa kita menambahkan hutang dan kas disini? Karena jika kita membeli sebuah perusahaan, utang semua perusahaan tersebut nantinya akan menjadi beban kita. Begitu juga dengan kas. Ketika kita membeli perusahaan, uang kas yang dipunyai perusahaan juga akan menjadi milik kita.

Market Cap berkata harga yang harus dibayarkan untuk membeli seluruh saham perusahaan adalah Jumlah saham dikalikan harga/sahamnya.

Enterprise Value berkata harga yang harus dibayarkan untuk membeli seluruh saham perusahaan adalah jumlah saham dikalikan harga/sahamnya ditambah dengan utangnya (karena utangnya akan menjadi beban kita yang harus dibayarkan nantinya) dan dikurangkan dengan kasnya (karena kasnya akan menjadi milik kita).

Contohnya adalah seperti ini :

Tony ingin menjual seluruh saham perusahaannya kepada kita dengan harga Rp. 1000/ saham. Dengan total saham sebanyak 10 juta lembar,maka harga yang harus kita bayarkan adalah sebesar Rp. 10 M.
Setelah kita teliti kembali, perusahaan Tony memiliki Uang KAS sebesar Rp. 4 M dan tidak memiliki utang. Kas sebesar Rp. 4 M otomatis akan kita dapatkan jika kita membeli perusahaan tersebut. Oleh karena itu, jika kita membeli perusahaan Tony, sebenarnya uang yang kita bayarkan untuk membeli perusahaan ini, bukanlah Rp. 10 M, namun hanya Rp 6 M ( Rp. 10M - Rp. 4 M).

Bandingkan dengan contoh perusahaan Steve ini. Steve ingin menjual perusahaannya kepada kita dengan harga Rp. 1000/ saham dengan total saham sebanyak 10 juta lembar. Maka harga yang harus kita bayarkan adalah Rp. 10 M. Namun ternyata perusahaan steve ini memiliki utang sebesar Rp. 2 M dan anggaplah perusahaan tersebut sedang tidak memiliki uang kas (sebenarnya hampir ga mungkin sih, tapi hanya untuk contoh saja ).

Dengan utang Rp. 2 M, maka jika kita membeli perusahaannya, utang tersebut akan menjadi utang kita, yang harus kita bayarkan nantinya. Sehingga,untuk memiliki perusahan tersebut, kita bukan hanya harus membayar harga perusahaan itu sebesar Rp. 10 M, namun kita juga harus membayar utangnya juga sebesar Rp. 2 M . Oleh karena itu, harga yang harus kita bayarkan adalah Rp. 12 M (Rp. 10 M + Rp. 2 M)

Nah bagaimana jika ada perusahaan yang dijual dengan :
Harga : Rp. 1000/saham
Jumlah saham : 10 Juta
Maka, Market Cap : Rp. 10 M
Kas : Rp. 4 M
Utang : Rp. 2M

Berapa harga yang harus kita bayarkan untuk membeli perusahaan ini berdasarkan EV?
EV = Rp. 10 M + Rp. 2 M - Rp. 4 M = Rp. 8 M
Ini berarti kita akan membeli perusahaan dari Market dengan harga Rp. 10 M, namun nantinya kita akan menerima kas Rp. 4 M dari perusahaan ini, dan juga membayarkan utang Rp. 2 M dari perusahaan ini. Sehingga harga yang kita bayarkan berdasarkan EV adalah Rp. 8 M.

-------------------------------

Seperti yang disampaikan pada artikel sebelumnya, jika kita membagi Market Cap dengan Net profit, Maka kita akan mendapatkan Price Earning Ratio. Price Earning Ratio ini kita gunakan untuk menilai apakah perusahaan tersebut murah atau mahal.

Bagaimana dengan Enterprise Value? apakah kita juga membagi Enterprise Value dengan Net Profit untuk mendapatkan Price Earning Ratio untuk menilai valuasinya mahal atau murah?
Rasio yang lebih sesuai digunakan untuk EV/Enterprise Value adalah :
EV/EBITDA (Enterprise Value dibagi dengan Earnings before interest, tax, depreciation and amortization).
Dan hal ini akan kita lanjutkan pada artikel selanjutnya ya.

Semangat berinvestasi
Semoga membantu ! :muscle:

$BBRI $TLKM $JPFA $ICBP $PTPP

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy