AAI: Si Ayam Petelur Emas $ADRO
---------
Keterbukaan informasi ADRO seminggu lalu mengenai rencana Spin off entitas anak mereka, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) menjadi perbincangan hangat di pasar modal dalam seminggu terakhir.

Banyak orang yang menimbang untung-rugi dari aksi korporasi ini.

Setelah divestasi AAI, apakah ADRO akan diuntungkan? Sebagai pemegang saham ADRO, apakah mendapatkan AAI di harga valuasi $ 2,6 Miliar termasuk murah? Jika ADRO kehilangan AAI, dari mana sumber profitabilitas mereka di masa depan? Apakah prospek AAI masih cerah?

Dan pertanyaan untung rugi lainnya.

Bagi kami, aksi korporasi ini mengingatkan kami pada kisah IPO ADRO 2 windu yang lalu, kisah ini akan kami ceritakan pada tulisan kami berikutnya! Stay tune!

Jika kita membaca laporan tahunan ADRO tahun 2023 dan tahun sebelumnya, kita tidak akan menemukan nama PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Lalu dari mana entitas ini muncul? Kok bisa-bisanya lebih dari setengah dari aset ADRO merupakan aset milik AAI? Sejak kapan entitas ini bisa menyumbang lebih dari dua per tiga pendapatan ADRO?

Walaupun nama ini “baru” muncul, namun sebenarnya entitas ini sudah lahir sejak 2 dekade yang lalu, tepatnya di penghujung tahun 2004 dengan nama lahir PT Alam Tri Abadi.

Nama PT Alam Tri Abadi dipertahankan hingga laporan keuangan Q1 2024 ADRO. Barulah pada laporan keuangan Q2 2024 ADRO, nama PT Adaro Andalan Indonesia pertama kali diperkenalkan. Jadi, entitas ini memang sudah ada sejak lama, hanya berganti nama.

Divestasi PT AAI menjadi hal penting dan material karena PT AAI memegang aset-aset “daging” milik ADRO. Pernyataan ini cukup mendasar karena jika kita melihat struktur grup di bawah PT AAI (Gambar 1)

Oh ya, ADRO tidak pernah secara gamblang membuka struktur entitas grup nya, namun berdasarkan beberapa sumber keterbukaan informasi ADRO yang ada, kami merangkumnya seperti gambar 1. Kemungkinan ada beberapa entitas yang kami lewatkan, namun seharusnya tidak mengubah fakta bahwa AAI ini memegang aset daging milik ADRO.

Salah satu entitas daging itu adalah PT Adaro Indonesia yang sudah kami tulis sebelumnya di sini https://stockbit.com/post/15260051

Selain itu ada juga entitas Balangan Coal yang diakuisisi pada 2013 lalu yang terdiri dari PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam dan PT Paramitha Cipta Sarana. Oh ya, tak lupa juga ada PT Mustika Indah Permai disini. Jika kita total, maka Entitas grup AAI ini menyumbang 60,8 juta ton produksi ADRO di tahun 2023, atau sekitar 92% dari total produksi ADRO secara keseluruhan.

Dari salah satu entitas di bawah AAI, ada 1 yang cukup menarik perhatian, yaitu Adaro Capital Limited yang menjadi “kendaraan” ADRO dalam mengakuisisi Kestrel Coal yang memproduksi batu bara kokas pada 2018.

Hal ini menarik karena rencana divestasi AAI merupakan langkah ADRO dalam memisahkan unit bisnis batu bara Thermal mereka karena ingin fokus pada green energy. Kestrel bisa jadi dijual AAI kepada ADRO atau ADMR untuk tetap dipertahankan.

Sebelumnya, AAI pada 20 Juni 2024 telah menjual 2,6 miliar lembar saham ADMR kepada ADRO senilai Rp 3,5 Triliun (Gambar 2). Keuntungan penjualan saham ADMR ini lah yang menjadi salah satu pendapatan nonrecurring gain PT AAI sebesar $322,9 juta.

Lalu mari kita beralih ke rencana transaksi divestasi AAI ini (Gambar 3)

Ada beberapa poin penting yang kami garis bawahi.

- Penjualan saham AAI akan ditawarkan kepada pemegang saham ADRO yang tercatat dalam pemegang saham pada tanggal tertentu. Ini mirip seperti cum date pada pembagian Dividen. Ada tanggal “khusus” pemegang saham ADRO yang bisa menebus AAI.
- Saham yang ditawarkan berdasarkan rasio tertentu. Jika tidak ada perubahan aksi korporasi di ADRO maupun di AAI, kemungkinan rasio yang terjadi adalah 1:4,39 artinya setiap 4,39 lembar kepemilikan saham ADRO, berhak menebus 1 lembar saham AAI. (Ini masih estimasi, perlu menunggu rasio final dari prospektus)
- Harga penawaran kepada pemegang saham ADRO akan dilakukan dengan harga rata-rata tertimbang yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham AAI di bursa. Menurut kami, AAI ini akan di IPO terlebih dahulu, barulah setelah itu akan ditawarkan kepada pemegang saham ADRO dengan harga rata-rata hari perdana IPO AAI.
- Sisa saham AAI yang tidak ditebus atau tidak terjual, akan tetap dimiliki oleh ADRO. Jadi artinya ADRO kemungkinan masih akan memegang sekian persen kepemilikan di AAI, namun rasanya tidak akan signifikan dan dikonsolidasi lagi karena “niat” awal divestasi ADRO yang berkaitan dengan “green energy”

Jadi menurut teman-teman, lebih menarik ADRO atau AAI nya?

Tag: $ADMR $SRTG $ITMG $PTBA

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy