#SERIUS #PART1 #SOLVENCY

Sore" sambil menunggu toko sembako yg akhirnya ya Tuhan.... akhirnya sudah mulai pulih lagi penjualan toko saya 🤣 🤣 🤣 edan tenan lah 3 bulan kemarin, suepiiiii... omzet berkurang 30% sampai 50% dari hari" normal biasane.

Saya kangen nulis serius lagi supaya d̶a̶p̶e̶t̶ t̶i̶p̶s̶ d̶a̶r̶i̶ s̶t̶o̶c̶k̶b̶i̶t̶ tidak dibanned akibat keseringan nyampah di stream 🤣 🤣

Sekarang sesuai janji saya akan menulis tentang kolom keystat SOLVENCY

Kolom keystat ini lebih komplit jika dilihat di stockbit web dibandingkan dengan stockbit aplikasi. Saya pun sendiri heran, kenapa kok stockbit aplikasi isinya kolom solvency cuma 3 metriks yg gampang", sementara kolom di stockbit web, isinya ada 10 metriks.

Apa itu SOLVENCY?
Solvency dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban dan hutang"nya. Dengan mengerti keystat ini, maka kamu dapat memilih perusahaan yg sehat dan aman dari resiko kebangkrutan karena kebanyakan hutang/kewajiban yg harus dibayar. Berhutang itu ga masalah mas, asal sanggup bayar, jangan sampe malah PKPU macam $BOSS yang diagung"kan sebagai the next ITeMGay $ITMG. Hutang itu merupakan pedang bermata dua, bisa u pake untuk memajukan usaha u kalo ngutangnya bener, dan bisa juga menghancurkanmu jika kamu ngaco.

Pembahasan keystat SOLVENCY sendiri saya pisahkan menjadi 2 bagian, PART 1 yang mudah dan PART 2 yang agak susah/njlimet. PART 1 yang saya bahas ini merupakan rasio" yang membandingkan antara asset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan itu. Very simple right?

Mari kita sudahi omong kosongnya, dan lanjut ke pembahasannya...

==
Current Ratio (CR)

Nah... Ini rasio paling dasar dari solvency itu sendiri. Current Ratio adalah metriks yang menilai kemampuan perusahaan membayar liabilitas jangka pendeknya menggunakan asset lancarnya. Rumusnya CR = asset lancar/liabilitas jangka pendek

Logikanya gini deh... semisal u punya liabilitas yang harus lunas dalam setahun nih (jangka pendek biasanya 1 tahun maksimal), otomatis kan u ga boleh dong memasukkan asset tanah dll yang kalo dijual bisa memakan waktu bertahun". U pasti akan mencoba melunasinya dengan asset" lancar u.

Asset lancar sendiri adalah asset yang mudah dikonversikan sebagai uang. Sesuai namanya, beberapa contoh elemen asset lancar: uang kas, deposito, piutang pelanggan lancar (bukan yg bermasalah kaya piutang BOSS ke ITMG), persediaan barang, uang muka pembelian apapun, dll

Liabilitas jangka pendek sendiri sudah jelas, kewajiban yg harus dilunasi sebelum 1 tahun. Biasanya berupa utang bank jangka pendek, utang supplier, dll.

Dari rumusan dan pengertian di atas, jelas... makin gede CR, makin bagus, itu artinya perusahaan sangat mampu untuk membayar liabilitas jangka pendeknya dengan baik.

CR sendiri merupakan salah satu elemen yang dipake oleh tukang cilok bernama Benjamin Graham untuk menentukan saham" yang undervalue/murah. Ben Graham sendiri menentukan CR minimal 2, yang menandakan perusahaan memiliki asset lancar 2 x liabilitas jangka pendeknya.

Kalo saya sendiri, angka 2 itu menurut saya udah sangat" aman, sehingga kalo saya pribadi si ya akan berpedoman di 1.5 saja cukup

Jangan cari yang nol koma deh mas... karena kalo tidak ada windfall profits, kok saya jujur aja ragu itu liabilitas bisa lunas selain perpanjangan tempo hutang lagi

==
Quick Ratio (QR)

QR di sini bukan QR code yang biasa kita pake buat cashless paymentnya $GOTO ya

Hampir mirip dengan Current Ratio, QR sendiri merupakan metriks yang dipergunakan untuk menilai kemampuan perusahaan membayar liabilitas jangka pendeknya. Yang berbeda di sini adalah... metriks yang dipergunakan adalah quick asset/asset cepat

x: lho... bedanya asset cepat dan asset lancar itu gmn?
Gampang mas... asset cepat = asset lancar dikurangi persediaan dan juga uang muka yang sudah dibayar

itu artinya asset cepat sendiri isinya adalah kas, piutang, dan aneka investasi yang bisa cepat dicairkan seperti emas, deposito, dan aneka surat berharga lainnya, termasuk jika perusahaan beli saham yang tidak suspend 🤣 🤣 🤣 🤣

Angka QR sendiri biasanya lebih kecil daripada CR

Secara umum, nilai QR yang baik adalah sama atau di atas 1. Di bawah itu ya sebenarnya masih aman si kalo CR nya sendiri bisa cover 1.5 kalinya.

Makin gede nilai QR makin bagus, artinya perusahaan sendiri lebih aman lah. Ibaratnya kalo perusahaan dianggap diri u sendiri deh... tentu u akan lebih tenang pas sakit jika hutangnya kecil kan? 😉

==
Debt to Equity Ratio (DER)

Nah... ini rasio sejuta umat, seharusnya saya ga perlu jelasin aja kamu udah tau lah...

DER sendiri adalah metriks yang mengukur rasio antara debt (hutang berbunga) dibandingkan dengan ekuitas. Fungsinya adalah mengetahui kekuatan perusahaan dalam melunasi hutang" berbunganya

Logisnya kan kalo perusahaan ngutang berbunga gede, seharusnya ada ekuitas yang mendukung dong di belakangnya.. Enak aja itu ngutang segede gaban tapi ekuitas mini

DER juga salah satu indikator solvency yang dipergunakan tukang cilok Benjamin Graham dalam menentukan saham murah. Nilai DER yang aman adalah di bawah atau sama dengan 2.

tapi... jujur aja lho ya... kalo saya sendiri si jujur ga nyaman dengan perusahaan yg DER nya di atas 1, karena itu berarti kan hutang berbunganya banyak tu... otomatis beban bunganya tinggi

==
LT Debt/Equity

Nah... mirip seperti DER, namun metriks ini menghitung kemampuan bayar hutang berbunga jangka panjang suatu perusahaan.

Hampir sama seperti rumusan DER, hanya saja debt yang dipakai adalah Long Term Debt alias hutang jangka panjang..

Oke... katakanlah perusahaan memiliki cashflow yang cukup gede, juga memiliki asset yang ngepas nih buat bayar hutang" jangka pendeknya, tentu kamu harus memperhitungkan juga dong kira" mampu ga dia bayar hutang jangka panjangnya

Rasio ini biasanya dipakai untuk mengukur kemampuan bayar perusahaan yang baru aja ekspansi, secara kan logikanya perusahaan ekspansi itu = investasi jangka panjang = pendanaan jangka panjang = ngutang jangka panjang

LT Debt/Equity jelas nilainya akan lebih kecil daripada DER karena lebih kecilnya scope hutang yang dipakai

Menurut saya, nilai LT Debt/Equity yang baik adalah yang di bawah 1 juga

==
Total Liabilities / Equity

Ini mah simpel mas... tinggal bagi aja semua liabilitas, dibagi dengan ekuitas perusahaan

Rasio ini dipergunakan untuk melihat apakah perusahaan mampu membayar semua liabilitasnya, berdasarkan dengan ekuitasnya

Mungkin sudah sadar kan... Kalo perusahaan dibangkrutkan atau dilikuidasi, kan yang berharga itu adalah ekuitasnya... Nah... cukup ga itu kira" ekuitas perusahaan kalo dilikuidasi buat bayar total liabilitas

Jelas... dari namanya aja udah jelas, nilai aman menurut saya adalah yg di bawah 1

==
Total debt/asset

x: koh... kalo perusahaan yang DER nya tinggi, apakah ga boleh dibeli...
Boleh aja mas... tapi pastikan total debt nya tadi jangan melebihi total asset

Ini adalah versi ringan dari DER karena dibandingkannya dengan asset mas...

Jujur aja si, kalo menurut saya ini semacam pembelaan diri aja untuk ngehold/beli saham" dengan hutang yang cukup tinggi 🤣 🤣 🤣

Jelas angkanya harus di bawah 1

Kalo saya pribadi... malah lebih konservatif lagi... Nilainya harus di bawah 0.5

==
Demikian penjelasan solvency part 1, semoga membantu

Saya kasih kalimat wejangan buat yang udah nyangkut di saham yg solvencynya busuk

Kalo masih yakin, HOLD
Kalo udah ga yakin, BUKI
Kalo yakin masih murah, HAKA

Kelar, no ribet, no drama

tag saham" busuk $ITMG $TPMA 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣

PART 2 https://stockbit.com/post/15548421

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy