RESAHNYA INVESTOR PEMULA “THE SERIES”.
-OTODIDAK BELAJAR ANALISIS SAHAM -
BAB 1 : SUPPLY AND DEMAND
Sub Bab : Melihat Supply and Demand di Saham.
Sebelumnya, kita sudah belajar mengenai supply and demand dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sekarang kita akan belajar bagaimana supply and demand ini diterapkan dalam jual beli saham. Jika ingin mereview materi sebelumnya, silakan bisa diakses pada link berikut https://stockbit.com/post/16023237.
Permintaan dan penawaran ini (supply and demand), mudah sekali kita dapatkan informasinya pada Stockbit. Dari smartphone Anda, silakan buka Stockbit, kemudian pilih saham yang akan kita cari permintaan dan penawarannya. Pada contoh, saya tampilkan screenshot saham ADRO. Kemudian, silakan pilih menu “orderbook”. Nantinya, akan muncul deret harga dengan tabel sebagaimana schreenshot. Screenshot yang saya ambil, kebetulan berasal dari tampilan web. Tapi menampilkan yang sama sebagaimana yang Anda lihat. Kalau di web, tulisannya “Bid” dan “Offer. Di Smartphone “Bid” dan “Ask”. Sama saja.
Adapun penjelasannya sebagai berikut.
-Deret angka pada kolom "Bid" menampilkan permintaan harga saham ADRO (dari murah dikit, sampai murah banget);
-Deret angka pada kolom "Ask" menampilkan penawaran harga saham ADRO (dari harga sekarang, sampai yang paling mahal);
-“Frekuensi” pada masing-masing sisi "Bid" dan "Ask" menampilkan frekuensi transaksi;
- "lot" pada masing-masing sisi "Bid" dan "Ask", menampilkan berapa banyak jumlah lot yang ditransaksikan pada masing-masing deret harga yang terdapat pada kolom "Bid" dan "Ask". Jika Anda perhatikan benar-benar, harga saham saat ini selalu sama dengan harga “Ask” yang paling atas.
Mengapa demikian? Ya karena memang harga yang tertampil adalah harga dimana “ready stok”. Makanya masuk dalam kolom penawaran Ask/Offer (ingat kisah petani kol pada postingan sebelumnya). Ketika stok ini habis, maka harga saham akan naik. Habis, naik, habis, naik. Oleh karena itu, jika membeli saham pada deret Ask/Offer, maka pembelian saham Anda akan langsung tereksekusi tanpa perlu lama menunggu.
Beda cerita jika Anda melakukan pembelian pada deret Bid. Yang jika Anda perhatikan jauh lebih murah daripada harga yang tertampil saat ini, karena deret Bid berisi permintaan para pembeli. Lah iya dong, namanya juga beli? Pasti nawar toh dan melakukan permintaan di harga yang paling murah?. Sehingga apabila Anda melakukan pembelian pada deret harga ini, Anda harus menunggu terlebih dahulu harganya turun dan tersedia stok pada harga yang Anda minta di deret Bid. Demikian mekanisme teknis beli dan jual di saham.
"Haha! Aman-aman, saya sudah paham! Kemaren sih masih bingung apa maksudnya deret-deret angka ini!. Terus bagaimana cara saya menganalisis permintaan dan penawaran ini, serta apa informasi yang bisa saya dapatkan dari menganalisisnya?" Pertanyaan bagus😁. Akan tetapi, saya harus jelaskan sedikit, bagaimana sebenarnya harga bisa naik dan turun di saham.
Misal begini, ada dua orang penjual durian dengan lapak bersampingan. Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Pak Jokowi berjualan durian dengan harga Rp.50.000/bijinya dengan stok buah sisa 10 buah. Sedangkan Pak Prabowo menjual durian dengan harga Rp.75.000/biijinya dengan stok buah 100 buah. Datanglah Pak Erlangga yang sangat menyukai durian (maklum sama-sama suka warna kuning) mampir di lapak mereka. Karena melihat durian Pak Jokowi yang lebih murah dan sisa 10 buah, Pak Erlangga kemudian memborong semuanya. Tak beberapa lama kemudian, Bu Megawati datang dengan niat mau memborong semua dagangan Pak Jokowi. Sayang, sudah diborong sama Pak Erlangga. Yasudah, karena sudah terlanjur datang dan ngidam durian sedari lama, apalagi Pak Prabowo adalah teman nyalon Ketua dan Wakil Ketua OSIS waktu sekolah dulu, akhirnya beli lah durian Pak Prabowo sebanyak 10 buah.
CATATAN : =Bagi yang masih awam, ketahuilah dalam saham, satuan transaksi saham adalah "lot". 1 lot = 100 lembar saham. Sama seperti kalau kita mau beli buah. Ada yang satuannya per-buah, per-sisir seperti pisang, per-kg. Kalau di saham satuannya "lot". Jadi yang tertampil pada deret kolom Bid dan Ask adalah harga perlembarnya. Silakan anda kalikan 100, itulah kemudian minimal modal yang dibutuhkan untuk memiliki suatu saham=
LANJOOOOTTTT!!!
Transaksi saham kurang lebih terjadi seperti kegiatan jual beli durian di atas. Anggaplah suatu saham, tersedia stoknya sebanyak 10 lot pada harga Rp.50.000/lot. Kemudian, datang seseorang yang mau membeli saham dan diboronglah semuanya 10 lot itu pada harga Rp.50.000/lot. Kalau nanti seandainya masih ada yang mau membeli saham lagi, yang tersedia hanyalah saham sebanyak 100 lot dengan harga Rp.75.000/lot. Kalau misalnya nanti habislah sudah saham 100 lot itu pada harga Rp.75.000/lotnya, entah beli saham kemana lagi dengan harga yang mungkin akan lebih tinggi lagi. Mungkin Rp.80.000, Rp.85.000, Rp.90.000/lotnya, dst.🤣.
Demikian pula saham, ketika stok saham pada harga yang paling murah kosong, maka harga yang paling tinggi akan menjadi incaran para pembeli saham. Sehingga mendongkrak harga saham menjadi naik dan naik terus. Pun sebaliknya, jika dirasa harga suatu saham "kok mahal banget" dan enggak ada yang mau beli, maka harga saham akan turun. Mau ga mau, penjual menawarkan saham miliknya pada harga yang lebih murah. Supaya ada yang mau beli.
Ingat lah hukum permintaan dan penawaran yang telah kita bahas pada postingan sebelumnya.
Hukum Permintaan :
=Jika permintaan naik📈, maka harga akan naik📈. Sebaliknya, jika permintaan turun📉, maka harga akan turun📉=
Hukum Penawaran :
=Jika penawaran naik 📈, maka harga akan turun📉. Sebaliknya, jika penawaran turun📉, maka harga akan naik📈=
Naiknya permintaan dapat kita amati dari banyaknya lot pada harga tertentu di kolom "Bid" (setiap deret harga memiliki permintaan lot yang berbeda-beda pula seperti contoh screenshot). Sebaliknya, naiknya penawaran dapat kita amati dari banyaknya lot pada harga tertentu di kolom "Ask" (sama seperti deret Bid, penawaran lot pada deret Ask juga berbeda-beda pada setiap harga). Apa manfaat mengetahui banyak dan sedikitnya lot pada kolom Bid dan Ask pada harga tertentu?
Aturan umumnya "Semakin besar jumlah lot pada suatu harga di deret Bid maupun deret Ask, maka semakin sulit juga harga itu untuk ditembus". Atau istilah kerennya kita bisa mengetahui "Support dan Resistance". Nah, support dan resistance ini penting banget buat dipahami, karena dengan mengetahui support dan resistance, kita bakalan tahu, "kalau harga naik, naiknya sampai kemana. Dan kalau harga turun, turunnya sampai kemana".
Terus, bagaimana caranya menganalisis bid dan ask beserta lotnya sehingga kita bisa tahu support dan resistance ini? Akan kita bahas lebih jelas pada postingan selanjutnya 😁 . Jika ada yang ingin di diskusikan jangan ragu untuk DM via chat, juga komentar. Follow untuk saling berbagi keresahan dan bertukar cerita.
Random tag :
$ADRO
$PTBA
$KKGI
$ANTM
$PGAS