imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Bagaimana nasib CPO terhadap gempuran Soybean Oil?
$TAPG $PSGO $CSRA

Pada tulisan ini saya akan membahas dari segi soybean oil. Mengenai supply and demand CPO tidak banyak berubah dan bisa dibaca di tulisan lama saya https://stockbit.com/post/16324535
Sebagai tambahan dari sisi supply, diperkirakan bahwa produktivitas pohon sawit di Indonesia akan stagnan hingga 4 tahun kedepan. Sementara di Malaysia pada 2024 luas area tertanam juga menurun sebesar 300rb hektar dibandingkan 2020.

Soybean atau Kedelai
Apa fungsi soybean? 1000kg Soybean dapat diolah menjadi 800kg Soybean Meal dan 200kg Soybean Oil. Soybean meal dipakai dan disimpan untuk pakan ternak sementara Soybean Oil ini merupakan substitusi CPO, dapat dipakai untuk biodiesel, makanan, dll.
Brazil dan Amerika adalah produsen dan pengekspor terbesar Soybean. Soybean memiliki sifat tanaman seperti jagung, harus ditanam saat awal musim hujan. Masa tanam hingga panen sekitar 5 bulan, biasanya memiliki masa tanam bulan Oktober-November dan akan panen bulan Februari-Maret.

Kekeringan panjang merupakan ancaman terhadap supply soybean, cuaca terlalu basah juga mengurangi produktifitas panen. Perlu diingat el nino dan la nina di negara penghasil soybean beda dengan di Indonesia. Penjelasan dibawah:
- El Niño: Secara umum, El Niño dapat meningkatkan curah hujan di beberapa wilayah, seperti Amerika Selatan, yang dapat mendukung pertumbuhan soybean. Namun, El Niño juga dapat menyebabkan kekeringan di wilayah lain, seperti Australia dan Asia Tenggara. Selain itu, El Niño dapat meningkatkan suhu udara, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan soybean.
- La Niña: La Niña, di sisi lain, dapat menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah, seperti Amerika Selatan, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan soybean. Namun, La Niña juga dapat meningkatkan curah hujan di wilayah lain, seperti Asia Tenggara. Selain itu, La Niña dapat menurunkan suhu udara, yang dapat mendukung pertumbuhan soybean.

Brazil- Lahan Brazil mengalami peningkatan dari 44,6 juta hektar pada tahun 2022 menjadi 46,1 juta hektar pada tahun 2023/2024. Oleh karena itu brazil sendiri menjadi motor peningkatan supply soybean sedunia. Peningkatan ini menyebabkan harga soybean meal untuk ternak menurun. Harga SBO otomatis juga turun, kemudian mengajak turun harga minyak nabati lain (terutama CPO). Pada tahun 2025/2026, perkiraan lahan kedelai yang dimiliki Brazil meningkat lagi hingga 47,4 juta hektar. Brazil sendiri cukup mendapat kecaman mengenai deforestasi saat membuka lahan soybean.

USA - USA sangat membutuhkan soybean sebagai bahan campuran biodieselnya, USA tidak memiliki rencana untuk meningkatkan area lahannya pada 2025 ini
Argentina - Argentina walaupun lahan tidak terlalu besar, Argentina memiliki jumlah eksport yang besar. Argentina masih berencana meningkatkan produksi tahun ini sebesar 5-10%.
Overall produksi Soy tahun lalu sudah meningkat cukup tinggi (5%) sehingga menyebabkan inventori beberapa negara terutama di eropa menumpuk dan jua menyebabkan harga premium SBO dibawah CPO.

India mengimport soybean lebih banyak karena sawit dinilai terlalu mahal ditambah pajak import yang baru dilakukan. Sementara china menurunkan import soybean dan menurunkan inventorynya.

Pada Januari 2025, eksport soybean negara-negara didunia menurun, mungkin karena faktor oversupply ataupun faktor panen yang terlambat. Penurunan ekspor ini menyebabkan kenaikan harga soybean meal oil dan minyak nabati lain seperti sawit harganya lebih tinggi 20% dibandingkan Januari 2024.
Perlu diperhatikan bahwa panen soybean akan kembali sekitar bulan Maret, sehingga ada potensi harga soybean dan minyak nabati lain turun kembali.

Menurut penulis sudah saatnya inflasi juga terjadi pada soft komoditas minyak nabati. Undersupply sawit bisa di lawan dengan tanaman lain karena alih fungsi lahan yang lebih mudah dan waktu tanam yang lebih singkat. Akan tetapi hal ini tidak mudah, contohnya gempuran soybean menyebabkan harga soybean oil sendiri tertekan, dan membuat laba perusahaan tidak effisien. Sementara penanaman sawit belum tentu semua negara dapat menjadi low cost producer seperti Malaysia dan Indonesia.
Tidak boleh terlalu optimis, kita harus waspada terhadap selesainya perang ukraina-rusia yang menyebabkan penurunan 20% dari ekspor minyak nabati mereka dibandingkan saat sebelum perang.

Read more...

1/7

testestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy