imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

🐓JPFA FY24: Laba Bersih +225% YoY, Lampaui Ekspektasi

Stockbit’s take:
▪ Japfa Comfeed Indonesia ($JPFA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp923 M pada 4Q24 (+50% QoQ, berbalik untung dari rugi pada 4Q23). Hasil ini membuat laba bersih selama FY24 menjadi Rp3 T (+225% YoY), melampaui ekspektasi karena setara 111%/108% dari estimasi FY24F dari Stockbit/konsensus.
▪ Kami menilai hasil 4Q24 sebagai kinerja yang baik, ditopang masih kuatnya segmen broiler dan DOC.
▪ Laba bersih selama FY24 didorong pertumbuhan pendapatan di setiap segmen serta ekspansi margin pada segmen broiler dan DOC, sejalan dengan perkiraan kami sebelumnya dalam Stockbit Commentary [https://stockbit.com/post/15367878].

Segmen Broiler Catatkan Laba Usaha Tertinggi Sepanjang Masa
Laba usaha segmen broiler berbalik untung menjadi Rp916 M (rugi pada 3Q24 dan 4Q23), sekaligus menandai laba usaha kuartalan tertinggi sepanjang masa di segmen tersebut. Hasil ini membuat laba usaha segmen broiler selama FY24 berbalik untung menjadi Rp1,6 T, setelah mengalami kerugian sejak 2019–2023. Hasil ini terjadi seiring meningkatnya harga rata–rata broiler pada 4Q24 menjadi Rp20.200/kg (+10% QoQ, +10% YoY), sehingga harga rata–rata selama FY24 dapat bertahan di level Rp20.000/kg (vs. FY23: Rp19.400/kg). Sementara itu, segmen DOC mencatatkan penurunan laba usaha menjadi Rp305 M (-19% QoQ), meski rata–rata harga DOC meningkat +14% QoQ menjadi Rp6.144/ekor. Hasil ini membuat laba usaha segmen DOC tumbuh +482% YoY selama FY24 menjadi Rp1,4 T.

Segmen Feed Kembali Melemah
Laba usaha pada segmen feed kembali mengalami penurunan menjadi Rp300 M pada 4Q24 (-54% QoQ, -52% YoY). Hal ini disebabkan oleh melemahnya margin segmen feed ke level 3,7% pada 4Q24 (vs. 3Q24: 7,9%, 4Q23: 7,1%) seiring naiknya (+5% QoQ) harga rata–rata jagung ke level ~Rp4.762/kg (vs. 3Q24: Rp4.522/kg, 2Q24: Rp4.618/kg). Meski harga bungkil kedelai relatif stabil, kami menilai pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS sebesar -2% QoQ ke level 15.873 merupakan salah satu faktor penyebab tingginya biaya bahan baku yang harus dikeluarkan perseroan. Meski mengalami penurunan -13% YoY selama FY24, segmen feed tetap mencatatkan laba usaha tertinggi dibandingkan segmen usaha lainnya sebesar Rp2,4 T.

_____________
Reynaldo Mulya (@reynaldomulya)
Invesment Analyst Stockbit

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy