2. Perbankan

Sektor ini yang paling diuntungkan dan paling responsif jika pertumbuhan ekonomi betulan meningkat. Menkeu Purbaya bilang hal serupa juga.

Maka dari itu, ketika baru menjabat jadi Menkeu, langkah pembuka yang diambil Pak Purbaya adalah memindahkan dana Rp 200 triliun dari BI ke perbankan umum.

Bank menjadi agen pertumbuhan ekonomi, semua sektor perlu support perbankan.
Sehingga dengan dana sebesar itu, bank didorong proaktif menghidupkan sektor-sektor usaha.

Saat ini perbankan memang tidak dalam keadaan prima, lesu, bahkan Menkeu berani bilang 'salah kelola'. Likuiditas katanya melimpah, ample, tapi di sektor riil kering.

Semua pihak baik bankir, pengusaha, maupun nasabah konsumen, menahan diri, wait and see, suku bunga tinggi, pasif.
Yang punya duit cari aman bunga tinggi simpan di deposito. Yang usaha 'bener' enggan ambil kredit, akhirnya tinggal tersisa kredit berisiko.
Wajar pertumbuhan kredit lesu, kinerja bank lemah, tapi kredit macet tetap mengkhawatirkan.

Saham bank berguguran itu wajar.

Tapi ketika bank proaktif, iklim usaha membaik, grafik pertumbuhan kredit di bawah ini bisa naik kembali ke atas 10%.
Saham big banks balik ke ATH and beyond adalah keniscayaan.

Sekarang tren pembalikan arah mulai terlihat.
Data pertumbuhan kredit yang tadi siang dibacakan Gubernur BI, walaupun memang masih lemah 7,7%, tapi peningkatan dari bulan sebelumnya terus terjaga.

Ini adalah postingan lanjutan dari :
https://stockbit.com/post/22427861
https://stockbit.com/post/22535439

Emiten sektor keuangan lainnya (kredit pembiayaan, asuransi, sekuritas, dll) menarik juga ketika ekonomi bergerak pulih.

$BBCA $BNGA $TUGU