BELAJAR BANDARMOLOGY SERIES
{PART 3}
-MENGENAL "BANDAR" DAN AKSINYA-
Materi part 2 anda bisa lihat disini https://stockbit.com/post/17323756, dimana kita telah membahas tentang apa itu akumulasi dan distribusi pada saham. Nah, untuk pembahasan kali ini, kita akan membahas "Bandar" yang melakukan akumulasi dan distribusi.
Terminologi bandar di pasar modal ini entah siapa yang memulai pertama kali. Istilah itu sepertinya hanya untuk memudahkan menyebut para pemodal besar yang investasi atau trading di saham. Bandar sebenarnya punya konotasi negatif, karena berkaitan dengan dunia gambling. Dihina-hina bahkan di jauhi. Kebalikannya di pasar modal, bandar sosoknya sangat diinginkan dan ditunggu aksi-aksinya.
=SUBYEK "BANDAR"=
Seperti yang sudah teman-teman ketahui, bahwa yang berinvestasi di pasar modal ini bukan hanya individual saja. Tetapi juga badan hukum. Individual biasa disebut "investor ritel", karena modalnya kecil juga terbatas sekali. Selanjutnya ada investor seperti bank, asuransi, asuransi & dana pensiun, perusahaan, reksadana, dll. Keterlibatan nya bukan hanya lokal tapi juga foreign. Data-data pemegang sebuah saham, anda bisa lihat pada bagian profil saham tersebut. Kemudian fokus pada bagian holding composition. Tinggal utak-atik bagian local atau foreign. Nanti tertampil subyek yang memegang saham.
Investor individual sebenarnya juga ada yang berharta lebih dan modalnya setara bandar. Tapi kalau instansi atau badan hukum yang saya sebut sebelumnya, hmmmm modalnya mereka sepertinya terus mengalir jika nasabahnya juga mengalir selalu. Jadi, kepada orang yang menggunakan istilah "bandar kere" itu saya skeptis. Kalau "bandar salah analisis" NAAHH INI 100% SAYA PERCAYA 馃ぃ. APALAGI BANDAR JADI EXIT LIQUIDITY WKWKWK. Jiwasraya dan Asabri contohnya. Nyangkut di saham gorengan bahkan triliunan.
=PERAN BANDAR DI PASAR MODAL=
Bandar ini punya nama lain, biasa disebut "smart money" kalau di dunia forex. Dan dipercaya, hanya mereka saja yang mampu menggerakkan harga sampai belasan hingga puluhan persen. Sama juga kok di saham. Hanya bandar yang mampu mengerek harga saham naik hingga 5% lebih dalam satu hari karena aksi akumulasinya. Hal ini sejalan juga dengan analisis teknikal, yang menjadikan harga opening suatu candlestick yang naik lebih dari 5% dalam satu hari sebagai support. Karena disinyalir harga opening itu merupakan harga "murah" versi smart money. Pengembangan lebih lanjut dari teori ini, adalah teori "order block" dalam analisis teknikal.
Untuk memuluskan rencana ini, mereka biasanya memanfaatkan momentum seperti rilisnya sebuah berita tentang saham tertentu. Anda paham kan jika kultur kita di Indonesia ini adalah "sentimen"? Sudah kita bahas sebelumnya. Harga bisa tiba-tiba loncat tinggi sekali ketika rilis berita. Ketika bandar sudah pegang dari harga bawah, investor ritel yang melihat hal itu lalu mengikuti aksinya dan FOMO.
Apa yang terjadi selanjutnya? Ketika ritel ramai-ramai beli, bandar yang merasa sudah cukup untuk profit mulai mendistribusi atau menjual sahamnya pada lapis harga yang berbeda-beda. Oleh karena itu jika kita melihat orderbook, ada beberapa order yang tebal dipasang pada antrian offer. Ritel FOMO dijadikan exit liquidity. Aksi distribusi ini, ditandai dengan harga saham yang mulai perlahan-lahan melambat untuk naik, juga trend yang mulai "sideways" ketika sebelumnya terjadi kenaikan harga.
"Apakah ada kemungkinan bandar sudah tahu akan rilis berita penting makanya mereka akumulasi?" Ohh, tentu. Tidak menutup kemungkinan terjadi seperti itu. Apa guna istilah "orang dalam" dan "lu punya duit, lu punya kuasa" di negeri Indonesia ini? Makanya di Stockbit juga disediakan fitur "insider". Jadi aksi akumulasi dan distribusi juga terpantau.
Maka cara yang paling aman anda lakukan adalah, beli ketika bandar mulai akumulasi dan jual ketika bandar mulai distribusi. "Berarti memang ada semacam skenario bandar dong mas Faisal ya?" Benar ada skenarionya. "Bentaaarr, bentaarrr! Kalau ada skenarionya, berarti ada kemungkinan berjalan sesuai skenario dan ada kemungkinan juga tidak sesuai skenario dong ya?" Betul. Tidak semua di dunia ini berjalan sesuai dengan skenario manusia termasuk bandar yang punya banyak uang. Jiwasraya dan Asabri contohnya.
"Terus bagaimana caranya saya mengetahui skenario bandar, sehingga saya bisa beli ketika mereka akumulasi dan jual ketika mereka mulai distribusi?" Untuk itulah anda follow saya, agar selesai sampai pembahasan dan anda mengerti konsepnya.
$ANTM $ADRO $RAJA