HARGA PASAR ADALAH KONSENSUS
Melanjutkan postingan sebelumnya ( https://stockbit.com/post/16401071 ), sekarang mari kita bahas doktrin "harga pasar adalah konsensus". Pastinya banyak diantara kalian yang sudah terima doktrin ini. Sekarang mari kita pakai doktrin ini sebagai "senjata" untuk melawan ribuan hoax di internet.
Kalau ternyata kinerja AAI jauh lebih baik setelah lepas dari Adaro, maka bisa kita simpulkan bahwa ada "faktor busuk" dari anak perusahaan lainnya di grup Adaro, yang menyebabkan kinerja Adaro selama ini tidak setinggi harapan kita bersama. Berdasarkan Keterbukaan Informasi tanggal 11 September 2024 (terlampir), maka kita bisa lihat bahwa laba bersih AAI melebihi laba bersih Adaro sendiri. Hal ini hanya membuktikan bahwa ada NET LOSS di salah satu atau beberapa anak perusahaan Adaro lainnya, sehingga menggerus net profit yang dihasilkan oleh AAI. Secara tidak langsung ini mengindikasikan bahwa masa depan Adaro bisa jadi lebih SURAM daripada yang kalian bayangkan, setelah AAI lepas. Kalaupun mau revival, mungkin butuh waktu tahunan untuk terwujud. Apakah kalian mau menunggu selama itu, hanya untuk menantikan momen Adaro mencapai net profit pertama setelah lepas dari AAI?
Kalau ternyata kinerja AAI lebih buruk setelah lepas dari Adaro, maka bisa kita simpulkan bahwa semua "iklan" tentang AAI ini adalah bullsh*t belaka. Dengan demikian tidak ada gunanya berharap banyak dari saham AADI, seperti "naskah drama" yang sudah disebar kemana-mana.
Either way, there's no win-win solution for both of them. One will win when the other one lose.
Lalu apakah sebaiknya kita buang saham ADRO?
Itu tergantung dari posisi beli kita masing-masing. Kalau masih jauh jaraknya di bawah harga sekarang, mungkin masih berasa aman. Sehingga masih bisa ikutan "naskah dramanya". Yang tidak aman, justru yang baru pegang di harga sekarang atau jauh di atas 4000.
Saran saya bagi yang telat masuk, lebih baik buang saja saham ADRO ke sampah. Selain untuk mengurangi resiko kerugian hingga mendekati nol, kita masih bisa tetap ikut IPO AADI. Dan kalaupun mau balik lagi ke ADRO, karena kangen, kita bisa selalu pungut kembali saham ADRO setelah terjun bebas ke Palung Mariana.
Kalau ada yang berpendapat bahwa akan kesulitan dapat jatah IPO, maka ada 1 hal penting yang perlu dipertimbangkan. Sewaktu GOTO berencana IPO, itu banyak sekali "iklan" tentang oversubscribe 15x lipat. Tapi apa yang terjadi di AADI justru "sunyi senyap". Sampai saat ini tidak ada yang koar-koar tentang hasil book building AADI. Apakah oversubscribe atau undersubscribe? Seberapa banyak? Apakah AADI sangat populer atau tidak ada yang peduli?
Lalu kalau kita pakai doktrin KONSENSUS PASAR dalam menilai saham Adaro selama lebih dari 1 tahun terakhir (terlampir), sebelum drama dimulai, maka kita bisa lihat bahwa pada dasarnya, harga wajar ADRO itu hanya berkisar PER 2,8x hingga 3,8x. Setelah muncul rumor maupun bocoran tentang spin-off AADI, barulah mulai naik hingga PER 4,6x. Apa yang terjadi setelah 11 September 2024, merupakan EUFORIA pasar terhadap drama spin-off, termasuk wacana dividen super jumbo.
Namun pada kenyataannya, TIDAK PERNAH ADA konsensus pasar terhadap saham ADRO bisa mencapai PER 5x atau lebih, dalam kondisi normal, sekalipun rata-rata PER di sektor batubara 6x lebih, seperti yang diiming-imingi oleh berbagai analis.
Kita semua tahu bahwa $AADI merupakan "jantung" $ADRO . Itu artinya hampir seluruh nasib ADRO akan dialami juga oleh AADI, setelah mereka berpisah. Jadi kita perlu berpikir kritis tentang probabilitas profit 100%++ dari AADI.
Untuk saham ADRO sendiri juga kita perlu pertimbangkan baik-baik. Apakah tetap ditahan untuk ikutan PUPS? Apakah hanya untuk dividen jumbo? Atau ada motivasi lainnya?
Apapun itu, mari kita lihat FAKTA di lapangan.
Pada hari Senin, yaitu saat hari RUPS, telah terjadi guyuran sangat deras hingga hampir minus 6% dengan nilai transaksi 1 triliun.
Pada hari Selasa, ADRO mencoba rebound, tetapi sorenya langsung kena guyur kembali.
Pada hari Rabu, ketika beredar kabar tanggal cum date dividen dan koar-koar sejuta umat tentang besarnya nilai dividen yield, harga ADRO tetap stagnan di situ-situ saja. Tidak ada gairah untuk terbang.
Itu artinya memang lagi pada cari "tempat sampah" untuk buang saham ADRO sebelum IPO/PUPS, seperti yang sudah dibahas di posting sebelumnya. Ingatlah bahwa cukup dengan 2 hari ARB (-25%), maka seluruh dividen ADRO bisa lenyap.
So we all need to manage our expectation and look at REALITY instead of baseless hallucination.
Jadi kita semua harus mengatur kembali ekspektasi kita dan melihat realitas daripada halusinasi berlebihan, hingga rela menyangkutkan diri di harga sekarang atau lebih.
Realita itu tidak seindah naskah sutradara. KONSENSUS PASAR bisa beda total dari HALUSINASI.
$ITMG $PTBA $BUMI
1/2