BELAJAR BANDARMOLOGY SERIES
{PART 4}
-BANDAR V.S. GRUP SAHAM (LOVE 鉂わ笍 HATE馃挃 RELATIONSHIP)-

Pada postingan part 3 sebelumnya disini https://stockbit.com/post/17329092 anda telah mengenal bandar juga aksi yang mereka lakukan. Nah, pada PART 4 ini saya rasa penting untuk diperkenalkan kepada anda untuk lebih mengenal dunia Bandarmologi. Bahwa ada kesinambungan antara para bandar dengan pemilik grup saham berbayar.

Bandar telah anda kenal sebagai subyek yang memiliki modal besar sekali dan aksinya dapat memengaruhi volatitilas harga. Eits, tetapi bukan hanya bandar saja yang mampu melakukan itu semua. Para pemilik grup saham berbayar dengan anggota luar biasa banyak juga mampu melakukannya. Bagaimana memang teknisnya?

Anda tahu, bahwa volatilitas atau pergerakan harga saham yang lincah naik dipengaruhi oleh "buying power" yang besar pula. Demikian pula dengan pergerakan harga saham yang terjun bebas dipengaruhi oleh "selling power". Jika bandar menggunakan "capital" sebagai buying power/selling power-nya, grup saham berbayar menggunakan "people power" sebagai buying power/selling power-nya.

Bayangkan jika ada sebuah grup saham dengan member 1.000 orang. Kemudian setiap orang membeli sebuah saham pada harga tertentu dengan modal minimal 5 juta rupiah. Maka buying powernya tembus milyaran. "Kalau dikaitkan sama Bandarmologi, berarti grup saham punya potensi menggerakkan harga seperti bandar dong?" Benar sekali jika ada berkesimpulan demikian.

Grup saham ini sering diabaikan kekuatannya oleh orang yang menggunakan bandarmologi sebagai analisis membeli atau menjual suatu saham. Padahal sebagai subjek jamak, peran mereka juga ada dalam volatilitas sebuah harga saham. Semakin banyak anggota grup saham dan modal yang anggotanya gelontorkan pada satu analisis yang kompak, entah beli atau jual suatu saham, maka akan turut berpengaruh pada pergerakan harga saham.

"Artinya, profit atau tidaknya rekomendasi itu bukan karena analisisnya dong ya? Tapi memang karena punya buying power yang dilakukan orang secara beramai-ramai, lalu di klaim sebagai analisis yang benar?" Mostly yes. Makanya saya sangat tidak menyarankan anda untuk masuk grup-grup saham berbayar tanpa ada analisis yang jelas. NOTED : TANPA ADA ANALISIS YANG JELAS. Ciri-ciri grup scam biasanya hanya memberitahukan kepada anda beli dan jual di harga berapa tanpa menjelaskan analisis S&R, analisis sentimen atau sektoral bahkan fundamental. Resikonya bukannya profit, anda malah menjadi exit liquidity.
Tentu ada grup saham yang dibuat oleh orang profesional. Tentu harganya juga berbeda kelas.

"Seperti fraksi partai dong grup saham ya?" Benar lagi. Nah karena punya power, mereka ini sering kali jadi teman atau bahkan hambatan bandar dalam skenario bandarmologi. Ketika mereka kompak akumulasi harga saham enak naik secara perlahan-lahan, kemudian distribusinya juga enak perlahan-lahan. Tapi, kalau bandar lagi asik akumulasi dan harga naik dikit lantas dibalas selling power oleh grup saham, maka bandar bisa potensi nyangkut guys. Skenario bandarmologinya enggak jalan sebagaimana mestinya.

Demikian pula ketika grup saham ini dimanfaatkan oleh bandar sebagai "exit liquidity". Tidak menutup kemungkinan grup-grup saham sengaja diciptakan untuk mengerek harga naik agar bandar bisa jualan barang dan profit. Ketika bandar selesai akumulasi diharga paling bawah, sinyal rekomendasi baru dimunculin di grup saham scam pada titik dimana distribusi mulai dilakukan. Maka terjadilah perputaran barang disana. Jadi gantian juga. Bandar profit, anggota grup saham yang sangkut.

So, sebagai investor ritel kita terombang ambing diantara mereka yang punya modal besar. Maka hanya ada satu pilihan yang bisa dilakukan. "Belajar atau mati mengenaskan".
Tag $ANTM $PGAS $ADRO

Read more...
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy