Drama IPO Emiten Dodol dan Sekuritas Goblek
Diskusi larut malam di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Jadi ceritanya ada emiten mau IPO kan saham. Sebut saja sama Emiten Dodol. Sedangkan nama sekuritas yang jadi underwriter nya sebut saja sebagai sekuritas Goblek. Emiten Dodol ketemu Sekuritas Goblek, endingnya ya amburadul. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau selama ini kamu pikir proses IPO itu sesimpel perusahaan buka harga, investor beli, lalu saham tercatat dan semua happy, kasus Emiten Dodol ini bakal bikin kamu sadar bahwa dunia pasar modal, terutama di bagian belakang layar, kadang lebih mirip pertunjukan sulap ketimbang proses ekonomi riil. Ceritanya dimulai dari satu fakta sederhana, Emiten Dodol pengin IPO dengan target sekitar Rp208 miliar dari pelepasan sekitar 1,16 miliar saham. Mereka udah gandeng penjamin emisi, sebut saja Sekuritas Goblek, yang katanya siap full commitment. Artinya, kalau publik cuma beli sebagian, sisanya wajib diserap sekuritas. Gampang kan? Di atas kertas iya. Tapi realitanya, berantakan.
Saat penjatahan selesai, ternyata saham yang benar-benar dibeli publik cuma sekitar 290 juta lembar alias 25% dari total yang ditawarkan. Sisanya nggak kemana-mana. Harusnya sesuai aturan full commitment, Sekuritas Goblek langsung serap semua sisa 75% itu. Tapi apa yang terjadi? Mereka kabur. Nggak serap, nggak keluar duit, dan bahkan nggak kasih penjelasan ke publik. Dan yang paling bikin geleng-geleng kepala, Komisaris Emiten Dodol secara jujur dan terbuka ngaku kalau dia harus cuci brankas pribadi buat nutupin kekosongan karena sekuritasnya ngacir. Ini bukan guyon. Ini ucapan resmi di media. Dan ini adalah puncak gunung es dari yang selama ini sering disebut sebagai skema fund flow.
Mekanisme fund flow ini pernah saya bahas di postingan sebelumnya di sini https://stockbit.com/post/19041981
Jadi apa itu fund flow? Skema ini sebenarnya udah lama jadi rahasia umum di kalangan pemain pasar. Kalau kamu pernah heran kenapa ada IPO yang katanya oversubscribe 10x tapi begitu masuk bursa langsung gagal nempel ARA atau bahkan longsor, itu sering kali bukan karena pasar berubah pikiran. Tapi karena permintaan yang katanya gede itu nggak beneran datang dari publik. Dana yang digunakan untuk beli saham itu seringkali berasal dari emiten itu sendiri, tapi diputer-puter dulu biar kelihatan seolah-olah datang dari investor luar. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Cara kerjanya kira-kira begini. Emiten, sebelum hari IPO, alokasikan dana tertentu, misalnya Rp150 miliar, yang dicatat di laporan keuangan sebagai uang muka pembelian aset. Bisa tanah, mesin, properti, apa aja yang kelihatan riil. Tapi aset itu sebenarnya fiktif. Dana tersebut dikirim ke pihak ketiga, bisa vendor, nominee, bahkan bandar, yang sudah dikondisikan untuk beli saham IPO atas nama mereka sendiri. Jadi pas hari penjatahan, kelihatan datanya, oversubscribed, jumlah investor ribuan, distribusi merata. Padahal ya cuma dananya emiten yang diputer ke luar lalu balik lagi dalam bentuk permintaan pasar semu.
Setelah IPO beres dan saham tercatat, uang yang keluar tadi tinggal dibalikin. Caranya bisa macam-macam. Bisa lewat pembatalan MoU, pembatalan invoice, atau proyek fiktif yang gagal realisasi. Di laporan keuangan nanti, pos uang muka bisa dicoret atau disulap jadi aset tetap yang nilai manfaatnya entah kapan datangnya. Bahkan kalaupun dana itu nggak balik, mereka tinggal kubur aja di neraca, jadi aset mangkrak bertahun-tahun. Auditor pun nggak bisa banyak komentar karena secara dokumen semuanya sah. Ada invoice, ada MoU, ada aliran dana. Padahal secara substansi, omong kosong.
Yang bikin serem, semua ini bisa lolos dari radar pengawasan. Karena kalau proxy-nya bukan pihak berelasi langsung, dia nggak wajib masuk catatan laporan keuangan. Kalau dananya nggak besar, bisa dikompresi dalam pos lain. Dan kalau semua dokumen tertib, opini audit tetap WTP. Dari luar, IPO-nya kelihatan sukses. Harga stabil, investor banyak, dana terkumpul. Tapi begitu lock-up selesai dan para nominee mulai buang barang, harga saham langsung anjlok. Investor publik yang masuk setelah listing pun jadi korban terakhir, nyangkut di saham yang sejak awal nggak pernah benar-benar diminati pasar. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Kembali ke si Emiten Dodol. Kasus ini lebih parah karena fund flow-nya nggak disamarkan. Nggak ada proxy. Nggak ada uang muka palsu. Nggak ada MoU pura-pura. Sekuritas Goblek udah malas mikir strategi akal-akalan. Mereka tinggal ngacir dan kasih beban balik ke emiten. Dan si komisaris, entah karena loyal atau karena panik, turun langsung pake duit pribadi buat nutupin lubang. Jadi ini bukan cuma fund flow. Ini emergency bailout. Ini jelas-jelas nunjukkin bahwa proses IPO kita bisa dibajak jadi ajang lempar tanggung jawab.
Kalau kamu bertanya kok bisa sekuritas kayak gini tetap dipercaya, jawabannya simpel. Track record di Indonesia kadang nggak berlaku. Sekuritas Goblek ini bahkan udah pernah kena sanksi BEI karena short selling ilegal di masa lalu. Tapi tetap bisa jalan terus, tetap bisa jadi underwriter, tetap bisa pegang proyek. Artinya sistem pengawasan kita lemah atau pura-pura lemah. Sekali bandit, bisa tetap kerja asal punya koneksi dan siap main belakang.
Dan yang paling penting, kasus ini adalah bukti hidup dari semua teori yang sering kita anggap hanya rumor. Bahwa oversubscribe bisa dimanipulasi. Bahwa investor bisa direkayasa. Bahwa dana IPO bisa berasal dari dalam. Dan bahwa laporan keuangan bisa jadi alat kamuflase kalau dipoles rapi.
Jadi buat kamu yang tertarik ikut IPO, pelajarannya jelas. Jangan cuma lihat prospektus atau narasi manis. Cek juga siapa underwriter-nya, apakah pernah kena sanksi, apakah distribusinya masuk akal, dan apakah laporan keuangannya muncul lonjakan uang muka aneh sebelum penawaran. Karena kadang IPO itu bukan tentang perusahaan pengin berkembang, tapi tentang bagaimana orang dalam pengin exit dengan cara semanis mungkin. Dan yang jadi korban, seperti biasa, ya investor ritel yang telat sadar.
IPO itu seharusnya jadi pintu perusahaan naik kelas. Tapi kalau dikendalikan oleh sekuritas goblek dan dimainkan pakai duit muter, yang terjadi bukan pertumbuhan, tapi panggung sandiwara dengan ending nyangkut massal. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Blacklist underwriter IPO Goblek.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$PMUI $CDIA $COIN
1/9