imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

https://stockbit.com/post/18890630

PT Bumi Resources Minerals Tbk ($BRMS) sedang menyiapkan langkah besar untuk memperbaiki kondisi keuangan dan meningkatkan produksi emas mereka.

Kuasi Reorganisasi untuk Bersihkan Neraca
BRMS punya masalah defisit di neraca keuangan sebesar US$760 juta atau sekitar Rp12,4 triliun sampai akhir 2024. Untuk mengatasinya, mereka sedang mempertimbangkan kuasi reorganisasi, yaitu semacam "pembersihan" keuangan tanpa mengubah badan hukum perusahaan. Dengan cara ini, BRMS ingin menghapus kerugian di neraca agar keuangan terlihat lebih sehat. Kalau berhasil, mereka berharap bisa mencapai surplus (keuntungan) dalam 5–6 tahun, tepatnya sekitar 2028. Ini juga membuka peluang untuk membagikan dividen kepada pemegang saham dalam waktu 5 tahun ke depan, yang tentunya jadi kabar baik buat investor.

Target Produksi Emas yang Ambisius
Selain memperbaiki keuangan, BRMS juga fokus meningkatkan produksi emas lewat proyek tambang bawah tanah di Palu, Sulawesi Tengah, yang rencananya mulai beroperasi pada akhir 2027. Tambang ini istimewa karena kadar emasnya tinggi, sekitar 3,5–4,9 gram per ton, jauh lebih baik dibandingkan tambang terbuka yang cuma 1–1,5 gram per ton. Dengan potensi ini, BRMS menargetkan produksi emas mencapai 150.000 troy ounce pada 2028 dan 200.000 troy ounce pada 2029. Sebagai perbandingan, pada 2024 mereka hanya menghasilkan 64.983 troy ounce. Peningkatan ini bisa mendongkrak pendapatan, apalagi kalau harga emas dunia tetap tinggi.

Apa Artinya untuk Harga Saham?
Dua rencana ini—kuasi reorganisasi dan tambang baru—bisa bikin saham BRMS menarik buat investor. Kalau keuangan mereka lebih sehat, investor bakal lebih percaya, dan harga saham bisa naik. Apalagi, tambang baru di Palu punya potensi besar untuk meningkatkan pendapatan. Ditambah lagi, harga emas dunia sedang bagus, seperti yang terlihat di kuartal I 2025, di mana pendapatan BRMS melonjak 212% dan laba bersih mencapai Rp240 miliar. Investor asing juga mulai melirik BRMS, yang menambah sentimen positif.
Secara teknikal, saham BRMS juga menunjukkan tren positif sejak awal 2025.

Tapi, Ada Risiko yang Harus Diperhatikan
Meski prospeknya cerah, tidak ada jaminan semuanya berjalan mulus. Proyek tambang di Palu bisa saja molor, atau harga emas dunia bisa turun, yang bakal pengaruhi pendapatan. Saham BRMS juga pernah turun 4,23% pada 15 Mei 2025, jadi volatilitas perlu diwaspadai. Investor disarankan untuk tidak terburu-buru beli kalau harga sudah terlalu tinggi (misalnya, karena FOMO).

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy