Lagi mode problem-solving nih ya. Gak tahu errornya dimana. Mohon dimaklum. Pasti ada jalan.
UPDATE: yeaaay problem SOLVED! Artikel sudah komplit. Thanks for waiting. Enjoy!
Memetik Buah Di Musim Rilis Laporan Keuangan PART 2
https://stockbit.com/post/16152418 <<< PART 1
Sebagian pake bahasa Inggris ya karena memang ditampilkan di Stockbit begitu..
Berikut metrik2 penting untuk diperhatikan! ๐ง
๐ 1. Posisi keuangan
๐ 2. Kinerja bisnis
๐ 3. Kualitas arus kas
๐ 4. Dividend (opsional)
๐ POSISI KEUANGAN, aman gak?
โ Total Equity harus positif. Artinya Total Assets harus lebih besar daripada Total Liabilities. Note, tidak semua yg berekuitas positif itu baik. Bisa saja total assets besar karena Goodwill, jd perlu dibedah lebih dalam di Laporan Keuangan. Atau inventory besar padahal penjualan macet, yg menjadikan sebagian asetnya tidak produktif.
โ Interest Coverage harus minimal 2X, sewajarnya 4X, idealnya lebih dari 6X. Artinya EBITDA 2X lebih besar dari Finance Cost.
EBITDA earnings before interest/tax/depreciation/amortization. Singkatnya, EBITDA mengukur net income dari kinerja bisnis tanpa memperhitungkan faktor non-operasional.
Finance Cost adalah biaya yg berhubungan dengan pembiayaan seperti bunga pinjaman yg harus dibayarkan. ๐ Jangan sampai perusahaan kerja buat bayar bunga aja.. makanya sewajarnya harus 4X supaya ada ruang untuk berkembang, bayar utang pokok & bagi dividend.
๐ KINERJA BISNIS
โ Revenue (Quarter) tumbuh Year on Year (yoy). Kalo bisa Quarter on Quarter (qoq) jg tumbuh.
โ Net Income (Quarter) tumbuh yoy, kalo bisa qoq tumbuh.
Kenapa saya bilang "kalo bisa qoq tumbuh? Karena market suka latah mengapresiasi saham yg tumbuh yoy DAN qoq. Bukan berarti kalo qoq jeblok artinya jelek. Bisa jadi qoq jeblok karena memang saham musiman seperti $PJAA atau memang wajar karena ekonomi Q3 sewajarnya turun qoq ๐๐ nanti kita bahas ini lebih detail di lain post supaya kalian tahu mana influencer yg punya wawasan REAL atau cuman template ๐
ANYWAY, pertumbuhan Revenue mengindikasikan 2 hal:
1. emitennya jago jualan atau demand memang lagi tinggi (volume naik),
2. harga jual per unitnya naik.
Menurut saya pribadi, ini lebih penting dari sekedar melihat Net Income. Kenapa? Karena Revenue adalah top-line.. ujung tombak bisnis. Kalo tombaknya tumpul, wadow.. bottom-linenya (net income) jg berisiko tumpul.. ๐ Kalo nemu emiten yg Revenue yoy turun tapi Net Income yoy naik.. kamu ketemu emiten dgn manajemen yg pintar membalikan keadaan. Berikutnya perlu ditanyakan, apakah naiknya Net Income yoy akibat upaya efisiensi biaya atau jualan produk ber profit margin tinggi dari tahun sebelumnya? Saya jauh lebih suka yg ke-dua seperti $JTPE (pom pom alert) Layak di watchlist paling atas ๐คญ Pertanyaan terakhir, apakah Revenue yoy turun karena tahun sebelumnya ada kejadian luar biasa sehingga menciptakan menciptakan "high-base effect" seperti halnya $PRDA pada zaman covid?
โ Gross Profit Margin, Operating Profit Margin & Net Profit Margin semuanya HARUS positif baik secara Quarter maupun Trailing Twelve Months (TTM). Kalo ada bisnis yg ber-untung, ngapain pilih yg merugi?
๐ KUALITAS ARUS KAS
Revenue & Net Income adalah "tombak & darah" sebuah perusahaan. Tapi itu tidak ada apa2nya jika tidak ada "oksigen" alias Arus Kas berkualitas alias quality Cash Flow.. saya singkat ya biar hemat waktu.
Arus kas kita bagi jadi 4: arus kas dari aktivitas operasional (cashflow from operations // CFO), aktivitas investasi (cashflow from investments // CFI), aktivitas pendanaan (cashflow from financing // CFF), arus kas bebas (free cashflow // FCF).
โ CFO (TTM) idealnya positif, menandakan pemasukan dan pengeluaran dari aktivitas bisnis secara konsisten mampu menghasilkan REAL CASH.
โ CFI (TTM) netral. Biasanya negatif menandakan pembelian aset; positif menandakan penjualan aset.
โ CFF (TTM) idealnya negatif, menandakan emiten mampu bayar utang lebih sering daripada minjem duit. Lalu bisa jadi ada pembagian dividend ke shareholders.
โ opsional: kalo saya sukanya tambahin CFO (Quarter) positif.
โ opsional: Free Cash Flow (TTM) idealnya positif. FCF adalah CFO dikurang Capital Expenditure (CapEx). CapEx artinya pengeluaran kas untuk keperluan akuisisi, upgrade, atau perawatan aset2 perusahaan. ๐ Kalo FCF positif, artinya perusahaan punya sisa kas untuk di re-invest atau dibagikan ke shareholders. Namun kenapa saya bikin optional? Karena terkadang perusahaan perlu "ambil nafas" untuk menyelam ke dasar laut dan memperkuat fondasi disitu. Maka masih wajar jika emiten pinjam duit dari bank (CFF positif), investasi gede2an di awal tahun (CapEx lebih besar dari CFO = FCF negatif), untuk menghasilkan Revenue & CFO yg lebih besar lagi. And that's how REAL equity growth should be. Bukannya kayak $BTPS yg ekuitasnya tumbuh tapi karena makin banyaknya nasabah yg kesulitan bayar "utang bank". Mana gak pake jaminan lagi. Kan sama jg bolong kalo Non-Performing Loan & CKPNnya bengkakz. Q3nya benjol parah kan? Harga sahamnya, liat sendiri dah.. ๐ต Udah pernah nih saya debatin sama user aryomangku, tapi malah thesis $RAJA saya yg kena black campaign ๐
๐ DIVIDEND (opsional)
Cek apakah emiten rutin bagi dividend? Ini bisa jadi katalis positif jika rutin bagi dgn minimal yield 3-5%/thn. ๐ Kalo kamu ngincer dividend, hal paling dasar yg perlu kamu pastikan adalah Saldo Laba positif. Saldo Laba bisa ditemukan pada LK / Neraca / Ekuitas / Saldo Laba
๐๐๐ FYI, metrik2 ini seharusnya kamu bikin jadi Screener supaya hemat waktu & tenaga screening 900 emiten. Saya udah pernah bikinin di post https://stockbit.com/post/15431320 berikut variasinya https://stockbit.com/post/15915405
Waduuu materi kayak begini bisa hemat waktu & berapa duit nih? Oh.. bukan cuman menghemat.. tapi bisa profit konsisten sambil tidur nyenyak hehehe ๐