[ Market Cap or Enterprise Value? Part 1 ]
Awalnya saya ingin membahas langsung terkait Enterprise Value. Namun setelah dipertimbangkan kembali, sebaiknya kita harus mengerti terlebih dahulu dengan baik, Market Cap atau Market Capitalization. Atau yang dalam bahasa Indonesianya adalah Kapitalisasi Pasar.
Market Cap adalah harga keseluruhan untuk membeli sebuah perusahaan. Rumus dari Market Capitalization adalah :
Market Cap = Jumlah Seluruh Saham x Harga per saham
Dari rumus tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa market cap itu juga berarti harga keseluruhan untuk membeli 100% saham pada perusahaan.
Sebagai contoh :
Harga Saham Wika pada hari ini ditutup pada : Rp. 1940
Jumlah seluruh saham Wika : 8.969.951.372
Maka Market Cap Wika adalah : Rp. 1940 x 8.969.951.372 = Rp. 17,402 Triliun
Jadi harga untuk membeli seluruh perusahaan 'pada penutupan hari ini' adalah
Rp. 17,402 Triliun. Jika Market Cap dibagi dengan Laba, maka kita akan mendapatkan PER (Price Earning Ratio) . Jika Market Cap dibagi dengan Ekuitas maka kita akan mendapatkan PBV ( Price Book Value).
Nah yang perlu kita ketahui apa fungsi dari Market Cap ini?
Fungsi utama dari Market Capitalization ini adalah untuk membandingkan company size antara satu perusahaan dengan yang lain. Market Cap ini menggambarkan berapa company size berdasarkan harga yang diberikan oleh market kepada perusahaan.
Kita tidak bisa membandingkan perusahaan A dan perusahaan B hanya dengan menggunakan harga sahamnya. Karena jumlah saham perusahaan A dan B berbeda.
Jika perusahaan A berharga Rp. 500 dan perusahaan B berharga Rp. 700 , kita tidak bisa langsung mengatakan bahwa perusahaan B lebih mahal dibandingkan perusahaan A atau company size perusahaan B lebih besar dibandingkan perusahaan A.
Jika Perusahaan A punya saham beredar sebanyak sebanyak 8000 dan saham perusahaan B punya saham beredar sebanyak 5000, maka Perusahaan A diberikan harga yang lebih mahal dibandingkan perusahaan B. Perusahaan A memiliki company size yang lebih besar dibandingkan perusahaan B. Karena total Market Cap perusahaan A adalah Rp. 4.000.000 (Rp. 500 x 8000), sedangkan total Market Cap perusahaan B adalah Rp. 3.500.000 ( Rp. 700 x 5000). (Yang berarti harga keseluruhan perusahaan A adalah Rp. 4.000.000 sedangkan perusahaan B adalah Rp. 3.500.000 )
Market cap ini juga berfungsi untuk kita mengelompokkan perusahaan-perusahaan berdasarkan kapitasilasinya. Kita bisa membagi perusahaan ini menjadi :
Big cap, Middle Cap dan Small Cap. Tidak ada ukuran besar kapitalisasi yang pasti untuk mengkategorikan sebuah perusahaan menjadi Big Cap, Middle Cap atau Small Cap. Namun berdasarkan sumber http://bit.ly/1P4nufu, ukuran untuk besar kecilnya kapitalisasi perusahaan, adalah :
1. Big Cap : Perusahaan dengan Market Cap > 10 Miliyar USD (setara dengan Rp. 140 Triliun ) , contoh : UNVR, BBCA
2. Middle Cap : Perusahaan dengan Market Cap antara 2 - 10 Miliyar USD ( setara dengan Rp. 28 Triliun - Rp. 140 Triliun ) , contoh : INDF, UNTR
3. Small Cap : Perusahaan dengan Market Cap lebih kecil dari 2 Miliyar USD ( setara dengan Rp. 28 Triliun), contoh : SRIL, WTON
(kita mengambil 1 Dollar = Rp. 14.000)
Lantas untuk apa kita mengelompokkan perusahaan tersebut berdasarkan Capnya? Salah satu kegunaan penting pengelompokan kapitaliasai perusahaan ini adalah untuk menentukan strategi investasi, khususnya untuk diversifikasi. Perusahaan-perusahaan yang berada pada kategori Big Cap, biasanya menawarkan investasi yang lebih aman karena resikonya rendah. (logikanya semakin besar sebuah perusahaan maka semakin bagus perusahaan tersebut, tapi tidak selalu ya )
Semakin kecil Cap perusahaan, maka resiko pun semakin besar. Namun Small cap dan Middle Cap dapat menawarkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan Big Cap.
Oleh karena itu, kita perlu mengkategorikan kapitalisai perusahaan, agar kita bisa melakukan diversifikasi dengan baik. Agar kita dapat menentukan berapa % dana yang kita taruh pada big cap, pada middle cap, dan berapa % pada small cap. Sehingga kita bisa memaksimalkan return, dan menimalisir resiko dengan membagi dana kita pada setiap kategori.
-------------------------------------------------
Namun, perlu kita ingat kembali bahwa Market Cap muncul akibat 'Harga' yang diberikan oleh pasar. Sehingga Market Cap bukan menunjukkan 'Nilai' sebenarnya dari perusahaan. Kita tau harga pasar sangat mood moodan. Harga pasar sangat bergejolak. Bahkan terkadang pasar memberikan harga yang kurang masuk akal pada sebuah perusahaan.
Market Capitalization ini tidak mempertimbangkan company size lewat aset perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, dikembangkanlah sebuah valuasi yang juga mempertimbangkan besar aset dari perusahaan itu sendiri, yaitu Enterprise Value.
Nah untuk Enterprise Value ini akan kita bahas pada post selanjutnya ya.
Semangat berinvestasi
Semoga membantu ! :muscle:
$UNVR $WIKA $INDF $UNTR $SRIL