$PTSN
Berikut adalah analisis komprehensif saham PTSN berdasarkan informasi diperoleh:
**Profil Perusahaan**
PT Sat Nusapersada Tbk didirikan pada 1 Juni 1990 di Batam dan bergerak di bidang manufaktur elektronik berteknologi tinggi, melalui tiga anak perusahaan yaitu PT SM Engineering, PT SNI Internasional, dan PT Tata Sarana Nusapersada [Indonesia Finance Market](https://cutt.ly/Mtw9x8VP) . Perusahaan menyediakan proses pemasangan, pencetakan plastik, stempel logam, dan layanan perakitan akhir kepada klien seperti Sony, Panasonic, Epson, JVC Kenwood, TSM, dan Erajaya [Indonesia Finance Market](https://cutt.ly/Atw9x8Mw) .
PTSN memproduksi berbagai merek smartphone ternama di dunia seperti Asus, Xiaomi, Huawei, Honor dan Nokia yang dipasarkan di Indonesia serta sisanya diekspor ke India, Jerman dan Perancis [Britama](https://cutt.ly/Qtw9x4w3) .
**Harga Saham Terkini**
Harga PTSN saat ini adalah Rp372, turun 1,06% dalam 24 jam terakhir. Saham PTSN telah turun 4,26% dibandingkan minggu sebelumnya, dan mengalami penurunan 19,48% dalam sebulan terakhir, sementara dalam setahun terakhir menunjukkan kenaikan 82,35%.
**Kinerja Keuangan Terkini**
**Q3 2025:**
- Laba bersih Q3 2025 mencapai Rp60 miliar, naik 46,25% dibanding Q3 2024 sebesar Rp41 miliar
- Pendapatan meningkat 112,76% menjadi Rp1.106 miliar
- Laba kotor naik 52,94% menjadi Rp151,43 miliar
- Total utang pada Q3 2025 sebesar Rp550 miliar dibanding Rp303 miliar di Q3 2024
- EPS Q3 2025 per saham adalah Rp32,76 per lembar [Stockbit](https://stockbit.com/symbol/TRIS)
**Semester 1 2025:**
- Total aset pada 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp3.557,3 triliun, meningkat 40,27% dibandingkan dengan posisi pada 31 Desember 2024
- Pendapatan semester 1 2025 tercatat sebesar Rp1.790,9 triliun, naik 84,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
- Laba bersih tercatat sebesar Rp109,4 miliar, meningkat 55,74% dari periode yang sama tahun sebelumnya
**Valuasi**
- Kapitalisasi pasar: Rp2,00 triliun
- PE Ratio (TTM): 11,66x
- Dengan harga ~Rp400 dan EPS ~Rp32,76, P/E kasar sekitar 12,2x, yang tampak wajar/moderat untuk industri manufaktur lokal [Stockbit](https://stockbit.com/symbol/TRIS)
- PBV perusahaan pada 30 Juni 2025 adalah 1,04x, mengindikasikan harga pasar saham sedikit di atas nilai buku perusahaan
- Dividend Yield: 1,39%
**Rasio Keuangan**
- Debt to Equity Ratio menjadi 0,27 dibanding 0,18 pada kuartal sebelumnya
- Current Ratio: 1,39 kali, menunjukkan kemampuan perusahaan yang cukup baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendek
- Quick Ratio: 0,97 kali
- Operating Cash Flow positif sebesar Rp249 miliar, namun Free Cash Flow tercatat negatif Rp134 miliar setelah menyerap Capex senilai Rp383 miliar )
**Strategi & Ekspansi**
- PTSN menganggarkan capital expenditure sebesar Rp800 miliar pada tahun 2025
- PTSN menargetkan pendapatan dan laba bersih di tahun 2025 bisa tumbuh 25%
- HP Indonesia menggandeng PTSN untuk merakit beberapa produk laptop dan printer di Batam
- Motorola sekarang menjadi partner bisnis yang percaya PTSN untuk merakitnya, dengan revenue dari Motorola sudah tercatat di 2025
**Sinyal Teknikal**
Berdasarkan moving averages dan indikator teknikal lainnya, sinyal beli/jual harian adalah Strong Buy [Lembarsaham](https://cutt.ly/Ttw9x7yP) .
**Perhatian Khusus**
- Kas menurun dan piutang naik, persediaan juga naik — menandakan modal kerja meningkat dan risiko modal kerja bisa muncul jika pelanggan terlambat bayar atau persediaan menumpuk [Stockbit](https://stockbit.com/symbol/TRIS)
- Gross Profit Margin di Q3 2025 adalah 13,69% dibandingkan dengan 19,05% di periode yang sama tahun lalu, menunjukkan tekanan margin [Liputan6](https://cutt.ly/Qtw9x4Kb)
**Kesimpulan**
PTSN menunjukkan pertumbuhan yang sangat impresif dengan peningkatan pendapatan lebih dari 100% YoY dan ekspansi bisnis yang agresif. Penambahan klien baru seperti HP dan Motorola menunjukkan daya saing perusahaan di industri EMS (Electronics Manufacturing Services). Valuasi tampak wajar dengan PER ~12x dan PBV 1,04x.
Namun, investor perlu memperhatikan penurunan margin laba kotor, peningkatan utang, dan tekanan modal kerja akibat naiknya piutang dan persediaan. Capex besar Rp800 miliar menandakan investasi agresif untuk pertumbuhan jangka panjang. Sinyal teknikal "Strong Buy" memberikan sentimen positif jangka pendek, meskipun saham telah koreksi 19% dalam sebulan terakhir, yang bisa menjadi peluang entry bagi investor.
random tag
$IHSG $CHIP