$SCMA
SAHAM TURNAROUND 2024 - Part 2
Sebelumnya untuk yang mau baca postingan part 1, ini linknya:
https://stockbit.com/post/14600509
(Disclaimer: Saat ini saya memiliki posisi di saham SCMA dengan porsi terbesar di dalam portfolio. Tulisan ini bisa sangat bias, karena adanya kepentingan dari saya pribadi. Analisa yang disajikan bukanlah ajakan untuk membeli, melainkan untuk memberikan gambaran mengenai emiten yang terkait. Penggunaan analisa fundamental tidak cocok untuk investor yang memiliki jangka waktu singkat atau kurang dari 1 tahun.)
Sambil menunggu rilis laporan keuangan Q2 2024, saya coba memberikan gambaran mengenai nilai wajar dari SCMA. Sebagai informasi, nilai wajar perusahaan sangat bergantung dari asumsi yang digunakan sebagai dasar analisa.
Sebagai informasi utama terkait dengan perhitungan nilai wajar, saya membagi inti bisnis perusahaan menjadi 2, yakni televisi & platform lainnya dan digital. 2 inti bisnis ini adalah “mesin utama” dari perusahaan. Bisnis yang lain saya klasifikasikan sebagai supporting division, karena kalo dilihat strukturnya, divisi2 lain memang berfungsi untuk menopang 2 bisnis inti perusahaan.
Jadi berapa nilai wajar SCMA dalam kurun waktu minimal 1 tahun ke depan? Berikut penjelasan 3 skenario yang mungkin terjadi (perhitungan detail pada lampiran):
Skenario 1: Terburuk (Conservative)
Dalam skenario ini, saya asumsikan SCMA “gagal” melakukan transformasi bisnis dan harus merelakan bisnis digital mereka yakni Vidio. Perusahaan harus kembali fokus dan bergantung pada industri pertelevisian yang secara gambaran sudah tidak terlalu menarik dari sisi pertumbuhan. Dalam skenario ini, ekspansi Vidio akan dihentikan dan dijual ke pihak lain dengan harga yang sangat discount. Saya menggunakan laba bersih segementasi untuk televisi & platform lainnya (laporan keuangan Q1 2024 hal 110) dengan menggunakan multiple sebesar 7x. Dasar menggunakan angka ini, karena merupakan angka terendah (worst case scenario) yang terjadi ketika tahun 2020 (covid). Valuasi untuk Vidio saya menggunakan sisa cash yang ada di 2023, tetapi saya kasih discount sebesar 50% dengan asumsi uang tersebut telah berkurang karena adanya ekspansi di awal tahun 2024. Sebagai informasi, di laporan keuangan Q1 2024, SCMA tidak menyertakan informasi detail mengenai Vidio.
Skenario 2: Normal (Moderate)
Pada skenario ini, saya kembali menggunakan asumsi laba bersih dari segemen televisi & platform lainnya. Namun yang membedakan dengan skenario pertama adalah penggunaan multiple sebesar 11x. Dasarnya adalah selama 5 tahun terakhir, rata-rata2 P/E SCMA berada di kisaran 20x, tetapi apabila melihat standard deviasi -1, maka angkanya berada di 11x. Selama kurun waktu tsb, multiple 11x merupakan “support” terkuat pergerakan harga pasar. Untuk perhitungan Vidio, saya menggunakan potensi pendapatan di tahun 2024. Jumlah paid subscriber tidak naik di angka 4 juta, dengan asp (average selling price) di 25 ribu (tidak menghitung factor kenaikan biaya subscriber). Untuk menghitung valuasi secara detail saya menggunakan P/S multiple dari industri sejenis dan kompetitor perusahaan yakni Viu. Kenapa menggunakan P/S bukan P/E? Karena data yang tersaji sangat terbatas. P/S multiple saya gunakan adalah 2,4 x atas dasar nilai akuisisi terakhir Canal+ terhadap Viu di tahun 2023 (bukan 2024, karena angkanya lebih rendah dengan data revenue 2023). Ini sumber datanya:
https://cutt.ly/Vedk7h5u
https://cutt.ly/gedk7jfz.
Saya tetap memberikan discount sebesar 50% (angka ini debateable ya), karena saya melihat Viu adalah pemain global sedangkan Vidio masih bergantung hanya dengan 1 pasar yakni Indonesia. Angka tsb sangat justify karena kalo dilihat dengan valuasi Viu saat ini, Vidio memiliki 20%an dari total revenue Viu. Jadi hitungan Vidio dengan asumsi saya, sudah tergolong cukup konservatif.
Skenario 3: Probabilitas Terkecil (Aggressive)
Dalam skenario ini saya menggunakan hal yang sama untuk asumsi laba televisi & platform lainnya dan multiple seperti di skenario ke-2. Hanya saja untuk valuasi Vidio saya menggunakan “post valuation” setelah pendanaan terakhir mereka di tahun 2022. Berikut artikel dan sumber yang saya gunakan:
https://cutt.ly/medk7jOS
https://cutt.ly/Redk7jX4
https://cutt.ly/1edk7kRv
Hanya saja saya menggunakan “kembali” discount sebesar 50% karena saya melihat asumsi yang lebih konservatif terhadap valuasi tsb. Skenario ini tidak diharapkan oleh investor2 yang terkahir masuk, karena ini sama aja dengan mereka melakukan cut loss. Jadi bisa saya simpulkan asumsi yang saya gunakan untuk valuasi di skenario ini cenderung konservatif juga.
Dengan melihat semua skenario yang ada, maka berikut rekapnya apabila dibandingkan dengan harga penutupan 28 Juni 2024:
1. Conservative TP 140,85 (-0,8%)
2. Moderate TP 228,66 (61%)
3. Aggressive TP 317 (123,5%)
Apabila hitungan saya benar dan nanti Q2 implementasi kenaikan biaya subscriber dimasukkan ditambah rate card televisi cenderung stabil (atau naik sedikit), berarti “yang terburuk” sudah lewat untuk perusahaan ini. Kita juga berpotensi melihat “gelombang” revisi dari para analis yang merubah pandangan dan target harga mereka.
Semoga setelah rilis lap keu Q2 2024, SCMA sudah “tidak mau lagi” ke arah harga beberapa bulan yang lalu. Aamiin.
🙂
1/3