imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

BEBAN CKPN KEMBALI MENINGKAT, BTPS AUTO RUNGKAD?

Setelah selama periode Maret-Mei 2024 beban CKPN dari BTPS stabil di Rp100-110miliar, per Juni 2024 kemarin beban CKPN mulai meningkat lagi di level Rp123miliar. Saya sempat membahas terkait hal ini pada postingan sebelumnya (https://stockbit.com/post/15144296) dimana pada postingan tersebut saya menyinggung terkait Coverage Ratio dari BTPS. Bagaimana Coverage Ratio BTPS per 1H 2024?

Meskipun terjadi peningkatan beban CKPN pada bulan Juni 2024, angka ini masih lebih rendah dari masa dimana CKPN dari BTPS sedang dalam tren menanjak (Gambar 1). Namun, jika melihat Coverage Ratio BTPS, khususnya untuk Loan at Risk Coverage BTPS per Q2 2024 (Gambar 2) telah mencapai 99% yang artinya hampir seluruh pembiayaan bermasalah dari BTPS sudah dicadangkan. Dengan kata lain, investor dapat mulai berekspektasi terhadap penurunan beban CKPN ke depannya namun apakah beban CKPN dari BTPS benar-benar akan cooldown untuk sisa tahun ini?

Secara historis (Gambar 3), Cost of Credit BTPS sebelum pandemi berada di kisaran 3%-an, kemudian naik ke range 7-9% pada masa pandemi sebelum meroket ke belasan persen setelah beban CKPN mulai dicadangkan secara masif sejak tahun 2023.

Saya mencoba melakukan sedikit perhitungan terkait besaran nilai EPS BTPS untuk FY 2024 dimana asumsi yang saya pakai adalah pendapatan bersih yang stagnan dan beban operasional yang sudah saya sesuaikan secara CAGR 5Y yang terbagi menjadi 3 skenario (Gambar 4) :
1. Asumsi konservatif : Meskipun dari segi Coverage Ratio terbilang sudah mencukupi namun tidak menutup kemungkinan BTPS masih akan meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi memburuknya kondisi perekonomian, khususnya untuk masyarakat pra-sejahtera yang terbilang masih memprihatinkan dan dilanda ketidakpastian. Apabila beban CKPN saat ini disetahunkan, Cost of Credit dari BTPS akan mencapai sekitar 14%. Jika skenario ini terjadi, maka EPS BTPS untuk tahun 2024 adalah sekitar Rp161/share.
2. Asumsi median : Seharusnya dengan Coverage Ratio yang sudah mencapai 99%, tidak ada alasan lebih lanjut bagi BTPS untuk mencadangkan CKPN dengan nilai yang lebih besar lagi. Dengan menggunakan nilai median dimana Cost of Credit dari BTPS untuk tahun 2024 mencapai 11.5% maka EPS BTPS adalah sekitar Rp187/share.
3. Asumsi bullish : Jika skenario ini terjadi, dengan Cost of Credit sebesar 9% (diambil dari batas atas di saat pandemi) atau dengan nilai CKPN sekitar Rp921miliar atau tambahan sekitar Rp200miliar dari beban CKPN per 1H 2024, maka EPS BTPS untuk tahun 2024 adalah sebesar Rp213/share.

Dari tiga asumsi di atas, saya pribadi merasa skenario bullish kemungkinan besar tidak akan terjadi. Memang sebenarnya dari segi Coverage Ratio BTPS sudah mencukupi namun tidak menutup kemungkinan beban CKPN akan kembali dinaikkan mengingat kondisi perekonomian yang terbilang belum begitu baik.

Saya menganggap asumsi konservatif dan asumsi median adalah yang paling sesuai dengan kondisi BTPS serta tantangan yang sedang dihadapi. Dengan kondisi Coverage Ratio yang mencapai 99% dan kualitas pembiayaan yang sudah membaik, maka proyeksinya adalah beban CKPN akan menurun untuk sisa tahun 2024 ini.

Namun menariknya, bahkan dengan asumsi konservatif, estimasi EPS BTPS sudah melebihi EPS tahun lalu di level Rp140/share. Dengan kata lain, badai yang dihadapi BTPS bisa dikatakan sudah berlalu dan seharusnya pelangi akan datang menyertai setelahnya.

So, what do you think? Apakah beban CKPN akan kembali menanjak atau setuju dengan asumsi saya di atas? Anyway, tulisan ini bukan rekomendasi jual beli saham ya, always DO YOUR OWN RESEARCH-! Akhir kata, thanks for reading and happy investing-!

Tags :
$BTPS $IHSG $IDXFINANCE

Source :
Gambar 1 - Laporan Keuangan BTPS, Diolah
Gambar 2 - Laporan Keuangan BTPS, Diolah
Gambar 3 - Laporan Keuangan BTPS, Diolah
Gambar 4 - Laporan Keuangan BTPS, Diolah

Read more...

1/4

testestestes
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy