Jika ASUMSI saya benar akan jalan yg sedang ditempuh $NICL , tahun 2026/2027 target valuasi Rp3000 šš
ASUMSI
⢠NICL selesai akuisisi IUP tambang Sumber Mineral Abadi SMA sepenuhnya dan menjadi operator tambang (bukan trading seperti $SMGA ).
⢠SMA mampu mencetak omzet Rp250miliar/kuartal, atau Rp1triliun/tahun.
⢠NICL sebagai operator mampu menghasilkan Profit Margin sekitar 30%, maka menghasilkan laba Rp300miliar/tahun dengan asumsi harga nikel USD 15,200/tonne.
⢠NICL mampu mencetak laba bersih minimal Rp700miliar sebelum akuisisi, maka estimasi laba sebesar Rp1triliun setelah akuisisi.
Sekali lagi, jika ASUMSI saya benar, begini caranya dapat target valuasi Rp3000
⢠Laba Rp1triliun merupakan Future Net Profit. ÷ jumlah saham beredar 10.64miliar = Future EPS Rp94.
⢠Di harga sekarang Rp1100, akan menghasilkan Future PE 11.70 (Rp1100 ÷ Rp94).
⢠Jika current PE untuk deposito dengan suku bunga dijamin LPS sebesar 3% net adalah 33.33 (1 Ć· 3%), maka Future Value NICL adalah (33.33 Ć· 11.70 x Rp1100) Rp3133 š
⢠Saya yakin kebijakan menkeu Purba yg pro growth akan terus menekan suku bunga dijamin LPS sampai lapangan kerja kembali tumbuh positif dan PDB tumbuh stabil di 5%. Barusana saya cek di website LPS sudah turun lagi per 1 Oktober 2026 jadi 3.5% gross atau 2.8% net. Berarti current PE 35.57 (1 Ć· 2.8%). Maka Future Value NICL adalah (35.57 Ć· 11.70 x Rp1100) Rp3344 š
⢠Selain lapangan kerja tumbuh, saya yakin menkeu Purba akan terus menekan suku bunga LPS maksimal di 2.6% (berarti Future PE deposito = 38.46 dan terus naik seiring penurunan suku bunga) sampai daya beli pulih karena lapangan kerja yg terus tumbuh. Maka Future Value NICL adalah (38.46 Ć· 11.70 x Rp1100) Rp3615 š
⢠In summary, target valuasi 2026/2027 NICL adalah Rp3100-3600 versi @michaeljamesbio š
⢠Jika Dividend Payout Ratio adalah 100% EPS (Dividend Per Share Rp94), dan kamu beli NICL di Rp1100, maka Future Dividend Yield kamu adalah 8.5%! Kok jadi kayak $SCMA di harga Rp200 kemarin ya? š¤
Supporting macro: Harga nikel global
Target valuasi di atas berasumsi harga nikel global USD 15200-15400/tonne. Sebelum covid, harga nikel peak di USD 17800. Setelah covid reda dan industri EV bergerak, nikel spike USD 48000 dan menyesuaikan pada permintaan pasar di USD 20000-25000 lah (2022-2023) kemudian daya beli pasar yg melemah (era suku bunga tinggi) menekan harga nikel ke harga sekarang USD15200. Jadi kita tahu, harga nikel sudah bottom ketika berbagai paket stimulus ekonomi diterbitkan dan suku bunga konsisten diturunkan.
⢠Kita tahu bahwa permintaan mobil listrik akan terus naik karena:
1. "Biaya bensinnya" jauh lebih murah dari kendaraan BBM.
2. Indonesia dekat dengan China. Kalo kamu main ke Banten, Jakarta Utara, Jakarta Barat, notice jumlah WNA mainland China yg terus bertambah (suka tidak suka). PIK2 is like mini China now dengan daya beli relatif kuat.. budaya mereka ini sukanya EV (atau kamu bisa langsung mampir ke Guangzhou Shanghai Shantou dll untuk membuktikan logika ini).
⢠Tentu target valuasi ini akan lebih tinggi jika harga nikel global naik dan NICL mampu mengerek naik omzetnya.
šø Jangan lupa bahwa yg namanya ASUMSI, berarti belum menjadi fakta. Ini risiko tambahan bagi followers yg yakin betul atas kemampuan analisa saya. Lebih baik lagi kalo kamu bisa bantu saya cek fakta lapangan atau bantu koreksi analisa saya (jangan sungkan).
Ya.. thesis investasi saya sesederhana ini, karena memang saya sukanya makan dagingnya aja, gak suka babat jeroan. Ini menjawab pertanyaan:
"bingung, mau beli saham apa ya?" NICL
"jual di harga berapa ya?" Minimal Rp3000
"conviction untuk holdnya apa ya?"
1. Valuasi relatif murah karena prospek laba per saham akan naik ke Rp94.
2. Harga nikel sudah bottom dan siap naik.
3. Di postingan lain https://stockbit.com/post/20760080 saya rangkumkan bahwa owner Chris secara pribadi masih berani beli banyak di Rp1120. Bayangin average up NICL di Rp1000an dengan volume 2X lebih banyak daripada pas average up di Rp300an š„¶ Apa2an ini?! Terakhir masih borong Rp14miliar lagi.. kapaaan saya bisa begitu. Izin numpang ya pak š
Kemudian muncul problem berikutnya:
"beli berapa banyak ya?"
"perlu diversifikasi gak?"
"kapan saya wajib cutloss atau wajib exit all?"
"loh kok masih naik lagi harganya, ada apa? Nyesel deh TP all"
meanwhile..
š£ļø Ah males kalo udah di pom2 centang ijo. Harganya bakal turun.
š£ļø Terang aja harganya naik. Di pom2 influenza.
š¤ Jadi yg bener yg mana, bosque?
