Kebetulan pada WATCHLIST saya,
baru 7 emiten yg rilis LK dengan kinerja yg TUMBUH dari segi Revenue DAN Net Income atau EPS.
💎 Makin tambah pengalaman, makin banyak tahu.
Makin banyak tahu, makin dikit tempe. Eh bukan, makin sedikit emiten yg di beli karena kita mau porto tumbuh lebih efektif.
Untuk itu, kita perlu lebih selektif:
1. WATCHLIST emiten yg growing tapi tidak signifikan. Evaluasi pada waktu senggang: cicil beli di saat kondisi teknikal oversold; hapus yg terlalu mahal.
2. HAKA +15%-20% emiten yg hypergrowth (triple digit %) pada valuasi murah (PE single digit atau low double digit).
===
Contohnya,
• Saya tidak kejar BOBA dan ASSA karena pertumbuhan kinerja hanya double digit. Namun tetap di watchlist siapa tahu dikasih kondisi oversold. ASSA lebih menarik karena valuasinya jauh lebih murah secara PERDY dan PE.
Rekom untuk $ASSA: boleh kejar meskipun uptrend, tapi pakai bantuan teknikal untuk entry. OKE?
Rekom untuk BOBA: kalo turun ke ke bawah Rp200, boleh la buat kamu yg tipenya Dividend Investing.
• IPCC slow but steady growth, super dividend worthy.
• $BANK masuk watchlist TURNAROUND tapi tidak akan beli dalam waktu dekat. Kenapa? Karena meskipun sedang dalam tahap turnaround secara YoY, growth tidak signifikan DAN PE super mahal. Belum ada tuh yg berani beli banyak selama 9 bulan kebelakang.
• $BALI akan saya pindahin ke watchlist DIV TRADE. Ada pola berulang tuh, saham turun setelah Cum Date kemudian 1-2 bulan kemudian naik lebih tinggi. DIVIDEND TRADING ya, jadi jgn lupa TP kalo naiknya udah sekitar atau setara potensi dividend yieldnya.
• SOLA, high risk but could be promising. Sudah pernah bahas valuasi https://stockbit.com/post/22253188 dan cara entrynya https://stockbit.com/post/22331253
Happy Hunting!
