Investor all in, ibarat memilih setia di saat dibolehkan poligami

Selamat hari Minggu teman-teman. Bulan lalu saya sedang cukup sibuk mengerjakan hal baru yang membuat saya teringat bahwa bulan September berlalu tanpa saya ada menulis artikel. Bagaimana kondisi portonya saat ini teman-teman? Semoga dalam keadaan untung ya, mengingat IHSG lagi berada dalam titik ATH-nya. Melihat dari chartnya sepertinya kenaikan IHSG juga masih akan berlangsung kecuali jika ada sesuatu anomali terjadi di November nanti sehingga membuat IHSG closing di < 7900 yang menandakan uptrendnya confirm patah.

Untuk yang kondisi portonya sedang rugi atau keuntungannya jauh di bawah IHSG, mungkin bisa diperhatikan dan direnungkan kembali dimana missnya. IHSG YTD 16,83% di 2025 ini bukan angka yang mudah untuk dilampaui saya akui, apalagi mengingat kenaikan2 terbesarnya bukan dari saham dengan fundamental yang bagus dengan valuasi yang wajar. Darimana acuan saya berkata seperti itu? Salah satu yang reliable adalah bisa kita lihat di LQ45, dengan return YTD hanya 0,18% saja. Sejujurnya sudah lumayan bosan saya membahas terkait ini, bagaimana anehnya kondisi market saat ini yang dikuasai oleh saham2 konglo dengan valuasi yang luar biasa di luar nalarnya.

Tapi it is what it is. Pada akhirnya mereka yang memilih untuk ikutan masuk ke saham2 konglo seperti BREN BRPT $RATU per saat ini bisa jadi sudah memiliki keuntungan yang fantastis. Pada akhirnya aliran Yang Penting Cuan tidak salah juga mengatakan fundamental is dead, bisa dilihat sendiri return saham-saham seperti ARNA, SIDO, ULTJ seperti apa belakangan ini. Porto saya pribadi cukup diselamatkan oleh ADES sebagai saham growth yang masih tetap bisa growing di saat kondisi ekonomi sedang tidak menentu seperti ini. Malah mungkin porto saya akan lebih returnnya jika saya all in saja di ADES saya dari awal tahun 2025 ini 'tau gitu'. Tapi apakah itu keputusan yang bijak?

Seperti judul artikel ini, all in di 1 saham mau dalam kondisi apapun menurut saya pribadi adalah keputusan yang tidak pernah bijak. Cukup di istri saja yang all in di 1, karena kalau lebih dari 1 luar biasa risiko yang harus dihadapi dengan return yang tidak begitu sebanding 馃ぃ. Anyway balik ke saham, all in di saham biasanya terbagi 2, all in di pilihan sahamnya, ataupun di timing masuknya. Kita coba bahas satu persatu ya.

All In di Pilihan Saham

Saya tahu cerita yang lebih menarik untuk diceritakan adalah all in di 1 saham dan untung besar di saham tersebut, sebut saja seperti ada seseorang yang melakukan itu di PANI kemarin. Kita sering bias di kehidupan ini karena seringnya mereka yang diberi panggung adalah pihak yang berhasil dalam persentasi yang kecil, yang sayangnya tidak ada jaminan kita termasuk dalam persentasi yang kecil tersebut. Yang paling sering dilupakan orang adalah bagaimana jika yang terjadi adalah yang sebaliknya?

Sebut saja orang tersebut termasuk pihak yang all in di BTPS harga 3.000 kemarin. Saya pastikan orang tersebut tidak akan dipanggil menjadi hidden master, dan tidak akan ada yang mengangkat kisah 'gagal'nya. Namun saya kenal ada teman sendiri yang melakukan hal tersebut, yang mengakibatkan dana yang dikelolanya mengalami kerugian puluhan persen senilai ratusan juta per saat ini. Rugi di $BTPS saya juga mengalaminya, teman2 bisa menyaksikan sendiri perpisahan saya di BTPS yang tidak berakhir dengan begitu baik disini https://stockbit.com/post/15092438. Tapi alhamdulillah karena bobot di porto hanya 20%, saya bisa mengakhiri 2024 kemarin dengan return yang tidak begitu buruk.

Sehingga untuk teman-teman sekali lagi izinkan saya untuk reminder bahwa sebarlah porto kalian di beberapa saham, selagi hukum poligami di saham menjadi materi kontroversial juga. Sudah terlalu banyak saya melihat orang-orang yang hidupnya berubah drastis karena all in di 1 saham yang salah atau saham yang benar namun timing masuknya salah. Bahkan sekelas Stockbitor pada masanya ada yang all di ADRO ketika lagi di pucuk2nya, bahkan diundang Stockbit untuk menjadi pembicara pula. Sungguh keputusan yang berisiko tinggi. Untungnya kerugian dari kesalahan tersebut hanya menghabiskan keuntungan saja dan bukan menggerus modal. Per saat ini setau saya orangnya juga sudah melakukan diversifikasi dengan baik.

All In di 1 Waktu Masuk

Untuk case ini yang cukup berkesan bagi saya pribadi adalah kasus di WIIM kemarin. Khususnya mengingat berapa banyak yang masuk di 3000 kemarin dengan harapan akan naik ke 5000, salam 5 jari, atau apalah itu. Yang pada akhirnya kita tahu sendiri akhirnya. Bursa memang kejam, khususnya bagi orang-orang yang tidak bisa melindungi dirinya dengan segala disiplin ilmu yang dimiliki. Tapi begitulah realita, karena memang tidak semua orang cocok di bursa.

Prinsip masuk di waktu ini juga sangat penting dipakai ketika kita akan invest ke saham dari Turnaround menuju Fast Grower seperti yang terjadi di ADES saat ini. Jika kalian adalah orang yang merasa seharusnya kita all in saja di ADES di 1000 atau 2000 dulu agar mendapatkan return yang maksimal, percayalah itu bukan keputusan yang bijak. Karena pada masa itu memang prospek ADES jauh lebih abu-abu dibanding saat ini yang sudah semakin jelas terlihat prospek pertumbuhannya, sehingga tidak salah jika beberapa pihak terus average up sampai di harga 10000 kemarin. Karena harus diingat pula Turnaround itu sangat jarang yang berhasil. Sehingga yang melihat AISA sebagai next ADES dan memilih all in di saat ini, percayalah itu bukan keputusan yang bijak.

Hal yang sama berlaku juga di saham dengan narasi seperti $BUMI, saya pakai sebagai study case manatau ada yang masih belum mendapatkan esensi pemisahan waktu masuk di suatu saham. Dimana jika kita memutuskan untuk all in di harga 50 case untuk BUMI kemarin maka itu merupakan keputusan yang sangat berisiko. Berbeda dengan pada kondisi saat ini dimana story-storynya sudah semakin jelas namun harga belum kemana-kemana dikarenakan ada issue Chengdong jualan. Dimana nanti jika itu sudah berlalu maka sepertinya akan susah mendapatkan BUMI di harga saat ini lagi. Oleh karena itu jika ada yang sudah masuk di harga 50 kemarin, idealnya adalah di porsi kecil terlebih dahulu, sebut saja 30% dari porsi yang dialokasikan untuk BUMI di portonya (asumsi max 10% di total porto). Di harga 130 seperti saat ini 40% lagi kita masukkan karena storynya sudah semakin jelas. Dan nanti di harga 170-200 sisa alokasi 30% terakhir jika Chengdong sudah resmi keluar di BUMI.

Oke, saya rasa cukup reminder singkatnya ya. Mengingat sebentar lagi bisa jadi kita akan memasuki masa2 market akan menjadi gila kembali dan bahkan mungkin lebih gila dari kemarin, maka semoga ketika saat itu datang teman-teman bisa ingat pesan saya di artikel kali ini ya. Tolong jaga diri dari all in di saham apapun yang akan hype nanti. Kita tidak pernah tahu kapan pestanya akan berakhir. Tidak apa-apa jika ingin ikut pestanya, namun pastikan hanya menggunakan porsi yang kita siap untuk benar-benar hilang saja. Easier said than done pastinya, karena saya pribadi juga terkadang offside dalam case tersebut.

Sekian dan terima kasih sudah membaca 馃槝

Read more...

1/9

testestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy