Zero-sum-game
Kalau ada kopi, gula dan air di atas meja, dan ada seseorang berlari2 mengelilingi meja 100x putaran sambil baca jampi2, bisa dipastikan kopi, gula dan air tersebut akan tetap seperti itu saja. Mau 1000x putaran pun tidak akan ada yang berubah. Inilah zero-sum-game (ZSG). Berlari2 mengelilingi meja adalah sebuah tindakan yg ZSG.
Jika seseorang yang lain kemudian menyeduhnya menjadi secangkir kopi yang nikmat, maka ini bukan ZSG. Karena dari effort yang dia lakukan terjadi sebuah penciptaan dari sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada yaitu secangkir kopi nikmat, yang lebih nikmat daripada kopi, gula dan air masing2. Ini BUKAN-ZSG.
Dengan berpegang pada guidance sederhana ini, dalam banyak cases, kita bisa menentukan dengan mudah apakah sebuah tindakan adalah ZSG atau bukan.
Kita test guidance ini dengan case jual-beli saham. A membeli saham X dengan harga 80, kemudian B membeli dari A dengan harga 100. Pada saat transaksi ini terjadi -- TIDAK ADA ADDED VALUE BARU YG DICIPTAKAN. Company yg diwakili oleh saham X itu, pada saat transaksi jual-beli terjadi, TIDAK BERUBAH SEDIKITPUN -- SO TIDAK ADA ADDED VALUE BARU YANG DICIPTAKAN.
Jadi kalau A, dari transaksi ini cuan 20, dan karena tidak ada proses penciptaan baru, tidak ada sumber lain untuk membayar cuan A selain karena B rela membayar saham yang tadinya berharga 80 dengan harga 20 lebih mahal. B sendiri tidak mendapatkan apapun yang baru. Kalau kertas saham ini tadi-nya bisa buat kipas2, setelah dibayar lebih mahal-pun, tetap hanya bisa untuk kipas2. Bukan berubah menjadi kipas-angin.
Mau transaksi ini diulang sampai 1000x dan harga saham naik sampai 1000x pun tetap ZSG karena tidak ada added value baru yang diciptakan.
Bandingkan kembali dengan secangkir kopi. Kalau modal A untuk membeli kopi, air dan gula adalah 80, dan kemudian B rela membayar dengan harga 100, maka A mendapatkan cuan sebesar 20. Sama donk, A cuan karena B rela membayar lebih mahal? SAMA SEKALI TIDAK SAMA.
Karena B mendapatkan secangkir kopi yang lebih nikmat dari kopi, gula dan air masing2. Coba saja bandingkan dengan makan kopi, terus telan gula, baru kemudian minum air-nya. Sama Pak! Ya itu artinya kamu bukan orang normal haha
Tetapi Pak, itu saham X nilai-nya adalah 120 sebetul-nya, jadi walaupun si B bayar 100, dia masih cuan 20. A cuan 20, B juga cuan 20, so tidak ada yang rugi-kan... jadi ini BUKAN-ZSG donk? Well... walaupun betul jika company tersebut nilai-nya adalah 120, company-nya sendiri tetap tidak berubah apapun. So ini juga ZSG.
Kalau sudah ZSG, KALAU ADA YANG CUAN PASTI ADA YG RUGI. Kalau seolah2 tidak ada -- CARI LAGI -- PASTI ADA YANG KITA TERLEWAT. Dalam kasus si A dan B di atas, yang kita lupa masuk-kan adalah si penjual saham X seharga 80 ke A. Dia rugi 40 karena menjual saham yang harga-nya 120 dengan harga hanya 80, dan dari kerugian inilah si A dan B masing2 bisa cuan sebesar 20 atau total-nya 40. Pasti -- karena tidak ada proses penciptaan added value baru yang bisa menjadi sumber cuan-nya A dan B.
Perhatikan bahwa A-pun juga rugi 20, karena menjual saham seharga 120 dengan harga hanya 100 ke B. Lho rugi-nya jadi lebih besar donk, karena si penjual saham ke A rugi 40, kemudian A juga rugi 20, total 60 donk?
Tidak mungkin, pasti ada yang salah -- karena tidak ada added value baru -- jumlah cuan dan rugi pasti harus sama! Dalam case ini, hanya pembukuan yang sedikit lebih pusing karena cerita-nya dibalik. Tetapi pembukuan seperti apapun tidak mungkin bisa menciptakan added value baru -- thus cuan HARUS SELALU SAMA dengan rugi-nya. Jadi pasti ada yang salah lagi.
Yang kita salah dalam perhitungan di atas adalah, betul kerugian si penjual saham adalah 40, TETAPI A juga untung 40 pada waktu transaksi ini terjadi! Klop. Nah baru kemudian, pada waktu A menjual ke B, cuan si A turun dari 40 menjadi 20, thus karena dia rugi 20, so B cuan 20. Klop lagi kan.
Jadi berhati2lah juga dengan permainan kata2. Dan inilah guna-nya guidance sederhana yang kita tao pasti betul karena guidance itu sederhana. Karena kita sudah yakin tidak ada added value baru, kita yakin setiap ada yang cuan pasti ada yg rugi. Kalau tidak, thus kita tao PASTI ADA YANG SALAH, BUKAN mendadak kita menemukan jackpot atau bermain sihir yang bisa menciptakan kopi yang nikmat dari out-of-thin-air.
Tetapi Pak, waktu si B membayar dengan harga 100 ke A, dia kan ber-investasi. Kok rugi?? Betul B ber-investasi... tetapi nanti setelah transaksi terjadi! Bukan pada saat transaksi terjadi. Pada saat transaksi terjadi, uang dari B ini masuk-nya ke kantong A -- BUKAN ke company yang diwakili oleh saham X. Thus, again, company yang diwakili oleh saham X tidak berubah sama sekali. Jadi ini juga ZSG.
Ok Pak, bagaimana kalau si company tersebut right-issue saham, yang seharus-nya nilai-nya 80, tetapi dijual seharga 100? ( Kok jadi inget case RI TPMA yg ramai sebelum ini hehe ) Ini kan uang-nya digunakan untuk berproduksi, karena uang 100 itu masuk-nya ke company tersebut.
Betul, uang 100 itu menjadi kepemilikan di sebuah company. Dan karena uang 100 ini, maka company tersebut bisa berproduksi menghasilkan barang atau service, seperti secangkir kopi nikmat, kita mendapatkan cuan juga sebesar bagian kita atas company tersebut. Cuan kita bersumber dari penciptaan kopi nikmat tersebut, thus bukan ZSG.
Tetapi karena kita membayar 20 lebih mahal, cuan kita, yang bukan ZSG, juga jadi berkurang sebesar 20. Jadi dalam hal ini, membayar lebih mahal, sehingga si penjual saham cuan 20 karena kita rugi 20. Investasi 100-nya BUKAN-ZSG, tetapi bayar lebih mahal-nya adalah ZSG.
Ok, bagaimana kalau si A itu adalah distributor, dia beli barang 80, menyimpan-nya di gudang-nya, kemudian B datang dan membeli barang itu seharga 100, bukan-kan ini juga ZSG?? Karena barang tersebut kan juga tidak berubah sama sekali.
Melihat added value memang harus jeli. Added value tidak melulu terlihat dari adanya perubahan terhadap barang material menjadi barang hasil produksi seperti dalam kasus secangkir kopi nikmat. Kalau si A tidak menyediakan gudang, baik dengan membeli gudang maupun menyewa-nya, barang tersebut menjadi rusak dan bahkan bisa hilang karena dicuri orang. Jadi added value-nya adalah didapat dari mencegah barang itu rusak dan tidak hilang! Thus ini BUKAN-ZSG karena ada effort barang yang seharus-nya rusak atau hilang, menjadi tidak rusak dan tidak hilang.
Kalau begitu, kenapa tidak langsung saja si B membeli dari penjual barang ke A -- bukan-kah dengan demikian B bisa mendapatkan barang lebih murah dengan harga hanya 80?? Ya tentu saja bisa, tetapi dengan demikian maka B-lah yang bertindak sebagai A dengan menyediakan gudang sendiri :D))
Tetapi belum tentu B sendiri sanggup, misalnya kalau B hanya sanggup membeli dalam jumlah kecil, sehingga jika si penjual dibayar dengan harga barang yang sama oleh B, ongkos angkutan-nya menjadi mahal, thus ujung2nya si B harus membayar harga barang sebesar 100 juga, dan dalam banyak kasus bahkan lebih mahal! Jadi A jelas memberikan added value atas barang yang dia beli dengan harga 80, thus added value ini-lah yang dibayar oleh B dengan harga 20 lebih mahal.
Bagaimana jika bentuk-nya si B meminjamkan uang kepada A sebesar 100, dan kemudian digunakan oleh A untuk menjalankan usaha-nya, yang kemudian setiap bulan A membayar B sebesar 1. Si B tidak melakukan apa2, tetapi mendapatkan 1 setiap bulan dari A, bukankah ini ZSG juga? BUKAN -- karena hampir sama dengan case RI, tanpa uang pinjaman sebesar 100 itu, usaha A tidak akan bisa berproduksi.
Silahkan dicoba2 untuk case2 lain.
Terakhir, mungkin ada yg berpendapat tidak ada masalah ZSG atau bukan, yang penting cuan. Salah sekali. Karena tidak ada-nya proses penciptaan added value baru, berupa barang atau jasa yang bisa dinikmati oleh manusia normal -- cuan Anda tergantung kepada belas-kasihan market. Market, yang mau membayar sebuah aset lebih mahal walaupun tidak ada penciptaan added value baru, alias hanya karena FOMO, maka dengan alasan yang sama pula, setiap saat, di sebuah hari yang cerah, yang tidak bisa ditebak kapan, market juga bisa mendadak berbalik arah 180 derajat men-dump aset tersebut. Jadi boleh saja potensi cuan-nya 1000% -- tetapi risk-nya pun -- tidak peduli sudah cuan berapa ribu persen -- sekali market berbalik arah -- bangkrut-nya pun sebesar cuan ribuan persen tersebut alias bangkrut habis2an. Hati2.
Sebaliknya jika kita membayar sebuah aset, walaupun lebih mahal ( https://stockbit.com/post/14693092 ), dengan alasan aset tersebut bisa menghasilkan added value, sampai kapan pun kita tidak akan pernah rugi, karena selama added value yang dihasilkan bisa dinikmati oleh manusia normal, maka selama-nya pula akan menghasilkan cuan.
"The stock market is a device for transferring money from the impatient to the patient." --WB--
After all, we are all thieves. Happy investing!
$IHSG @ArniXX26 @Mark88