DMAS FOR DIVIDEND PLAY, SAY NO MORE?
Hari ini, 10 Juni 2024, merupakan hari dimana DMAS melaksanakan RUPS untuk persetujuan penggunaan laba tahun 2023. Jika kita berkaca pada setidaknya beberapa tahun terakhir, DMAS selalu royal dalam membagikan dividen dengan payout ratio mendekati 100% dan bahkan tak jarang juga melewati 100%.
Penurunan harga saham DMAS hari ini disebabkan oleh tidak sesuainya ekspektasi market terhadap kebijakan penggunaan laba DMAS untuk tahun 2023. Pasalnya, DMAS tidak melakukan pembagian dividen untuk kedua kalinya untuk tahun buku 2023 setelah beberapa tahun terakhir sangat royal dalam membagikan dividen.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu daya tarik bagi investor untuk berinvestasi pada saham DMAS adalah dividend yield yang ditawarkan mencapai dua digit jika dibandingkan dengan harga sahamnya di range sekarang. Well, at least, that’s how it works hingga hari ini dimana yield yang ditawarkan turun separuhnya menjadi sekitar 7.5% (yield yang sebenarnya masih cukup menggiurkan).
Namun, apakah keputusan untuk tidak membagikan dividen ini tanpa dasar dan sudah tepat? Let’s discuss.
Ada satu hal utama yang saya nilai menjadi penyebab utama DMAS tidak membagikan dividen dengan payout ratio yang jumbo, yakni jumlah landbank yang semakin menyusut seperti yang sudah pernah saya bahas pada postingan beberapa bulan sebelumnya (https://stockbit.com/post/14245734)
Sedikit flashback, berdasarkan pernyataan dari manajemen pada event Emiten Talk : FDI – Stockbit x DMAS tahun lalu, posisi landbank industrial di kala itu adalah seluas 372ha (gross), cukup untuk 4-5 tahun ke depan, yang berarti akan habis paling cepat pada tahun 2026. Manajemen juga menyampaikan terkait strategi perluasan lahan yakni rezoning (konversi lahan komersial/residensial menjadi lahan industrial) seperti yang sudah dilakukan pada tahun 2020 lalu (seperti yang bisa dilihat pada Gambar 1) namun saya pribadi berasumsi bahwa jika DMAS tetap mau melanjutkan development lahan secara berkelanjutan, maka jumlah lahan harus ditambah melalui akuisisi lahan baru dan bukan rezoning.
Dengan tidak dibagikannya dividen dengan jumlah besar tentunya akan meningkatkan posisi kas DMAS dan membuka ruang untuk ekspansi. Dengan kata lain, jika DMAS masih melakukan ekspansi artinya “umur produktif” DMAS yang awalnya ditaksir hanya akan bertahan hingga tahun 2026 menjadi bertambah dan sebenarnya hal ini justru merupakan hal yang bagus meskipun di sisi lain terdapat potensi penurunan dividen yang akan diterima ke depannya.
Well, tentunya banyak investor, khususnya yang melakukan dividend investing, kecewa dengan keputusan DMAS untuk tidak membagikan laba yang tersisa sebagai dividen per tahun buku 2023. Namun, tentunya dengan semakin gencarnya ekspansi yang dilakukan oleh DMAS dapat terefleksi pada kinerjanya yang turut membaik (setelah dalam beberapa tahun terakhir relatif flat) sehingga para investor dapat menikmatinya dalam bentuk kenaikan harga saham dan tidak hanya bergantung pada dividend gain saja.
Tentunya, apa yang saya tuliskan ini hanya sekedar proyeksi pribadi dan bukan merupakan ajakan jual beli saham. Terkait sisa laba yang tidak dibagikan tersebut masih harus diikuti lebih lanjut, apakah benar-benar akan digunakan untuk ekspansi atau hal lainnya. Moreover, jika setidaknya DMAS dapat mempertahankan dividend per share dengan level yang sama ke depannya, yield yang ditawarkan dari harga sekarang masih cukup menggiurkan di level 7.5%-! Well, mari kita lihat saja ke depannya akan seperti apa. Akhir kata, thanks for reading and happy investing-!
Tags :
$DMAS $IHSG $IDXPROPERT $IDXHIDIV20
Source :
Gambar 1 - Company Presentation DMAS, Diolah